Anda di halaman 1dari 22

PEMBANGUNAN JEMBATAN BHASWARA

MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN

(K3L)

PT. PAMUNGKAS JAYA AGUNG Tbk.

DIVISI KONSTRUKSI II

Jl. Patimura No. 123 Kediri 64173

Telp. +6281230612909 ; (0354) 479937 Fax. 643523


MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L)
PROYEK

1. Latar Belakang dan Tujuan Penerapan K3L


Pada zaman yang sudah semakin modern sesuai dengan tuntutan kerja yang
efektif dan efisien dalam dunia konstruksi, implementasi tentang penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) sangat penting untuk dilakukan
mengingat banyaknya resiko yang mungkin terjadi di dunia konstruksi. Disamping itu
selain membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan pekerja, juga merugikan bagi
penyedia jasa konstruksi dan pihak-pihak yang terlibat. Mengacu pada kebutuhan
waktu, sumber daya, dan biaya yang diperlukan untuk menutup dan menanggulangi
kehilangan tersebut akibat kecelakaan kerja.
Sebagaimana kebijakan PT. Pamungkas Jaya Agung demi keselamatan
kesehatan kerja lingkungan (K3L) setiap pekerjaan proyek harus dapat
menerapkannya. Oleh karena itu Rencana K3L Proyek (RK3LP) dibuat untuk
memastikan segala pekerjaan dilakukan dengan sehat, aman, dan tidak merusak
lingkungan yang ada.
Tujuan dan Sasaran :
a) Perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja proyek
agar tidak terjadi kecelakaan yang berpengaruh bagi kegiatan pekerjaan
b) Keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan terjaga.
c) Menjamin produktifitas kerja agar tidak menggangu kegiatan pekerjaan
d) Menerapkan agar tercipta Zero Accident
e) Pelaksanaan patroli K3L dilakukan secara periodik oleh petugas pukul 09.00 dan
15.00. Seperti halnya :
(a) Memutuskan dan mengambil tindakan apabila terjadi kegiatan
membahayakan di lapangan.
(b) Membuat laporan harian untuk setiap patroli untuk dibahas dalam safety
meeting demi kemajuan K3 yang lebih baik.
(c) Membuat sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan pekerjaan agar
tercipta K3L.
(d) Pengarahan sebelum memulai pekerjaan
Berikut tujuan, progam, tindak lanjut, dan evaluasi lebih lanjut :

Berikut sasaran lebih lanjut :


2. Pihak Penyelenggara Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Pihak penyelenggaraan K3L yang dilaksanakan oleh PT. Pamungkas Jaya
Agung sebagai kontraktor, progam K3 juga dilakukan oleh mandor dan dan sub-
kontraktor yang ambil bagian dalam proyek Pembangunan Jembatan Bhaswara.
Berikut adalah struktur organisasi K3 pada proyek pembangunan Jembatan
Bhaswara :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi K3 Proyek Jembatan Bhaswara

3. Progam Kerja
Progam kerja untuk proyek Pembangunan Jembatan Bhaswara sebagai
berikut:
a) Perencanaan K3L
Pemberian petunjuk dan gambaran K3L proyek
b) Target
Terciptanya Zero Accident
c) SHE Induction
Pendekatan dan pengarahan tentang pentingnya ketertiban K3, housekeeping dan
ketertiban proyek kepada pekerja baru dan kepada pekerja sebelum melakukan
pekerjaan yang berpotensi bahaya tinggi. Hal ini berlaku untuk perusahaan,
subkon, dan mandor.
d) SHE Talk
Pengarahan singkat tentang K3 dan kondisi proyek kepada seluruh pekerja sebelum
pekerjaan dimulai, dilakukan setiap hari Jumat jam 08.00 – 08.30 WIB.

e) Inspeksi K3 dan SHE Patrol


Inspeksi yang dilakukan untuk memonitor pelaksanaan K3 dan untuk menjaga
konsistensi penerapan K3L di proyek. Inspeksi K3 dilakukan setiap hari Kamis
(mingguan). Sedangkan untuk patroli merupakan patrol rutin yang dilakukan setiap
hari mulai jam 09.00 – 10.00 WIB dan tujuannya untuk memonitor kegiatan
pekerjaan di lapangan.
f) SHE Meeting
Meeting internal dilaksanakan hari rabu jam 10.00 membahas masalah yang
mungkin terjadi dan tindakan pencegahannya serta melaporkan kecelakaan yang
terjadi dan langkah-langkah perbaikannya.
g) Training K3
Training K3 kepada karyawan, mandor, dan subkontraktor tentang dasar-dasar K3,
P3K, cara pemadaman api, dan tanggap darurat.
h) Housekeeping
Housekeeping dengan target lingkungan kerja bersih, rapi, dan sehat.
i) Audit K3
Audit pelaksanaan dan penerapan K3 yang dilakukan dari pusat selama tiga bulan
sekali
Berikut kegiatan K3L yang dilakukan :

Adapun dalam berlangsungnya proses konstruksi proyek, terdapat peraturan mengenai


prosedur standar memulai suatu pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh PT. Pamungkas Jaya
Agung. Yang mana sebagai berikut:
1) Penunjukkan sub kontraktor/mandor
a) Dilakukan oleh SEM (engineering)
b) Pengarahan SOP (Standart Operating Procedure) yang berlaku untuk sub
kontraktor/mandor baru oleh SEM
c) Pemberian form Surat Izin Memulai Pekerjaan (SIMP) oleh SEM
2) Pengajuan izin memulai pekerjaan di lokasi proyek
a) Setiap sub kontraktor/mandor yang baru WAJIB mengajukan Surat Izin Memulai
Pekerjaan (SIMP).
b) SIMP diajukan maksimal 3 (tiga) hari sebelum melaksanakan pekerjaan.
c) SIMP diajukan ke SHO (Safety Health Officer).
d) SHO menjelaskan peraturan-peraturan yang berlaku di proyek dan syarat-syarat
safety yang wajib dilaksanakan oleh subkontraktor/ mandor.
3) Pemeriksaan safety
a) SHO memeriksa semua peralatan yang sudah direkomendasikan untuk disediakan
oleh sub kontraktor/mandor pada saat pengajuan SIMP
b) SHO meneruskan SIMP ke SOM apabila sub kontraktor/mandor sudah memenuhi
persyaratan safety sesuai yang tertera pada SIMP dan setelah SIMP ditandatangani
SHO
c) SOM tidak diperbolehkan mengizinkan sub kontraktor/mandor memulai pekerjaan
sebelum SHO menandatangani SIMP
d) SHO mengadakan safety induction kepada pekerja baru
4) Target
Zero accident dan proyek bersih, rapih, sehat, dan nyaman. Program kerja K3L atau
SHE yang dimiliki oleh Proyek Jembatan Bhaswara juga memiliki jadwal program
pelaksaan program dan pengawasan berjalannya program selama proyek berlangsung
setiap harinya.

4. Ketentuan, Peralatan, dan Acara K3


Program K3 yang diterapkan oleh PT. Pamungkas Jaya Agung tentunya
dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancaran program. Oleh
karena itu, disediakan berbagai ketentuan, peralatan, dan acara sebagai berikut:
1) Ketentuan Sebelum Bekerja
a) Pekerja harus tahu bagaimana cara bekerja yang aman
b) Pekerja harus bertanya kepada atasan jika tidak jelas bagaimana cara
menjalankan pekerjaan
c) Gunakan selalu alat pelindung diri yang tepat untuk melindungi diri dari
potensi kecelakaan
d) Pekerja harus mengikuti dan menaati prosedur kerja yang aman setiap waktu.
2) Peralatan Safety
a) Helm Proyek Dipakai oleh seluruh Karyawan PT. Pamungkas Jaya Agung dan
pekerja yang berada di area proyek.
b) Masker Dipakai melindungi dari debu akibat pelaksanaan kerja.
c) Sepatu Kerja Dipakai oleh seluruh Karyawan PT. Pamungkas Jaya Agung dan
pekerja di area proyek. Sepatu ini melindungi kaki saat bekerja. Menggunakan
sepatu safety dapat menolong dari luka karena menginjak paku, menendang
benda keras, tertimpa benda, dan lainnya.
d) Lampu steek Dipakai sebagai rambu-rambu pengarah lalu lintas sementara.
e) Bendera Membantu pengerjaan traffic management
f) Rompi/Kaos Digunakan sebagai pelindung badan pekerja
g) Pelindung Telinga Pelindung telinga digunakan untuk melindungi
pendengaran dari suara bising yang terus-menerus. Suara bising yang
melampaui batas dapat menyebabkan telinga menjadi tuli.
h) Sarung Tangan Sarung tangan dapat melindungi tangan dari luka dan penyakit
kulit. Sarung tangan yang digunakan haruslah tepat untuk pekerjaan yang
telah ditentukan.
Gambar 1.2 Pakaian Safety

3) Kotak Peralatan Safety


Guna meminimalisir ketidaklengkapan peralatan safety yang digunakan oleh
pekerja di dalam lokasi proyek, maka disediakan kotak peralatan di dekat pintu
masuk lokasi proyek sebagai tempat penitipan peralatan.

Gambar 1.2 Kotak Peralatan Safety

4) Kesehatan
Terkait dengan kesehatan para pekerja, maka para pekerja proyek
pembangunan Jembatan Bhaswara dianjurkan untuk:
a) Segera lapor ke atasan jika menderita luka saat bekerja
b) Tidak memperbolehkan untuk bekerja jika pekerja mengalami luka yang
cukup serius
c) Mengadakan pemeriksaan kesehatan pada pekerja secara teratur
Selain itu disediakan pula fasilitas seperti tempat sampah yang diatur
sedemikian rupa agar sampah terpilah sesuai jenisnya dan diletakkan di titik-titik
tertentu. Di lokasi juga tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS)
yang letaknya searah dengan jalur masuk kendaraan proyek sehingga
memudahkan proses pengangkutan sampah oleh truk sampah. Adapun jadwal
pengangkutan sampah oleh truk sampah dilakukan sebanyak satu minggu sekali.

Gambar 1.3 Tempat Sampah

Gambar 1.4 Tempat Sampah Sementara


5) Kebakaran
a) Seluruh pekerja harus tahu cara menggunakan alat pemadam kebakaran dan
cara memadamkan api
b) Bila terjadi kebakaran kecil, api segera dipadamkan
c) Cara menyelamatkan diri waktu terjadi kebakaran saat berada di dalam
ruangan adalah sebagai berikut :
(a) Ketika melewati pintu ruangan, langkah yang harus dilakukan adalah
menutup setiap pintu yang berada di belakang kita.
(b) Pintu yang tertutup dapat melindungi dari panas dan asap.
(c) Gunakan jendela jika jalan keluar melalui pintu tidak aman
(d) Bila banyak asap, dianjurkan merangkak dengan kedua belah tangan dan
lutut, lalu cari jalan keluar.
(e) Jangan merangkak dengan perut menempel di lantai
d) Unsur penyebab kebakaran yaitu benda/bahan bakar, udara dan panas berada
dalam satu tempat dan waktu yang bersamaan.
e) Peralatan pemadam kebakaran harus selalu tersedia
f) Metakkan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau
g) Setiap pekerja harus mengetahui penempatan alat pemadam api
h) .Tabung kebakaran harus selalu diperiksa secara rutin dan yang telah kosong
harus segera diisi
i) Jangan gunakan tabung pemadam kebakaran untuk jadi bahan mainan
j) Jangan letakkan tabung pemadam kebakaran di atas lantai dan di daerah yang
lembab karena tabung pemadam kebakaran dapat tidak berfungsi

Gambar 1.5 Tabung Pemadam Kebakaran


6) Program Safety
Sebagaimana dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, program safety yang
diterapkan terdiri dari:
a) SHE Patrol
Petugas safety patrol memberikan pengarahan, teguran, dan bila ada
ketidaksesuaian dilakukan denda.

Gambar 1.6 SHE Patrol


b) SHE Talk

Gambar 1.7 SHE Talk


c) Kebersihan

Gambar 1.8 Kegiatan bersih-bersih sekitar direksikeet

7) Titik Kumpul Darurat


Guna menanggulangi situasi darurat ketika terjadi bencana alam, maka dibuat
titik kumpul darurat di lokasi proyek.

Gambar 1.9 Titik kumpul yang berada di pintu masuk lokasi proyek dan di
depan direksikeet
8) Rambu-Rambu Peringatan

Gambar 1.10 Rambu-rambu pada proyek Jembatan Bhaswara

5. Penerapan K3 di Lingkungan Proyek


Dalam penerapan konsep K3 di lingkungan proyek, PT. Pamungkas Jaya Agung
Memiliki tujuam sebagai berikut:
a) Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
b) Menjamin produktivitas tidak terganggu.
c) Menuju kondisi nol kecelakaan (zero accident).
Adapun kegiatan-kegiatan beserta fasilitas yang menunjang penerapan K3 di
lingkungan proyek adalah safety talk mingguan yang dilakukan dan dihadiri oleh
seluruh pekerja dan staf dari setiap sub kontraktor yang terlibat dalam pembangunan
Proyek Pembangunan Jembatan Bhaswara yang mana di dalam kegiatannya dilakukan
pembahasan beserta evaluasi kinerja K3 selama satu minggu. Selain itu, fasilitas
penunjang penerapan K3 di lingkungan proyek antara lain kantor direksi yang di
dalamnya terdapat ruang rapat dan kantor. Di dalam kantor dilengkapi sarana wajib
seperti tempat sampah, ventilasi, pencahayaan, kamar mandi, dapur, kotak P3K, dan
alat pemadam kebakaran. Di dalam ruang rapat juga diberikan poster-poster mengenai
target kualitas, konsep green construction, dan K3 yang dimiliki oleh PT. Pamungkas
Jaya Agung, selain itu terdapat juga peraturan mengenai pemakaian ruang rapat demi
kenyamanan dan keamanan sesama karyawan.
Demi kesehatan para pekerja dan staf Proyek Pembangunan Jembatan Bhaswara
dilakukan kegiatan fogging di lokasi proyek satu minggu sekali. Hal ini tentunya
dilakukan dengan maksud membasmi nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit dan
seringkali bersarang di daerah lembab dan gelap.

Gambar 1.11 Kegiatan fogging pada lokasi proyek

Uji kebisingan dan cahaya juga dilakukan di titik-titik tertentu di dalam lokasi
proyek, seperti ruang rapat dan lapangan. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
terhindarnya pekerja dari masalah kesehatan akibat tingkat kebisingan yang tinggi dan
rendahnya pencahayaan di lokasi Proyek Pembangunan Jembatan Bhaswara rambu
safety beserta shelter tempat merokok juga telah disediakan demi berjalannya
program K3 di lokasi proyek.
Gambar 1.12 Rambu dan Area Merokok

Dalam penerapannya, K3 tetap harus dikaji dan dievaluasi sesuai dengan


perkembangan dan keberlangsungan proyek. Pengkajian dan evaluasi penerapan K3 di
lokasi proyek tentunya dilaksanakan melalui meeting yang bersifat baik internal (PT.
Pamungkas Jaya Agung sendiri) maupun eksternal (PT. Pamungkas Jaya Agung
dengan pihak sub kontraktor yang lain).
Jalur evakuasi juga telah dibuat, baik di dalam kantor maupun di lapangan.
Pembuatan jalur evakuasi sangatlah krusial dalam penanggulangan bencana atau pun
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama proses Pembangunan Jembatan
Bhaswara.

6. Pelaporan dan Pengarsipan Kegiatan K3


Sesuai dengan aturan pemerintah yang mewajibkan dilaksanakannya kegiatan
K3 di setiap proyek konstruksi, maka segala bentuk arsip dan juga laporan yang
berkaitan dengan aktivitas K3 disimpan dan juga dijaga. Laporan hasil sosialisasi dan
juga pelatihan K3 digunakan sebagai bukti bahwa pihak manajemen telah melakukan
pengarahan dan pembinaan dalam rangka mencegah terjadinya bahaya. Laporan
tersebut antara lain berupa:
a) Laporan aktivitas K3 secara periodik
b) Laporan kecelakaan secara periodik
c) Laporan hasil sosialisasi dan pelatihan K3 sebagai bukti bahwa pihak manajemen
telah melakukan pengarahan dan pembinaan dalam rangka mencegah terjadinya
kecelakaan
FLOW CHART HIRACH
(IDENTIFIKASI RESIKO BAHAYA DAN PENGENDALIAN BAHAYA)
SAFETY PLAN

Penanggung Jawab
Resiko Kecelakaan Pencegahan Penanganan
Pengawasan
- Selalu digunakan di lapangan : helm, Jika ada pekerja - Kepala pekerja/mandor/
Alat Pelindung Diri
sepatu. yang mengalami wakil mandor.
- Hanya operator yang boleh menjalankan. kecelakaaan, maka - Pelaksana
- Lakukan pemeriksaan rutin / berkala atas - Orang yang
kelayakan alat. terdekat segera
Pengoperasian Alat
- Pada alat angkut, berat material yang diangkut lapor kepada
Berat
selalu disesuaikan dengan kapasitas satpam/petugas K3.
angkutnya, jangan melebihi - Petugas K3
kapasitas yang ditentukan. menentukan
- Ditetapkan prosedur keamanan yang di kondisi korban
sepakati bersama dan dipatuhi. dan bertindak
- Barang/material keluar selalu tercatat. sesuai prosedur
Keamanan (flow chart)
- Keluar masuk orang agar terawasi.
Lingkungan
- Kelengkapan APD (Alat Pelindung Diri) di
awasi. Karyawan / pekerja yang tidak
lengkap APD, dilarang masuk lapangan.
- Setiap karyawan / pekerja harus selalu
menjaga kebersihan tempat kerjanya.
- Setiap mandor/sub/supplier wajib mem -
bersihkan sampah kerja setiap sore/setiap
Kebersihan
hari dan dibuang keluar, minimal 15 menit
Lingkungan
sebelum pekerjaan masing-masing selesai.
- Melakukan secara periodik penyemprotan
nyamuk untuk mengatasi bibit penyakit
yang mungkin timbul.
- Setiap karyawan/pekerja wajib menjaga
Lingkungan Proyek hubungan baik dengan masyarakat sekitar
proyek.
PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT

A. DAFTAR PERLENGKAPAN P 3 K
1. Perlengkapan P 3 K, meliputi :
a) Ruangan P 3 K
b) Kotak Obat dan Obat-Obatan
c) Cairan Pencuci Mata / Bhorwater
d) Cairan Antiseptic (Misal. : Alkohol 70%)
e) Spalk Kaki – Spalk Tangan
f) Peralatan Stabilisasi (Misal. : Bidai, Papan Spinal Panjang, Papan Spinal
Pendek)
g) Penutup Luka (Kasa Steril)
h) Pembalut (Pembalut Gulung/Pita, Pembalut Mitella, Pembalut Rekat/Plester)
i) Gunting Pembalut
j) Pinset
k) Kapas
l) Sarung Tangan Latex
m) APD (Masker, Helm, dan Kacamata Pelindung)
2. Tempat Tidur dan Selimut
3. Tandu / Blankar
4. Lampu Senter
5. Lampu Emergency
6. Alat Tulis + Buku Catatan
7. Kendaraan (pick up)
8. Kerjasama dengan Rumah Sakit / Klinik
9. Nomor Telepon Rumah Sakit / Klinik Unit Gawat Darurat
10. Alat Komunikasi / Hand-Phone / Walkie Talkie
11. Eye Wash / Ember berisi air bersih + Gayung

B. DAFTAR PERLENGKAPAN EVAKUASI


1. Loud Speaker
2. Sirene – TOA (Megaphone)
3. Alat Komunikasi / Hand-Phone / Walkie Talkie
4. Petunjuk Arah Jalur Evakuasi
5. Tempat Berkumpul
6. Denah Evakuasi
7. Senter
8. Lampu Emergency
9. Tandu / Blankar

C. DAFTAR PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN


1. Alat Pemadam Api
a) APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
b) Terpal / Karung Goni
2. Nomor Telepon Dinas Pemadam Kebakaran
3. Alat Komunikasi / Hand-Phone
4. Loud Speaker
5. Sirene – TOA (Megaphone)
6. Senter
7. Lampu Emergency
8. Splillage Pit

D. DAFTAR PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT HURU-HARA


1. Nomor Telepon Dinas Kepolisian setempat (POLSEK, POLRES, dan
POLWIL)
2. Personil SATPAM (Satuan Pengamanan) dan Safety Patrol.
3. Alat Komunikasi / Hand-Phone

E. DAFTAR PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT LINGKUNGAN


1. Spillage Kit
2. Oil Trap
3. Air
DAFTAR APD YANG DIGUNAKAN PADA
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BHASWARA

MERK /
NO URAIAN PENGGUNAAN
SPESIFIKASI
- Pek. Pengeboran
- Pek. Pemasangan
Bekisting
1 HELM AAA - Pek. Pembesian
- Pek. Pengelasan
- Pek. Pengecoran
- Pek Erection
2 SEPATU SAFETY KING - Staff, MK, Owner
- Pek. Pengeboran
- Pek. Bekisting
- Pek. Pembesian
3 SEPATU BOOT AP
- Pek. Pengecoran
- Pek. Pengelasan

- Pek. Pengelasan
4 EAR PLUG ULTRAFH 25 DB

SARUNG TANGAN
- Pek. Tukang Las
- Kanvas CIG
5 - Pek. Pembesian
- Kulit KONVEST
- Pek. Pengecoran
- kain KWALITAS PRIMA

6 SAFETY BELT HORNESS H 2000/ EL - Pek. Erection


7 MASKER LAS CIG - Pek. Tukang Las
- Pek. Tukang Las
8 KACAMTA LAS CIG
Potong
MASKR - Pek. Pengeboran
CHEMICAL - Pek. Pembesian
9 MASKER DEBU
RESPIRATOR - Pek. Pengecoran
NP. 305
PELINDUNG DADA
10 CIG - Pek. Tukang Las
APRON
FLOW CHART

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

KECELAKAAN KERJA

Terjadi kecelakan kerja yang


diketahui oleh seseorang

Segera menginformasikan kepada :


1. Safety patrol/P3K
2. Mandor/ teman kerja korban

kecelakaan kecelakaan
Petugas P3K segera memberikan
pertolongan pertama dan menganalisa
apakah kecelakaan berat atau ringan

Setelah mendapat pertolongan pertama, Berikan pengobatan sesuai dengan luka


korban segera dibawa ke rumah sakit yang diderita korban, dan yakinkan
rujukan, untuk pengobatan yang lebih bahwa korban tidak mengalami luka
layak serius

Korban yang dirujuk ke rumah sakit


harus dibekali surat pengantar

Alat yang digunakan:


Unit K3 membuat laporan : 1. Megaphone
1. Form kecelakaan kerja 2. Handie Talkie
2. Laporan ke Jamsostek/ Disnaker (HT)
3. Telephone
4. Kotak P3K
5. Senter
6. Tandu

Anda mungkin juga menyukai