Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA

MATA KULIAH MATERNITAS II

Disusun Oleh :

1. NOVIKA AYU PRATAMA (173210060)


2. SULISTYANING MAHARANI H. (173210072)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019

[1]
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling


pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala.Benjolan,
penebalan, dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai
sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara
selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit
payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut, juga harus
dicurigai sebagai gejala.

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa
menyerang meski hal ini jarang terjadi.Setiap benjolan di payudara sebaiknya
perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari bagian puting.

Saat ini kanker masih menjadi penyakit yang menjadi keprihatinan di


dunia karena menduduki peringkat lima besar penyakit penyebab kematian.
Kanker diakibatkan oleh berbagai macam faktor, antara lain faktor genetik,
lingkungan, makanan, obat-obatan, hormon dan beberapa pemicu lainnya. Bagi
wanita, kanker yang paling menakutkan adalah kanker payudara karena
menyerang anggota tubuh yang termasuk vital dan menjadi salah satu daya tarik
seksual yang berperan penting di dalam kehidupan wanita itu sendiri.

Kanker payudara harus dapat dideteksi secara dini sebelum masuk ke fase
akhir yang sulit untuk diobati selain melalui pengangkatan payudara. Terkait
dengan mitos dan fakta, banyak orang mengira kanker payudara hanya terjadi
pada kaum hawa saja.Namun ternyata berdasarkan penelitian, 1 dari 1000 pria
mengidap kanker payudara. Akan tetapi memang dari hampir 50 %  penderita
kanker payudara pada pria tidak mau memeriksakan diri atau malu jika diketahui
terkena kanker payudara sehingga pada umumnya ditemukan pada kondisi yang
sudah mengalami metastase atau penyebaran ke jaringan tubuh lainnya.

[2]
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kanker?
2. Apa yang dimaksud dengan kanker payudara?
3. Apa saja etiologi kanker payudara?
4. Bagaimana factor resiko kanker payudara ?
5. Bagaimana patofisiologi kanker payudara?
6. Bagaimana tanda dan gejala kanker payudara?
7. Bagaimana stadium kanker payudara ?
8. Bagaimana pemeriksaan penunjang kanker payudara ?
9. Bagaimana penatalaksanaan kanker payudara ?
10. Bagaimana konsep askep kanker payudara ?
C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Maternitas II dan bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang didapat dari
pembuatan makalah ini tentang kanker payudara terhadap pembaca.

D. Manfaat penulisan
1. Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kanker payudara
beserta hal lainnya mengenai kanker payudara.
2. Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah
wawasan dan pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih
dekat mengenai kanker payudara.

[3]
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat,
tidak terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di
sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan
menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan
normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah
mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh
tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan
sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya (Mangan, 2009).
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang
tidak terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan
menjadi tidak normal.Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ
tubuh.Baik pada orang dewasa maupun anak-anak.Akan tetapi, lebih sering
menyerang orang yang berusia 40 tahun (Uripi, 2002)
B. Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan
sel payudara. Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat
menjadi besar dengan membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat
menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak tidak menyebar ke jaringan tubuh yang
lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul kembali.
Sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat
dan melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder
dimanapun di bagian tubuh.
Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh
di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak
menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat
jarang.

[4]
C. Etiologi kanker payudara

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa


faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara,
yaitu :

1. Tinggi melebihi 170 cm


Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker
payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja
membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang
diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2. Masa reproduksi yang relatif panjang.
a. Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.
b. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)
3. Wanita yang belum mempunyai anak
Lebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama
dibandingkan wanita yang sudah punya ana
4. Kehamilan dan menyusui
Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui.
5. Wanita gemuk
Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.
6. Preparat hormon estrogen
Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.
7. Faktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 – 3 x lebih besar
pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker
payudara.
D. Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang dapat


mempengaruhi kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Beberapa
faktor risiko tidak dapat diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga
faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup seperti merokok dan minum
alcohol. Berikut adalah faktor risiko yang penting untuk kanker payudara :

[5]
1.      Usia
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin
tuanya seseorang.

2.      Haid pertama di usia kurang dari 10 tahun atau menopause (berhenti haid) di
usia lebih dari 55 tahun dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.

3.      Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak
pertama setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.

4.      Riwayat menggunakan preparat hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik,


susuk) atau terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon estrogen pada wanita
yang menopause) meningkatkan risiko kanker payudara.

5.      Diet tinggi lemak dan alkohol meningkatkan kemungkinan hingga 1,5


kali untuk menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak banyak
makan lemak dan tidak minum alkohol.

6.      Memiliki kerabat wanita dekat (seperti ibu kandung, kakak/adik, anak)


dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara sampai 2
kali dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker
payudara. Diperkirakan 20-30% wanita dengan kanker payudara memiliki
anggota keluarga yang juga memiliki riwayat kanker payudara.

7.      Kanker payudara karena keturunan

Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai 10 persen kanker payudara


berhubungan pada mutasi genetik pada generasi di dalam keluarga. Sejumlah gen
rusak yang diwariskan dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah
diidentifikasi. Yang umum adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen
kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan risiko kanker payudara dan
kanker ovarium.

Jika anda memiliki catatan keluarga yang kuat dengan kanker payudara
atau kanker lain, tes darah dapat membantu mengidentifikasi BRCA yang rusak
atau gen lain yang terdapat di dalam keluarga.

[6]
E. Patofisiologi

Beberapa jenis kanker payudara sering menunjukkan disregulasi hormon


HGF dan onkogen Met, serta ekspresi berlebihan enzim PTK-6.

1.    Transformasi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

2.    Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan
oleh suatu agen yang disebut karsinogen.

3.    Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan.

4.    Fase metastasis

Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada


kanker payudara. Beberapa diantaranya disertai dengan komplikasi lain (Anonim,
2012).

F. Tanda-tanda Kanker Payudara

Tanda-tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan yang dapat


Anda rasakan ketika anda telah melakukan beberapa pemeriksaan pada payudara
Anda.Selain hanya payudara itu sendiri, puting juga harus diperiksa. Gejala lain
juga dapat mencakup penyakit Paget. Karena kanker payudara adalah jenis
kanker, anda juga dapat mempertimbangkan gejala kanker lain seperti penurunan
berat badan dijelaskan, pembengkakan kelenjar getah bening dan bahkan nyeri
sendi sebagai sesuatu yang terhubung dengan penyakit ini.

[7]
1. Tanda-tanda kanker payudara :
a. Ukuran atau bentuk payudara berubah.
b. Ada sebuah benjolan atau penebalan pada payudara. (Daerah yang
mungkin termasuk daerah sekitar payudara atau ketiak.)
c. Payudara terasa luar biasa hangat saat disentuh.
d. Retraksi puting. (Puting berbalik ke dalam atau cekung ke dalam
payudara.)
e. Bentuk puting menjadi tidak teratur.
f. Ruam pada puting atau areola.
g. Keluar cairan dari puting.
h. Kulit payudara mengerut.
i. Payudara tampak kemerahan, bersisik atau bengkak.
j. Nyeri pada payudara.

Selalu waspada untuk perubahan payudara anda, terutama puting susu.


Jika debit puting baik cairan atau darah, atau ada pencabutan dari puting, ini
mungkin tanda-tanda potensi kanker

G. Stadium kanker payudara


1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena
(LN) atau penyebaran luas.
2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak
ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan
LN
3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor
lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding
dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau
keterlibatan LN supraklavikular.
6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

[8]
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal
dari payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
2. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit
dengan kista.
3. CT. Scan,
dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada
organ lain.
4. Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
5. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan
sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan
sentrifugisdarah.
I. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
a. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari
lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan
yang luas dengan kulit yang terkena).
b. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua
kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
1) Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial
Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya :
seluruh isi aksial.
2) Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe
mamaria interna.
2. Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi
pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe
aksila.

[9]
b. Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang
lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen,
antiestrogen, coferektomi adrenalektomi hipofisektomi.

J. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium
dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya. Langkah-langkah
pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi
data, analisa data dan diagnosa keperawatan.
a. Pengumpulan data
Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan
landasan proses keperawatan. Kumpulan data adalah kumpulan informasi
yang bertujuan untuk mengenal masalah klien dalam memberikan asuhan
keperawatan .
b. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain
dan petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.
Data yang disimpulkan meliputi : Data biografi /biodata
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama,
umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Riwayat keluhan utama.
Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak,
nyeri.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama .

[10]
4. Pengkajian fisik meliputi :
a. Keadaan umum
b. Tingkah laku
c. BB dan TB
d. Pengkajian head to toe

5. Pemeriksaan laboratorium :
 Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit
meningkat,trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
 Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat
6. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma mammae
adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan
pemeriksaan reseptor hormon.
7. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :
a. Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan pantangan,
makanan yang disukai, banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan
sesudah masuk RS
b. Eliminasi
Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan
sesudah masuk RS.
c. Istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah
sakit.
d. Personal hygiene
1). Frekuensi mandi dan menggosok gigi dalam sehari.
2). Frekuensi mencuci rambut dalam seminggu
3). Dikaji sebelum dan pada saat di RS

[11]
e. Identifikasi masalah psikologis, sosial dan spritual :
1) Status psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien
berharap cepat sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa
rendah diri, mekanisme koping yang negatif.
2) Status social
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi
dengan masyarakat lain.
3) Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.
8. Klasifikasi Data
a. Data pengkajian :
1) Data subyektif
Data yang diperoleh langsung dari klien dan keluarga, mencakup
hal-hal sebagai berikut : klien mengatakan nyeri pada payudara,
sesak dan batuk, nafsu makan menurun, kebutuhan sehari-hari
dilayani di tempat tidur, harapan klien cepat sembuh, lemah,
riwayat menikah, riwayat keluarga.
2) Data obyektif
Data yang dilihat langsung atau melalui pengkajian fisik atau
penunjang meliputi : asimetris payudara kiri dan kanan, nyeri tekan
pada payudara, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
9. Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan
pengembangan daya pikir yang berdasarkan ilmiah, pengetahuan yang
sama dengan masalah yang didapat pada klien.

.            Analisa Data

No. Data Fokus Masalah Etiologi


1. DS: Nyeri akut Agen cedera fisik
Pasien mengeluh nyeri di
dada kiridengan

[12]
karakteristik:
 P nyeri berkurang bila
tidur.
 Q seperti ditusuk-tusuk.
 R pada payudara kiri
 S skala nyeri 5
 T nyeri dirasakan terus-
menerus.
DO:
Ekspresi wajah pasien
tampak meringis kesakitan
menahan nyeri.
Tekanan Darah:130/80 
mmHg.
2 DS : Kerusakan Luka CA Mamae
 klien mengatakan luka ca intregitas jaringan
pada payudara kiri yang
tidak nyaman sejak 1 tahun
lalu
DO :
Luka CA pada payudara
kiri, keluar nanah,
pinggiran menghitam.
Terbalut kasa sudah
rembes. Odor khas CA.
3. DS: Intake tidak Ketidakseimbang
Pasien mengeluh perutnya adekuat an nutrisi kurang
terasa mual,hanya dari kebutuhan
menghabiskan 2-5 sendok tubuh
(1/4 porsi), nafsu makan
menurun dan mual.
ya

[13]
DO:
        Antropometri:
BB sekarang: 42 kg        
TB : 156 cm
BB sebelum sakit : 44 kg
IMT sekarang: 18,08
Interpretasi IMT: Kurus.
        Biochemical:
Hasil lab
Hemoglobin: 11,5 gram/dl
Hematokrit: 31,8 %
    Clinis:
Konjungtiva anemis,
turgor kulit kering,
membran mukosa bibir
kering.
    Diet:
TKTP 3 x sehari
Tidak dihabiskan 2-5
sendok (1/4 porsi).

10. Prioritas Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
b. Kerusakan intregitas jaringan berhubungan dengan CA Mamae.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake tidak adekuat.

11. Intervensi Keperawatan

[14]
No. Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Berhubungan tindakan 1. Lakukan pengkajian
dengan agen cedera keperawatan selama nyeri yang
fisik. 3 x 24 jam, masalah komprehensif yang
Nyeri akut teratasi meliputi lokasi,
dengan manajemen karakteristik durasi,
nyeri. frekuensi, kualitas
Kriteria Hasil: nyer dan factor
1. Keluhan nyeri pencetus.
tidak ada (3 – 4)
2. Ekspresi wajah 2. Ajarkan prinsip
menahan nyeri manajemen nyeri.
tidak (ada 3 – 4) 3. Pastikan perawatan
3. Skala nyeri analgesic pasien
berkurang (3 – 4) dilakukan dengan
4. Mampu pemantauan ketat.
mengontrol nyeri 4. Ajarkan teknik
dengan Farmakologi
manajemen nyeri (distraksi dan
(4 – 5) relaksasi).
5. Dorong pasien
untuk menggunakan
obat-obatan
penurun nyeri yang
adekuat.
6. Kolaborasi
pemberian
analgetik.

2. Kerusakan integritas Setelah dilakukan Perlindungan Nyeri


jaringan askep selama 2x24 1. Monitor adanya tanda

[15]
berhubungan jam diharapkan dan gejala infeksi
dengan luka gangguan integritas sistemik dan local.
diabetikum jaringan 2. Monitor kerentanan
teratasi  dengan terhadap infeksi.
Pengetahuan 3. Berikan perawatan
manajemen infeksi. kulit yang tepat pada
Indicator : area luka.
1. Mengetahui tanda 4. Tingkatkan asupan
dan gejala nutrisi yang cukup.
infeksi.(3-4) 5. Instruksikan pasien
2. Mengetahui untuk minum
prosedur untuk antibiotic yang
pemantauan diresepkan.
infeksi. (3-4) 6. Jaga penggunaan
3. mengetahui tindak antibiotik dengan
lanjut untuk bijaksana.
infeksi yang
terdiagnnosis. (3-
4)
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan NIC :
nutrisi kurang dari tindakan Monitor Nutrisi
kebutuhan tubuh keperawatan selama 1. Monitor adanya
berhubungan 3 x 24 jam, masalah penurunan berat
dengan intake tidak ketidakseimbanga badan
adekuat. nutrisi teratasi 2. Monitor makanan
dengan kriteria hasil: kesukaan
Status Nutrisi. 3. Monitor mual muntah
1. Klien mendapat 4. Monitor kalori dan
asupan nutrisi intake nutrisi
sesuai kebutuhan 5. Monitor turgor kulit
tubuhnya. dan mobilitas.
2. Mual muntah 6. Identifikasikan

[16]
hilang perubahan nafsu
3. Berat badan dalam makan dan aktifitas
rentang normal akhir-akhir ini.

BAB III
PENUTUP

[17]
   A.   Kesimpulan
Kanker payudara adalah sel karsinoma yang tumbuh di daerah payudara.
Kanker payudara ini bisa disebabkan karena faktor internal maupun eksternal.
Tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien kanker payudara adanya
benjolan/massa di payudara, terasa nyeri dan terjadi pembesaran yang abnormal.
   B.   Saran
Kita harus selau waspada dan secara rutin memeriksa payudara agar apabila
terdapat kelainan, bisa langsung diobati sebelum mengalami tahap yang paling
tinggi dan sebelum kanker payudara itu bermetastasis lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA

[18]
obak., Lowdwrmilk., Jensen., dan Wijayarini M., 2005. Buku Ajar keperawatan
Maternitas Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC.
Mardiana, Lina. 2007. Kanker pada Wanita, Pencegahan dan Pengobatan dengan
Tanaman Obat. Jakarta : Peneber Swadaya.
Mangan, Y., 2009, Cara Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker, Agromedia
Pustaka, Jakarta
Uripi, V. 2002. Manajemen Produksi Makanan. Diktat yang tidak dipublikasikan.
Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Direktorat
Program Diploma. Institut Pertanian Bogor

[19]

Anda mungkin juga menyukai