Anda di halaman 1dari 9

Analisis Akuntansi

Dan Keuangan

Disusun oleh:

Nama : Muhamad Bayu Nur Rohman

NPM : 10090317004

Prodi : Manajemen

Kelas : A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
A. Pengertian Analisis Akuntansi

AkuntansiAnalisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka

akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup

sejumlah pekerjaan yang berbeda. Seperti mengevaluasi risiko akuntansi perusahaan dan

kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba dan membuat penyesuaian yang diperlukan agar

laporan keuangan dapat lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu

analisis keuangan.

Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan yang

efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan yang dibuat,

bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang digunakan, bahan mentah dari analisis ini.

Meskipun akuntansi akrual memberikan gambaran mengenai kinerjakeuangan perusahaan

dan kondisi yang tidak dapat diberikan oleh akuntansi kas, keterbatasannya data mendistorsi

arti ekonomis sebuah laporan keuangan. Analisis akuntansi merupakan proses yang

digunakan analis untuk mengidentifikasi dan menilai distorsi dan membuat laporan keuangan

bermanfaat untuk analisis keuangan

B. Fungsi Analisis Akuntansi


Akuntansi memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan. berikut adalah beberapa
manfaat akuntansi bagi perusahaan:
1. Untuk perencanaan, koordinasi, pengawasan serta pengendalian
Manajer sebagai pihak internal yang berkaitan langsung dengan perusahaan
membutuhkan informasi keuangan yang disajikan melalui proses akuntansi untuk
keperluan perencanaan (planning), koordinasi (coordination), pengawasan serta
pengendalian (controlling) kondisi dan keuangan perusahaan. Contohnya, ketika
berhadapan dengan permintaan produk yang lebih tinggi, perusahaan dapat
melihat perhitungan akuntansi sebagai dasar pengambilan keputusan. Apabila
pemasukan perusahaan tengah tinggi dan cashflow berjalan dengan lancar,
pembelian aset untuk meningkatkan produksi menjadi masuk akal. Lain kasusnya
cashflow berjalan lamban dan ternyata klien selalu terlambat dalam pembayaran.
Hal tersebut dapat menjadi petunjuk bagi managerial untuk memperbaiki
hubungan dengan klien, alih-alih menghabiskan modal untuk aset produksi.
2. Merencanakan dan menetapkan aktifitas perusahaan
Laporan keuangan menyajikan data aset kas maupun non kas perusahaan.
Untuk kepentingan operasional perusahaan membutuhkan data tersebut agar
diketahui secara valid dan akurat tentang kondisi likuiditas perusahaan. Sehingga
dapat terencana dengan jelas apakah perusahaan mampu melakukan pembelian,
membayar utang, dan alokasi sumber daya ekonomi lainnya. Contohnya saja,
dengan mengetahui apakah keuntungan mengalami peningkatan atau penurunan
dan jumlah saldo yang dimiliki saat ini, Anda bisa mengontrol pengeluaran biaya
dan menyusun rencana untuk meningkatkan pendapatan demi tercapainya tujuan
perusahaan Anda.
3. Sebagai dasar menghitung besar pajak
Perusahaan memiliki kewajiban membayar pajak pada negara. Besar pajak
yang harus dipenuhi tersebut disesuaikan dengan kondisi laba perusahaan. Laba
atau keuntungan perusahaan dalam periode tertentu dapat diketahui melalui proses
akuntansi. Di samping itu, kebijakan pajak perusahaan juga dapat ditentukan
setelah menganalisis laporan keuangan.
4. Untuk memperoleh pinjaman dari kreditur
Kreditur yang memberikan pinjaman biasanya memiliki persyaratan tertentu
misal rasio likuiditas perusahaan yang harus bagus. Rasio ini dapat dihitung
melalui laporan keuangan, yaitu dengan membandingkan aset-aset terhadap utang
lancar perusahaan. Gunanya untuk mengetahui apakah perusahaan mampu untuk
memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya. Para kreditur ini bisa lembaga
perbankan atau lembaga kreditur lainnya.
5. Menyediakan informasi keuangan bagi investor
Semua pihak pasti akan berhati-hati jika ingin melakukan investasi. Begitu
pun dengan investor yang biasanya berinvestasi dalam jumlah uang yang tidak
sedikit. Karena itu dibutuhkan sikap waspada dan pertimbangan yang matang
untuk memutuskan apakah investor jadi menyerahkan uangnya pada sebuah
perusahaan atau tidak.
C. Tujuan Analisis Akuntansi dan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2007: 6) terdapat 9 tujuan dari analisis laporan keuangan
yaitu:
1. Investasi Saham
Analisis laporan keuangan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk
berinvestasi di suatu perusahaan. Investor butuh informasi tersebut untuk menilai
kelayakan suatu perusahaan, apakah konsisten dengan keuntungannya atau tidak.
2. Pemberian Kredit
Analisis laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kesanggupan
perusahaan dalam mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
3. Kesehatan Pemasok
Sebelum melakukan kerjasama dengan pemasok, perusahaan perlu melakukan
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan, profitabilitas pemasok serta
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban melalui analisis laporan
keuangan.
4. Kesehatan Pelanggan
Analisis laporan keuangan juga digunakan untuk mengetahui informasi tentang
kesanggupan pelanggan dalam memenuhi kewajibannya
5. Kesehatan Pelanggan ditinjau dari Karyawan
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah perusahaan yang akan
dimasuki tersebut memiliki prospek yang bagus.
6. Acuan Pemerintah
Analisis laporan keuangan dapat dijadikan acuan oleh pemerintah untuk
menentukan besarnya pajak perusahaan yang harus dibayarkan.
7. Analisis Internal
Analisis laporan keuangan dibuat untuk menentukan perkembangan perusahaan,
karena pihak internal seperti manajer misalnya dapat menjadikan analisis laporan
keuangan sebagai acuan untuk strategi ke depannya.
8. Analisis Pesaing
Analisis laporan keuangan juga dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keuangan
pesaing. Kemudian informasi ini dapat digunakan untuk menyusun strategi
perusahaan.
9. Penilaian Kerusakan
Analisis laporan keuangan dapat ditujukan untuk mengetahui besarnya kerusakan
yang dialami perusahaan.

D. Jenis-Jenis Laporan Keuangan


Dalam menganalisa laporan keuangan, terdapat beberapa jenis laporan yang harus
dilaporkan. Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan:
1. Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan ini berfungsi untuk membantu Anda mengetahui apakah
bisnis berada dalam posisi laba atau rugi. Apabila pendapatan perusahaan lebih
besar daripada beban atau biayanya, maka bisnis memperoleh laba. Sebaliknya,
jika pendapatan cenderung lebih kecil dari beban atau biayanya, maka
kemungkinan besar bisnis mengalami kerugian.
Laporan laba rugi berisi sebagai berikut:
 Penjualan bersih (net sales), yang menunjukkan total penjualan setelah
penyesuaian semua potongan harga yang diberikan.
 Harga pokok penjualan (cost of goods sold) adalah biaya bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi barang jadi yang telah dijual.
 Laba kotor (gross profit) sama dengan penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Laba kotor mengukur sampai sejauh mana pendapatan dari
penjualan produk mampu melebihi biaya bahan baku yang digunakan untuk
memproduksinya.
 Beban operasi (operating expenses) terdiri atas beban penjualan serta beban
umum dan administrasi.
 Laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes) sama
dengan laba kotor dikurangi beban operasi.
 Laba sebelum pajak (earnings before taxes) sama dengan laba sebelum bunga
dan pajak dikurangi beban bunga.
 Laba setelah pajak (earnings after taxes) sama dengan laba sebelum pajak
dikurangi pajak.
2. Laporan Perubahan Modal
Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang
ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus
digunakan dalam menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan
dari laba yang didapat, penggunaan modal untuk kepentingan pemilik perusahaan,
atau hal lainnya.
Laporan perubahan modal atau yang biasa disebut Capital Statement dalam
istilah akuntansi merupakan jenis laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai perubahan modal atau ekuitas perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar
perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut
terjadi.
3. Neraca
Neraca adalah jenis laporan keuangan ini menyajikan akun-akun aktiva,
kewajiban, dan modal dalam satu periode. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk,
yaitu bentuk skontro/horizontal (account form) dan bentuk vertikal/stafel (report
form). Nilai modal pada neraca merupakan nilai yang tercatat pada Laporan
Perubahan Modal. Keseimbangan pada neraca dapat tercapai karena pada Laporan
Perubahan Modal sudah terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat pada
Laporan Laba-Rugi. Neraca ini terdiri dari :
 Aktiva, merupakan harta yang dimiliki perusahaan dengan nilai manfaat di
masa depan (future economic benefit). Contohnya seperti truk, mobil kargo,
dan mobil pengangkat barang, untuk perusahaan ekspedisi. Aktiva terdiri dari
Aktiva Lancar (Current Assets) dan Aktiva Tetap Berwujud (Tangiable Fixed
Assets).
 Kewajiban, terdiri dari Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka
Panjang (Long Term Liabilities).
 Modal, adalah harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik
perusahaan. Modal akan bertambah jika pemilik perusahaan menambahkan
investasinya ke dalam perusahaan dan jika perusahaan memperoleh
keuntungan. Sebaliknya, modal akan berkurang jika pemilik perusahaan
mengambil dana investasinya (prive) dan jika perusahaan mengalami kerugian.
Modal pada perusahaan perseorangan hanya berupa modal pribadi, sedangkan
dalam perusahaan yang telah go public, modalnya terdiri dari modal saham,
laba ditahan, dan cadangan.
4. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui perputaran arus
dana yang berada di perusahaan, kemana dana atau kas pergi dan dari mana kas
masuk. Hal ini supaya perusahaan dapat mengontrol dana atau kas perusahaan
yang dimiliki selama ini. Laporan arus kas atau Cash Flow berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar.
Laporan mengenai arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu
hasil dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau
pinjaman. Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya
yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi pada
bisnis lain.

E. Pengguna Laporan Keuangan


Laporan keuangan ini sangat dibutuhkan oleh bebrapa pihak dengan maksud yang
saling berbeda. Berikut beberapa pihak yang menggunakan laporan keuangan :
1. Pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan menilai kinerja manager dari laba yang di daptkan
perusahaan. Selain itu, laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan
untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan
hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang sehingga bisa menaksir
bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang
dimilikinya.
2. Manager atau pemimpin perusahaan
Yang terpenting bagi management adalah bahwa laporan keuangan merupakan
alat untuk mempertanggung-jawabkan kepada para pemilik perusahaan serta akan
dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya
dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat untuk periode
mendatang. Disamping itu, laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manager
untuk:
 Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan
 Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan
 Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi
wewenang dan tanggung jawab
 Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur
yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik
3. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
4. Investor
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
5. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
6. Pemasok atau kreditor
Kreditor melakukan penilaian tentang kemampuan perusahaan membayar hutang.
7. Pemerintah
Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan
sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
8. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya,
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam
modal domestik
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenakuntansi.com/manfaat-akuntansi

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/jenis-jenis-laporan-keuangan-dalam-akuntansi

http://www.softwareeasyaccounting.com/artikel/jenis-dan-pengguna-laporan-keuangan/

https://dosenakuntansi.com/tujuan-dan-contoh-analisis-laporan-keuangan

Anda mungkin juga menyukai