Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN
Septimar ZM & Adawiyah SR. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2019; 8 (3): 130-135
DOI: 10.33221/jikm.v8i03.340

Pengalaman Pasien HIV/AIDS yang Menjalani


Pengobatan Antiretroviral (ARV) di Yayasan Bina
Muda Gemilang Balaraja Tangerang

1 2
Zahrah Maulidia Septimar , Siti Robeatul Adawiyah
1,2
STIKes YATSI Tangerang,Jl. Aria Santika No.40 Bugel Karawaci Tangerang Banten 15113
1 2
Email : zahrahmaulidia85@gmail.com; adawiyahrobiatul398@yahoo.com

Abstrak
Pengobatan antiretroviral (ARV) kombinasi merupakan terapi terbaik bagi pasien terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV) hingga saat ini. Tujuan utama pemberian ARV adalah untuk menekan jumlah virus
(viral load), sehingga akan meningkatkan status imun pasien HIV dan mengurangi kematian akibat infeksi oportunistik.
Pada tahun 2015, menurut World Health Organization (WHO) antiretroviral sudah digunakan pada 46% pasien HIV di
berbagai negara. Penggunaan ARV tersebut telah berhasil menurunkan angka kematian terkait HIV/AIDS dari 1,5 juta pada
tahun 2010 menjadi 1,1 juta pada tahun 2015. Desain penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Partisipan di tentukan
dengan teknik purposive sampling berjumlah sepuluh orang dengan terdiri dari pasien yang positif HIV AIDS yang sedang
menjalani pengobatan ARV.Tekhnik wawancara mendalam dilakukan menggunakan alat perekam dan panduan wawancara
terstruktur, serta catatan lapangan.Analisa data menggunakan qualitative content analysis dengan pendekatan Collaizi.
Tujuan penelitian ini di harapkan dapat menggali lebih dalam tentang pengalaman pasien HIV/AIDS yang menjalani
pengobatan ARV. Dari hasil penelitian di temukan beberapa tema yang menjadi pembahasan tema yang di cantumkan
berdasarkan apa yang terjadi pada pasien HIV/AIDS yang berkaitan dengan pengalaman konsumsi ARV. Yaitu pemahaman
mengenai penyakit HIV/AIDS, mengalani ketidaknyamanan fisik, memahami ketidaknyamanan psikis, hambatan yang dialami
selama pengobatan, dukungan selama menjalani pengobatan, harapan untuk mencapai kesembuhan dari penyakit.
Diperlukan studi pendahuluan lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam tema yang telah teridentifikasi pada jumlah
partisipan yang lebih banyak.

Kata kunci : Pengalaman, Antiretroviral, Pengobatan


Abstract
Antiretroviral (ARV) treatment is the best therapy for patients who are supported by the Human Immunodeficiency Virus
(HIV) to date. The main purpose of giving ARVs is to stop the amount of virus (viral load), thereby increasing the immune
status of HIV patients and reducing deaths due to opportunistic infections. In 2015, according to World Health Organization
(WHO) antiretrovirals it was used in 46% of HIV patients in various countries. The use of ARVs has succeeded in reducing
the number of deaths related to HIV / AIDS from 1.5 million in 2010 to 1.1 million in 2011. The design of this study is
qualitative phenomenology. Participants were determined by a purposive sampling technique of ten people consisting of HIV-
positive patients who were undergoing ARV treatment. In-depth interview techniques were conducted using recording tools
and structured interview guides, as well as field notes. Analysis file using qualitative content analysis with Collaizi approach.
Research purpose :The purpose of this study is expected to explore more deeply about the experience of HIV / AIDS patients
who undergo antiretroviral treatment. From the research results found several themes that become the theme of the discussion on
the basis of what happened to HIV / AIDS patients related to the experience of ARV consumption. That is understanding of HIV /
AIDS disease, physical discomfort, understanding of psychological discomfort, obstacles experienced during treatment, support
during treatment, hope to achieve recovery from illness. Further preliminary studies are needed to examine in depth the themes
identified in the larger number of participants.
Keywords : Antiretroviral, Experience, Treatment

130
Septimar ZM & Adawiyah SR Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan menjalani pengobatan ARV. Dan pendapat


Human Immunodeficiency Virus pasien sangat bervariatif tentang
(HIV) merupakan virus golongan pengalamannya dan pemahaman dalam
Rubonucleat Acid (RNA) yang spesifik menjalankan pengobatan ARV diantara
menyerang sistem kekebalan pasien yang bersemangat berobat namun
tubuh/imunitas manusia dan adapula yang malas menjalankan
menyebabkan.Aqciured Immuno deficiency pengobatan karena berbagai macam
Symndrome (AIDS). Menurut World alasan, diantara banyaknya jumlah obat
Health Organization (WHO) di temukan yang harus dikonsumsi, efek samping obat,
data bahwa penderita yang hidup dengan biaya, tidak adanya yang mengantar karena
infeksi HIV sebanyak 1,8 juta orang, dan 1 rumahnya terlalu jauh dari rumah sakit,
juta meninggal akibat HIV di dapatkan takut ketahuan dan di pecat dari
data dari beberapa bagian negara di dunia pekerjaannya, harga obat yang mahal.
diantaranya ada negara Afrika sebanyak Berdasarkan pengalaman yang dirasakan
25,6 juta menderita HIV, Amerika di oleh pasien HIV/AIDS yang menjalankan
temukan sebanyak 3,3 juta kasus penderita pengobatan ARV serta masih sangat
HIV, Asia Timur di temukan sebanyak 3,5 terbatasnya jumlah penelitian kualitatif
juta kasus , Eropa 2,4 juta kasus, wilayah yang spesifik menggali pengalaman pasien
mediterania 360 ribu kasus, dan di pasifik yang menjalankan pengobatan ARV maka
barat sebanyak 1 juta kasus penderita penting dilakukan tentang penelitian ini,
1
HIV. guna mengeksplorasi lebih dalam tentang
Pengobatan antiretroviral (ARV) pengalaman pasien HIV/AIDS yang
kombinasi merupakan terapi terbaik bagi menjalani pengobatan ARV.
pasien terinfeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) hingga saat ini. Tujuan utama Metode
pemberian ARV adalah untuk menekan Penelitian ini menggunakan
jumlah virus (viral load), sehingga akan pendekatan kualitatif dengan metode
meningkatkan status imun pasien HIV dan fenomenologi. Metode penelitian kualitatif
mengurangi kematian akibat infeksi yang menekankan pada pemahaman
oportunistik. Pada tahun 2015, menurut tentang fenomena dari sudut pandang
World Health Organization (WHO) individu yang melihat fenomena tersebut
antiretroviral sudah digunakan pada 46% serta membuktikan kebenaran tentang
pasien HIV di berbagai negara. bagaimana individu tersebut melihat hal
3
Penggunaan ARV tersebut telah berhasil tersebut. Keabsahan data mengggunakan
menurunkan angka kematian terkait empat tehnik, yaitu credibility,
HIV/AIDS dari 1,5 juta pada tahun 2010 dependability, confirmability dan
menjadi 1,1 juta pada tahun 2015. 4
transferability.
Antiretroviral selain sebagai antivirus juga Partisapan pada Penelitian kualitatif
berguna untuk mencegah penularan HIV fenomenologi ini adalah seluruh pasien
kepada pasangan seksual, maupun HIV/AIDS yang mendapatkan dukungan
penularan HIV dari ibu ke anaknya. sosial di Yayasan Bina Muda Gemilang
Hingga pada akhirnya diharapkan balaraja Tangerang. Data populasi
mengurangi jumlah kasus orang terinfeksi berjumlah 10 orang. Partisipan pada
2
HIV baru di berbagai Negara. penelitian ini adalah pasien HIV /AIDS
Berdasarkan pengalaman peneliti yang menjalani pengobatan ARV.
selama di tempat penelitian melihat para Semua partisapan yang terpilih
penderita HIV/AIDS atau yang di sebut adalah individu yang memiliki
juga dengan ODHA mereka masih karakteristik sebagai berikut : 1). Pasien
membutuhkan informasi seputar penderita HIV/AIDS ; 2). Pasien dapat
pengalaman pasien HIV/AIDS yang berkomuniksi menggunakan bahasa

131
Vol. 08, No. 03, September 2019 Pengalaman Pasien HIV/AIDS yang Menjalani Pengobatan ARV

Indonesia dengan baik dan benar. Untuk dengan penyebabnya. Hampir semua
memastikan bahwa calon partisipan dapat partisipan menyebutkan cara penularan
menceritakan pengalamannya dengan baik, HIV/AIDS seperti yang di ungkapkan oleh
maka peneliti memastikan klien tidak P.5 dan P.7 yang menyatakan bahwa
mengalami gangguan fungsi kognitif yang penularan HIV/AIDS dapat di peroleh
diukur dengan short portable mental status melalui penggunaan jarum suntik secara
5 bergantian dan juga melakukan seks bebas
questionnaire(SPSMQ).
berganti pasangan, lalu dengan transfusi
Hasil darah
Enam tema yang telah teridentifikasi Pada pasien HIV/AIDS pengobatan
sebagai hasil analisis dari berbagai yang dilakukan adalah dengan cara
katregori yang di dapat dari proses koding mengkonsumsi ARV, maka dari pada itu
beberapa unit analisis yang dibaca partisipan harus mengerti tentang
berulang-ulang. Dari hasil wawanncara pengobatan ARV itu sendiri. Berdsarkan
terhadap sepuluh partisipan, di peroleh hasil penelitian partisipan sejauh ini
lima tema, yaitu: pemahaman tentang menjalankan pengobatan sesuai dengan
penyakit HIV/AIDS, mengalami informasi yang di berikan oleh perawat.
ketidaknyamanan fisik, mengalami
ketidaknyamanan psikis, hambatan yang Mengalami ketidaknyamanan Fisik
dialami selama menjalani pengobatan , Beberapa partisipan mengatakan
dukungan selama menjalani pengobatan, mengalami ketidaknyamanan fisik yang
harapan untuk mencapai kesembuhan. bervariasi selama menjalani pengobatan
ARV.
Pemahaman Mengenai penyakit
HIV/AIDS Mengalami Ketidaknyamana Psikis
Sebagian partispan mengetahui Masalah psikis yang di alami oleh
tentang HIV/AIDS walaupun dengan partisipan adalah hilangnya rasa percaya
penjelasan sesuai dengan pemahaman diri dan rasa denial terhadap masalah
mereka, seperti yang diungkapkan oleh P6 kesehatan yang dialami oleh para
yang menyatakan bahwa pengobatan yang partisipan sehingga mereka merasakan
dijalani sekaramg disebabkan oleh ketidaknyamanan psikis.
penyakit menular seksual, penggunaan
jarum suntik yang bergantian, seks bebas Hambatan yang dialami selama
dan paparan cairan. Partisipan dalam menjalani pengobatan
memberikan gambaran tentang pengertian Penilaian atau presepsi tentang
HIV/AIDS berdasarkan pengetahuan yang hambatan melakukan perilaku kesehatan
didapat dari pengalaman diri sendiri dan dapat menentukan keputusan seseorang
petugas kesehatan. untuk melakukan tindakan pencegahan
Kejadian HIV/AIDS terjadi biasanya atau pengobatan.
karena pasien melakukan suatu kegiatan Jarak tempuh ke pelayanan kesehtan
yang dapat memicu munculnya virus menjadi kesulitan lain yang di rasakan
tersebut, seperti penggunaan jarum suntik partisipan karena harus setiap minggu
secara bergantian, melakukan seks bebas untuk datang ke pelayanan kesehatan
dengan berganti ganti pasangan,, terpapar untuk men gambil obat ARV hal ini di
cairan yang teinfeksi. Hampir semua ungkapkan oleh P.8. partisipan merasa
partisipan menyebutkan bahwa mereka berat dengan jarak rumah sakit dan rumah
mengalami seperti penyebab seperti salah yang jauh serta tidak adanya transportasi.
satu di atas.
Partisipan mengungkapkan pada
dasarnya penularan HIV/AIDS sama

132
Septimar ZM & Adawiyah SR Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Selain itu juga partisipan lingkungan, dan juga dukungan di


mengeluhkan tentang pelayanan kesehatan dapatkan dar teman-teman sebaya di
dalam pelayanan jadwal layanan yang komunitas yang sama-sama menderita
tidak buka di hari jumat sabtu dan minggu, HIV/AIDS yang menjalani pengobatan
karena pada hari jumat sampai minggu ARV, seperti yang diungkapkan oleh P.6
hanya di buka layanan untuk peminjaman dan P.10 dimana iya di terima
obat saja, sedangkan untuk hari senin dilingkungannya.
sampai kamis banyak pasien yang harus Dukungan yang di terima partisipan
bekerja. dari petugas kesehatan adalah petugas
Kesulitan yang dialami secara fisik memberikan informasi tentang penyakit,
yang paling sering oleh partisipan, karena memberi nasehat dan saran, petugas juga
partisipan mengalami keterbatasan aktifitas melayani partisipan dengan sabar. Hal ini
karena penyakitnya sehingga partisipan diungkapkan oleh P.1 dan P.8 yang
tidak bisa beraktifitas seperti orang lain. menyatakan bahwa petugas telah
Partisipan juga merasakan pusing sehabis membrikan informasi yang baik sesuai
minum obat. saran yang baik.
Kesulitan yang dialami secara fisik
yang paling sering dialami pula oleh para Harapan untuk mencapai kesembuhan
partisipan yaitu ketepatan untuk dari penyakit
mengkonsumsi obat ARV, karena Harapan partisipan dalam menjalani
pengobatan ARV dilakukan dengan tepat pengobatan dan harapan untuk kehidupan
waktu dan biasanya partisipan selanjutnya pada dasarnya adalah
membiasakan diri untuk mengkonsumi berdasarkan dari dukungan keluarga dan
ketepatan minum obat melalui bantuan petugas kesehatan juga pelayanan
seperti alarm kesehatan. Harapan partisipan dalam
menjalani pengobatan terhadap dirinya
Dukungan selama menjalani adalah sembuh dan bisa beraktifitas lagi
pengobatan sama seperti sebelum mempunyai stastus.
Pengertian dan penerimaan terhadap Harapan partisipan terhadap diri
kondisi perubahan pola hidup yang dialami sendiri diungkapkan oleh partisipan adalah
dipresepsikan oleh partisipan sebagai keinginan untuk sembuh, sehat lagi,
bentuk dukungan dari orang terdekat, kualitas hidupnya dapat kembali berdaya
bahwa keluarga memberikan dukungan dan kepercayaan dirinya kembali seperti
dan nasihat. Partisipan merasakan adanya semula.
dukungan yaitu pengertian dan penerimaan Harapan partisipan sebagai pasien
keadaannya yang di dukung oleh berbagai HIV/AIDS mengharapkan pelayanan
sumber dan bentuknya.Dukungan yang kesehatan yang baik.Khususnya ditempat
bersumber dari keluarga, teman sebaya dan pelayanan. Partisipan juga berharap
juga petugas kesehatan. pelayanan di tingkatkan. Karena pelayanan
Dukungan yang di terima partisipan hanya dibuka pada hari senin sampai
dari keluarga selama menjalani pengobatan kamis sedangkan hari jumat hanya untuk
adalah dukungan informasional, dimana pelayanan peminjaman obat sampai
partisipan mendapatkan nasehat dari orang dengan minggu. Dan juga partisipan
tua dan anggota keluarga, selain itu berharap agar obat ARV dapat terus di
partisipan juga mendapatkan dukungan subsidi dari pemerintah.
penilaian berupa support dan
mengingatkan untuk minum obat secara Pembahasan
rutin. Terdapat enam tema yang ditemukan
Dukungan dari teman teman yang di pada penelitian ini.Tema-tema tersebut
terima oleh partisipan dari teman dan adalah mempresentasikan pengalaman

133
Vol. 08, No. 03, September 2019 Pengalaman Pasien HIV/AIDS yang Menjalani Pengobatan ARV

pasien yang menjalani pengobatan ARV Masalah yang dirasakan oleh


dan bagaimana partisipan memaknai partsipan secara fisik adalah keluahan di
pengalaman tersebut. Enam tema tersebut bagian kulit seperti berubahnya warna
adalah pemahaman pengobatan ARV, kulit dan timbulnya ruam-ruam pada kulit
mengalami ketidaknyamanan fisik, serta adanya demam dan mual.Efek
mengalami ketidak nyamanan psikis, samping obat antiretroviral merupakan
hambatan penderita untuk sembuh, kejadian yang cukup sering terjadi pada
menerima dukungan dan harapan pasien HIV dan umumnya terjadi dalam
pengobatan. tiga bulan pertama setelah inisiasi ARV,
Penderita HIV/AIDS terbanyak walaupun efek samping jangka panjang
7
adalah jenis kelamin laki-laki yaitu juga kerap didapati sesudahnya.
sebanyak 8 orang atau 90%.Kelompok Hasil penelitian menujnjukan bahwa
umur penderita HIV/AIDS terbanyak beberapa partisipan masih mengalami
adalah kelompok umur 25-40 tahun ketidakpercayaan diri, ketidakberdayan,
sebanyak 71.5%.pendidikan terakhir pasien dan masih merasa bersalahpartisipan juga
terbanyak adalah tamat SMA sebanyak masih mendapatkan diskriminasi atau
85% yaitu 8 orang. Status stigma yang negatif dari lingkungan
pekerjaan pasien terbanyak yaitu sekitarnyaDalam penelitian ini terdapat
wiraswasta sebanyak 47,5% yaitu 4 orang. keluarga yang berespon tidak terima atau
Status lama pengobatan ARV pasien menolak terhadap kenyataan bahwa
HIV/AIDS yaitu 1 tahun sebanyak 47,2%. anggota keluarganya didiagnosis
8
Suku pasien HIV/AIDS terbanyak adalah HIV/AIDS.
suku Sunda 45,5%. Agama yang dianut Berdasarkan hasil penelitian yang
pasien HIV/AIDS islam sebanyak 90% dilakukan, sebagian partisipan mengatakan
yaitu 8 orang. Hasil penelitian menunjukan mengalami hambatan pengobatan ARV
bahwa tingkat pendidikan responden dari 10 partisipan 4 orang yang
dengan pendidikan lanjutan yaitu 78,6%. mengakatan mengalami hambatan dalam
Pendidikan merupakan faktor yang dapat menjalani pengobatan dikarenakan jarak,dan
mempengaruhi pasien dalam menentukan fasilitas kesehatan, efek samping,
pilihan pengobatan.Hasil ini sesuai dengan biaya transportasi dan kepatuhan
9
penelitian sebelumnya yang dilakukan mengkonsumsi obat.
terhadap 191 responden paling banyak Berdasarkan penelitian yang sudah
adalah responden dengan tingkat diakukan, sebagian besar partisipan
pendidikan SMA yaitu 72,8%. Penelitian mendapatkan dukungan dari keluarga.
lain oleh Hasanah, Zaliha & Mahiran, Dukungan keluarga yang diterima
menunjukan bahwa paling banyak partisipan juga merupakan bentuk
responden yang terinfeksi HIV adalah dukungan keluarga yang di rasakan
berusia 30-39 tahun. Hal yang sama juga partisipan dapat mengurangi stress akibat
disebutkan dalam penelitian lain yang berbagai masalah fisik, psikologi maupun
9
menunjukan sebagian besar pasien yang sosial yang sering di hadapi ODHA.
terinfeksi HIV berusia produktif yaitu usia Harapan partisipan terhadap diri
20-24 tahun yaitu 34,6% dan usia 25-30 sendiri adalah ingin bisa berkerja kembali,
tahun yaitu 41,1% dan usia lebih dari 30 karena pengobatan yang lama membuat
6
tahun yaitu 15,9%. kondisi badan yang lemah, sehingga
Pemahaman partisipan bervariasi partisipan tidak dapat berkerja seperti dulu.
karena informasi yang diberikan oleh Harapan klien terhadap keluarganya dalam
petugas kurang spesifik, sehingga penelitian ini adalah terus memberikan
partisipan mempresepsikan sendiri tentang semangat dan mengerti atas kondisi yang
penyebab dan pencegahan yang sedang dihadapinya.Harapan partisipan
7 terhadap pemerintah adalah terus
penularan.

134
Septimar ZM & Adawiyah SR Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

memberikan subsidi obat ARV secara Imparative : Wolters Kluwer Health.


gratis karena jika tidak dengan bantuan Philadelphia : Lippincot Williams
subsidi dari pemerintah, klien mengalami &Wilkins.;2011
kesulitan dalam pembelian obat.Harapan 5. Creswell, J.W. Qualitative Inquiry and Reserch
partisipan terhadap petugas kesehatan dan Design: Choosing among Five Approaches,
Thousand Oaks, California : Sage Publication
pelayanan kesehatan adalah agar Inc.; 2013
memberikan banyak informasi dan 6. Arrum Firda Ayu Maqfiroch, Zahroh
10 Shaluhiyah. Respons Orang Hidup Dengan HIV
saranterkait dengan penyakit HIV/AIDS.
AIDS (OHIDHA) Dalam Upaya
Kesimpulan Penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten
Sukoharjo dan Grobogan: Jurnal Promosi
Setelah dilakukan wawancara Kesehatan Indonesia Vol. 9 / No. 2 / Agustus
mendalam, peneliti melakukan pencarian 2014.; 2014
data demografi yang meliputi : jenis 7. Reni prima gusty,mutia farlina, alfitri fakultas
kelamin, usia, suku, agama, tingkat keperawatan universitas andalas rsup dr m
pendidikan, pekerjaan, riwayat djamil padang. Studi Fenomenologi
Pengalaman Orang hiv/aids (odha) dalam
pengobatan, komplikasi. Dari informasi Mendapatkan Dukungan Keluarga di Yayasan
yang telah diungkapkan oleh partisipan Lantera Minangkabau Support Padang.;2015
pada saat wawancara mendalam 8. Irfan Ardani dan Sri Handayani. Stigma
didapatkan gambaran pemahaman tentang terhadap Orang dengan Kementrian Kesehatan.
HIV/AIDS,bahwa terdapat pengalaman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit 2016.Kementrian kesehatan : Jakarta :
ketidaknyamanan fisik dan psikikososial Indonesia.;2017
yang dialami selama menjalani pengobatan 9. Disa Novianti S, Parjo, Ariyani Pradana Dewi.
ARV. kondisi ini menyebabkan partisipan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
mencari informasi dan terus meyakinkan Hidup Penderita HIV Yang Menjalani Rawat
diri untuk tetap menjalani pengobatan. Jalan di Care Supportand Treatment (CST)
Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong
Kota Pontianak. 2017
Daftar Pustaka 10. Komang Diatmi dan I. G. A. Diah Fridari.
1. Global AIDS Response Progress Reporting Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi,
(GARPR); UNAIDS.; 2016 Universitas Udayana ISSN: 2354-5607.
2. World Health Organization. Consolidated Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan
guideline on the use of antiretroviral drugs for Kualitas Hidup pada Orang Dengan HIV dan
treating and preventing HIV infection. 2nd ed. AIDS (ODHA) Di Yayasan Spirit
Geneva: World Health Organization;2016. Paramacitta.;2017
3. Afiyanti, Yati.,& Rachmawati, Imami Nur.
Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset
Keperawatan.Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada.;2014
4. Streubert H.j., & Carpenter D.R., Qualitative
Reserch in Nursing : Advancing the Humanistic

135

Anda mungkin juga menyukai