KEWIRAUSAHAAN
PROSES KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH :
ADE GIRI SENO AJI (2015053145)
DEDEN HIDAYAT (2015051968)
DEWI AGUSTINA (2015054081)
AMALIA AISYAH (2015053711)
CHANDRA NARYADEWI
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang
telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah Kewirausahhan. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, ibu Endang Susilo Wardani dan semua pihak yang turut
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya
bagi penulis sendiri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN....................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Proses Awal Kewirausahaan.............................................................................................................5
2.3 Proses Pertumbuhan Kewirausahaan.................................................................................................7
2.4 Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha.......................................................................................8
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan adalah:........................................................9
2.6 Tantangan Berwirausaha..................................................................................................................10
2.7 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha..............................................................10
2.7 Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha.........................................................................................11
Keuntungan dalam berwirausaha.......................................................................................................11
Kerugian dalam berwirausaha............................................................................................................12
2.8 Cara Menghindari Kegagalan dalam Berwirausaha.........................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................14
3.2 SARAN..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memilki kemampuan manajerial
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber-sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Yaitu dengan memelihara aliran kas , mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasialn usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan enggan
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurang pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas.
Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat yang tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati, kemungkinan gagal adalah besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang
siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan
dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan ada beberapa potensi yang membuat
seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
1. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis
tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam
kewirausahaan, sewaktu-waktu adalah rugi dan sewaktu-waktu juga ada untungnya. Kondisi
seperti inilah yang membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
Kegagalan investasi mengakibatkan seorang mundur dari kegiatan wirausaha. Bagi seorang
wirausaha sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.
Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri dari mulai pembelian,
pengolahan, penjualan, dan pembukuan.Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin jadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa
menghadapi tantangan.Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai
peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
3. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak
segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan
berwirausaha.
1. Mengenali Bisnis Anda Secara Mendalam. Kita memerlukan pengalaman yang relevan dalam
bisnis yang akan didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh di bisnis itu
sebelum membuka bisnis sendiri. Baca segala macam yang mungkin misalnya, majalah bisnis,
jurnal niaga, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis yang akan dimasuki. Hubungan
pribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis, dan kegiatan lainnya dalam industri
yang sama adalah cara lain yang baik untuk memperoleh pengetahuan itu.
2. Mengembangkan Rencana Bisnis yang Matang. Untuk wirausahawan yang baru, rencana bisnis
yang ditulis dengan baik adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa
rencana bisnis yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun para
wirausahawan, yang cenderung menjadi orang yang cepat bertindak, sering kali langsung lompat
ke suatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk menyiapkan rencana tertulis yang
meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya. Tetapi rencana bisnis yang seksama dan informasi
keuangan yang tepat merupakan hal yang kritis. Ini semua akan membantu dalam mengambil
keputusan yang penting mengenai bisnis, dan harus terus menerus memantau apa yang telah
dicapai sesuai yang telah direncanakan.
3. Mengelola Sumber Daya Keuangan. Pertahanan terbaik dalam menghadapi persoalan keuangan
adalah dengan mengembangkan sistem informasi keuangan dan kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis. Tidak ada wirausahawan
yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui kesehatan bisnisnya.
Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan memiliki modal
permulaan yang cukup. Terlalu banyak wirausahawan yang memulai bisnis dengan modal yang
terlalu kecil. Sedangkan sumber daya yang paling berharga untuk bisnis kecil adalah uang tunai.
Memang menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tetapi sebuah
perusahaan harus cukup memiliki uang untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.
Beberapa wirausahawan mengandalkan pertumbuhan penjualan untuk menutupi kebutuhan dana
perusahaan, tetapi hal ini hampir tidak pernah terjadi. Perusahaan yang sedang tumbuh biasanya
memerlukan lebih banyak uang tunai daripada yang dihasilkannya dan semakin meningkatannya,
semakin banyak pula menghabiskan uang.
4. Memahami Laporan Keuangan. Setiap pemilik bisnis harus mengandalkan catatan dan laporan
keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu catatan-catatan ini hanya
digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali yang vital.
Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi dalam bisnis, seorang wirausaha paling tidak harus
mempunyai pemahaman dasar mengenai akuntansi dan keuangan.
Apabila dianalisa dan ditafsirkan dengan benar, laporan-laporan keuangan ini merupakan
indikator-indikator yang dapat dipercaya mengenai kesehatan perusahaan kecil. Laporan-laporan
ini cukup membantu dalam memberi peringatan adanya masalah. Sebagai contoh, penurunan
penjualan, tidak tercapainya laba, membengkaknya utang, dan menyusutnya modal kerja, yang
semuanya merupakan gejala adanya masalah yang berpotensi mematikan yang membutuhkan
perhatian segera.
5. Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif. Tidak menjadi soal apa jenis bisnis yang akan
dilakukan, tetapi harus dapat mempelajari cara mengelola manusia. Setipa bisnis tergantung pada
landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada pemilik bisnis dapat
mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Orang-orang yang diperkerjakan oleh sang
wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh perusahaan akan berkembang atau
seberapa jauh perusahaan akan jatuh. Meskipun demikian, merekrut dan mempertahankan suatu
korps karyawan yang bermutu bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu merupakan
tantangan begi setiap pemilik bisnis.
6. Menjaga Kondisi Diri. Keberhasilan suatu bisnis akan tergantung peda keberadaan dan perhatian
secara terus-menerus, oleh sebab itu seoarang wirausahawan perlu memantau kesehatan diri
denagn cermat. Stres merupakan masalah utama, terutama bila tidak dikendalikan. Karyawan juga
bisa menderita masalah kesehatan. Beberapa bisnis mendapatkan bahwa program kebugaran
tubuh yang disponsori perusahaan akan efektif secara biaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tayangan. Ada tantangan, maka ada
usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak
ada tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan menemukan tantangan.
Proses perkembangan pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian
menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan
mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh
kedepan untuk mencapai keberhasilan.
Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam
menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan
adanya produk yang menjadi unggulan.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses kewirausahaan, proses awal
kewirausahan serta proses perkembangan kewirausahaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan.
Mahasiswa juga diharapkan bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA