Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
PROSES KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :
ADE GIRI SENO AJI (2015053145)
DEDEN HIDAYAT (2015051968)
DEWI AGUSTINA (2015054081)
AMALIA AISYAH (2015053711)
CHANDRA NARYADEWI

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang
telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, ibu Endang Susilo Wardani dan semua pihak yang turut
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya
bagi penulis sendiri.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1  LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
1.2  RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN....................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1  Proses Awal Kewirausahaan.............................................................................................................5
2.3 Proses Pertumbuhan Kewirausahaan.................................................................................................7
2.4 Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha.......................................................................................8
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan adalah:........................................................9
2.6 Tantangan Berwirausaha..................................................................................................................10
2.7 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha..............................................................10
2.7 Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha.........................................................................................11
Keuntungan dalam berwirausaha.......................................................................................................11
Kerugian dalam berwirausaha............................................................................................................12
2.8 Cara Menghindari Kegagalan dalam Berwirausaha.........................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1  KESIMPULAN..............................................................................................................................14
3.2  SARAN..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG


Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan
akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena
kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek
pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat penting dalam memajukan ekonomi
suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli,
peningkatan taraf kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan secara nyata,
bukan hanya ditunjukkan oleh angka-angka statistik saja. Di dalam kewirausahaan terkandung nilai,
kemampuan dan proses. Adanya nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat
memunculkan suatu peluang usaha dalam kegiatan berwirausaha.
Proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru, mungkin dalam
bentuk membawa produk baru ke pasar yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan
pembentukan organisasi baru. Proses ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui bagimana proses dan
tips-tips menjadi seorang pengusaha yang sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
Kewirausahaan.

1.2  RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja yang harus dilakukan untuk proses awal berwirausaha ?
2. mengapa perlu adanya tantangan pada seseorang yang berwirausaha?
3. siapa yang berperan penting dalam berwirausaha?
4. bagaimana cara menghindari kegagalan dalam berwirausaha?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui proses awal berwirausaha
2. Untuk mengetahui tantangan berwirausaha
3. Untuk mengetahui peran penting dalam berwirausaha
4. Untuk megetahui menghindari kegagalan dalam wirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Proses Awal Kewirausahaan


Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali dengan adanya suatu tantangan.
Ada tantangan, maka ada usaha untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada
tantangan. Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan bertindak inovatif.
Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan yang akan dihadapi ada yang dapat diatasi atau
dicari pemecahannya, ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang
untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan, ketidak sempurnaan, kesulitan,
ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam
hidup yang pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif untuk melahirkan ide-ide,
gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini
memang penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita berpikir
kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan, kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti
memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah
orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan berpikir. Ide kreatif dan
inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian
berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan
berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
berasal dari diri pribadi maupun dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah
dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang
dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada
waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Kewirausahaan muncul apabila memiliki
motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Faktor-faktor
pribadi akan berkembang bila dipicu oleh lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas, persaingan,
sumber daya, inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier) investor, dan
banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang diawali dengan tantangan dan diakhiri
dengan keberhasilan :
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir kreatif dan berusaha
inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu,
orang yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan. Sekali
menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan
berpikir kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan.
Proses kreatif “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”. Hasil berpikir (kreatif ) adalah gagasan,
khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata
(inovasi), yaitu melakukan sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk
inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing, dan daya saing akan
menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan orang yang produktif.
Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain merupakan
nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan.
Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif
dan inovatif adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah,
unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide. Akan tetapi, ide itu muncul
jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan
saja tidak cukup, harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan). Wirausahawan akan
berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama
yang menentukan wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha
dan pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat asal-asalan,
sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut
dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei hampir setengah (43%) dari
responden menjawab bahwa mereka mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang
diperoleh ketika mereka bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional lainnya. Mereka mulai
mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontak-kontak jaringan kerja.
2.3 Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha,
adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang
menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin, apakah membuka usaha baru atau
melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau
manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Mencakup
aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana
pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan
kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
2.4 Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
Untuk menjadi wirausaha yang sukses, pertama-tama harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision)
yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu maupun uang.
Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah berikutnya adalah membuat perencanaan usaha,
mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain harus kerja keras sesuai urgensinya,
wiarausaha harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitrausaha maupun dengan semua
pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Dalam mengidentifikasi jiwa wirausaha ada beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu:
 Lebih suka resiko yang menderet
 Menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan proses mental dengan tujuan utama adalah
pencapaian prestasi
 Locus of control internal. Individu yang memiliki locuc of control internal adalah individu yang
memiliki inisiatif tinggi, suka bekerja, berusaha mengatasi masalah dengan mencari akar
penyebabnya secara efektif
 Kemampuan inovasi dan kreatifitas. Kreatifitas lebih mengacu kepada idea origination,
sedangkan inovasi lebih kepada idea implementation. Sebagai inovator, seorang wirausaha tidak
harus memakai ide sendiri, tetapi dengan kepekaan yang tinggi dan kemampuan analisis yang
baik mampu menggabungkan dan memakai ide yang telah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
 Cenderung berpikir panjang, memiliki potensi melakukan visi yang jauh ke depan. Wirausahawan
harus bersifat inpulsif, bukan atas dorongan sesaat dan keberhasilah hanya pada jangka pendek.
Akan tetapi, wirausaha memiliki perencanaan yang seksama serta kendali diri yang fleksibilitas
terhadap perubahan lingkungan.
 Kemandirian. Wirausaha adalah seorang yang merdeka lahir batin, lebih suka bekerja atas
kemampuan sendiri. Kemandirian ini didukung dengan kepedulian pada orang lain yang berada
pada lingkungan, menerima kritik dan saran dari orang lain.
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan adalah:
1. Intelegensi .Yaitu kemampuan individu secara sadar untuk menyesuaikan pemikirannya tehadap
tuntutan baru, yaitu penyesuaian mental terhadap masalah dan keadaan baru. Intelegensi terkait
dengan pemecahan masalah perencanaan, pengejaran prestasi yang sangat berarti membuka jiwa
wirausaha.
2. Latar belakang budaya. Manusia tidak lepas dari lingkungan sekitar, sehingga mereka secara tidak
langsung dibatasi oleh norma/nilai budaya setempat. Kebudayaan adalah cara manusia membentuk
dan menentukan prilaku manusia.
3. Jenis kelamin. Pria dilambangkan agresif, independensi, ambisius, sedangkan wanita dilambangkan
sensitif, kooperatif, dan intitutif.
4. Tingkat pendidikan
5. Usia
6. Pola asuh keluarga

2.6 Tantangan Berwirausaha


Memulai dan mengoperasikan bisnis biasanya memerlukan kerja keras, menyita banyak waktu dan
membutuhkan kekuatan emosi. Wirausaha mengalami tekanan pribadi yang tidak menyenangkan seperti
kebutuhan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dan tenaganya. Kemungkinan gagal dalam bisnis
adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha. Wirausaha harus menerima berbagai risiko yang
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tak seorang pun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan
bagi orang yang memulai suatu bisnis.

2.7 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha


Seperti telah dikemukakan sebelumnya, keberhasilan dan kegagalan wirausaha sangat tergantung pada
kemampuan pribadi wirausaha. beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya:

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memilki kemampuan manajerial
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber-sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Yaitu dengan memelihara aliran kas , mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasialn usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan enggan
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurang pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas.
Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat yang tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati, kemungkinan gagal adalah besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang
siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan
dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan ada beberapa potensi yang membuat
seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
1. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis
tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam
kewirausahaan, sewaktu-waktu adalah rugi dan sewaktu-waktu juga ada untungnya. Kondisi
seperti inilah yang membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
Kegagalan investasi mengakibatkan seorang mundur dari kegiatan wirausaha. Bagi seorang
wirausaha sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.
Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri dari mulai pembelian,
pengolahan, penjualan, dan pembukuan.Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin jadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa
menghadapi tantangan.Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai
peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
3. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak
segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan
berwirausaha.

2.7 Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha


Keuntungan dalam berwirausaha adalah:
1. Imbalan berupa laba. Bebas dari batasan gaji standar untuk pekerjaan distandarisasikan.
Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka
investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka
ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Tidaklah mengejutkan imbalan berupa laba
adalah motivasi yang lebih kuat dari wirausaha tertentu.
2. Imbalan berupa kebebasan. Bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi organisasi, Kebebasan
untuk menjalankan secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain dari seorang wirausaha.
Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibelitas di satu sisi saja. Akan tetapi,
wirausaha pada umumnya menghargai kebebasan yang ada dalam karir kewirausahaan. Mereka
dapat mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri.
3. Imbalan berupa kebebasan menjalani hidup. Bebas dari rutinitas, kebosanan dan pekerjaan yang
tidak menantang. Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam
menjalankan bisnisnya sendiri. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari
kebebasan mereka, tapi pada kenikmatan tersebut merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik
pada barang dan jasa perusahaan.

Kerugian dalam berwirausaha adalah:


1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja pada waktu yang lain dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu
dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan
keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin laba/keuntungan yang
diperoleh akan relative kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

2.8 Cara Menghindari Kegagalan dalam Berwirausaha


Kita telah melihat alasan-alasan yan paling umum di balik kegagalan berwirausaha. Sekarang kita harus
mempelajari cara menghindari dari kegagalan dan memperoleh wawasan mengenai hal-hal yang membuat
suatu usaha tersebut dapat berhasil. Saran-saran untuk keberhasilan berasal dari sebab-sebab kegagalan.

1. Mengenali Bisnis Anda Secara Mendalam. Kita memerlukan pengalaman yang relevan dalam
bisnis yang akan didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh di bisnis itu
sebelum membuka bisnis sendiri. Baca segala macam yang mungkin misalnya, majalah bisnis,
jurnal niaga, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis yang akan dimasuki. Hubungan
pribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis, dan kegiatan lainnya dalam industri
yang sama adalah cara lain yang baik untuk memperoleh pengetahuan itu.
2. Mengembangkan Rencana Bisnis yang Matang. Untuk wirausahawan yang baru, rencana bisnis
yang ditulis dengan baik adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa
rencana bisnis yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun para
wirausahawan, yang cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, sering kali langsung lompat
ke suatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk menyiapkan rencana tertulis yang
meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya. Tetapi rencana bisnis yang seksama dan informasi
keuangan yang tepat merupakan hal yang kritis. Ini semua akan membantu dalam mengambil
keputusan yang penting mengenai bisnis, dan harus terus menerus memantau apa yang telah
dicapai sesuai yang telah direncanakan.
3. Mengelola Sumber Daya Keuangan. Pertahanan terbaik dalam menghadapi persoalan keuangan
adalah dengan mengembangkan sistem informasi keuangan dan kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis. Tidak ada wirausahawan
yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui kesehatan bisnisnya.
Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan memiliki modal
permulaan yang cukup. Terlalu banyak wirausahawan yang memulai bisnis dengan modal yang
terlalu kecil. Sedangkan sumber daya yang paling berharga untuk bisnis kecil adalah uang tunai.
Memang menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi sebuah
perusahaan harus cukup memiliki uang untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.
Beberapa wirausahawan mengandalkan pertumbuhan penjualan untuk menutupi kebutuhan dana
perusahaan, tetapi hal ini hampir tidak pernah terjadi. Perusahaan yang sedang tumbuh biasanya
memerlukan lebih banyak uang tunai daripada yang dihasilkannya dan semakin meningkatannya,
semakin banyak pula menghabiskan uang.
4. Memahami Laporan Keuangan. Setiap pemilik bisnis harus mengandalkan catatan dan laporan
keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu catatan-catatan ini hanya
digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali yang vital.
Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi dalam bisnis, seorang wirausaha paling tidak harus
mempunyai pemahaman dasar mengenai akuntansi dan keuangan.
Apabila dianalisa dan ditafsirkan dengan benar, laporan-laporan keuangan ini merupakan
indikator-indikator yang dapat dipercaya mengenai kesehatan perusahaan kecil. Laporan-laporan
ini cukup membantu dalam memberi peringatan adanya masalah. Sebagai contoh, penurunan
penjualan, tidak tercapainya laba, membengkaknya utang, dan menyusutnya modal kerja, yang
semuanya merupakan gejala adanya masalah yang berpotensi mematikan yang membutuhkan
perhatian segera.
5. Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif. Tidak menjadi soal apa jenis bisnis yang akan
dilakukan, tetapi harus dapat mempelajari cara mengelola manusia. Setipa bisnis tergantung pada
landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis dapat
mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Orang-orang yang diperkerjakan oleh sang
wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh perusahaan akan berkembang atau
seberapa jauh perusahaan akan jatuh. Meskipun demikian, merekrut dan mempertahankan suatu
korps karyawan yang bermutu bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu merupakan
tantangan begi setiap pemilik bisnis.
6. Menjaga Kondisi Diri. Keberhasilan suatu bisnis akan tergantung peda keberadaan dan perhatian
secara terus-menerus, oleh sebab itu seoarang wirausahawan perlu memantau kesehatan diri
denagn cermat. Stres merupakan masalah utama, terutama bila tidak dikendalikan. Karyawan juga
bisa menderita masalah kesehatan. Beberapa bisnis mendapatkan bahwa program kebugaran
tubuh yang disponsori perusahaan akan efektif secara biaya.
BAB III

PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tayangan. Ada tantangan, maka ada
usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak
ada tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan menemukan tantangan.
Proses perkembangan pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian
menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan
mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh
kedepan untuk mencapai keberhasilan.
Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam
menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan
adanya produk yang menjadi unggulan.

3.2  SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses kewirausahaan, proses awal
kewirausahan serta proses perkembangan kewirausahaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan.
Mahasiswa juga diharapkan bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.


http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/konsep-dasar-kewirausahaan.pdf
https://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/pengertian-proses-kewirausahaan/
https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/model-proses-kewirausahaan/

Anda mungkin juga menyukai