Tugas 2

Perpajakan 2
Kelompok 6 :
1. Helen Novita (1806134285)
2. Muhammad Try (1806212854)
3. Natasya Emerald (1806213150)
4. Stephanie Mayadewi Agung (1806213983)
5. Jennifer Elfeda (1806213762)
Soal 1.1
PT Gudang Elektronik Murah
paling lambat melakukan
pendaftaran untuk
mendapatkan NPWP 1 bulan
setelah kegiatan usaha mulai
dijalankan. Artinya, PT
Gudang Elektronik Murah
paling lambat mendaftarkan
pada tanggal 31 Maret 2016.
Soal 1.2
PT Gudang Elektronik Murah perlu dikukuhkan
menjadi PKP karena melakukan penyerahan
BKP dan memiliki omzet > 4,8 miliar/tahun.
Syarat-syarat PKP:
● Melakukan penyerahan BKP/JKP
yang dikenakan pajak menurut
UU PPN
● Memperoleh penerimaan bruto
lebih dari Rp 4,8 miliar selama 1
tahun buku
Soal 1.3
Apabila PT Gudang Elektronik Murah dengan sengaja tidak
mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, maka terdapat
sanksi pidana yang akan diberikan.

Denda Pidana penjara

denda paling sedikit 2 kali penjara paling singkat
jumlah pajak terutang yang 6 bulan dan paling
tidak atau kurang dibayar lama 6 tahun
dan paling banyak 4 kali
jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang bayar.
No 1.4 Apa kantor cabang perusahaan wajib
mendaftarkan usaha untuk mendapat NPWP?

Kantor cabang wajib mendaftar NPWP karena kantor cabang perusahaan

pasti akan melakukan transaksi penyerahan/transfer barang atau jasa, baik
ke kantor pusat maupun ke pihak lain. Sehingga hal ini harus dikenai pajak
dan kantor cabang harus mendaftar untuk mendapat NPWP.

Hal ini sesuai dengan pasal 2 ayat 1 UU KUP: “Setiap Wajib Pajak yang telah
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada
kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak.
No 1.5
Batas akhir penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak dan penyetoran PPh kurang bayar 2018?

PT Gudang Elektronik merupakan badan yang

dimiliki perseorangan yang akan dikenai PPN atas
penyerahan barang/jasa dalam kegiatan usahanya.
Maka, untuk penyampaian SPT Tahunan PPh badan
adalah paling lambat 4 bulan setelah akhir tahun
pajak, yaitu 30 April.

Sementara batas akhir penyetoran/pelunasan PPh

kurang bayar 2018 adalah paling lambat sebelum SPT
Tahunan disampaikan, yaitu sebelum 30 April.
 Soal 1.6
Karena penyusunan laporan keuangan tertunda, PT Gudang Elektronik Murah dapat
memohon perpanjangan penyampaian SPT Tahunan. Maksimal waktu perpanjangan
yang diperkenankan yang diperkenankan adalah 2 bulan. Apabila SPT tidak
disampaikan setelah masa perpanjangan habis maka akan diterbitkan Surat
Teguran.
Syarat permohonan perpanjangan penyampaian SPT tahunan :
•Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP
•Diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT tahunan
berakhir
•Menyampaikan penghitungan sementara pajak yg terutang dan
dilampiri laporan keuangan sementara
•Melampirkan bukti pelunasan atas kekurangan penyetoran pajak
yg terutang
 Soal 1.7
Dalam hal perpindahan kantor PT Gudang Elektronik Murah dari Jakarta ke Cikarang, PT
Gudang Elektronik Murah wajib mengajukan permohonan pindah untuk memperbarui
NPWP dan NPPKP dengan menyampaikan surat pernyataan pindah beserta
persyaratannya dengan proses :
● PT Gudang Elektronik dapat mengirimkan surat pernyataan pindah kepada :
○ KPP lama (KPP Jakarta) : akan menerbitkan Surat Pindah paling lama pada
hari kerja berikutnya setelah menerima surat pernyataan pindah beserta
persyaratannya secara lengkap dari PT Gudang Elektronik Murah.
○ KPP baru (KPP Cikarang) : akan menerbitkan surat pemberitahuan pindah
dan dikirimkan ke KPP lama.
● KPP baru (KPP Cikarang) : menerbitkan NPWP dan SPPKP (menggunakan nomor
baru dan mengganti nomor lama) dan Surat Keterangan Terdaftar.
● Lalu, KPP Jakarta menerbitkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak setelah diterimanya tembusan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
yang diterbitkan oleh KPP Cikarang paling lama pada hari kerja berikutnya.
 Soal 1.7
Jadi, dalam hal ini akan diterbitkan NPWP dan/ NPPKP baru PT Gudang Elektronik Murah
dikarenakan terdapat pemindahan alamat dari Jakarta ke Cikarang.

Cara Permohonan Pindah Alamat

Permohonan Pindah Alamat Secara Online (Pasal 33 Permohonan Pindah Alamat NPWP Secara Tertulis
PER-20/PJ/2013) (Pasal 34 PER-20/PJ/2013)

1. Mengisi Formulir Perubahan Data WP pada Aplikasi
e-Registration yang tersedia pada website DJP
www.pajak.go.id
2. Mengirimkan dokumen yang disyaratkan ke KPP
lama.
3. Pengiriman dokumen dapat dilakukan dengan cara
mengunggah (upload) salinan digital (softcopy)
dokumen melalui Aplikasi e-Registration atau
mengirimkannya dengan menggunakan Surat
Pengiriman Dokumen yang telah ditandatangani.
4. Apabila dokumen yang disyaratkan belum diterima
KPP dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah permohonan pemindahan secara elektronik,
permohonan tersebut dianggap tidak diajukan.
1. Permohonan secara tertulis ini dilakukan dengan
mengisi dan menandatangani Formulir Pemindahan
Wajib Pajak.
2. Melengkapi formulir pemindahan tersebut dengan
dokumen yang disyaratkan dan menyampaikan ke KPP
lama.
3. Penyampaian permohonan secara tertulis dilakukan:
· secara langsung ke KPP lama;
· melalui KP2KP;
· melalui pos;
· melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. KPP Lama memberikan Bukti Penerimaan Surat
apabila permohonan dinyatakan lengkap.
5. Dokumen yang disyaratkan meliputi dokumen yang
menunjukkan bahwa tempat tinggal atau tempat
kedudukan WP menurut keadaan yang sebenarnya
pindah ke wilayah kerja KPP lain.

Sumber : pajak.go.id
Soal 2.1
Menurut Undang-Undang No.6 Tahun 1983
tentang ketentuan umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali
diubah dengan Undang-Undang No.28
Tahun 2007 Pasal 1 ayat 29, pembukuan
adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah
perolehan dan penyerahan barang atau jasa,
yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba
rugi untuk periode tahun pajak tersebut.
Sumber :
https://www.online-pajak.com/seputar-efiling/perbedaan-pembukuan-dan-pencatatan
Menurut Undang-Undang No.6 Tahun 1983
tentang ketentuan umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali
diubah dengan Undang-Undang No.28
Tahun 2007 Pasal 28 ayat 9, pencatatan
terdiri atas data yang dikumpulkan secara
teratur tentang peredaran atau penerimaan
bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai
dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang, termasuk penghasilan yang bukan
objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang
bersifat final.
Sumber: https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-6-tahun-1983

Soal 2.2
● Perusahaan tetap diperbolehkan untuk melakukan pencatatan apabila pendapatan bruto
perusahaan tersebut kurang dari Rp 4,8 miliar.
● Perusahaan juga bisa dikecualikan dari kewajiban membuat pembukuan apabila perusahaan
tersebut beroperasi dengan prinsip kesederhanaan serta masih berskala kecil dan menengah

Kondisi perusahaan wajib melakukan Kondisi perusahaan wajib melakukan

pembukuan pencatatan

● Wajib Pajak (WP) Badan;
● Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas, kecuali Wajib Pajak Orang Pribadi
yang peredaran brutonya dalam satu tahun
kurang dari Rp4.800.000.000,00 (Empat
milyar delapan ratus juta rupiah).
● Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
peredaran brutonya dalam satu tahun kurang
dari Rp4.800.000.000,00 (empat milyar
delapan ratus juta rupiah), dapat menghitung
penghasilan neto dengan menggunakan
norma penghitungan penghasilan neto,
dengan syarat memberitahukan ke Direktur
Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 bulan
pertama dari tahun pajak yang bersangkutan;
● Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
 Soal 2.3
Sanksi yang dikenakan apabila tidak melakukan kewajiban dalam pencatatan dan pembukuan menurut UU KUP Pasal
39 seperti :

1. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak

menggambarkan keadaan yang sebenarnya;

2. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan

buku, catatan, atau dokumen lain;

3. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain

termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program

aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11)

Pidana penjara paling singkat selama enam bulan dan paling lama enam tahun dan denda paling sedikit dua kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dan paling banyak empat kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang bayar.

Sumber : https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-28-tahun-2007
 Soal 3.1
Menurut Pasal 28 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), Wajib Pajak tertentu
dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan satuan mata uang selain Rupiah
yaitu Bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat. Wajib Pajak tersebut meliputi :

● Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing
yang beroperasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan Penanaman Modal Asing;
● Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya yang
beroperasi berdasarkan kontrak dengan Pemerintah
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan
pertambangan selain pertambangan minyak dan gas
bumi;
● Wajib Pajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang
beroperasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan pertambangan minyak dan gas
bumi;
● Bentuk Usaha Tetap sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang PPh atau
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) terkait;
● Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan
perusahaan induk di luar negeri, yaitu perusahaan
anak (subsidiary company) yang dimiliki dan/atau
dikuasai oleh perusahaan induk (parent company) di
luar negeri yang mempunyai hubungan istimewa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a
dan huruf b Undang-Undang PPh; atau

Sumber : https://ortax.org/ortax/?mod=studi&page=show&id=33
Soal 3.2
Berdasarkan Undang-Undang nomor 36 Tahun Namun dalam Pasal 28 (6) UU KUP berbunyi
2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh) “Untuk permohonan persetujuan perubahan
mengatur bahwa metode pencatatan pertama, wewenang penerbitan keputusan
persediaan hanya bisa dicatat dalam metode persetujuan di Kepala KPP”. Jadi dapat
FIFO atau Average. disimpulkan bahwa perubahan pembukuan
masih dimungkinkan terjadi.
Pasal 10 ayat (6) UU PPh menyebutkan:
"… Sekali wajib pajak memiliki salah satu cara
penilaian pemakaian persediaan untuk
penghitungan harga pokok tersebut, maka
untuk tahun-tahun selanjutnya harus
digunakan cara yang sama."

Sumber:
https://www.wibowopajak.com/2012/03/metode-pencatatan-persediaan-untuk.html
https://www.thinktax.id/tax-flash/perubahan-metode-pembukuan-dan-atau-tahun-buku
Soal 3.3
Wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT
Tahunan akan dikenai denda.
Berdasarkan pasal 7 ayat 1 UU KUP, jika
terlambat melaporkan SPT Tahunan PPh WP
Badan akan dikenai denda Rp1.000.000 dan
bagi SPT Tahunan PPh WP OP, akan didenda
Rp100.000.
Pembayaran PPh Pasal 29 atau PPh Kurang
Dibayar harus dilunasi paling lambat sebelum
SPT Tahunan disampaikan.
Berdasarkan UU KUP 2007 Pasal 19 Ayat (3),
sanksi administrasi keterlambatan pembayaran
kekurangan pajak karena penundaan SPT
berupa 2% per bulan dari kekurangan
pembayaran dihitung dari batas akhir
penyampaian SPT s/d tanggal dibayarnya
kekurangan tersebut.

Sumber:
https://www.online-pajak.com/seputar-pajakpay/sanksi-tidak-melakukan-pembayaran-pajak
https://tirto.id/denda-bagi-wp-yang-terlambat-dan-tak-lapor-spt-tahunan-eC4k
 Thank You.
Do you have any questions?