Penggunaan Bahasa Verbal dalam Berbisnis

oleh Natasya Emerald, 1806213150

Judul : 1. Buku Ajar 2 MPKTA (Komunikasi dan Kepemimpinan)

2. Buku “Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik)”

3. Buku “Pengantar Etika Bisnis”

Penulis : 1. Prof. Bambang Shergi Laksmono, Ade Solihat, M.A., Pribadi

Setiyanto, S.E, M.A.

2. Yendra, S.S., M.Hum.

3. Prof. Dr. Kees Bertens, MSC.

Data Publikasi : 1. Universitas Indonesia, Depok, 2017

2. Deepublish, Yogyakarta, 2018

3. Kanisius, Yogyakarta, 2000

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan orang

lain dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu, dalam membangun
hubungan dengan orang lain, manusia perlu melakukan komunikasi. Menurut
Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter (2011), komunikasi dapat didefinisikan
sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna. Komunikasi
terdiri dari 4 jenis, yaitu komunikasi verbal, nonverbal, tertulis, dan visual.
Komunikasi verbal meliputi suara, kata, bahasa, dan wicara sedangkan
komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang melibatkan cara-cara fisikdari
komunikasi seperti sentuhan, gerak tubuh,dll. Komunikasi tertulis adalah tulisan
atau kata-kata yang ingin disampaikan pada waktu berkomunikasi dan komunikasi
visual adalah tampilan visual dari informasi seperti tanda, simbol, dan desain.
 Komponen komunikasi terdiri atas orang-orang, pesan, saluran atau media,
umpan balik, kode, dll. Orang-orang adalah mereka yang terlibat di dalam proses
komunikasi. Pesan adalah bentuk verbal dan nonverbal ide, pikiran, atau perasaan
bahwa satu orang ingin berkomunikasi dengan orang lain. Saluran atau media
adalah sarana penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan seperti
gelombang suara dan gelombang cahaya. Umpan balik adalah respon penerima
baik verbal maupun nonverbal untuk pesan yang disampaikan sumber. Kode
adalah susunan sistematis yang digunakan untuk membuat makna dalam pikiran

Menurut Webster dalam buku Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik)

(2018:3), bahasa adalah alat sistematis untuk menyampaikan sebuah gagasan atau
perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi, gesture, atau tanda yang disepakati
yang mengandung makna yang dapat dipahami. Bahasa memiliki beberapa fungsi
yaitu fungsi komunikasi, fungsi ekspresi diri, fungsi integrasi dan adaptasi sosial,
serta fungsi kontrol sosial. Bahasa dapat digunakan dan memiliki ciri khasnya
sendiri dalam penggunaannya di dalam berbagai bidang, contohnya adalah dalam
berbisnis.

Pemahaman yang baik tentang bahasa akan menunjang terjadinya bisnis

yang baik. Dalam dunia bisnis, bahasa verbal akan sangat membantu seseorang
untuk melakukan segala sesuatunya. Dengan menggunakan bahasa verbal,
informasi akan lebih tepat untuk disampaikan baik kepada seluruh bagian di
dalam bisnis tersebut maupun target pembeli atau konsumen.

Ada beberapa aplikasi dan manfaat penggunaan bahasa verbal dalam

berbisnis. Pertama, dalam mengoperasikan bisnis, seorang pebisnis akan
mengkoordinasikan kepada bawahannya atau kepada semua orang yang terlibat di
dalam bisnis tersebut tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh
mereka baik secara langsung (perintah langsung) maupun tidak langsung
(peraturan tertulis, dll). Dengan menggunakan bahasa yang baik, seluruh orang
yang terlibat dalam bisnis akan memahami dan melakukan apa yang diminta oleh
atasan atau pebisnis tersebut. Dengan demikian, proses bisnis akan berjalan
dengan lancar dan dapat mencapai tujuannya.

Kedua, bahasa juga dapat diimplementasikan untuk berkomunikasi dengan

para konsumen. Bahasa akan sangat bermanfaat dalam proses menawarkan barang
dan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung. Aplikasi secara konkret
yang biasa digunakan oleh seorang pebisnis adalah melalui iklan. Iklan terdiri atas
dua macam, yaitu iklan tertulis (poster, baliho, dll) dan iklan tidak tertulis (iklan
di televisi dan radio).

Menurut buku Pengantar Etika Bisnis (2000:267), bahasa periklanan pada

umumnya bersifat hiperbola dan harus menarik perhatian supaya dapat memikat
calon pembeli. Artinya, di dalam iklan tentu saja terdapat makna dan ajakan yang
dapat mengajak para pembeli untuk menggunakan produk tertentu. Oleh karena
itu, iklan harus dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian
konsumen. Caranya adalah dengan pengolahan bahasa dan kalimat yang baik
sehingga menghasilkan makna yang baik dan mengesankan bagi konsumen.
Selain itu, bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan etika berbisnis yaitu
tidak menyinggung pihak manapun bahkan menjatuhkan produk pebisnis lainnya.

Dalam berbisnis, bahasa verbal yang digunakan juga memiliki

karakteristik atau ciri khasnya sendiri. Banyak istilah-istilah yang harus dipahami
oleh seorang pebisnis untuk dapat mengerti maksud dari pesan yang ingin dan
akan disampaikannya. Sebagai contoh, dalam bisnis online shop, reseller,
dropship, transfer, ready stock, dan lain-lain merupakan istilah-istilah khusus
yang harus dipahami dalam melakukan bisnis tersebut. Dalam berbisnis offline,
franchise, investasi, investor, branding, cash on delivery, dan lain-lain adalah
istilah-istilah yang biasa diketahui dan disebut dalam melakukan bisnis tersebut.
Dengan demikian, seorang pebisnis harus dapat mengetahui jenis bisnisnya untuk
menentukan bahasa-bahasa yang harus digunakan sehingga dapat berkomunikasi
dengan para konsumennya.
 Kesimpulannya adalah dalam melakukan bisnis bahkan dalam
berhubungan dengan orang lain, seseorang membutuhkan pemahaman tentang
bahasa, terutama bahasa verbal. Hal ini dikarenakan bahasa verbal dapat
membantu pebisnis atau siapapun untuk dapat mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikannya secara lebih tepat. Dengan berbahasa verbal yang baik,
seorang pebisnis dapat mengkoordinasikan segala sesuatunya dengan baik serta
berkomunikasi kepada pelanggan atau konsumen. Dalam berbisnis, kita juga
harus mengetahui istilah-istilah atau bahasa-bahasa yang biasa digunakan agar
dapat sesuai dengan atmosfer atau lingkungan bisnis tersebut. Dengan demikian,
kita harus belajar berbahasa dengan baik agar kita dapat berkomunikasi dan
membangun hubungan yang baik dengan orang lain.