Anda di halaman 1dari 3

JURNAL PRAKTIKUM HARI PERTAMA

MESIN RAJUT DATAR

Nama : Moch Farhan Gumilang


NPM : 18410007
Group : 2T3-01

A. Bagian dan Mekanisme Kerja Mesin Rajut Datar

Secara umum mekanisme kerja mesin rajut datar yaitu benang setelah diletakan pada
meja mesin, lalu dilewatkan pada bagian-bagian pengantar dan pengatur tegangan benang.
Benang kemudian dimasukan pada penyuap benang (feeder) yang ada pada penyeret,
penyeret lalu digerakan sebanyak satu kali (1 course) untuk membuat pancingan awal kain
dengan rajutan rib. Penyeret digerakan secara manual dengan tangan sampai benang
tersebut terjerat oleh jarum, kemudian sisir pancing dimasukan diantara celah-celah jeratan
yang terbentuk, kawat kemudian dimasukan pada sisir pancing tersebut. Cam kemudian di
seting untuk rajutan plain tubular, lalu penyeret digerakan sebanyak 1 tour. Setelah selesai
pancingan awal kain ini, maka seterusnya pembuatan kain dapat dilakukan. Sedangkan
bagian-bagian beserta fungsi dan mekanismenya pada mesin adalah sebagai berikut :

a. Needle bed (tempat dudukan jarum) Merupakan lempengan besi yang memiliki alur-
alur kecil berjejer sebagai tempat jarum-jarum bekerja. Supaya jarum-jarum tidak
lepas pada saat bekerja maka pada tempat dudukan jarum tersebut di beri mistar
penjaga jarum yang bentuknya seperti penggaris. Pada mesin rajut datar ada dua
Needle bed yang seolah-olah membentuk huruf V, sehingga kadang disebut juga
mesin rajut V bed. Needle bed pada bagian belakang dipasang mati sedangkan pada
bagian depan dipasang sedemikian rupa sehingga Needle bed bagian depan tersebut
dapat digeser-geser (verzet). Hal ini berguna untuk membuat kain dengan efek
pergeseran jeratan. Tingkat kerapatan alur-alur pada Needle bed menentukan tingkat
kehalusan mesin rajut (gauge). Kehalusan mesin (gauge machine) didefinisikan
sebagai jumlah jarum pada Needle bed per 1 inch.
b. Penyeret (Carriage) Penyeret beserta peralatan di dalamnya merupakan bagian yang
sangat penting, oleh karena penyeret yang membuat jarum dapat bekerja dan sekaligus
mengaturnya. Pada penyeret terdapat dua jenis cam, yaitu raising cam dan stitch cam.
Raising cam (RC) berfungsi untuk menaikan jarum, RC sendiri dapat diatur dalam
posisi kerja atau tidak kerja. Sementara Stitch cam (SC) berfungsi untuk menurunkan
jarum, seberapa tinggi atau rendahnya posisi turunnya jarum akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya tinggi jeratan. Pada mesin rajut datar 2 posisi posisi cam
hanya dapat membentuk satu jenis jeratan pada seluruh jarum setiap kali penyeret
digerakan, tetapi pada mesin rajut datar 3 posisi dalam satu course pada satu deretan
jarum dapat dibuat dua jenis jeratan. Pada penyeret terdapat alat penyuapan benang
(feeder) yang berfungsi untuk membawa dan sekaligus menyuapkan benang pada
jarum-jarum. Selain itu terdapat juga alat pembuka lidah jarum yang berbentuk sikat
yang bergerak seiring dengan bergeraknya penyeret.
c. Pengatur tegangan benang Benang rajut yang biasanya berbentuk bobin atau cones
diletakan pada meja mesin untuk kemudian dilewatkan pada bagian-bagian pengantar
dan pengatur tegangan benang. Pengatur tegangan benang berfungsi untuk mengatur
tegangan benang yang terjadi pada saat penyuapan benang. d. Penarik kain Pada
mesin rajut datar manual, penarikan kain dilakukan oleh sisir pancing yang dipasang
bandul sebagai pembeban sehingga kain tersebut akan dapat ditarik ke bawah.
Sedangkan pada mesin-mesin yang lebih modern penarikan kain biasanya dilakukan
oleh rol-rol penarik.

Gambar Bagian Mesin Rajut Datar


B. Langkah Membuat Kain ( Rib, Turbular, dan Plain)
1. Siapkan alat dan bahan
2. Benang dilewatkan pada eyelet lalu diteruskan menuju tension disc agar ada
tegangan
3. Benang lalu dimasukkan pada wire tension dan kemudian dilewatkan pada eyelet
lagi.
4. Ujung tali ditarik kebawah dan dimasukkan ke feeder pada carriage, setelah itu
ikatkan pada ujung mesin
5. Buka rising cam di semua sisi baik depan atau belakang untuk membuat rib
6. Gerakkan carriage secara horizontal satu course dan terbentuk rib
7. Pasang sisir dan kunci dengan kawat agar sisir tidak jatuh,lalu pasang beban di
bawah agar memberi tegangan pada kain
8. Buat turbular 2 course atau 1 tour dengan cara membuka rising cam secara
diagonal dan sebagian ditutup
9. Buka kembali semua rising cam untuk membuat kain rib dan buat 40 course
10. Setelah membuat 40 course rib, buat 40 course turbular dengan menutup diagonal
rising cam
11. Setelah turbular dibuat, buka semua rising cam bagian depan dan tutup semua
rising cam bagian belakang untuk membuat kain plain
12. Buat kain plain 40 course dan setelah jadi, kunci kain dengan membuat rib 10
course agar jeratan tidak terlepas.

Anda mungkin juga menyukai