RINGKASAN:
• Penggolongan Terpenoid berdasarkan
kemampuan menguap
• Ciri dan contoh gol.terpenoid berdasarkan
kemampuan menguap
• Identifikasi
Minyak Atsiri
(Mono dan Seskuiterpen)
Minyak Atsiri
Suku tumbuhan yang kaya minyak atsiri:
Compositae, Matricaria, Labiatae(Mentha
spp.), Myrtaceae, Eucalyptus, Pinaceae,
Pinus, Rosaceae, bunga mawar,
Rutaceae, Citrus, dan Umbelliferae,
Pimpinella anisum, Carvum carvi, Cuminum
cyminum, anethum, dll.
TERPENOID
Golongan terpena minyak atsiri :
1. Monoterpena
Berupa isoprrenoid C10
Titik didih 140 – 180 oC
Berdasarkan struktur kimianya :
Asiklik misalnya geraniol
Monosiklik misalnya limonena
Bisiklik misalnya - dan - pinena
Monoterpen
Dalam setiap golongan
monoterpen dapat berupa
hidrokarbon tak jenuh
misalnya limonena
Myristica fragrans
Deteksi Monoterpen pada KLT
Tanggapan terhadap uji*
Terpena
UV Brom 2,4-DNP H2SO4 pekat
Limonena - + - Coklat
-Pinena - + - Coklat
Pulegon + + + Kuning
Geraniol - + - Lembayung
Karvon + + + Merah jambu
P-Simena + - - -
-Terpineol - + - Hijau
1,8-Sineol - - - hijau
*Keterangan : UV: periksa dengan sinar UV pendek; brom: semprot dengan larutan fluoresein 0,05%
dalam air, pelat diuapi brom, bercak kuning pada latar belakang merah; 2,4-DNP: semprot dengan
larutan 2,4-DNP 0,4 g dalam 100 ml HCl 2 M, bercak kuning pada latar belakang putih; H2SO4 pekat:
semprot dengan H2SO4 pekat dan panaskan pelat pada 100 oC selama 10 menit.
Tropolon:
Dipisahkan dengan kromatografi kertas atau KLT pada
pelat selulosa.
Kertas dijenuhkan dengan asam fosfat dan pengembang
yang digunakan iso-oktana – toluena.
Kertas dijenuhkan dengan etilenadiamina tetra asetat dan
pengembang eter minyak bumi.
Pendeteksi: larutan FeCl3 1%.
Iridoid:
Dalam tumbuhan terikat kepada gula sebagai glikosida
Analisis dengan uji warna.
• Seskuiterpen Lakton
ekstrak yang diperoleh dikeringkan, diuapkan,
dianalisis KLT dan RMI
Untuk memantau kemurnianya digunakan
KCKT dan KLT
lakton diidentifikasi dengan menggunakan
titik leleh, putaran optik, RMI, dan spektrum
warna
• Asam Absisat
Ekstrak diasamkan dan diekstraksi dengan eter,
sisa di kromatografidan dielusi dengan metanol.
Identifikasi paling sederhana dengan KGC
Terdahulu dengan spektropolarimetri sekarang
dengan KCKT.
Terpena alkohol baik dipisahkan memakai pelat yang
direndam dengan farafin, dengan pengembang metanol
70%.
Dapat juga digunakan fase diamnya silika gel-AgNO3
dengan pengembang metilen klorida-kloroform-etil
asetat-n-propanol (45:45:4,5:4,5)
Pendeteksi:
Larutan KMnO4 0,2% dalam air
Antimon klorida dalam kloroform
H2SO4 pekat
Vanilin- H2SO4 (dibuat segar dengan menambahkan 8
ml etanol, sambil didinginkan, ke dalam 0,5 g vanilin
dalam 2 ml H2SO4 pekat. Setelah disemprot, pelat
dipanaskan pada 100 – 105 oC.
Uap brom untuk terpena yang ada ikatan rangkapnya.
2,4-dinitro-fenilhidrazin untuk terpena yang
mempunyai gugus keton.
2. ALKOHOL
Golongan Alkohol yang OH
2. Terpena alkohol :
Borneol
Mentol, borneol.
3. Seskuiterpena
alkohol :
2.1 Cardamomum (Kapulaga)
Diterpena RRt*
Rimuena 16,0
Kupresena 17,8
Isofilokladena 20,9
Isokaurena 23,0
Filokladena 25,0
kaurena 26,3
*SE301 pada kolom embacel pada kolom 350 cm x 4 mm, suhu 160oC.
Giberelin
Giberelin
Hormon tumbuhan.
62 giberelin yang sudah diketahui.
Pemisahan :
KLT :
Fase diam : silika gel G
Fase gerak : benzena – butanol – asam asetat (70:25:5), BAW
(50:19:31, lapisan atas).
Deteksi: larutan H2SO4 – air (7:3), lalu panaskan 120oC, sinar UV
tampak bercak berfluoresensi hijau kuning.
KGC :
Giberelin diubah dulu menjadi ester metil atau eter trimetilsilil.
Kolom SE-30 5%, SE-52 5% dan OV-22 5%, memakai Chromosorb
W.
KGC-MS dan KCKT.
Triterpenoid dan Steroid
Triterpenoid adl senyawa yang kerangka
karbonnya berasal dari enam satuan
isoprena dan secara biosintesis diturunkan
dari hidrokarbon C30 asiklik (skualena).
Struktur siklik, berupa alkohol, aldehida, atau
asam karboksilat.
Senyawa takberwarna, berbentuk kristal, titik
leleh tinggi dan aktif optik.
Uji dengan reaksi Lieberman-Burchard
(anhidrida asetat-H2SO4 pekat) hijau-biru.
Triterpenoid dan steroid
Triterpenoid dipilah menjadi empat golongan:
Triterpena sebenarnya
Steroid
Saponin
Glikosida jantung
Contoh senyawa triterpena:
Triterpena pentasiklik -amirin dan -amirin, serta
turunannya yaitu asam ursolat dan asam oleanolat.
Terdapat dapam lapisan malam daun dan dalam buah
(apel), damar, kulit batang dan getah.
Berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan
serangan mikroba.
Triterpen dan Steroid
Triterpena :
Limonin :
Senyawa pahit yang larut dalam lemak. Terdapat dalam buah jeruk,
Citrus.
Deret triterpena pentasiklik yang dikenal sebagai limonoid dan
kuasinoid.
Terdapat dalam Rutaceae, Meliaceae dan Simaroubaceae.
Kukurbitasin :
Terdapat dalam Cucurbitaceae, dan Cruciferae.
Sterol:
Dahulu senyawa satwa-”fitosterol” (sitosterol, stigmasterol,
kampesterol)
Saponin: 90 suku tanaman-seperti sabun,
Glikosida jantung: (kardinoleda): Digitalis, Nerium, Asclepias.
Pemisahan Triterpenoid dan Steroid
Cara analisis Umum :
Pemisahan dengan KLT dan KGC.
Identitas dengan menentukan titik leleh, putaran optik, KGC-
SM, spektrum inframerah, dan RMI.
Skrining triterpenoid dengan pereaksi Carr-Price (larutan
antimon klorida 20% dalam kloroform) dengan pemanasan 10
menit pada 100oC, menghasilkan berbagai warna.
Pereaksi Lieberman-Burchard { H2SO4 + anh. Asetat +
CHCl3 (1:20:50)} dengan pemanasan 15 menit pada 85 -
95oC, menghasilkan berbagai warna.
Triterpen
Simplisia diekstraksi dengan eter, kemudian ampasnya
diekstraksi dengan metanol panas.
KLT
Pemisahan Terpenoid dan Steroid
KGC :
Fase cair : SE – 30, OV – 1 (polimer metilsiloksan), QF – 1 dan
DEGS (dietilena glikol suksinat).
Penyangga : Chromosorb W
Suhu nisbi tinggi : 220 – 250oC
Laju aliran gas : 50 – 100 mL/menit.
Steroid
KLT :
Fase diam : silika gel yang dibacem dengan lar. AgNO3
Fase gerak : kloroform
Pendeteksi : H2SO4 – air (1:1)
KGC :
Fase cair : SE – 30
Penyangga : Chromosorb P
Suhu nisbi tinggi : 240 – 255oC
Laju aliran gas : 50 – 100 mL/menit.
• Fitosterol
cara KLT dan KGC
serupa dengan cara terpenoid
Glikosida jantung
KLT :
Fase diam : silika gel
Fase gerak : etil asetat – piridina – air (5:1:4)
Pendeteksi : antimon klorida.
Karotenoid
Karotenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya
berasal dari delapan satuan isoprena
Merupakan golongan pigmen yang larut lemak.
Fungsi dalam tumbuhan adalah sebagai pigmen
pembantu dalam fotosintesis dan sebagai pewarna
dalam bunga dan buah.
Contohnya : - karotena, - karotena, - karotena,
- karotena.
Mis. Likopen-tomat, Capsicum
Karotenoid
Cara analisis :
Ekstraksi dan pemurnian
Tahap pertama tumbuhan segar diekstraksi dengan metanol atau
aseton, kemudian disaring.
Tahap kedua karotenoid diekstraksi dengan eter, kemudian ekstrak
diuapkan.
Kromatografi kolom
Fase diam : sukrosa
Fase gerak : n-propanol 0,5% dalam eter minyak bumi.
Pendeteksi : sinar UV 254 dan UV 366
Daerah pigmen diperoleh kembali dengan:
Mengeluarkan penjerap dari kolom, lalu dipotong-potong dan potongan
dielusi.
Dengan mengelusi pigmen dari kolom secara berturutan.
Model Struktur Terpenoida
Monoterpena
Seakuiterpena
CH2OH
OH
OH
OH
Diterpena
Politerpena
OH
n
COOH
Karet alam
Manool Asam abiatet Pimaradien
COOH
Livandulol Asam krisantemat Santolinetrien Artemisiaketon
POST TEST
• Sebutkan 3 perbedaan dari monoterpen,
seskuiterpen, diterpennoid dan triterpenoid?
• Sebutkan cara identifikasi dari saponin dan
sapogenin?
• Jelaskan yang dimaksud dengan
karotenoid?Fungsinya? Dan berikan contoh
tanamanya?
• Sebutkan 4 golongan triterpenoid?
• Sebutkan 3 ciri senyawa triterpenoid?