Anda di halaman 1dari 10

Natasya Emerald/1806213150

Chapter 13 :
Creating and
Managing Teams
LO-1 Define groups and the stages of group development.
 Group adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan berketergantungan dan
datang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang spesifik.
 Group consists of :
o Formal group : kelompok kerja yang ditentukan oleh struktur organisasi
yang telah merancang tugas kerja spesifik dan diarahkan ke tujuan organisasi.
Contoh kelompok formal yaitu :
 Command groups adalah kelompok yang ditentukan oleh chart organisasi
dan terdiri dari individu-individu yang melaporkan secara langsung ke
manager tertentu.
 Task group yaitu grup yang terdiri dari orang-orang yang diajak
bersama-sama menyelesaikan pekerjaan yang spesifik. Keberadaannya
bersifat sementara karena saat tugas telah selesai, grup ini dibubarkan.
 Cross-functional team yaitu kelompok yang secara bersama membawa
pengetahuan dan skill dari functional area atau departemennya masing-
masing. Dilatih untuk mengerjakan tugas yang berbeda dengan latar
belakang departemennya.
 Self-managed team yaitu kelompok yang independen dan bertanggung
jawab secara tradisional seperti hiring, planning, scheduling, dan
evaluasi performance.
o Informal group : kelompok yang secara mandiri terbentuk untuk menemui
kebutuhan social dari anggota-anggotanya
 Stages of group development :
o Forming adalah anggota baru masuk dan memulai proses pengenalan tentang
grup itu, misalnya tujuan nya apa, strukturnya bagaimana.
o Storming adalah yaitu tahap mulai muncul konflik karena perbedaan
pandangan dan masih belum menerima arahan dari pemimpin tim/kelompok
o Norming adalah tahap hubungan antar anggota semakin dekat karena sudah
memahami satu sama lain dan konflik mulai mereda
o Performing adalah tahap dimana anggota mulai berdedikasi kepada kelompok
dan mengerjakan tugasnya dengan baik
o Adjourning adalah tahap saat grup siap untuk dibubarkan karena telah
selesainya tugas/proyek mereka
LO-2 Describe the major components that determine group performance and
satisfaction.

 Mengapa beberapa grup lebih sukses dibanding yang lain?


o The abilities of the group’s members
o The size of the group
o The level of conflict
o The internal pressures on members to conform to the group’s norms
 Work group (kelompok kerja) dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dikenakan padanya:
o Strategi organisasi
o Hubungan otoritas
o Aturan dan peraturan formal
o Ketersediaan sumber daya
o Kriteria pemilihan karyawan
o Sistem dan budaya manajemen kinerja
o Tata letak fisik umum pekerjaan kelompok
 Sumberdaya anggota kelompok adalah sebuah potensi kinerja suatu
kelompok yang sangat tergantung pada sumber daya yang dibawa masing-
masing individu ke dalam kelompok seperti :
Knowledge,
Skills, meliputi interpersonal skill, collaborative problem solving, dan
komunikasi
Abilities, menentukan apa yang bisa anggota lakukankepribadian, pribadi
yang positif cenderung berhubungan positif dengan produktivitas dan
moral kelompok
Personality Traits
 Group structure (Struktur kelompok)
o Roles adalah satu harapan pola perilaku yang ditujukan kepada seseorang
yang mengisi posisi dalam unit social yang membantu grup dalam
pengumpulan tugas atau mengelola kepuasan anggota grup dalam role
terdapat dua hal yaitu :
 Role conflict : mengalami perbedaan ekspektasi peran
 Role ambiguity : ketidakjelasan tentang ekspektasi peran
o Norms adalah standar yang diterima atau harapan yang diterima yang
dibagikan oleh anggota grup. Ada beberapa jenis dari norms yaitu :
 Effort and performance, contoh : tingkat output,
ketidakhadiran, ketepatan waktu, sosialisasi
 Dress
 Loyalty
o Groupthink adalah tekanan yang luas dari sebuah kelompok yang
bersatu padu atau dari kelompok yang mengancan yang menyebabkan
individu mengganti pendapat nya kepada kenyamanan dari grup.
Conformity adalah kenyamanan individu guna diterima oleh kelompok.
o Status systems adalah penilaian prestise, posisi, atau peringkat dalam
suatu kelompok.
o Social loafing adalah kecenderungan bagi individu untuk mengeluarkan
lebih sedikit upaya ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja
secara individu.
o Group Cohessiveness (kekompakan kelompok) adalah sejauh mana
anggota tertarik pada suatu kelompok dan berbagi tujuan secara bersama-
sama di dalam kelompok tersebut.
o Group size : dapat memengaruhi kinerja dan kepuasan.
 Small group dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat,
penggunaan fakta lebih efektif
 Large group menyelesaikan masalah lebih baik, baik dalam
mendapatkan input beragam dan efektif dalam pencarian fakta.
o Group processes adalah proses yang berlangsung dalam suatu kelompok
kerja menentukan kinerja dan kepuasan kelompok. Ini termasuk:
 Communication
 Decision-making
 Conflict management
o Group Decision-making : sebagian besar organisasi menggunakan
kelompok untuk membuat keputusan.
Keuntungan pengambilan keputusan kelompok
• Informasi dan pengetahuan lebih lengkap
• Keragaman pengalaman dan perspektif
• Peningkatan penerimaan suatu solusi
Kerugian dari pengambilan keputusan kelompok
• Kelompok hampir selalu membutuhkan lebih banyak waktu
untuk mencapai solusi
• Suara minoritas yang vocal dapat mempengaruhi keputusan
final kelompok
• Pemikiran kelompok dapat melemahkan pemikiran kritis
dalam kelompok
• Anggota berbagi tanggung jawab, tetapi tanggung jawab
masing-masing individu tidak bisa dipastikan

o Konflik : Perbedaan yang dirasakan dan tidak bisa diterima, yang


menghasilkan gangguan atau penolakan. Terdapat 3 pandangan terhadap
konflik:
1. Konflik dari sudut pandang tradisional (Traditional view of
conflict) : semua konflik itu buruk dan harus dihindari.
2. Konflik dari sudut pandang manusia (Human relation view of
conflict) : konflik itu bersifat alami dan tidak dapat dihindari dalam
kelompok apapun.
3. Konflik dari sudut pandang interaksionis (Interactionist view of
conflict) : konflik itu penting bagi suatu kelompok agar kinerja
efektif. Pandangan interaksionis membagi konflik menjadi 2:
a. Konflik fungsional : konflik yang konstruktif dan mendukung
tujuan kelompok dan meningkatkan kerja.
b. Konflik disfungsional : konflik yang merusak dan menghambat
kelompok dalam mencapai tujuan.
Konflik funsgional dan disfungsional ditentukan oleh Tipe Konflik :
i. Konflik tugas : konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan.
ii. Konflik hubungan : konflik akibat hubungan interpersonal.
iii. Konflik proses : konflik tentang bagaimana suatu tugas harus
dikerjakan.
Konflik dan group performance :
Teknik manajemen konflik :

LO-3 Define teams and best practices influencing team performance.


Work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok kerja yang anggotanya bekerja dengan
intens pada hal yang spesifik, bersinergi positif untuk mencapai tujuan, tanggung jawab
individu dan kelompok, dan dilengkapi dengan skill yang seimbang.
Work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang anggotanya hanya sekedar berbagi
informasi dan membuat keputusan yang membantu masing-masing anggota bekerja dengan
efisien dan efektif. Di dalam kelompok kerja tidak terdapat kesemptan untuk
berkolaborasi.
Work team Work group
• Kepemimpinan terbagi • Hanya ada satu pemimpin yang
ditugaskan

• Tanggung jawab individu dan tim • Tanggung jawab individu

• Tujuan yang spesifik • Tujuan sama dengan organisasi pusat

• Bekerja secara kolektif • Bekerja secara individu

• Keterbukaan dan collaborative • Tidak ada kolaborasi dan diskusi


problem solving yang terbuka

• Pekerjaan diukur secara langsung • Pekerjaan dukur secara tidak


berdasarkan evaluasi kolektif output langsung berdasarkan pengaruh yang
pekerjaan satu dengan yang lainnya

• Pekerjaan diputuskan dan • Pekerjaan diputuskan oleh leader dan


diselesaikan bersama didelegasikan ke anggota member
 Jenis-jenis work team :
o Problem-solving Team : tim yang terdiri dari individu yang berasal dari departemen
yang sama, mereka bertujuan untuk memperbaiki aktivitas kerja atau memecahkan
masalahyang spesfifik.
o Self-managed Team yaitu tim yang beroperasi tanpa manager sehingga mereka
bertanggung jawab penuh dalam proses kerja yang lengkap maupun tersegmentasi.
Anggotanya dituntut dapat mengelola diri sendiri.
o Cross-functional Team yaitu tim yang anggotanya dari berbagai departemen dalam
organisasi.
o Virtual Team yaitu tim yang anggotanya tidak bertemu secara face to face tapi hanya
menggunakan aplikasi online untuk saling terhubung. Virtual tim lebih task oriented
karena grup ini jarang melakukan tatap muka dan hanya bekerja untuk saing berbagi
informasi, menyelesaikan tugas, dan membuat keputusan
 Menciptakan tim kerja yang efektif :
o Tujuan yang Jelas. Tim yang berkinerja tinggi memiliki pemahaman yang jelas tentang
tujuan yang ingin dicapai. Para anggota berkomitmen untuk tujuan tim, tahu apa yang
harus mereka capai dan memahami bagaimana mereka akan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut.
o Keterampilan yang Relevan. Tim yang efektif terdiri dari individu kompeten yang
memiliki keterampilan teknis dan interpersonal yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan saat bekerja sama dengan baik.
o Saling Percaya. Artinya, para anggota percaya pada kemampuan, karakter dan integritas
masing-masing anggota.
o Komitmen Bersatu. Komitmen bersatu ditandai dengan dedikasi untuk tujuan tim dan
kemauan untuk mengeluarkan energi yang luar biasa untuk mencapainya. Anggota tim
yang efektif menunjukkan kesetiaan yang intens dan dedikasi untuk tim dan bersedia
melakukan apa pun untuk membantu tim mereka berhasil.
o Komunikasi yang Baik. Tim yang efektif ditandai dengan komunikasi yang baik. Yakni,
para anggota menyampaikan pesan, secara verbal dan nonverbal, antara satu sama lain
dengan cara yang mudah dan jelas untuk dipahami.
o Keterampilan Bernegosiasi. Tim yang efektif terus melakukan penyesuaian mengenai
siapa yang harus melakukan apa. Fleksibilitas ini mengharuskan para anggota tim
untuk memiliki keterampilan bernegosiasi.
o Kepemimpinan yang Tepat Pemimpin yang efektif adalah penting. Mereka dapat
memotivasi tim untuk mengikuti mereka melalui situasi yang paling sulit.
o Dukungan Internal dan Eksternal. Secara internal, infrastruktur yang tepat harus
mendukung anggota dan memperkuat perilaku yang mengarah pada tingkat kinerja
yang tinggi. Secara eksternal, manajer harus menyediakan tim dengan sumber daya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan.
LO-4 Discuss contemporary issues in managing teams.
 Mengelola tim global :
o Sumber daya anggota grup, yaitu berupa karakteristik budaya yang unik dari anggota tim
dan dapat menghindari stereotype
o Group structure , yaitu
a) Conformity, sedikitnya groupthink
b) Status, beragam kepentingan diantara budaya-budaya
c) Social loafting
d) Cohesiveness, lebih sulit untuk dicapai
o Proses grup, yaitu mengkapitalisasi beragam ide
o Peran manager, yaitu komunikator yang sensitive mengenai jenis tim global yang
digunakan

 Benefits of global team :


• Beragam ide
• Groupthink terbatas
• Meningkatkan perhatian untuk memahami ide dan perspektif yang lain
 Drawback of global team:
• Tidak menyukasi anggota tim
• Tidak saling percaya antar anggota
• Stereotype
• Masalah komunikasi
• Stress dan tension

 Understanding social network


o Social network adalah pola dari hubungan informal diantara individu-individu dalam
kelompok.
o Pentingnya social network :
Hubungan dapat membantu atau menghambat efektivitas tim.
Hubungan dapat meningkatkan pencapaian tujuan tim dan meningkatkan
komitmen anggota terhadap tim.

Anda mungkin juga menyukai