Anda di halaman 1dari 26

Tugas 6

Perpajakan 2
Kelompok 6 :
1. Helen Novita (1806134285)
2. Muhammad Try (1806212854)
3. Natasya Emerald (1806213150)
4. Stephanie Mayadewi Agung (1806213983)
5. Jennifer Elfeda (1806213762)
Bagian 01
Keberatan
Soal

PT INDAH RAYA didirikan pada tahun 2009 dan bergerak


dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang
rumah tangga. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Pusat
sedangkan pabrik berada di Kawasan Industri Cikarang.
Pembukuan dilakukan dengan menggunakan Bahasa
Indonesia dan mata uang Rupiah dengan metode akrual.
Soal (cont’d)
Perusahaan telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan untuk tahun pajak 2017
pada tanggal 29 April 2018. Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) tanggal
2 Februari 2019, Pemeriksa Pajak melakukan pemeriksaan atas SPT Tahunan PPh
Badan 2017, dan kemudian diterbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
(SPHP) tanggal 22 Juli 2019.

Perusahaan memberikan tanggapan atas SPHP pada tanggal 29 Juli 2019 yang
menyatakan bahwa perusahaan tidak setuju atas sebagian item koreksi yang
disampaikan dalam SPHP. Pada saat pembahasan akhir hasil pemeriksaan,
perusahaan menyetujui sebagian item koreksi. Jumlah yang disetujui untuk
dibayar bedasarkan pembahasan akhir hasil pemeriksaan adalah Rp 100 Juta.

SKPKB diterbitkan tanggal 12 Agustus 2019. Pokok pajak yang kurang dibayar adalah
sebesar Rp500 juta. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut pada
tanggal 10 Oktober 2019. Permohonan keberatan PT INDAH RAYA ditolak seluruhnya
oleh DJP dan Surat Keputusan Keberatan diterbitkan tanggal 6 November 2019.
a. Berdasarkan kasus tersebut, kapan paling lambat Perusahaan
dapat mengajukan keberatan? Apa persyaratan yang harus
dilengkapi pada saat mengajukan keberatan? Jelaskan!

Pasal 25 (3) UU KUP


Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim SKP atau
sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak
dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

Syarat yang harus dilengkapi (UU KUP)


1. Diajukan kepada DJP atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB, atau pemotongan/pemungutan
pajak oleh pihak ketiga berdasarkan UU. (Pasal 25(1))
2. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang,
dipotong, dipungut atau jumlah rugi menurut WP disertai alasan. (Pasal 25(2))
3. Paling lambat 3 bulan sejak tanggal dikirim SKP atau pemotongan/pemungutan. (Pasal 25(3)
4. Harus telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang disetujui dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan. (Pasal 25(3a))
b. Apakah perusahaan harus melunasi pajak
terutang berdasarkan SKPKB sebelum
mengajukan keberatan? Jelaskan!

Pasal 25(3a) UU KUP


Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan
pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar
paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan
disampaikan.

Dalam kasus ini,


Pajak terutang yang disetujui PT INDAH RAYA dalam closing conference
adalah Rp100 juta
Maka pajak terutang yang harus dilunasi PT INDAH RAYA dalam
mengajukan keberatan adalah paling tidak Rp100 juta.
c. Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan formal
pengajuan keberatan. Seandainya Perusahaan tidak
mengajukan banding atas keputusan keberatan, berapa jumlah
pokok pajak dan sanksi (jika ada) yang harus dibayar
Perusahaan setelah Surat Keputusan Keberatan keluar?

Pasal 25(9) UU KUP


Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, WP
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan.

Pajak yang harus dibayar


Pajak kurang bayar dalam SKPKB = Rp500 juta (pokok pajak)
Pajak terutang yang telah dilunasi = Rp 100 juta
Sanksi denda = 50% x (Rp500 juta-Rp100 juta) = Rp200 juta
Total pajak yang harus dibayar = Rp400 juta+Rp200 juta = Rp600 juta
Kapan batas paling lambat Perusahaan harus membayar
pokok pajak dan sanksi ( jika ada) atas Surat Keputusan
Keberatan tersebut? Jelaskan

Pasal 25(7) UU KUP


Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu
pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu)
bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.
Apabila perusahaan tidak melunasi pajak terutang
menurut Surat Keputusan Keberatan sampai dengan
jatuh temponya, apakah terdapat konsekuensi bagi
perusahaan? Jelaskan!

Pasal 29(1) UU KUP


Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah
pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan
tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk
seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Bagian 2
Banding
Soal
Lanjutan dari Bagian 1
Karena tidak puas dengan Surat Keputusan Keberatan, PT INDAH
RAYA mengajukan banding pada tanggal 4 Desember 2019 dan
perusahaan tidak melakukan pembayaran tambahan sebelum
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Putusan Banding
keluar pada tanggal tertanggal 8 Agustus 2020 yang
memutuskan bahwa Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian
permohonan banding dan sebesar Rp300 juta dari total pajak
yang diajukan banding disetujui oleh Pengadilan Pajak.
a. Kapan paling lambat Perusahaan dapat mengajukan
banding? Apa persyaratan yang harus dilengkapi pada saat
mengajukan banding? Jelaskan!

Pasal 36 UU No. 14/2002


1. Harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima
keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan
perundang-undangan
2. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.
3. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan
tanggal tanggal terima surat keputusan yang dibanding.
4. Pada Surat Banding dilampirkan Salinan Keputusan yang dibanding.
5. Banding hanya dapat diajukan apabila besarnya jumlah pajak yang terutang
dimaksud telah dibayar sebesar 50% lima puluh persen) dengan melampirkan
Surat Setoran Pajak (SSP) atau Pemindahbukuan (Pbk).
b. Setelah Putusan Banding keluar, berapa jumlah jumlah pokok pajak dan
sanksi (jika ada) yang harus dibayar Perusahaan setelah Putusan Banding
keluar? Kapan batas paling lambat Perusahaan harus membayar pokok pajak
dan sanksi/imbalan (jika ada) tersebut? Jelaskan!

Pasal 27 ayat (5d) UU Nomor 28 TAHUN 2007


Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100%
(seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding
dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan.

Menurut Pasal 6 ayat (4) PMK-242/PMK.03/2014, batas pembayaran


sanksi/imbalan atas putusan banding adalah 1 (satu) bulan sejak
tanggal penerbitan Putusan Banding.
Jika melewati batas waktu ini, menurut Pasal 48 ayat (5) PP 74 TAHUN
2011, akan diterbitkan Surat Teguran.
c. Apabila perusahaan tidak melunasi pajak terutang Surat Putusan
Banding sampai dengan jatuh temponya, apakah terdapat
konsekuensi bagi perusahaan? Jelaskan!

Menurut Pasal 6 ayat (4) PMK-242/PMK.03/2014, batas pembayaran


sanksi/imbalan atas putusan banding adalah 1 (satu) bulan sejak
tanggal penerbitan Putusan Banding.
Jika melewati batas waktu ini, menurut Pasal 48 ayat (5) PP 74 TAHUN
2011, akan diterbitkan Surat Teguran terlebih dahulu.
D. Seandainya sebelum mengajukan keberatan, Perusahaan membayar sebesar seluruh pajak
terutang dalam SKPKB, berapa jumlah (pokok dan sanksi/imbalan, jika ada) yang harus
dibayar/diterima Wajib Pajak setelah Putusan Banding keluar? Jelaskan!

Peraturan Pemerintah No. 74 TAHUN 2011


Pasal 43A ayat (5)
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diberikan terhadap:
a. kelebihan pembayaran akibat Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Putusan Peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan yang disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi, dan telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan; atau
b. kelebihan pembayaran akibat Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Putusan Peninjauan Kembali atas jumlah pajak yang tercantum dalam Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan yang tidak
disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil
Verifikasi, namun dibayar sebelum pengajuan keberatan, permohonan banding, atau
permohonan peninjauan kembali, atau sebelum diterbitkan Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
Berdasarkan peraturan tersebut, PT
INDAH RAYA tidak mendapatkan
imbalan bunga sebesar 2% per bulan
karena melakukan pembayaran
sebelum mengajukan keberatan.

Jumlah pokok yang diterima PT INDAH


RAYA setelah Putusan Banding keluar
= Rp 500 juta - Rp 300 juta
= Rp 200 juta
Bagian 3
Penyidikan dan
Pidana Perpajakan
Soal
Asumsikan dalam pemeriksaan PT
INDAH RAYA, pemeriksa pajak
mengindikasikan kurangnya bukti-bukti
terkait transaksi perusahaan dengan
rekanannya di luar negeri. Rekanan
perusahaan merupakan perusahaan
yang memiliki afiliasi dengan pemilik PT
INDAH RAYA. Pemeriksa pajak
mengindikasikan adanya potensi
kerugian negara sebesar Rp 5 Milyar
dan melakukan pemeriksaan bukti
permulaan.
a. Jelaskan dasar hukum yang digunakan oleh DJP untuk melakukan pemeriksaan
bukti permulaan dalam kasus di atas! Apa yang dilakukan oleh DJP dalam
pemeriksaan bukti permulaan? Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya!

Peraturan Pemerintah No. 74 TAHUN 2011


Pasal 60 Ayat (5)
Dalam melaksanakan Pemeriksaan Bukti Permulaan, pejabat yang
melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka berwenang:
A. meminjam dan memeriksa buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan
dengan penghasilan yang dipero!eh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib
Pajak, atau objek yang terutang pajak;
B. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;
C. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau
tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan
buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi
petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan
bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;
D. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang
bergerak dan/atau barang tidak bergerak;
E. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak
ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang dilakukan
Pemeriksaan Bukti Permulaan melalui Direktur Jenderal Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54;
F. meminta keterangan kepada pihak yang berkaitan dan dituangkan
dalam berita acara permintaan keterangan; dan
G. melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka Pemeriksaan
Bukti Permulaan.
b. Pada saat pemeriksaan bukti permulaan, apakah PT INDAH RAYA dapat
melakukan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan dan mengakui
kesalahannya? Apakah perusahaan akan dikenakan sanksi terkait
pengungkapan kesalahan ini? Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya!

Menurut Peraturan Menteri Keuangan nomor SSP Kurang Bayar dan SSP Sanksi harus dipisah karena
239/PMK.03/2014, Wajib Pajak dapat memiliki kode billing yang berbeda.
memanfaatkan fasilitas Pasal 8 ayat (3) ● SSP kurang bayar menggunakan kode 500.
Undang-Undang KUP dengan cara: menyampaikan Contoh: SPT Masa PPN dengan kode billing
pengungkapan ketidakbenaran perbuatannya 411211 – 500. Dan SPT Tahunan badan kode
secara tertulis dan ditandatangani, dan pajaknya 411126 – 500.
melampirkan : ● SSP sanksi menggunakan kode 510. Contoh: kode
1. Penghitungan kekurangan pembayaran billing untuk sanksi kenaikan atas
jumlah pajak yang sebenarnya terutang dalam ketidakbenaran perbuatan adalah 411211 – 510
format Surat Pemberitahuan (SPT) untuk SPT Masa PPN, 411126 – 510 untuk SPT
2. Surat Setoran Pajak (SSP) atau sarana Tahunan badan.
administrasi lain yang dipersamakan sebagai bukti Jadi, PT INDAH RAYA dapat melakukan
pelunasan kekurangan pembayaran pajak pengungkapan ketidakbenaran perbuatan dan
3. Surat Setoran Pajak (SSP) atau sarana mengakui kesalahannya dengan melampirkan 4
administrasi lain yang dipersamakan sebagai bukti dokumen, yaitu surat tertulis, SPT, SSP kurang bayar,
pelunasan sanksi administrasi berupa denda. dan SSP sanksi.
b. Pada saat pemeriksaan bukti permulaan, apakah PT INDAH RAYA
dapat melakukan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan dan
mengakui kesalahannya? Apakah perusahaan akan dikenakan sanksi
terkait pengungkapan kesalahan ini? Jelaskan disertai dengan dasar
hukumnya! (Lanjutan)

Terdapat sanksi administrasi atas pengungkapan ketidakbenaran ini.


Besarnya sanksi administrasi berupa denda atas pengungkapan
ketidakbenaran Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP sebesar 150% dari
jumlah pajak kurang bayar. Artinya, jika kurang bayar pajak PT INDAH RAYA
sebesar Rp 5.000.000.000 maka sanksi dendanya adalah Rp
7.500.000.000. Jadi, total yang harus dibayar adalah Rp 12.500.000.000
c. Jika Pemeriksa Bukti Permulaan menyimpulkan bahwa
terdapat bukti yang cukup adanya tindak pidana di bidang
perpajakan dan dilanjutkan dengan penyidikan, ketentuan
pidana apa (dan sanksi pidananya) yang akan dikenakan
kepada PT INDAH RAYA? Jelaskan disertai dengan dasar
hukumnya!

Menurut Pasal 44B UU KUP, sanksi administrasi berupa


denda yang diberikan pada saat penyidikan adalah 400%
(4 kali) dari jumlah pajak kurang bayar. Oleh karena itu,
jika kekurangan bayar pajak PT INDAH RAYA sebesar Rp
5.000.000.000 maka sanksi dendanya adalah Rp
20.000.000.000. Jadi, total yang harus dibayar adalah Rp
25.000.000.000
d. Menurut Anda, pihak-pihak di bawah akan dikenakan ketentuan
pidana perpajakan terkait penyidikan yang dilakukan atas PT INDAH
RAYA?
1. Direktur perusahaan
2. Manajer keuangan perusahaan
3. Konsultan pajak perusahaan
Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya!

Pasal 39 ayat 1 UU KUP Pasal 43 ayat 1 UU KUP

Setiap orang yang dengan sengaja Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau 39 dan Pasal 39A, berlaku juga bagi wakil, kuasa,
keterangan yang isinya tidak benar atau tidak pegawai dari Wajib Pajak, atau pihak lain yang
lengkap, akan dipidana dengan pidana penjara menyuruh melakukan, yang turut serta
paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun melakukan, yang menganjurkan, atau yang
dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak membantu melakukan tindak pidana di bidang
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan perpajakan.
paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang
tidak/kurang dibayar.
d. Menurut Anda, pihak-pihak di bawah akan dikenakan ketentuan
pidana perpajakan terkait penyidikan yang dilakukan atas PT INDAH
RAYA?
1. Direktur perusahaan
2. Manajer keuangan perusahaan
3. Konsultan pajak perusahaan
Jelaskan disertai dengan dasar hukumnya! (Lanjutan)

Penjelasan Pasal 43 ayat 1 UU KUP ● Direktur perusahaan dan manajer keuangan


perusahaan adalah pegawai dari Wajib
Yang dipidana karena melakukan perbuatan Pajak, sehingga UU KUP ini berlaku juga
tindak pidana di bidang perpajakan tidak terbatas untuk mereka
pada Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, kuasa Wajib ● Oleh karena itu, jika direktur perusahaan,
Pajak, pegawai Wajib Pajak, Akuntan Publik, manajer keuangan, dan konsultan pajak
Konsultan Pajak, atau pihak lain, tetapi juga dengan sengaja melakukan tindak pidana di
terhadap mereka yang menyuruh melakukan, bidang perpajakan seperti menyampaikan
yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, SPT yang isinya tidak benar, maka mereka
atau yang membantu melakukan tindak pidana di akan dikenakan sanksi seperti yang tertuang
bidang perpajakan. pada Pasal 39 ayat 1 UU KUP
Thank
you
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik and illustrations by Stories.

Anda mungkin juga menyukai