Anda di halaman 1dari 43

DAFTAR ISI

Hal

COVER PANDUAN 0

A RUANG LINGKUP DAN DEFINISI …………………………………………………………. 1

B SUSUNAN ACARA …………………………………………………………………………… 3

C PETUNJUK TEKNIS DAN TATA TERTIB SEMINAR NASIONAL INDUSTRI HIJAU 3 5

D NARAHUBUNG ………………………………………………………………………………. 7

E INFORMASI KELAS PRESENTASI ………………………………………………………… 8

F ABSTRAK PEMAKALAH ……………………………………………………………………. 10

1
A. RUANG LINGKUP DAN DEFINISI

Seminar Nasional Teknologi Industri Hijau (SNTIH) 3 merupakan seminar nasional episode ke-

3 dari agenda periodic SNTIH yang diselenggarakan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan

Pencemaran Industri (BBTPPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian

Perindustrian. Dengan mengangkat tema seputar teknologi untuk kebermanfaatan sekaligus

mendukung penguatan industri hijau, SNTIH 3 hadir dengan format yang berbeda. Adaptasi

pola normal baru akibat pandemi Covid-19 diikuti motivasi pertemuan ilmiah yang sangat dinanti,

SNTIH 3 diselenggarakan dalam jaringan (daring) tanpa mengubah makna dan tujuan awal.

SNTIH 3 merupakan sarana aktualisasi diri melalui tulisan ilmiah untuk peneliti, akademisi,

pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat baik di tingkat daerah dan nasional yang

berkecimpung atau tertarik pada pengembangan dan aplikasi teknologi lingkungan di industri

dalam mendukung sustainable industry.

Dalam rangka menyeragamkan persepsi setiap pihak yang berkepentingan terhadap kegiatan

SNTIH 3 ini, berikut adalah definisi terhadap beberapa istilah dalam SNTIH 3:

 Keynote speaker

Pembicara kehormatan yang memberi sambutan dan memberi materi dalam SNTIH 3.

Pembicara dapat merupakan perwakilan sebuah lembaga dan memberi ulasan sesuai

tema seminar.

 Peserta

Orang yang menjadi anggota SNTIH 3, baik sebagai pemakalah maupun non-

pemakalah.

 Pemakalah

Orang yang menjadi anggota SNTIH 3 dan berperan menyajikan atau menyampaikan

makalah dalam SNTIH 3.

2
 Non-pemakalah

Orang yang menjadi anggota SNTIH 3 dan tidak berperan menyajikan makalah. Non-

pemakalah dapat ikut berpartispasi aktif dalam kegiatan seminar, mulai dari

mendengarkan paparan pemakalah hingga aktif berdiskusi di dalam kelas.

 Moderator

orang yang menjadi pengarah pada acara Keynote Speech Planery dan Sesi Kelas

SNTIH 3.

 Notulis

orang yang bertugas membuat notula (catatan rapat), dalam hal ini catatan saat sesi

kelas SNTIH 3.

B. SUSUNAN ACARA

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI HIJAU 3

Rabu, 14 Oktober 2020

Waktu Sesi Keterangan


08.00 -08.30 Registrasi Peserta Panitia

08.30– 09.00 Pembukaan MC : Dyah Ahsina F


- Pembacaan Tata Tertib Pembaca Doa : Didik Harsono
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Doa
09.00 – 09.10 Sambutan dan Laporan Kegiatan MC
Dr. Ali Murtopo Simbolon, ST, S.Si, M.Si
Kepala BBTPPI
09.10 – 09.40 Pembukaan dan Keynote Speaker 1 MC
Dr. Ir. Doddy Rahadi, MT
Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri
09.40 – 10.00 Penandatanganan MoU dan Launching buku Panitia
Litbang
(simbolis by video)
10.00 – 10.20 Keynote Speaker 2 Moderator :
H. Ganjar Pranowo, SH, M.I.P. Prof. Dr. Ir. Syafrudin, CES, MT

3
Waktu Sesi Keterangan
Gubernur Jawa Tengah
Topik :
Bengawan Solo sebagai Sumber Kehidupan :
Evaluasi Kesiapan Industri sekitar DAS
Bengawan Solo dalam mengatasi Pengelolaan
Limbah Cair
10.20 – 10.40 Keynote Speaker 3
Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA
Deputy IV Kemenko Maritim Bidang Koordinasi
SDM, Iptek dan Budaya Maritim
Topik :
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan di Sungai
Citarum and Bengawan Solo
10.40 – 11.00 Keynote Speaker 4
Prof. Dr. Ali Bin Selamat
Dean Japan International Institute of Technology,
Universiti Teknologi Malaysia
Topik :
Penerapan Software Engineering dalam
Pengelolaan Lingkungan di Industri
11.00 – 12.00 Diskusi dan Tanya Jawab
12.00 – 13.00 Istirahat MC
12.45 – 13.00 Registrasi Seminar Sesi Pararel Panitia
13.00 – selesai Pembagian Ruang Kelas Moderator :
A. Pengelolaan Lingkungan Berbasis IoT dan AI A. Januar Arif F, ST
B. Teknologi dan Manajemen Lingkungan B. Rustiana Yuliasni, ST, M.Sc
C. Desain Rekayasa Alat dan Material Maju C. Dr. Aris Mukimin, S.Si, M.Si
D. Teknologi Proses Industri, Bioteknologi D. Dr. Ir. Nani Hariahastuti, M.Si
Lingkungan, Energi Baru Terbarukan dan E. Rame, S.Si, M.Si
Circular Economy (4R)
E. Pengelolaan Lingkungan Daerah Aliran
Sungai dan lain-lain

4
C. TATA TERTIB DAN PETUNJUK TEKNIS SEMINAR NASIONAL INDUSTRI HIJAU 3

I. Tata Tertib

1) SNTIH 3 diselenggarakan daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting Room (mohon

untuk dapat dimengerti penggunaannya).

2) Peserta disilakan masuk kelas zoom 15 menit sebelum acara berlangsung.

3) Peserta tidak diperkenankan berbicara politik, gosip, obrolan berbau SARA (Suku,

Agama, Ras, dan Antar Golongan)

4) Peserta berpakaian dan berperilaku sopan saat seminar dilaksanakan.

5) Peserta wajib menggunakan nama akun yang formal sesuai format dari panitia dan

berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik & benar.

Format Penamaan Akun Zoom :

 Pemakalah:

Pemakalah_Kelas & Nomor Urut_Nama

Contoh: Pemakalah_A18_Any Kurnia

 Non-pemakalah:

Nama_istansi asal

Contoh: Any Kurnia_Universitas Diponegoro

6) Peserta mengikuti instruksi MC & moderator selama kegiatan berlangsung.

7) Peserta wajib mengisi form daftar hadir dan evaluasi kegiatan dengan identitas nama

dan gelar yang lengkap. Form akan disampaikan panitia saat seminar dilaksanakan.

Form meliputi form daftar hadir sesi Keynote Speech Planery dan sesi kelas.

8) Peserta aktif menyimak sepanjang jalannya materi dan wajib MUTE microphone.

9) Saat sesi diskusi, peserta dapat mengajukan pertanyaan melalui tautan sli.do yang akan

disampaikan panitia saat sesi pemaparan materi dan diskusi berlangsung.

10) Diakhir acara Keynote Speech Planery dilakukan sesi foto bersama, semua peserta

dapat menghidupkan fitur video.

11) Seluruh peserta akan diberikan e-certificate dengan ketentuan berikut:

5
a) e-certificate diberikan kepada peserta yang mengikuti seminar di dalam kelas zoom.

b) Khusus e-certificate pemakalah, akan diberikan kepada peserta yang

mempresentasikan makalah tersebut saat seminar dilaksanakan.

c) Peserta telah mengisi form registrasi dan daftar hadir pada saat seminar

berlangsung hingga penutupan.

d) Peserta mengisi daftar hadir dan evaluasi kegiatan seminar yang disertai dengan

unggahan Screenshoot acara SNTIH 3 sebagai bukti mengikuti seminar pada

tautan yang diberikan saat kegiatan melalui chat di aplikasi zoom.

e) e-certificate diberikan paling lambat 1 minggu setelah kegiatan kepada peserta

yang memenuhi ketentuan tersebut diatas.

12) Tautan materi akan diberikan di akhir kegiatan melalui chat di aplikasi zoom maupun

youtube diakhir kegiatan seminar.

13) e-prosiding akan diterbitkan minimal 2 bulan setelah seminar dilaksanakan.

14) Pemakalah terbaik setiap kelas akan dipilih moderator dan mendapatkan souvenir dari

panitia

15) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib ini, akan disampaikan kemudian.

II. Petunjuk Teknis Sesi Keynote Speech Planery

1) Peserta mematuhi ketentuan tata tertib SNTIH 3.

2) Moderator akan memilih beberapa pertanyaan dari peserta dan akan menyampaikan

kepada Keynote Speaker.

3) Pertanyaan yang terpilih akan dijawab pada sesi tanya jawab yaitu setelah semua

Keynote Speaker menyampaikan materinya.

III. Petunjuk Teknis Sesi Kelas

1) Peserta mematuhi ketentuan tata tertib SNTIH 3.

2) Peserta disilakan masuk kelas zoom sesuai ID zoom yang tertera pada Bab Informasi

Kelas Presentasi 15 menit sebelum acara berlangsung.

3) Sesi kelas akan dipandu oleh moderator pada masing-masing kelas zoom.

6
4) Pemakalah menyampaikan materi makalahnya selama 15 menit dan sesi tanya jawab

selama 5 menit.

5) Pemakalah melakukan presentasi dengan cara Sharescreen PPT secara mandiri.

Apabila terdapat kendala maka akan dilakukan Share screen dari Host.

6) Presentasi makalah yang dilakukan oleh dua orang pemakalah bisa disepakati antar

pemakalah untuk langsung bergantian menjelaskan presentasinya dan menginfokan

terlebih dahulu kepada moderator sebelum presentasi dimulai.

7) Selama pemakalah menyampaikan materinya (presentasi), peserta lain dapat

mengajukan pertanyaan dengan cara menuliskan pertanyaan ke dalam chat room/sli.do

dengan menyertakan nama dan asal instansi/perguruan tinggi, contoh: Any

Kurnia_BBTPPI : Apakah semua limbah industri dapat diselesaikan pengelolaannya

menggunakan PLANET-2020?

8) Moderator akan memilih pertanyaan dan menyampaikan ke pemakalah saat sesi tanya

jawab

9) Jika penanya ingin memberikan feedback silakan untuk UNMUTE microphone serta

mengatakan kepada moderator bahwa ingin memberikan feedback kepada pemakalah.

10) Jika pemakalah mengalami gangguan koneksi saat presentasi (terputus), panitia akan

menghubungi melalui aplikasi WA, namun jika selama 2 menit belum dapat kembali

masuk ke zoom meeting room maka presentasi akan ditunda terlebih dahulu dan

dilanjutkan kepada peserta berikutnya. Presentasi dapat dilanjutkan jika koneksi sudah

membaik/kendala teratasi.

11) Penutupan SNTIH 3 dilaksanakan di masing-masing kelas setelah sesi kelas berakhir.

D. NARAHUBUNG

Silakan menghubungi Narahubung SNTIH 3 apabila terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan

seputar SNTIH 3.

7
No Narahubung No. HP/ WA

1. Hanny Vistanti +6287-832-782-426

2. Yose Andriani +6285-263-112-525

3. Ningsih Ika P. +6281-267-118-667

E. INFORMASI KELAS PRESENTASI

1) Pembagian Kelas SNTIH 3

Kelas A

Pukul Kelas Zoom Pengelolaan lingkungan berbasis IoT dan AI


A
No Urut Nama Peserta Moderator Notulis
13.00 – 13.20 A01 Akhmad Nidhomus Januar Arif Hanny V.
Zaman F.
13.20 – 13.40 A02 Adi Rusdi widya
13.40 – 14.00 A03 Ira Setiawati
14.00 – 14.20 A04 Slamet Widodo
14.20 – 14.40 A05 Slamet widodo
14.40 – 15.00 A06 Yose Andriani

Kelas B

Pukul Kelas Zoom Teknologi Dan Manajemen Lingkungan


B
No Urut Nama Peserta Moderator Notulis
13.00 – 13.20 B01 Devita Faradina Rustiana Silvy
13.20 – 13.40 B02 Ika Bayu Kartikasari Yuliasni Djayanti
13.40 – 14.00 B03 Annisa
14.00 – 14.20 B04 Ratna Mustika Anindita
14.20 – 14.40 B05 Ira Setyaningsih
14.40 – 15.00 B06 Nilawati
15.00 – 15.20 B07 Ikha Rasti Julia Sari

8
Kelas C

Pukul Kelas Zoom Desain Rekayasa Alat dan Material Maju


C
No Urut Nama Peserta Moderator Notulis
13.00 – 13.20 C01 Susanto Aris Rado Hana
13.20 – 13.40 C02 Nani Mulyaningsih Mukimin Piala
13.40 – 14.00 C03 Ihda Novia Indrajati
14.00 – 14.20 C04 Fadhilatul Rohma
14.20 – 14.40 C05 Dani Nugroho Saputro
14.40 – 15.00 C06 Nanik Indah Setianingsih

Kelas D

Pukul Kelas Zoom Teknologi Proses Industri, Bioteknologi lingkungan,


D Energi Baru Terbarukan dan Circular Economy (4R)
No Urut Nama Peserta Moderator Notulis
13.00 – 13.20 D01 Novarina Irnaning H. Nani Agus
13.20 – 13.40 D02 Alfian Mubaraq Harihastuti Purwanto
13.40 – 14.00 D03 Ragil Yuliatmo
14.00 – 14.20 D04 Arif Rahman
14.20 – 14.40 D05 RM Aziz
14.40 – 15.00 D06 Sri Elfina
15.00 – 15.20 D07 M Rosyid Ridlo

Kelas E

Pukul Kelas Zoom E Pengelolaan Lingkungan Daerah Aliran Sungai dan lain
lain
No Urut Nama Peserta Moderator Notulis
13.00 – 13.20 F01 Laili Fitria Rame Dedy Widya
13.20 – 13.40 F02 Ningsih Ika Pratiwi A.
13.40 – 14.00 F03 Putri Nurullita
14.00 – 14.20 F04 Tania Nur Azanniyah
14.40 – 15.00 F05 Bambang Kunarto
15.00 – 15.20 F06 Mozes S.Y.Radiena

9
2) Meeting ID dan Passcode

Zoom Room ID dan passcode


A ID = 897 0408 8462
Passcode = KELASA
B ID = 856 3864 9086
Passcode = KELASB
C ID = 843 4474 0770
Passcode = KELASC
D ID = 810 2561 8245
Passcode = KELASD
E ID = 840 7254 4493
Passcode = KELASE

F. ABSTRAK PEMAKALAH

Abstrak Pemakalah berikut disampaikan sesuai urutan nomor naskah.

10
A01

ANALISIS KEBUTUHAN MODEL APLIKASI DENGAN PENDEKATAN


FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA PROSES PENGEMBANGAN
APLIKASI ANDROID DI DESA KADUBUNGBANG-PANDEGLANG
Analysis of Needs Application Model with Approach Fuzzy Analytical Hierarchy Process in
Android Application Development Process in Kadubungbang-Pandeglang Village

Akhmad Nidhomuz Zaman1, Muhamad As’adi2, Alina Cynthia Dewi3, Arraz Nauval Viacenza4,
Santika Sari5
1,2,3,4,5 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Email : akhmadzaman19@gmail.com & akhmadnidhomuzzaman@upnvj.ac.id

ABSTRAK

Penyelenggara pariwisata diharuskan memiliki platform yang dapat menjangkau


wisatawan dan melakukan komunikasi interaktif. Hal tersebut didorong berkembangnya
teknologi yang mengubah kompleksitas persaingan menjadi lebih tinggi. Keunggulan di
sektor digital, akan berpotensi menjadikan penyelenggara pariwisata lebih baik daripada
pesaingnya. Digitalisasi menciptakan peluang tersendiri bagi usaha kecil UMKM
khususnya yang berada di wilayah pedesaan untuk dapat membangun dan
mengembangkan network pemasaran dalam skala yang luas dan efisien. Pada suatu Desa
terdapat potensi besar luar biasa untuk bisa menjadi desa yang mandiri dan bisa
mensejahterahkan warganya. Pada Penelitian ini mengembangkan dari penelitian
sebelumnya yaitu memperbaiki dari sisi penyempurnaan pada kesubyektifitasan untuk
penentuan prioritas menu aplikasi android yang bertujuan memperjelas analisa
keputusan dalam penentuan model menu aplikasi yang lebih familiar bagi pengguna.
Langkah pertama untuk melakukan pengumpulan data kebutuhan model adalah: 1. Studi
pendahuluan dengan melakukan pengamatan pada Desa, 2. pengambilan data kuisioner
untuk input AHP serta data profil Desa, 3. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan
F-AHP untuk mendapatkan nilai bobot tingkat prioritas pada masing-masing variabel
menu aplikasi android. Dari penelitian ini, diperoleh bahwa prioritas kebutuhan model
adalah: kedaerahan/ budaya daerah serta sejarah desa sebagai media edukasi (AIE), AIA,
AIW, AIM, AIK, AIEE, AIT, dan adanya informasi mengenai petunjuk arah menuju objek
wisata (ADOB). Dengan rencana desain aplikasi: 1. Menu Desa Budaya, 2. Informasi Desa,
3. Belanja Yuk, 4. Keliling Desa, dan 5. Tani Ternak. Model desain ini dirancang sesuai
dengan kondisi desa dengan mempertimbangkan data studi pendahuluan.

Kata Kunci : Analisa Keputusan, Digitalisasi, Model Menu Aplikasi

11
A02

PENINGKATAN KINERJA PROSES WWT DENGAN e-WWTMS BERBASIS IoT


TECHNOLOGY
IMPROVEMENT OF WWT PROCESS PERFORMANCE WITH e-WWTMS BASED ON IoT
TECHNOLOGY

Adi Rusdi Widya1, Dindin Komarudin2, dan Agus Sutriyono3


1Universitas Pelita Bangsa
2Universitas Mercu Buana
3Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email : aadirusdiw@pelitabangsa.ac.id ; komarudin95@gmail.com; agus.elco3@gmail.com

ABSTRAK

Penanganan limbah industri menjadi salah satu upaya organisasi perusahaan dalam
mengikuti dan menjaga lingkungan perusahaan dan sekitar perusahaan tetap dalam
kondisi bersih, aman dan sehat bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan. Penyimpangan
merupakan bentuk pelanggaran yang menjadikan perusahaan harus segera menangani
dan mencegah sebelum batasan standar parameternya terlampaui. Kesulitan dalam
melakukan pengawasan dan mengendalikan proses pengolahan air limbah Waste Water
Treatment (WWT) menjadi alasan untuk melakukan pembuatan alat monitoring proses,
Kesulitan berikutnya adalah pengontrolan proses masih manual dan sistem rekamannya
masih menggunakan kertas yang rawan hilang dan direkayasa secara tidak bertanggung
jawab. Metode yang digunakan untuk membuat sistem monitoring WWT secara
elektronik (E-WWTMS) dengan mengumpulkan data-data masalah, perbandingan alat
ukur dan membuat kalibrasi nya dengan beberapa percobaan dan pengujian alat,
penggunaan IoT berupa PLC, cMT-HDMI sebagai alat untuk komunikasi secara online.
Hasil penelitian dan pengembangan alat sistem monitoring Electronic Waste Water
Treatment dapat digunakan untuk memonitor dan memberikan informasi awal saat ada
permasalahan pada proses WWT sehingga kerusakan dan ketidaknormalan pada sistem
WWT dapat dicegah dan dideteksi sejak awal. Electronic Waste Water Treatment
Monitoring System (e-WWTMS) dapat menjadi solusi dalam mengendalikan proses WWT
secara real-time dan akurat, karena setiap ketidak normalan pada proses Waste Water
Treatment dapat direkam dan di cegah sebelum limbah keluaran dari proses WWT dari
pengolahan air limbah perusahaan mencemari lingkungan kerja dan lingkungan
masyarakat di sekitar perusahaan, sehingga dampak terhadap pekerja, lingkungan kerja
dan lingkungan perusahaan dapat dikendalikan dengan baik dapat dimonitor secara real-
time dan online dengan menggunakan Smart Phone, Tablet, PC, Notebook dan Smart TV.

Kata Kunci : WWT, e-WWTMS, IoT, cMT, HDMI

12
A03

PENERAPAN SISTEM SAMPLING OTOMATIS UNTUK PENGUKURAN LOGAM


BERAT DALAM UDARA AMBIEN DI INDUSTRI BAJA
Application of an Automated Sampling System for Measurement of Heavy Metals in
Ambient Air in the Steel Industry

Ira Setiawati1, Rahyani Ermawati2, Auliyah Ariani3 dan Irwinanita4


1,2,3,4Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian
Email : ira.setiawati@gmail.com

ABSTRAK

Pentingnya pemantauan kualitas udara secara rutin adalah untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan efek pencemaran udara di suatu tempat, terutama di kawasan industri.
Dalam pemantauan kualitas udara diperlukan instrumen pengambil contoh udara. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan adanya standar kualitas udara, mulai dilakukan
pengambilan contoh udara dengan metode yang efektif, efisien, dan aman. Metode
tersebut sangat diperlukan dalam pemantauan kualitas udara secara rutin dan
berkelanjutan selama beberapa hari, sehingga dapat membantu dalam menilai risiko dan
menerapkan langkah-langkah pengendalian secara cepat. Beberapa negara maju telah
mengembangkan sistem pemantauan canggih seperti penggunaan instrumen secara
otomatis, sedangkan negara berkembang masih menggunakan pemantauan yang sangat
mendasar dengan instrumen manual. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan
sistem pengambilan contoh udara secara otomatis untuk pengukuran logam berat dalam
udara ambien di kawasan industri baja di Cilegon, Indonesia. Pemantauan kadar logam
diukur dari contoh debu yg diambil menggunakan Particulate Matter (PM) Sampler yang
dapat bekerja secara otomatis dengan laju aliran 5-20 L/menit selama 24 jam per hari.
Debu yang terkumpul dalam kertas filter kemudian diukur kadar logam beratnya (Pb, Cd,
Zn, Fe, dan Mn) menggunakan ICP-OES. Contoh berasal dari 4 lokasi berbeda di industri
baja di Cilegon, Indonesia. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sistem pengambilan
contoh ini dapat dilakukan maksimal selama 4 hari secara otomatis sehingga pelaksanaan
pemantauan kualitas udara lebih efektif. Hasil pengukuran kadar logam di industri baja
sangat bervariasi untuk setiap parameter logam dan tergantung pada sumber pencemar
yang berada di lokasi pengambilan contoh tersebut.

Kata Kunci : Sistem Sampling Otomatis, Logam Berat, Udara Ambien, Industri Baja

13
A04

PROSES PEMBUATAN DIVAIS SENSOR GAS CO BERBASIS TIMAH OKSIDA (SnO2)


DENGAN TEKNOLOGI FILM TEBAL

Slamet Widodo
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI)
Kampus LIPI Jl. Sangkuriang Bandung 40135
Email : slametwidodo50@gmail.com

ABSTRAK

Dalam tulisan ini dibahas perancangan dan fabrikasi sensor gas berbasis Timah Oksida
(SnO2) dengan teknologi film tebal (thick film technology). Sensor yang dirancang terdiri
dari komponen-komponen penyusun, yaitu: pemanas (heater), elektroda (interdigital
fingers), dan lapisan sensitif dari bahan Timah Oksida (SnO2). Sensor ini dibuat multilayers,
komponen heater dan dua buah elektroda telah dirancang dalam satu permukaan dengan
mempertimbangkan aspek miniaturisasi, distribusi panas, dan konsumsi daya dari divais
sensor. Sedangkan proses pembuatan pemanas (heater) dan elektroda dilakukan di atas
substrat alumina (Al2O3) dengan pasta silver/perak (Ag).

Kata kunci : Sensor gas, heater, elektroda, lapisan sensitif SnO2, thick film dan substrat Al2O3

14
A05

PROSES PEMBUATAN NANO PARTIKEL TIMAH OKSIDA (SnO2) DENGAN METODE


SOL GEL SEBAGAI BAHAN AKTIF PADA SENSOR GAS POLUTAN

Slamet Widodo
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI)
Kampus LIPI Jl. Sangkuriang Bandung 40135
Email : slametwidodo50@gmail.com

ABSTRAK

Timah Oksida (SnO2) nano partikel telah disintesis dengan menggunakan metode sol gel.
Untuk sintesis SnO2 ini digunakan bahan-bahan seperti: SnCl4.5H2O, asam sitrat dan
etilena glikol sebagai bahan awal. Timah oksida (SnO2) yang diperoleh sebagai bubuk akan
berbeda pada rasio Ethylene Glikol / Alkohol (Et.G / Et) yang berbeda ditunjukkan dengan
menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD) dan Scanning elektron mikroskopis (SEM). Hasil
menunjukkan bahwa strukturnya sangat bergantung pada rasio Et.G / Et. Pola XRD
menunjukkan fase SnO2-kasiterit dalam keadaan nano terstruktur dan lebih disukai
orientasi disukai bubuk bersama (101) berlaku sampai dengan rasio Et.G / Et = 1 bergeser
ke (110) untuk rasio Et.G / Et = 2. Penyelidikan SEM mengungkapkan bahwa ukuran
partikel rata-rata di kisaran 80-160 nm dan atomisasi homogen kation Sn di xerogel sangat
bergantung pada kadar etilen glikol.

Kata kunci: SnO2, Sol-gel, nano-partikel, difraksi sinar-X

15
A06

VERIFIKASI METODE PENGUJIAN KEBISINGAN MENGGUNAKAN DATALOGGING


DAN INTEGRATING SOUND LEVEL METER
Verification Method Of Noise Measurement Use Datalogging And Integrating Sound
Level Meter
Yose Andriani1, Ikha Rasti Julia Sari2, Yohan Kaleb Setiadi3
1,2,3Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Jl. Kimangunsarkoro No. 6 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50136


*Email: yose.andriani@kemenperin.go.id

ABSTRAK

Kebisingan merupakan salah satu parameter yang wajib dipantau dalam lingkungan
masyarakat dan lingkungan kerja yang bertujuan untuk kesehatan, keamanan dan
keselamatan. Nilai ambang batas kebisingan lingkungan diatur dalam KepmenLH No. 48
Tahun 1996. Aturan terbaru dalam SNI 8427-2017 mengatur cara pengukuran kebisingan
dengan metode integrating tetapi masih banyak yang menggunakan datalogging sound
level meter dengan metode sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk verifikasi metode
pengukuran kebisingan dengan alat datalogging dan integrating dengan membandingkan
hasil pengukuran kedua metode ini yang diambil pada tempat dan waktu yang sama. Hasil
perhitungan diolah secara statistik dengan uji t. Hasil perbandingan t hitung dengan t
tabel menunjukkan bahwa pengukuran dengan dua metode tidak beda nyata.

Kata kunci: kebisingan, datalogging, integrating, sound level meter

16
B01

ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH SEBAGAI DASAR MANAJEMEN


PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Analysis of Waste Collection and Composition as Integrated Waste Management in
Gunungkidul Regency

Devita Faradina1, Maryono2, dan Budi Warsito3


1,2MagisterIlmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang
3Magister Sistem Informasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang

Email : devitafaradina.1@gmail.com

ABSTRAK

Pengelolaan sampah yang baik bertujuan untuk memelihara kesehatan masyarakat serta
menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat. Saat ini pengelolaan
persampahan menghadapi banyak persoalan terkait semakin besarnya timbulan sampah
yang dihasilkan masyarakat baik produsen maupun konsumen. Semua sampah dari
sumber akan bermuara ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Kabupaten
Gunungkidul memiliki TPA Baleharjo dengan luas 5,6 Ha yang menggunakan sistem open
dumping. Berdasarkan permasalahan diatas sangat penting dilakukan penelitian terkait
implementasi kebijakan dan strategi pengurangan sampah dari sumbernya. Dalam hal ini
yang menjadi sumber penghasil sampah adalah kegiatan masyarakat di Kabupaten
Gunungkidul yang diperkirakan menghasilkan jenis sampah tertentu. Metodologi
penelitian yang dilakukan adalah pengukuran langsung di lapangan dengan mengacu pada
SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan
komposisi sampah. Hasil sampling diperoleh bahwa volume timbulan sampah yaitu
sebanyak 345,598 kg/hari. Secara umum komposisi persampahan di Kabupaten
Gunungkidul yaitu 77,61% organik dan 22,39% anorganik. Untuk sampah anorganik,
komposisi sampah yang dianggap berpotensi secara ekonomis terdiri dari 3 (tiga) jenis
sampah dengan prosentase 17,49% untuk bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar
sintetis dan bahan kertas daur ulang. Bahan tersebut adalah plastik 7,64%, kertas 9,85%.
Usulan tata kelola adalah dengan pemberdayaan unit kegiatan masyarakat dalam
pemilahan sampah yang bernilai ekonomis. Sedangkan untuk usulan teknis diharapkan
bisa menampah ruang untuk area penerimaan, timbunan dan area pemilahan.

Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Open Dumping, Kabupaten Gunungkidul

17
B02

EFEKTIFITAS COD DAN BOD PADA PENGOLAHAN MIKROALGA DENGAN


PENAMBAHAN CO2 PADA LIMBAH DOMESTIK

Effectiveness of COD and BOD in Microalgae Processing with the Addition of CO2 to
Domestic Waste

Kartikasari, Ika Bayu1, W. Budiantoro 1, dan A. I. Cendani1


1TeknikLingkungan, Universitas Islam Indonesia
Email : ikabayu.kartika06@gmail.com

ABSTRAK

Pengolahan menggunakan alga reaktor dijadikan salah satu solusi dalam pengolahan air
limbah. Hubungan simbiosis alga-bakteri meningkatkan potensi dalam pengolahan air
limbah. Kemampuan tersebut dapat ditingkatkan dengan penambahan CO2 dalam
melakukan fotosintesis dalam pengolahan air limbah. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan limbah Instalasi Pengelolaan Air Limbah Sewon, Yogyakarta dengan suplai
CO2 0,2 L/menit dan 0,5 L/menit. Tujuan penelitian iniadalah menganalisis efektifitas
kinerja reaktor alga dengan variabel parameter kualitas air DO, COD, BOD, Intensitas
cahaya, temperatur, dan pH. Bedasarkan hasil analisis hasil terbaik dengan penambahan
CO2 sebesar 0.2 L/menit efisien menurunkan parameter BOD dan COD sebesar 37,50%
dan 7,02%. Klorofil-a merupakan faktor penentu pertumbuhan mikroalga. Hasil
menunjukkan korelasi yang rendah antara klorofil-a dengan COD dan BOD. Penurunan
BOD sebesar 37,5% dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan mikroalga pada suplai suplai
CO2 0,2 L/menit, sedangkan pada COD terjadi penurunan sebesar28,79% pada reaktor
tanpa suplai CO2. Akan tetapi, pada reaktor alga dengan suplai CO2 0,2 L/menit terjadi
korelasi terhadap COD namun penurunannya tidak signifikan dalam menurunkan air
limbah. Variabel kualitas air seperti DO, pH, temperatur, intensitas cahaya mempunyai
efek dalam penurunan parameter BOD dan COD.

Kata Kunci : Reaktor alga, CO2, air limbah, bakteri alga

18
B03

APLIKASI MANGAN ZEOLIT DAN RESIN KATION UNTUK MENGADSORPSI ION


BESI DAN MANGAN PADA AIR TANAH DANGKAL
Application of Manganese Zeolite and Cation Resin to Adsorb Ferrous Ion and
Manganese in Shallow Groundwater

Annisa2, Wa Ode Sitti Wahyuni1, Rahayu Wulandari2


1Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km.6 Gowa 92172
2Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Jl. Prof. Abdurahman Basalamah No. 28 Makassar 90231

e-mail: annisamard@gmail.com

ABSTRAK

Pencemaran air tanah semakin tinggi sehingga kriteria sebagai air bersih kurang terpenuhi
pada persyaratan aspek kimiawi. Air tanah pada masyarakat ditemukan memiliki
kandungan logam besi (Fe) dan mangan (Mn), kekeruhan, dan kesadahan yang cukup
tinggi. Air tanah yang mengandung logam Fe dan Mn yang tinggi jika bereaksi dengan
udara mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan serta menimbulkan
gangguan kesehatan pada hati, ginjal dan saraf. Untuk mengurangi kandungan logam Fe
dan Mn dapat digunakan adsorben mangan zeolit (K2Z.MnO.Mn2O7), resin kation maupun
campuran dari keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan adsorben untuk
mengadsorpsi logam Fe dan Mn berdasarkan removal adsorpsi, besar penyerapan
adsorpsi, dan efektivitas adsorpsi dari ketiga adsorben. Penelitian dilakukan pada 3
konsentrasi adsorben (2; 4 ;6 ppm) dengan 2 variasi waktu (15; 30; 45; 60; 90; 120; 180;
240; 300; 360; 420; 480 menit). Hasil terbaik pada penelitian ini diperoleh pada 15 menit
pertama menggunakan adsorben campuran dengan nilai efektivitas penyerapan (%R)
pada tiap konsentrasi untuk logam Fe sebesar 44,25% ; 50,39% dan 51,30% sedangkan
untuk logam Mn sebesar 44,14% ; 48,11% dan 51,16%.

Kata Kunci : Adsorpsi, Ion Besi, Ion Mangan, Mangan Zeolit, Resin Kation.

19
B04

ANALISIS EFEKTIFITAS TANGGUL LAUT DI PESISIR PEKALONGAN TERHADAP


PENURUNAN INTENSITAS BANJIR
Analysis of Sea Dike Effectiveness in the Coast of Pekalongan on Flood Intensity
Reduction

Ratna Mustika A1, Indah Susilowati2, dan Fuad Muhammad2


1Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro
2Dosen Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro
Email : ratnamustikaa@gmail.com

ABSTRAK

Pesisir Pekalongan telah mengalami banjir, baik rob maupun banjir hujan, selama satu
dekade terakhir sebagai dampak dari penurunan muka tanah dan perubahan iklim. Pada
akhir tahun 2019, Pemerintah Pusat telah selesai membangun tanggul laut sepanjang 7,2
km yang membentang dari barat ke timur pesisir Pekalongan. Namun, masyarakat merasa
banjir tetap terjadi setelah pembangunan tanggul tersebut. Penelitian ini bertujuan (1)
mengidentifikasi indeks bahaya banjir setelah tanggul terbangun, (2) memetakan wilayah
pesisir Pekalongan berdasarkan indeks bahaya banjir di tiap desa, dan (3) menganalisis
strategi pengelolaan lingkungan pesisir sebagai upaya meminimalisir bahaya banjir.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dikuantifikasi menjadi indeks bahaya
banjir dan dipetakan menggunakan aplikasi Geographical Information System (GIS), di
mana indeks bahaya terbagi menjadi lima level (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
sangat rendah). Data penelitian menggunakan data primer yang didapat dari hasil survei
masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks bahaya di pesisir Pekalongan
masih berada di rentang level “rendah” sampai “sangat tinggi”. Indeks bahaya dengan
level “sangat tinggi” tersebar di Desa Pasir Kraton Kramat, Bandengan, Degayu, Jeruksari,
Tegaldowo, Pecakaran, dan Tirto. Sedangkan Desa Semut, Sijambe, Tratebang,
Wonokerto Kulon, Bebel, Api-api, Wonokerto Wetan di Kecamatan Wonokerto serta Desa
Mulyorejo dan Karangjompo di Kecamatan Tirto sudah mulai merasakan manfaat dari
pembangunan tanggul. Dalam mengurangi tingkat indeks bahaya banjir setelah dibangun
tanggul laut, beberapa strategi diperlukan dalam pengelolaan lingkungan pesisir dan
peningkatan kapasitas adaptif. Strategi tersebut diantaranya adalah dengan membentuk
program mitigasi bencana dan sistem peringatan dini, merevitalisasi saluran drainase,
memaksimalkan utilisasi pompa, dan meningkatkan kearifan lokal di masyarakat, seperti
bersih-bersih desa. Dalam mewujudkan strategi-strategi tersebut, dibutuhkan kerjasama
dan dukungan baik pemerintah maupun masyarakat pesisir Pekalongan.

Kata Kunci : Banjir Pekalongan, Indeks Bahaya, Tanggul Laut

20
B05

TINGKAT KEPEDULIAN IKM BATIK TERHADAP ISU LINGKUNGAN:


PERBANDINGAN DI YOGYAKARTA DAN PEKALONGAN

Ira Setyaningsih
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto no.1, Yogyakarta, 55281
Telp : (0274) 519739, Fax : (0274) 540971
E-mail : ira.setyaningsih@uin-suka.ac.id

ABSTRAK

Batik merupakan produk unggulan Bangsa Indonesia. Sayangnya, produk ini sering
dituding sebagai produk yang tidak memperhatikan permasalahan lingkungan. Tujuan
riset ini adalah mencaritahu sejauh mana tingkat kepedulian IKM Batik di dua kota utama
produsen batik, yaitu Yogyakarta dan Pekalongan. Data diambil dengan menggunakan
kuesioner dengan pertanyaan tertutup 5 skala Likert terhadap 71 IKM di Yogyakarta dan
49 IKM di Pekalongan. Data yang diperoleh diolah dengan statistik deskriptif untuk
melihat tingkat kepedulian IKM Batik terhadap isu lingkungan. Aspek yang dipilih dengan
menggunakan analisis SIPOC, Supplier, Input, Production, Output dan Customer, sebagai
salah satu alat yang biasa digunakan untuk mendefinisikan permasalahan dalam Six
SIgma. Hasil olah data untuk Yogyakarta diperoleh bahwa dari sisi supplier rerata
diperoleh 3,38, dari input 3,65, proses produksi 3,34, output 3,7 dan dan customer 3,4.
Sedangkan rerata untuk Pekalongan diperoleh supplier 3,07, input 3,48, proses produksi
3,46, output 3,41 dan customer 3,02. Secara umum, tingkat kepedulian IKM di Yogyakarta
lebih tinggi, kecuali untuk aspek proses produksi. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
IKM Batik cukup mempedulikan isu lingkungan karena rerata kelima aspek di atas 3.

Kata Kunci : IKM Batik, Lingkungan, SIPOC

21
B06

CEMARAN MIKROPLASTIK AIR LAUT YANG BERDAMPAK TERHADAP


PELADANGAN GARAM RAKYAT

Nilawati1, Sunarsih2, Sudarno3


1,2,3
Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro
Email: nilawatibbtppi64@gmail.com

ABSTRAK

Sampah plastik bersumber dari muara sungai sampai pada laut. peningkatan kebutuhan
akan plastik berakibat terjadi peningkatan produksi plastik sekaligus diiringi
meningkatnya sampah plastik yang saat ini jumlahnya sebanyak 5,4 juta ton/ tahun.
Kolam peminihan berfungsi untuk pengendapan bahan impuritis pada proses pembuatan,
seperti kolam peminihan I mengendapkan Besi oksida-Fe2O3, lmpur, pasir, kolam
peminihan II, pengendapan Kalsium karbonat - CaCO3, kolam peminihan III,
mengendapkan Kalsium sulfat (gips) - CaSO4 2H2), serta kolam kristalisasi untuk
mengendapkan garam dapur- NaCl sebagian garam kalsium sulfat - CaSO4 2H2O
Magnesium sulfat - MgSO4. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa banyak
partikel terjadi pengendapan cemaran mikroplastik di kolam peminihan I, II, III dan di
kolam kristalisasi ladang garam. metode yang digunaan adalah data primer dan sekunder.
data primer berupa data jumlah mikroplastik pada setiap kolam peminihan I, II, III dan
kolam kristalisasi ladang garam di Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
cemaran mikroplastik diladang garam adalah kolam peminihan I 36 partikel ml-1
peminihan II 36 ml-1, peminihan III 21 ml-1 dan kolam kristalisasi 5 partikel ml-1 air garam.
Kata kunci: Cemaran mikroplastik, ladang garam, kolam peminihan

22
B07

IDENTIFIKASI POTENSI PENCEMARAN UDARA RUANG KERJA PADA INDUSTRI


KAROSERI

Ikha Rasti Julia Sari1, Yose Andriani2, Januar Arif Fatkhurrahman3


1,2,3Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Email: ikha.rasti@gmail.com

ABSTRAK

Industri karoseri merupakan jenis industri otomotif bergerak pada pembuatan rumah-
rumah kendaraan beserta interiornya, yang dibangun di atas rangka/chasis yang telah
diproduksi oleh pabrik lainya. Industri ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan
beberapa produknya sudah di ekspor ke luar negeri. Saat ini hanya bus dan truk yang
banyak diproduksi oleh industri karoseri disamping kendaraan khusus
seperti ambulans, pemadam kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran menyeluruh terkait tahapan produksi industri karoseri yang berpotensi
menghasilkan pencemaran udara ruang kerja. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif,
dimana mengambil subyek penelitian pada salah satu industri karoseri di Jawa Tengah.
Potensi pencemaran udara ruang kerja berada pada ruang proses clear coat dan painting
karena pemakaian solvent. Berdasarkan dari pengamatan di lapangan, analisa difokuskan
yang mengandung senyawa VOC (Volatile Organic Compund) dengan parameter BTEX
(Benzene, Toluena, Ethyl Benzene dan Toluena). Hasil analisa menunjukkan bahwa
konsentrasi BTEX masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan dalam Permenaker No.
5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja.

Kata kunci: cemaran udara ruang kerja; industri karoseri; BTEX

23
C01

PENGARUH VARIASI BUKAAN KATUP BYPASS PRIMARY FLOW DAN DIAMETER


THROAT NOZZLE TERHADAP ENTRAINMENT RATIO EJECTOR
EFFECT OF OPEN VARIATION PRIMARY FLOW BYPASS VALVE AND DIAMETERS THROAT
NOZZLE AGAINST EJECTOR ENTRAINMENT RATIO

Susanto1, Muhammad Subri2, Muh.Amin3


1Politeknik Maritim Negeri Indonesia
2,3Universitas Muhammadiyah Semarang

Email : susanto@polimarin.ac.id 1, subrimuhammad@unimus.ac.id 2, amin@unimus.ac.id 3

ABSTRAK

Ejector dikenal sebagai teknologi alat yang dapat menghasilkan aliran fluida didalam
chamber dengan kecepatan tinggi. Penurunan tekanan di area nozzle dipengaruhi
langsung oleh kecepatan aliran primary fluid yang keluar dari nozzle ejector. Perubahan
kecepatan aliran fluida dalam mixing chamber dipengaruhi oleh tekanan masuk primary
flow, karakteristik nozzle, volume mixing chamber dan diameter saluran keluar. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi bukaan katup Bypass pada primary flow
terhadap laju aliran massa primer, laju aliran massa sekunder dan nilai entrainment ratio.
Ejector dan nozzle yang diteliti dibuat dari bahan dasar pipa pvc dan plastik yang memiliki
dimensi ukuran bervariasi. Ejector dengan nozzle diuji dengan alat yang dibuat sendiri.
Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel. Variabel tetap volume atau massa fluida yang
mengalir pada primary flow yaitu sebanyak 30 Liter. Variabel tidak tetap Nozzle ejector
dengan ukuran diameter throat 2 mm, 3 mm dan 5 mm. Variabel lain yang digunakan
adalah bukaan katup Bypass yang dibuat dengan 5 posisi. Hasil eksperimen diperoleh
bahwa laju aliran massa tertinggi terjadi pada nozzle 3 dengan dengan geometri ukuran
diameter throat 5 mm dan diameter ujung nozzle 10 mm. Laju aliran massa nozzle 3 pada
primary flow 0.20689 Kg/s. Laju aliran massa nozzle 3 pada secondary flow 0.01177 Kg/s.
Nilai entrainment ratio tertinggi nozzle 1 terjadi saat bukaan katup Bypass ¾ dengan nilai
0.1393. Nilai entrainment ratio tertinggi nozzle 2 terjadi saat bukaan katup Bypass 1 atau
tutup penuh dengan nilai 0.134. Nilai entrainment ratio tertinggi nozzle 3 terjadi saat
bukaan katup Bypass ¾ dengan nilai 0.0619. Nilai entrainment ratio sangat dipengaruhi
Diameter Throat Nozzle dan kesesuain tekanan primary flow masuk ejector.

Kata Kunci : Ejector, Throat Nozzle, Entrainmet Ratio

24
C02

PERANCANGAN MESIN PERAJANG UMBI EFISIEN DAN RAMAH LINGKUNGAN


Design Of Efficient And Eco Friendly Bulb Chopper Machine

Nani Mulyaningsih1, Ahmad Choirul2


1,2Teknik Mesin Universitas Tidar

Email : nani_mulyaningsih@untidar.ac.id

ABSTRAK

Penggunaan mesin perajang umbi otomatis yang ada dipasaran selama ini belum mampu
meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pekerja. Hal ini disebabkan karena timbul
getaran dan polusi suara saat mesin tersebut dioperasikan. Oleh karena itu solusi yang
dibutuhkan yaitu sebuah rancangan mesin perajang umbi yang efisien dan ramah
lingkungan dengan mengurangi getaran dan suara. Penelitian sebelumnya tentang mesin
perajang umbi telah banyak dibahas tentang bentuk dan kapasitasnya tetapi sangat
sedikit penelitian yang mengkaji mesin tersebut dari sisi keamanan getaran dan polusi
suara yang ditimbulkan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan mesin yang sama namun dengan mempertimbangkan aspek ramah
lingkungan. Metode yang digunakan yaitu perancangan desain, perhitungan komponen,
persiapan alat dan bahan, perakitan, pengujian dan analisa mesin. Perancangan dan
pembuatan meliputi komponen: poros, pulley, pisau, rangka, casing, hopper, motor listrik,
tachometer, vibration meter dan sound level meter. Pengujian meliputi efisiensi
perajangan dan pengujian getaran serta tingkat kebisingan/polusi suara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mesin perajang umbi ini efisien dan ramah lingkungan, memiliki
dimensi 550 x 300 x 800 mm, pisau perajang 4 buah , motor listrik 1/4 Hp. Mampu
merajang umbi dengan efisiensi 94,1%. Tingkat kebisingan maksimum 84,56 dB, masih
didalam batas yang distandarkan yaitu 90 dB, serta getaran tertinggi yang terjadi sebesar
5,4 m/s2, juga masih dalam batas aman yang distandartkan yaitu 10 m/s2.

Kata Kunci : Mesin perajang, Umbi, Ramah lingkungan

25
C03

VALORIZATION OF WASTE DERIVED FROM NATURAL RUBBER LATEX-BASED


INDUSTRY FOR SUBSTITUTING VIRGIN NATURAL RUBBER: PROCESSABILITY
AND SET PROPERTIES
Valorisasi Limbah Industri Barang dari Lateks Karet Alam untuk Substitusi Karet Alam
Virgin: Kemampuan Proses dan Karakteristik Set

Ihda Novia Indrajati1 and Efa Radnawati2


Center for Leather, Rubber and Plastics, Ministry of Industry Republic of Indonesia
Jl. Sokonandi No. 9, Yogyakarta, Indonesia 55166 Phone. +62 274 512929 Fax. +64 274 563655
Email : i-novia@kemenperin.go.id

ABSTRAK

Limbah kompon lateks (LCW) dicampur dengan karet alam (NR) untuk memproduksi
barang jadi karet. Karakteristik proses dan sifat set dipelajari pada publikasi ini. NR/LCW
dibuat dengan rasio 100/0; 90/10; 80/20; 70/30; 60/40 and 50/50. Mooney viskositas dan
relaksasi digunakan untuk mengkarakterisasi kemampuan proses. Compression dan
tension set dilakukan pada kondisi ambien dan suhu tinggi (100 ºC). compression set
dilakukan pada defleksi konstan, sedangkan tension set pada konstan elongasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan LCW meningkatkan viskositas
awal. Penambahan ini juga meningkatkan ML(1+4) yang dapat mendatangkan
kesulitan pada proses selanjutnya. Compression dan tension set pada kondisi
ambien menurun seiring kenaikan konsentrasi LCW. Paparan pada suhu tinggi
meningkatkan compression dan tension set. Kerapatan ikatan silang berkontribusi
pada karakteristik set.
Kata Kunci : karet alam, lateks, limbah, viskositas Mooney, compression set, tension set

26
C04

PAVING BLOCK BERBAHAN DASAR LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE DAN


BOTTOM ASH
Paving Blocks Made From Polyethylene Plastic Waste and Bottom Ash

Rohma Fadhilatul1, dan Triastuti Sulistyaningsih 2


1Program Studi Kimia Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
2Dosen Jurusan Kimia Universiitas Negeri Semarang

Email : fadhilatulrohma19@gmail.com

ABSTRAK

Pengelolaan limbah sering menjadi tantangan bagi lingkungan sekitar kita, seperti limbah
plastik dan limbah bottom ash khususnya bagi industri yang menghasilkan limbah padat.
Penelitian ini berupaya untuk memanfaatkan kembali limbah bottom ash hasil insenerasi
pembakaran limbah resin dan pemanfaatan ulang limbah plastik polyethylene. Paving
block dibuat melalui proses pencampuran dan pencetakan dalam keadaan panas, yang
sebelumnya plastik polyethylene telah dilelehkan terlebih dahulu kemudian bottom ash
dicampurkan ke dalamnya. Paving block yang sudah jadi kemudian diuji kuat tekan,
penyerapan air, dan ketahanan terhadap natrium sulfat. Karakterisasi paving block
menggunakan Forier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan
Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDX). Hasil penelitian menunjukkan paving block
yang berkomposisi BA + PE + Pasir mempunyai hasil yang lebih baik dibanding paving block
dengan komposisi BA + PE. Paving block komposisi BA + PE + Pasir mempunyai kuat tekan
26,69 Mpa, penyerapan air 0,59% dan ketahanan terhadap natrium sulfat 0,39%. Paving
block komposisi BA + PE mempunyai kuat tekan 25,63 Mpa, penyerapan air 0,56 % dan
ketahanan terhadap natrium sulfat 0,24%. Paving block yang dihasilkan memenuhi
kriteria untuk paving block mutu B, namun dengan penyerapan air yang kecil. Hasil FTIR
menunjukkan adanya interaksi kimia antara bottom ash dan plastik polyethylene,
ditunjukkan dengan adanya ikatan hidrogen yang terbentuk pada produk, yaitu puncak
pada bilangan gelombang 3434 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan O-H, dan puncak
pada bilangan gelombang 1033 cm-1 menunjukkan vibrasi Si-O-Si.

Kata Kunci : Paving block, Bottom ash, Limbah Plastik polyethylene

27
C05

POTENSI PENERAPAN TEKNOLOGI BETON BELERANG (SULFUR CONCRETE)


PADA KONSTRUKSI DI INDONESIA

Dani Nugroho Saputro1, Redityo Januardi2, Indro Prakoso3


1,2Program Studi Teknik Sipil, Universitas Jenderal Soedirman Indonesia
3Program Studi Teknik Industri, Universitas Jenderal Soedirman Indonesia
Email : danisaputro@unsoed.ac.id

ABSTRAK

Portland cement (PC) telah menjadi bahan pembuatan beton yang paling banyak
digunakan dalam proses konstruksi di Indonesia. Akan tetapi, Beton PC memiliki masa
kerja yang singkat di bawah beberapa lingkungan yang agresif, Beton PC meninggalkan
jejak karbon yang besar karena proses produksi PC membutuhkan suhu sangat tinggi yaitu
14500C dan prosesnya sendiri berdampak pada 5% dari seluruh emisi CO2 di seluruh dunia.
Hal ini berdampak terhadap pemanasan global. Penggunaan beton PC pada lingkungan
yang agresif dan pada kondisi dimana lingkungan terdapat bahan kimia tidak dapat
bertahan lama. Salah satu inovasi untuk mengatasi hal tersebut adalah memanfaatkan
belerang sebagai pengganti PC. Salah satunya adalah penggunaan beton belerang. Beton
belerang sangat mirip dengan beton aspal, belerang pada suhu 119–1220C akan berubah
dari padat menjadi cair. Beton belerang memiliki sifat seperti kekuatan mekanis tinggi,
tahan terhadap korosi, dan memiliki impermeabilitas dan pengerasan cepat. Aplikasi
beton belerang dapat digunakan dalam konstruksi pipa saluran pembuangan, saluran
irigasi, tiang pancang, bangunan pantai, perbaikan beton PC. Penggunaan beton belerang
beberapa telah diaplikasikan di Negara-negara seperti Eropa, USA, UAE, Kuwait, Iran dll.
Aplikasi beton belerang memungkinkan penggunaannya pada konstruksi di Indonesia,
sifat mekanis dan fisisnya melebihi sifat beton PC sehingga sangat memungkinkan sebagai
solusi yang lebih baik untuk beberapa konstruksi bangunan di indonesia dan sebagai salah
satu inovasi paling menjanjikan di dunia konstruksi.

Kata Kunci : beton belerang, teknologi, konstruksi

28
C06

IMPLEMENTASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH BIOLOGI TERINTEGRASI


UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH CAMPURAN DOMESTIK DAN PRODUKSI

Nanik Indah Setianingsih


Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Email: indahsnanik@yahoo.co.id

ABSTRAK

Adanya kewajiban bagi industri untuk mengolah air limbah domestik yang dihasilkan
mendorong salah satu PMA di Jawa Tengah untuk mengolah air limbah industri dan
domestik dalam satu sistem IPAL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
implementasi unit IPAL biologi terintegrasi untuk mengolah air limbah industri dan
domestik di PMA Jawa Tengah. Sistem IPAL terintegrasi terdiri dari unit pre-treatment air
limbah produksi dan ekualisasi, UASB 1, UASB 2, UAF 1, UAF 2 dan wetland. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa efektifitas masing-masing unit IPAL adalah UASB1 : 40,7%,
UASB2 : 7,5%, UAF : 23,3%, UAF 2 : 60,2%, dan Wetland : 45,5%. Dari hasil proses
pengolahan dengan IPAL biologi terintegrasi, air limbah campuran domestik dan produksi
masuk dalam bakumutu yang dipersyaratkan.
Kata kunci: air limbah campuran, IPAL biologi, IPAL terintegrasi

29
D01

PENCAPAIAN INDUSTRI TEKSTIL DALAM MEMENUHI KADAR PARAMETER


WARNA MENURUT BAKU MUTU AIR LIMBAH PERMENLHK NO 16 TAHUN 2019

Novarina Irnaning Handayani1 dan Rustiana Yuliasni2


1,2Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Email: novarina947@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pencapaian industri tekstil dalam memenuhi
baku mutu warna sebagai parameter baru yang termuat di PermenLHK No 16 tahun 2019.
Industri sudah harus mentaati peraturan baru tersebut tiga bulan setelah ditetapkan pada
9 April 2019. Industri tekstil dibagi dalam 3 katagori (debit kurang dari 100m3/hari, antara
100 hingga 1000 m3/hari, dan di atas 1000 m3/hari) dengan baku mutu warna yang sama
yaitu 200 PtCo. Air limbah industri sejumlah 18 sampel diambil secara random di Jawa
Tengah. Analisa warna dilakukan dengan metode Spektrophotometric-Single-Wafelength
Method (APHA 23rd 2120.C) Sebagai pelengkap disampaikan juga pencapaian COD, BOD,
TSS sebagai parameter kunci kualitas air limbah. Hasil evaluasi sampel menunjukkan
bahwa 94% sampel air limbah industri tekstil telah dapat memenuhi baku mutu
parameter warna.

Kata kunci: warna, baku mutu, air limbah, industri tekstil

30
D02

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN PENGARUH TERHADAP


AKTIVITAS MIKROBA DARI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var.
Rubrum)
Identification of Secondary Metabolite Compounds and Their Effect on Microbial Activity
of Red Ginger Extract (Zingiber officinale var. Rubrum)

Alfian Mubaraq1, Syalsa Aulia Putri2, Andi Nurul Adhayani3, Hotna Pala’biran4, Isti Aksah5 & Israwati
Rusdi6
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
Email : alfianmubaraq123@gmail.com

ABSTRAK
Jahe merah (Zingiber officinalle var. Rubrum) merupakan salah satu tumbuhan yang
banyak digunakan sebagai bumbu makanan sehari-hari dan juga berkhasiat sebagai obat
tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi
dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalam ekstrak jahe
merah serta melakukan pengujian terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. Peneliatian diawali dengan mengekstrak jahe merah (Zingiber
officinalle var. Rubrum) dengan pelarut etil asetat. Teknik yang digunakan adalah
maserasi, kemudian dilakukan pengujian dengan metode fitokimia dan kromatografi lapis
tipis. Hasil pengujian menunjukkan adanya kandungan senyawa aktif berupa alkaloid dan
flavonoid dalam ekstrak jahe merah (Zingiber officinalle var. Rubrum). Serta aktif dalam
menghambat aktivitas pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Kata kunci : Jahe merah, Maserasi, Metabolit sekunder, Uji fitokimia, Uji KLT

31
D03

APLIKASI ENZIM BAKTERI PADA PENYAMAKAN KULIT: REVIEW DALAM


PENGOLAHAN KULIT MUTAKHIR
The Application of Bacterial Enzyme in Tannery: Future Trend Review in Leather Making

Ragil Yuliatmo1* dan Mustafidah Udkhiyati1


1Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit, Politeknik ATK Yogyakarta, Panggungharjo, Sewon, Bantul,
Yogyakarta, 55188, Indonesia
Email : ragilyuliatmo@atk.ac.id

ABSTRAK

Industri kulit merupakan industri berkelanjutan yang menjanjikan di masa mendatang.


Bersama industri tekstil dan alas kaki, industri kulit termasuk dalam industri andalan
dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
Walaupun begitu, industri pengolahan kulit berkontribusi dalam salah satu masalah
utama dalam industri yang dihadapi negara, yaitu pencemaran lingkungan. Dampak
negatif tersebut disebabkan dari limbah cair, limbah padat, gas berbahaya hasil proses
produksi penyamakan kulit. Penggunaan bahan kimia pada industri penyamakan kulit
konvensional seperti garam, kapur, sodium sulfat, amonia, krom menimbulkan masalah
lingkungan yang diindikasi dari tingginya nilai chemical oxygen demand (COD), total
dissolved solids (TDS). Bahan kimia yang dibuang ke sistem perairan berakhir di sedimen
yang sangat tercemar dan dan mengganggu salinisasi sungai. Teknologi produksi bersih
merupakan tuntutan berat bagi para pelaku industri penyamakan kulit. Teknologi enzim
adalah salah satu alternatif untuk insutri penyamakan kulit yang ramah lingkungan.
Pemanfaatan enzim dapat diaplikasikan dalam hampir setiap tahapan proses pengolahan
kulit. Enzim bekerja sangat spesifik, cepat beraksi, dapat menggantikan bahan kimia dan
mempersingkat waktu pemrosesan, sehingga mampu mengurangi biaya produksi. Telah
banyak peneliti menemukan enzim yang mampu digunakan dalam proses ini. Enzim
protease, keratinase, dan lipase diduga mampu diaplikasikan pada proses penyamakan
kulit. Review ini memaparkan dampak negatif dari penggunaan bahan kimia yang
digunakan pada industri penyamakan kulit konvensional, dan aplikasi enzim pada masing-
masing proses sebagai solusi dalam rangka mencapai industri penyamakan kulit yang
ramah lingkungan di masa mendatang.

Kata Kunci : Enzim, Penyamakan Kulit, Mutakhir

32
D04

PENGARUH PARAMETER SENTRIFUGASI PADA RENDEMEN MINYAK KELAPA DARA


(VIRGIN COCONUT OIL) DAN INDEKS BIASNYA
The Effect of Centrifugation Parameter to The Yield of Virgin Coconut Oil (VCO) and Its
Refractive Index

Arif Rahman1 dan Aulia Noviyanti2


1,2Politeknik AKA Bogor, Jalan Pangeran Sogiri No. 283, Tanah Baru, Kota Bogor Utara, Jawa Barat 16154
Email : arif-rahman@kemenperin.go.id

ABSTRAK

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dapat diperoleh melalui banyak cara. Teknik
sentrifugasi merupakan teknik yang paling minim mengubah komposisi dari santan kelapa
sebagai bahan baku. Hingga saat ini parameter proses sentrifugasi yang optimal
menghasilkan minyak masih perlu diteliti terutama optimasi proses sentrifugasi
kecepatan putaran sentrifugasi dan waktu pemusingan. Salah satu sifat yang dapat
menjadi indikator VCO yang dihasilkan adalah indeks bias. Indeks bias dari VCO telah
ditetapkan dalam standar kualitas internasional. Penelitian ini mengamati parameter
sentrifugasi yang terbaik untuk menghasilkan VCO dalam kuantitas yang lebih besar
dengan mempertahankan kualitasnya ditinjau dari indeks biasnya. Berdasarkan studi yang
telah dilakukan, parameter sentrifugasi berupa waktu dan kecepatan pemusingan tidak
memengaruhi indeks bias VCO yang dihasilkan.

Kata Kunci : Minyak kelapa murni (VCO), Santan kelapa, Sentrifugasi

33
D05

PENANGANAN ENERGI PADA KRISIS EKONOMI AKIBAT COVID-19 SESUAI


AGAMA DAN SAINS

RM Aziz
UIN Jakarta
Email : pdsidip@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan energi terbarukan pada
perekonomian yang terdampak Covid-19 dalam perspektif Al-Qur’an dan sains. Lima
obyek riset yaitu Quran Hadis, sains, ekonomi, Covid-19 dan energi. Makna ibadah sebagai
desain kehidupan dalam pengembangan dan penciptaan berupa sains, ekonomi,
pandemik serta energi. Ruang lingkup penelitian ini yaitu menganalisis energi pada
perekonomian berdampak kepada penanganan Covid-19 dalam perspektif Al-Qur’an dan
sains. Rujukan penelitian ini dari jurnal, prosiding, bukum serta artikel website. Fokus
pada peran energi dalam perekonomian negara dan perspektif Al-Qur’an serta sains
dalam penggunaan energi juga pengaruh dari energi terhadap ekonomi yang berdampak
Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan adalah bersifat kualitatif yaitu penelitian
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Rancangan analisis
sistematis dalam dua tahap, yaitu analisis pendahuluan dan analisis lanjut. Islam telah
mengatur seluruh komponen dari kegiatan manusia dan Allah telah menciptakan segala
sesuatu di muka bumi ini agar dapat digunakan oleh manusia dengan sebaik-baiknya.
Begitu pula dengan energi sebagai bagian dari kehidupan manusia. Energi merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk kehidupan diseluruh dunia karena tanpa adanya
energi maka kehidupan masyarakat akan terganggu. Tidak terkecuali Indonesia juga
membutuhkan energi dalam menjalankan kegiatan termasuk dalam kegiatan ekonomi.
Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia yang
seharusnya semua kegiatan dilakukan berdasarkan nilai Islam. Saat ini Indonesia sedang
menghadapi wabah Covid-19 yang merupakan penyakit menular dah berbahaya. Wabah
Covid-19 ini memberikan dampak yang cukup besar pada perekonomian di Indonesia.
Oleh karena itu, perlu adanya insentif dana dan penanganan yang tepat agar wabah
Covid-19 ini dapat ditanggulangi dan kegiatan dapat berjalan secara normal kembali.

Kata Kunci : Energi, Ekonomi, Covid-19, Agama, Sains

34
D06

THE CHARACTERISTICS CALCIUM OXIDE FOR PREPARATION OF BIODIESEL


APPLICATION BY CALCINATION METHOD

Sri Elfina1, Fejri Subriadi2, Roswita3, Zefri Azharman4, Vivi Sisca5 dan Novesar Jamarun 6
1,2,3,4 Politeknik ATI Padang
5,6 Universitas Andalas Padang

Email : srielfina@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menyelidiki karakteristik kalsium karbonat, yang hasilnya adalah Kalsium
oksida dengan metode kalsinasi. Kalsium karbonat dikalsinasi pada suhu 900oC dalam alat
Furnace. Kalsium karbonat berasal dari batu kapur Lintau Buo di Sumatra barat, Indonesia.
Karakteristik yang diukur adalah Grup Fungsional Kalsium Oksida dianalisis dengan
Spektroskopi Fourier Transform (FTIR). Morfologi kalsium oksida dianalisis dengan
scanning electron microscope (SEM). Spektrum FTIR seperti spesifik pada panjang
gelombang kalsium oksida (879,06 cm-1 dan 875,99 cm-1). Bentuk morfologis dari hasil SEM
menunjukkan penyebaran partikel yang homogen. Kalsium Oksida yang dihasilkan dapat
digunakan untuk persiapan pada aplikasi biodiesel.

Kata Kunci: Kalsium Karbonat, Kalsium Oksida, Kalsinasi, Biodisel.

35
D07

MATERIAL PIEZOELEKTRIK UNTUK KONVERSI ENERGI

M. Rosyid Ridlo
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan
Email : Rosyid325@gmail.com

ABSTRAK

Piezoelektrisitas sebagai salah satu karakteristik suatu material yang mampu mengubah
energi getaran menjadi energi listrik, begitu juga sebaliknya. Pemanfaatan fenomena ini
sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Peralatan seperti detektor jarak,
probe USG, alat timbang hingga pemantik korek api/kompor menggunakan prinsip
piezoelektrisitas. Paper ini membahas perkembangan material piezoelektrik dan
teknologi untuk pembangkit energi. Selama beberapa dekade ini banhyak penelitian yang
melaporkan tentang material material baru yang lebih ramah lingkungan (lead free),
tahan suhu tinggi atau jenis nano komposit yang lebih lentur yang sesuai jika digunakan
sebagai pembangkit energi di jalan raya misalnya. Teknologi penyusunan elemen material
piezoelektrik yang juga menentukan efisisensi konversi energi juga dibahas dalam paper
ini.

Kata kunci : piezoelektrik, konversi energi, ramah lingkungan

36
E01

ANALISIS STATUS MUTU AIR PARIT NENAS (KAWASAN WISATA KOTA


PONTIANAK)
Analysis of Water Quality Status of Nenas River (Pontianak City Tourism Area)

Laili Fitria1, Suci Pramadita2, dan Nia Rahmawati3


1,2,3Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia
Email : fitria.laili@gmail.com

ABSTRAK

Parit Nenas dicanangkan oleh Pemerintah Kota Pontianak sebagai Kawasan wisata air.
Diperlukan penentuan status mutu air untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi
di Parit Nenas. Metode pengmbilan sampel yang digunakan adalah grab sampling dengan
mengacu pada SNI 06-2412-1991, sedangkan metode perhitungan status mutu yang
digunakan mengacu pada KEPMENLH No. 115 tahun 2013. Berdasarkan hasil perhitungan,
diketahui tingkat pencemaran Parit Nenas adalah tercemar berat, sehingga Parit Nenas
belum layak digunakan sebagai sarana rekreasi air, juga belum layak digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan sehari-hari.

Kata Kunci : Status Mutu Air, Kawasan Wisata, Kota Pontianak

37
E02

STUDI ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI GELIS DAN PERUNTUKANNYA SEBAGAI


SUMBER IRIGASI

Ningsih Ika Pratiwi


Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
Email: ningsih.ika13@gmail.com

ABSTRAK

Sungai sebagai sumber air irigasi masih diandalkan oleh hampir seluruh masyarakat, di
tengah pesatnya pertumbuhan industri yang semakin menambah persaingan dalam
memperoleh air dengan kualitas yang sesuai. Sungai Gelis (Kabupaten Kudus) yang
termasuk dalam wilayah DAS Seluna, berdasarkan data hasil pemantauan selama dua
tahun terakhir, yaitu 2018 – 2019 menunjukkan kualitas air sungai yang berfluktuasi,
ditinjau dari parameter TDS, pH, DO, total fosfat dan deterjen. 2 titik pemantauan, bagian
hulu dan hilir, terdapat berbagai aktivitas baik industri, domestik maupun pertanian di
antara kedua titik tersebut. Konsentrasi dari masing-masing parameter dibandingkan
dengan baku mutu air kelas III pada PP 82/2001 dalam peruntukannya sebagai sumber
irigasi. Kualitas air Sungai Gelis di bagian hilir lebih rendah dibandingkan bagian hulunya
membuktikan bahwa berbagai aktivitas di antara hulu dan hilir berpotensi mempengaruhi
kualitas air sungai.

Kata kunci: kualitas air sungai, air irigasi, Sungai Gelis

38
E03

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RESPON HIDROLOGI


MENGGUNAKAN MODEL SOIL and WATER ASSESSMENT TOOL (SWAT) DI SUB DAS
CIMANDIRI HULU KABUPATEN SUKABUMI
Analysis Of Land Use Changes On Hydrological Response Using Soil And Water
Assessment Tool (Swat) Models In Upper Cimandiri Sub Watershed, Sukabumi District

Putri Nurullita1, Iwan Ridwansyah2, Dwi Rustam Kendarto3


1Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Padjadjaran
2 Peneliti Pusat Penelitian Limnologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

3Staff Pengajar Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Universitas Padjadjaran

Email : pnurullita75@yahoo.com

ABSTRAK

Lahan dapat diartikan sebagai suatu sumber daya maupun ruang untuk sumber
kehidupan. Perubahan kondisi penggunaan lahan yang tidak terencana dengan baik dapat
mengakibatkan adanya penurunan kondisi hidrologi. Pentingnya dilakukan evaluasi
terhadap suatu DAS dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan lahan baik terhadap
kondisi hidrologi, kondisi hidrologi tersebut berupa limpasan permukaan, endapan
sedimen, daya serap maupun penurunan muka air tanah secara langsung. Perubahan alih
fungsi lahan dapat disebabkan oleh tingginya aktivitas penduduk, semakin berkurangnya
ketersediaan lahan maupun berkurangnya ketersediaan sumber daya alam. Tujuan
dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis keterkaitan perubahan penggunaan
lahan di sub DAS Cimandiri hulu terhadap respon hidrologi. Penelitian dilakukan di sub
DAS Cimandiri Hulu Kabupaten Sukabumi, dengan luas wilayah sebesar 439,25 km2. Data
masukan pada proses analisis ini berupa data DEM, citra satelit landsat 1990, 2000, 2009
dan 2019, data tanah, data curah hujan, data debit dan data klimatologi. Analisis
penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan penginderaan jauh dan metode
analisis spasial citra landsat dan citra SPOT untuk melihat perubahan tutupan lahan secara
akurat dan efisien. Pemodelan hidrologi yang digunakan untuk melakukan analisis
perubahan penggunaan lahan terhadap respon hidrologi yaitu menggunakan pemodelan
SWAT (Soil and Water Assessment Tool). Metode pada penelitian ini menggunakan
analisis deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien determinasi untuk
kalibrasi dan validasi berturut-turut yaitu 0,563 dan 0,631 dan Nash-Sutcliffe Efficiency
sebesar 0,503 dan 0,501. Berdasarkan kriteria NSE, nilai tersebut termasuk dalam kriteria
memuaskan. Hasil analisis dampak perubahan penggunaan lahan, besar limpasan
permukaan tertinggi terdapat pada penggunaan lahan tahun 2019 mencapai 554,1
mm/tahun, besar interflow 211.17 mm/tahun, baseflow 1254,81 mm/tahun dan total
water yield yaitu 1891,73 mm/tahun atau 48,3%.

Kata Kunci : Model hidrologi, SWAT, Perubahan penggunaan lahan

39
E04

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RESPON


HIDROLOGI DI SUB DAS CITARIK SUKABUMI MENGGUNAKAN MODEL SOIL AND
WATER ASESSMENT TOOL (SWAT)
Analysis the Impact of Land use Changes on Hydrological Responses in the Citarik Sub-
Watershed Using the Soil and Water Assessment Tool (SWAT) Model

Tania Nur Azanniyah1, Iwan Ridwansyah2, dan Dwi Rustam Kendarto3


1ProgramStudi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
2Pusat Penelitian Limnologi LIPI
3Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Email : taniaazanniyah@gmail.com

ABSTRAK

Sub DAS Citarik merupakan bagian dari DAS Cimandiri di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
mempunyai luas 304.16 km2. Perubahan penggunaan lahan merupakan proses akibat dari
peningkatan populasi yang berpengaruh terhadap respon hidrologi Daerah Aliran Sungai
(DAS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan
terhadap respon hidrologi berupa nilai aliran permukaan (surface runoff), aliran dasar
(base flow) dan debit aliran (flow out) menggunakan Model Soil and Water Assessment
Tool (SWAT). Data penggunaan lahan menggunakan citra satelit Landsat dan SPOT pada
tahun 1990, 2000, 2009, 2017 dan 2019. Klafisikasi citra satelit di Sub DAS Citarik
menghasilkan 8 kelas tutupan lahan berdasarkan masukan model SWAT dengan
memperoleh nilai akurasi Kappa Index 93% pada tahun 2017. Hasil ini memenuhi kriteria
kesesuaian Kappa Index untuk digunakan dalam proses simulasi model SWAT. Simulasi
model SWAT dilakukan pada tahun 2011-2015, model dikalibrasi dan validasi dengan
melakukan uji statistik koefisien determinasi (R2) dan Nash Sutchliffe Efficiency (NSE)
dengan nilai 0.55 dan 0.54 pada proses kalibrasi dan validasi mecapai nilai 0.66 dan 0.50,
hasil tersebut menunjukkan kriteria memuaskan untuk digunakan pada analisis
perubahan penggunaan lahan. Dampak perubahan penggunaan lahan terhadap respon
hidrologi di Sub DAS Citarik ditunjukkan dengan terjadinya perubahan nilai baseflow yang
lebih besar dari nilai surface runoff yaitu pada tahun 1990 sebesar 912.32 mm/tahun dan
351.01 mm/tahun, tahun 2000 898.69 mm/tahun dan 373.49 mm/tahun, tahun 2009
894.66 mm/tahun dan 358.73 mm/tahun dan tahun 2019 906.18 mm/tahun dan 361.68
mm/tahun. Debit aliran Sub DAS Citarik dilihat berdasarkan fluktuasi debit Qmax dan
Qmin setiap periode penggunaan lahan.

Kata Kunci : Model SWAT, DAS, Penggunaan lahan, Hidrologi, Citarik

40
E05

EKSTRAKSI KULIT MELINJO MERAH (Gnetum gnemon L.) BERBANTU GELOMBANG


ULTRASONIK
Ultrasonic-assisted Extraction of Melinjo (Gnetum gnemon L.) Red Peels

Bambang Kunarto dan Iswoyo


Jurusan Teknologi Hasil Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang
Jl. Soekarno-Hatta Semarang
Email: bambangkun@usm.ac.id

ABSTRAK

Kulit melinjo merah mengandung senyawa fenolik dan flavonoid serta berpotensi sebagai
antioksidan. Metoda ekstraksi konvensional (maserasi, perebusan, refluxing) kulit melinjo
merah mempunyai beberapa kelemahan, oleh karena itu pada penelitian ini ekstraksi kulit
melinjo merah dilakukan menggunakan metode ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik.
Penelitian ini bertujuan untuk optimasi ekstraksi kulit melinjo merah berbantu
gelombang ultrasonik yang dilakukan pada berbagai waktu ekstraksi, suhu ekstraksi serta
konsentrasi pelarut etanol. Surface response methodology digunakan untuk optimasi
kondisi ekstraksi. Kulit melinjo merah diekstrak menggunakan ultrasonic bath pada
frekuensi 40 kHz dengan berbagai suhu (25, 30, 35, 40 dan 45oC), waktu ekstraksi (10, 20,
30, 40 dan 50 menit) dan konsentrasi pelarut etanol (40, 50, 60, 70 dan 80%). Hasil kondisi
optimum ekstraksi kulit melinjo merah berbantu gelombang ultrasonik adalah pada suhu
ekstraksi 30,37oC, waktu 32,29 menit dan konsentrasi pelarut etanol 70%. Pada kondisi
ekstraksi ini diperoleh yield ekstrak 17,48±0,002%, fenolik total 9,97±0,04 mg GAE/g,
flavonoid total 399±0,50mg CE/100g, dan IC50 sebesar 73,73±0,56 ppm.
Kata kunci: antioksidan, fenolik, flavonoid, kulit melinjo merah, ultrasonic

41
E06

EKSPLORASI RUMPUT LAUT LOKAL DI MALUKU (Caulerpa lentillifera dan


Porphyra marcossi) SEBAGAI SUMBER PANGAN
EXPLORATION OF LOCAL SEAWEED IN MALUKU ( Caulerpa lentillifera and Porphyra
marcossi )
AS A FOOD SOURCE

Mozes S.Y. Radiena1 dan Voulda D. Loupatty2


1,2Balai
Riset dan Standardisasi Industri Ambon
Email : mradiena80@gmail.com

ABSTRAK

Rumput laut jenis Caulerpa lentillifera biasanya dimanfaatkan masyarakat Kepulauan Kei
Maluku Tenggara sebagai sayuran segar dan merupakan menu favorit khas masyarakat
lokal. Sedangkan rumput laut jenis Porphyra marcossi biasanya dimanfaatkan masyarakat
pesisir Pulau Ambon sebagai sayur laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi komposisi gizi yang terkandung dalam rumput laut Caulerpa lentillifera
dan Porphyra marcossi sebagai sumber pangan. Pengujian kandungan gizi dari kedua jenis
rumput laut ini dilakukan dalam bentuk segar dan kering. Komposisi gizi yang dieksplorasi
merupakan hasil penelitian, yang disempurnakan dengan kajian literatur dalam
mendukung pemanfaatan kedua jenis rumput laut ini sebagai sumber pangan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kandungan protein, lemak, abu dari rumput laut segar dan
kerng untuk jenis Caulerpa lentillifera masing-masing 1,07% ; 5,22% ; 0,26% dan 14,52% ;
18,29% ; 0,83%. Sedangkan Porphyra marcossi masing-masing 4,54% ; 8,62% ; 0,19% dan
27,18% ; 16,70% ; 0,62%. Protein dari kedua jenis rumput laut ini mengandung asam
amino esensial maupun non esensial, kaya mineral, kaya vitamin serta rendah lemak.

Kata Kunci : Caulerpa lentillifera, Porphyra marcossi, gizi, pangan

42

Anda mungkin juga menyukai