Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia yang berhubungan


dengan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada semua umur termasuk
kelompok usia lanjut. Mempertahankan kesehatan yang optimal merupakan salah satu hal
yang penting dalam mencapai masa usia lanjut yang sehat dan sejahtera.
Individu ketika memasuki tahap usia lanjut menunjukkan perubahan sifat seperti
kehilangan minat untuk beraktivitas, sikap menjadi kaku atau tidak mempunyai keinginan
belajar hal-hal yang baru.
Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling sering didapatkan pada
usia lanjut. Pada tahun 2000, 9,99% penduduk Indonesia merupakan kelompok usia
lanjut dengan umur harapan hidup berkisar 65-70 tahun (Nugroho, 2000). Menurut data
rekam medik RS Jiwa Bandung (2006), angka kejadian depresi merupakan masalah
kesehatan jiwa yang paling tinggi (25,7%) yang terjadi pada lansia di Wilayah Bandung
dan sekitarnya. Sedangkan, berdasarkan hasil studi pendahuluan pada Bulan Desember
2006 di 2 panti wreda di wilayah Bandung terdapat 30% lansia wanita dan 15.5% lansia
laki-laki yang mengalami depresi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Lebih
jauh lagi Darmojo dan Martono (1999) mengungkapkan bahwa lansia yang berada di
panti wreda pada umumnya mengalami kehilangan kontrol akan kehidupannya secara
drastis karena keterpisahan dan merasa diasingkan oleh keluarga sehingga hal tersebut
menjadi salah satu faktor penyebab tercetusnya keadaan depresi. Depresi pada lansia
lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki, hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan 7% lansia wanita yang menderita depresi lebih tinggi
daripada lansia laki-laki (Amir, 2005).
Depresi suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu
penderitaan (Nugroho, 1995). Gejala depresi pada usia lanjut berupa apatis dan penarikan
diri pada aktivitas social, gangguan memori, perhatian serta memburuknya kognitif
secara nyata (Darmojo & Martono, 1999). Adapun prognosis baik dari depresi pada
lansia berdasarkan hasil penelitian Post (1992) adalah usia kurang dari 70 tahun, riwayat
2

pernah mengalami depresi berat dan sembuh sempurna sebelum usia 50 tahun,
kepribadian ekstrovert serta temperamen yang stabil serta riwayat keluarga dengan
penderita depresi atau manik.
Penanganan depresi pada lansia yang utama adalah mempersiapkan kondisi
mental yang sehat dan aktif pada masa tua (Amir, 2005). Selain itu pemeliharaan secara
terus menerus baik intelektual maupun emosional pada lansia tidak saja untuk
mempertahankan daya pikirnya, akan tetapi juga untuk mencegah perasaan cemas dan
depresi. Salah satu upaya pemeliharaan kondisi mental yang sehat dapat dilakukan
dengan ikut sertanya lansia pada berbagai kegiatan sebagai wahana urun rembuk. Hal ini
ditunjang dengan hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara seperti Amerika
Serikat, Jepang, Inggris dan Thailand (2003) menunjukkan bahwa pendekatan psikoterapi
kelompok pada lansia dengan menggunakan teknik mengenang kembali masa lalu
merupakan cara yang efektif dan mempunyai pengaruh positif yang secara signifikan
bermakna dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis serta menurunkan depresi pada
lansia. Sehingga psikoterapi kelompok direkomendasikan secara efektif dapat
menurunkan tingkat depresi dan meningkatkan kesejahateraan psikologis pada lansia
(Tappan & Touhy, 1983).
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan psikoterapi kelompok melalui teknik
mengenang kembali masa lalu merupakan pendekatan yang kreatif untuk meningkatkan
adaptasi lansia terhadap alam perasaan (mood) yang tidak stabil (Parsons, 1986) serta
membantu resolusi tahapan perkembangan integritas ego (Erikson, 1968).
Oleh karena itu dipandang perlu melakukan intervensi keperawatan terapeutik
melalui pendekatan psikoterapi kelompok mengenang kembali masa lalu pada lansia
sebagai upaya menurunkan tingkat depresi serta meningkatkan kesejahteraan. Selain itu
juga penelitian pendekatan psikoterapi kelompok mengenang kembali masa lalu pada
lansia belum pernah di lakukan terutama di wilayah Bandung.

B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh psikoterapi kelompok dalam menurunkan tingkat depresi dan
meningkatkan kesejahteraan psikologis pada lansia wanita?
3

C. Tujuan
1. Umum
Mengetahui pengaruh psikoterapi kelompok dalam menurunkan tingkat depresi
dan meningkatnya kesejahteraan psikologis pada lansia wanita
2. Khusus
a. Mengetahui tingkat depresi pada lansia wanita sebelum dan sesudah
psikoterapi kelompok
b. Mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis pada lansia wanita sebelum
dan sesudah psikoterapi kelompok
c. Mengetahui pengaruh psikoterapi kelompok terhadap tingkat depresi dan
kesejahteraan psikologis pada lansia wanita pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol

D. Kerangka Konsep
Tujuan dari kerangka konsep ini untuk menggambarkan teknik mengenang
kembali masa lalu melalui psikoterapi kelompok dalam menurunkan depresi dan
meningkatkan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini merupakan sintesa dari hubungan
dan keterhubungan antara proses penuaan, perkembangan lansia, kesejahteraan, dan
mengingat masa lalu.
Berdasarkan asumsi dari Roger (1970) terdapat hubungan antara proses interaksi
lingkungan dengan integritas individu secara keseluruhan. Dinamika interaksi dengan
lingkungan merupakan proses yang berkesinambungan, kreatif, dan evolusioner. Dari
perspektif ini dikonseptualisasikan bahwa pembelajaran sosial pada lansia melalui
psikoterapi kelompok mempunyai tujuan serta memperbaiki/mempertahankan fungsi
perilaku yang adaptif yaitu menurunkan tingkat depresi serta meningkatkan
kesejahteraan psikologis.
Untuk memperjelas hubungan antara variabel tersebut, maka digambarkan dalam
bentuk bagan sebagai berikut ini:

Psikoterapi Angka
Tingkat Depresi Kesejahteraan
Kelompok Psikologis
4

E. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala


Ukur
Program Program dengan teknik Observasi Ceklist 1. Kelompok Nominal
psikoterapi reminisens (mengenang perlakuan
kelompok kembali masa lalu) yang 2. Kelompok
terdiri dari 6 topik, yaitu kontrol
1. Sesi 1: Diskusi
mengenai tempat
kelahiran dan masa
anak-anak partisipan
2. Sesi 2: Mengingat
kembali pengalaman
masa lalu pada saat
menjalin hubungan
pertama dengan lawan
jenis serta saat pertama
kali bekerja/
mendapatkan pekerjaan
3. Sesi 3: Koping untuk
mengatasi depresi
4. Sesi 4: Mengingat
kembali pengalaman
yang membahagiakan
saat berkumpul dengan
keluarga pada hari-hari
besar/hari raya
5. Sesi 5: Mengingat
kembali masa
pernikahan serta
mempunyai anak
6. Sesi 6: Review
perjalanan hidup secara
singkat dengan
difokuskan pada
kenangan kehidupan
yang positif.
5

Depresi Perilaku berupa apatis dan Self-report Angket Tingkat depresi Ordinal
penarikan diri pada aktivitas
social
Kesejahteraan Perilaku bahagia secara Self-report Angket Tingkat Ordinal
psikologis emosional baik secara verbal kesejahteraan
maupun non verbal psikologis

F. Hipotesis
1. Ada pengaruh psikoterapi kelompok dalam menurunkan
tingkat depresi pada lansia wanita di panti wreda
2. Ada pengaruh psikoterapi kelompok dalam meningkatkan
kesejahteraan psikologis pada lansia wanita di panti wreda
3. Ada perubahan tingkat depresi dan tingkat kesejahteraan
psikologis antara kelompok perlakuan dan kontrol pada lansia wanita

G. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu
Tempat dilaksanakan di PSTW Kotamadya dan Kabupaten Bandung, pada
bulan Nopember – Desember 2007

2. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi-experimental dengan pre-
test dan post-test design. Partisipan dibagi dalam dua kelompok yaitu:
a. Kelompok perlakuan: diawali dengan pretest, kemudian diberikan
psikoterapi kelompok sebanyak 6 sesi yang dibagi menjadi 2 sesi/minggu,
setiap sesi lamanya 1 jam. Setelah pemberian 6 sesi selesai, satu hari
kemudian diberikan posttest.
b. Kelompok kontrol: diawali dengan pretest, kemudian diberikan kegiatan
rutin di panti wreda, kemudian diberikan posttest.
6

3. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami depresi yang
berada di 2 panti wreda. Sedangkan Untuk menghitung besarnya sampel
penelitian untuk menguji perbedaan dan sampelnya tidak independent pada desain
pre-test dan post-test maka digunakan rumus estimasi, sebagai berikut
Rumus :
nc = 2 [+ Z]22
(c-t)2
= 30
Berdasarkan penghitungan diatas sampel penelitian setiap kelompok
adalah 30 orang partisipan, jadi seluruh sampel baik di kelompok perlakuan
maupun kelompok kontrol adalah 60 orang partisipan
Adapun kriteria inklusi sampel, meliputi:
a. Lansia wanita yang berusia kurang dari 70 tahun
b. Status menikah/pernah menikah
c. Mempunyai anak (kandung/angkat/asuh)
d. Dapat berkomunikasi jelas
e. Kepribadian ekstrovert

4. Pengumpulan Data
a. Penentuan sampel penelitian dengan rumus estimasi sebanyak 30 orang
lansia setiap kelompok.
b. Sampel di bagi dalam 2 kelompok partisipan yaitu kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan. Kemudian dengan menggunakan koin ditentukan
kelompok perlakuan dan kontrol. Lansia yang berada di panti wreda
kotamadya Bandung sebagai kelompok perlakuan yang akan mendapatkan
program psikoterapi kelompok dengan menggunakan teknik reminisens
yang terdiri dari 6 topik, dengan pre dan post test. Adapun lansia yang
berada panti wreda di kabupaten Bandung sebagai kelompok kontrol
hanya mendapatkan pre dan post test dengan program psikoterapi yang
diberikan secara rutin oleh panti wreda. Sebelum dilakukan pre test,
diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian serta pengisian informed
7

consent. Pengisian pre dan post test dilakukan oleh lansia dengan bantuan
asisten peneliti dengan alasan sebagian besar lansia tidak tidak dapat
membaca dengan jelas.
c. Peneliti melakukan editing terhadap instrumen dari sampel terpilih untuk
melihat kelengkapan dari data
d. Melakukan processing data hasil penelitian dengan menggunakan progam
SPSS versi 15, kemudian dilakukan pengecekan ulang (cleaning) data
sebelum dilakukan pengolahan

5. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data untuk kuantitatif data dianalisa dengan menggunakan SPSS
versi 15 untuk Windows yaitu

a. Analisis univariate yaitu statistik descriptive meliputi penghitungan


mean, standar deviasi, frekuensi, and persentase distribusi untuk
menggambarkan informasi personal dari partisipan
b. Analisis bivariate:
1) Mann-Whitney untuk melihat perbedaan ranking rata-rata
depresi dan ranking rata-rata kesejahteraan psikologis antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
2) Wilcoxon Signed Ranks untuk melihat perbedaan ranking rata-
rata depresi dan ranking rata-rata kesejahteraan psikologis di
dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
3) Uji Chi Square untuk melihat hubungan depresi dengan
kesejahteraan psikologis
8

BAB II
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Partisipan
Bagian ini mengenai informasi umum partisipan yang berkaitan dengan usia,
latar belakang pendidikan, agama, lama tinggal di panti serta penanggung jawab finansial
(dapat dilihat pada tabel 1). Selain, informasi mengenai status dan riwayat kesehatan
partisipan akan di bahas pada bagian ini juga (lihat tabel 2).

Tabel 1 Jumlah dan prosentase partisipan yang diklasifikasikan berdasarkan


karakteristik sosio-demografis
Karakteristik Demografi Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
(N = 30) (N = 30)
n % n %
Usia (tahun):
Kurang dari 60 0 0.00 5 16.7
60-65 26 86.4 9 30.0
66-70 4 13.4 16 53.3
Latar belakang pendidikan:
Tidak tamat SD 29 96.7 14 46.7
SD 1 3.3 10 33.3
SMP 0 0.00 5 16.7
SMA 0 0.00 1 3.3
9

Tabel 1 (lanjutan)
Karakteristik Demografi Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
(N = 30) (N = 30)
n % n %
Agama:
Islam 30 100 30 100
Lama tinggal di panti (tahun):
Kurang dari 1 0 0.00 7 23.3
1 7 23.3 2 6.6
2 18 60.0 5 16.7
3 4 13.3 2 6.6
4 0 0.00 4 13.3
5 1 3.3 4 13.3
Lebih dari 5 tahun 0 0 6 19.9
Penanggung jawab finansial:
Anggota keluarga 0 0.00 1 3.3
Yayasan sosial 30 100 29 96.7

Mayoritas usia partisipan berada diantara rentang 60-65 tahun pada kelompok
perlakuan (86.4%) sedangkan pada kelompok kontrol berada pada rentang usia 66-70
tahun (53.3), rata-rata usia pada kelompok perlakuan adalah 63.23 tahun (S.D. = + 2.82),
sedangkan rata-rata usia pada kelompok perlakuan adalah 65.70 tahun (S.D. = + 4.72).
Sebagian besar latar belakang pendidikan partisipan baik di kelompok perlakuan
(96.7%) maupun kelompok kontrol (46.7%) tidak tamat SD.
Seluruh partisipan di kelompok perlakuan dan kontrol menganut agama islam
(100%).
Adapun partisipan di kelompok perlakuan sebagian besar telah tinggal di panti
selama 2 tahun (60%), adapun di kelompok kontrol lamanya tinggal di panti sangat
bervariasi dari satu tahun kurang sampai dengan lebih dari 5 tahun (23.3% dan 19.9%).
Sebagian besar penanggung jawab finansial baik di kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol adalah yayasan sosial atau BPSTW (100% dan 96.7%)
10

Hasil penelitian yang berkenaan dengan status kesehatan dan riwayat kesehatan
akan disajikan pada tabel berikut
Tabel 2. Jumlah dan prosentase partisipan tentang status dan riwayat kesehatan
Status dan riwayat kesehatan Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
(N = 30) (N = 30)
n % n %
Keadaan kesehatan saat ini:
Tidak ada gangguan 2 6.7 8 26.7
Kadang-kadang terganggu 27 90 20 66.7
Banyak gangguan 1 3.3 2 6.6
Penyakit yang diderita saat ini:
Ada 15 50 29 96.7
Tidak ada 15 50 1 3.3
Riwayat kesehatan:
Ada 12 60 19 63.3
Tidak ada 18 40 11 36.7

Sebagian besar partisipan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol kadang-
kadang mengalami gangguan kesehatan (90% dan 66.7%).
Adapun penyakit yang diderita saat ini pada kelompok perlakuan sebanyak 50%
dan kelompok kontrol sebanyak 96.7% dengan diagnosa medis rhematik, artritis,
gangguan pencernaan dan hipertensi.
Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh partisipan pada kelompok perlakuan
sebanyak 60% dan sebagian besar partisipan pada kelompok kontrol yaitu 63.3%.
Seluruh karakteristik demografi serta status kesehatan partisipan yang telah
disebutkan baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol diatas juga telah di
uji dengan menggunakan Chi-squares dan ditemukan tidak ada perbedaan yang
signifikan.
11

2. Perbandingan Variabel Dependen (Depresi dan Kesejahteraan Sosial) Antara


Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum Intervensi

Uji Mann-Whitney telah digunakan untuk menguji perbedaan ranking rata-rata


(mean ranks) untuk tingkat depresi dan kesejahteraan psikologis antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol sebelum intervensi. Hasilnya didapatkan pada tabel
sebagai berikut.

Table 3 Perbandingan perbedaan mean ranks depresi dan kesejahteraan psikologis antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sebelum intervensi
Mean Sum of
N
Variabel Ranks Ranks S.D. Z Asymp.Sig
Tingkat Depresi
Kelompok perlakuan 30 34.27 1028 3.19 -1.68 0.92
Kelompok kontrol 30 26.73 802 1.65
Kesejahteraan Psikologis
Kelompok perlakuan 30 30.50 915 3.23 .00 1.00
Kelompok kontrol 30 30.50 915 2.65

Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum intervensi mean ranks untuk
tingkat depresi dan kesejahteraan psikologis tidak signifikan berbeda.

3. Perbandingan Perbedaan Mean Ranks Tingkat Depresi dan Kesejahteraan


Psikologis Dalam Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sebelum dan Sesudah
Intervensi

Uji Wilcoxon signed ranks digunakan untuk menguji perbedaan mean ranks tingkat
depresi dan kesejahteraan psikologis dalam kelompok perlakuan sebelum dan sesudah
intervensi, seperti pada tabel dibawah ini
12

Table 4 Perbandingan mean ranks tingkat depresi dan kesejahteraan psikologis dalam
kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi (N = 30)
Sum
Mean of
Asymp.Si
Variabel N Rank Rank S.D. Z
g
s s
Tingkat Depresi
Sebelum intervensi 30 15.50 465 3.19 -4.79 0.00
Sesudah intervensi 30 1.62
Kesejahteraan Psikologis
Sebelum intervensi 30 15.50 465 3.23 -4.79 0.00
Setelah intervensi 30 3.94

Pada kelompok perlakuan, hasil menunjukkan bahwa setelah intervensi


didapatkan perubahan yang signifikan, artinya tingkat depresi menurun dan kesejahteraan
psikologis meningkat setelah dilakukan intervensi psikoterapi kelompok
Untuk menguji perbedaan mean ranks untuk tingkat depresi dan kesejahteraan
psikologis pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi juga digunakan Uji
Wilcoxon signed ranks. Seperti yang disajikan pada tabel 5 dibawah ini.

Table 5 Perbandingan mean ranks tingkat depresi dan kesejahteraan psikologis dalam
kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi (N = 30)
Sum
Mean of
Asymp.Si
Variabel N Rank Rank S.D. Z
g
s s
Tingkat depresi
Sebelum intervensi 30 15.92 95.50 3.49 -1.56 0.12
Sesudah intervensi 30 3.55
Kesejahteraan psikologis
Sebelum intervensi 30 12.90 64.50 3.24 -2.03 0.14
Setelah intervensi 30 4.74
13

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, secara statistik
tidak terdapat perubahan yang signifikan setelah intervensi dibanding dengan sebelum
intervensi.

4. Perbandingan Variabel Dependen (Depresi dan Kesejahteraan Sosial) Antara


Kelompok Perlakuan dan Kontrol Sesudah Intervensi
Uji Mann-Whitney telah digunakan untuk menguji perbedaan ranking rata-rata
(mean ranks) untuk tingkat depresi dan kesejahteraan psikologis antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol sesudah intervensi. Hasilnya didapatkan pada tabel 6
dibawah ini.

Table 6 Perbandingan perbedaan mean ranks depresi dan kesejahteraan psikologis antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol setelah intervensi

Mean Sum of
Variabel N S.D. Z Asymp.Sig
Ranks Ranks
Tingkat Depresi
Kelompok perlakuan 30 45.07 1352 1.62 -6.58 0.00
Kelompok kontrol 30 15.93 478 3.56
Kesejahteraan Psikologis
Kelompok perlakuan 30 45.32 1359 3.94 -6.62 0.00
Kelompok kontrol 30 15.68 470 4.73

Hasil penelitian menunjukkan, terjadi perbedaan yang signifikan sebelum dan


sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dibandingkan pada kelompok kontrol.
Pada uji Chi-squares menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
menurunnya tingkat depresi dengan meningkatnya kesejahteraan psikologis pada lansia
yang mengikuti psikoterapi kelompok dengan teknik reminisens dengan α 1.82.
14

B. Pembahasan
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima, dimana
program psikoterapi kelompok dengan teknik reminisens pada lansia yang berada di panti
wreda mempunyai efek yang signifikan dalam menurunkan depresi dan meningkatkan
kesejahteraan lansia. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh
Commana, Brown & Thomas (1998) dan Ellis (1994), melakukan penelitian dengan
menggunakan desain riset quasi-experimental pada lansia yang menunjukkan hasil yang
signifikan bermakna jika terapi reminisens diberikan pada lansia yang berada di panti
wreda selama 3 bulan.
Reminisens adalah proses mengingat kembali masa lalu baik secara verbal maupun
internal (Ellis, 2007). Sesuai dengan Havighurst dan Glasser (1972), kadang-kadang
proses tersebut bertujuan dan dilaksanakan secara spontan. Umumnya proses reminisens
dimulai pada masa anak-anak yang berlanjut secara periodik sepanjang kehidupan. Jadi
reminisens adalah suatu kegiatan universal yang dilakukan pada semua tahap usia, karena
dipercaya sebagai bagian dari proses adaptasi.
Sesuai dengan kerangka kerja Roger, bahwa praktek keperawatan profesional
bertujuan untuk mempertahankan keharmonisan interaksi antara manusia dan lingkungan
untuk memperkuat koherensi dan integritas aspek-aspek manusiawi baik secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola manusia dan lingkungan dalam
merealisasikan ketercapaian potensi kesehatan yang optimal. Lebih jauh diungkapkan
bahwa manusia pada tahap kehidupan lanjut dihadapkan pada perubahan-perubahan yang
mengancam kemampuan seseorang dalam mempertahankan kesehatan. Prevalensi
reminisens pada lansia, apakah secara sadar ataupun tidak disadari dianggap sebagai
indikator suatu pola ulang perkembangan untuk mengarahkan lansia pada tujuan hidup
selanjutnya.
Keterhubungan seseorang pada saat ini dan masa lalu merupakan hubungan yang
komplementer serta merefleksikan kesadaran. Kesadaran yang dimaksudkan disini adalah
kapasitas sistem untuk berinteraksi dengan lingkungannya yang terjadi akibat proses pola
pengenalan diri sendiri (daya tilik diri) yang meliputi sintesa kejadian yang kontradiksi
atau gangguan alur kehidupan sehari-hari.
15

Sebagian besar lansia memiliki paling sedikit satu atau lebih kondisi penyakit
kronis yang berdampak terhadap penurunan fungsi tubuh sehingga akan meningkatkan
ketergantungan lansia pada orang lain dan menjadi lebih rentan terhadap emosi yang
negatif, akibatnya terjadi depresi dan ketidakberdayaan. Hasil penelitian Zauszniewski,
Eggenschwiler, Preechawong dkk (2004) menunjukkan bahwa terapi reminisens dapat
mengurangi respon atau emosi negatif lansia akibat terjadinya penurunan fungsi tubuh di
panti wreda. Tipe terapi reminisens disebut ”refleksi fokus.”
Walaupun telah banyak dibuktikan keberhasilannya melalui beberapa penelitian,
psikoterapi kelompok dengan teknik reminisens ini tidak dapat diterapkan pada seluruh
lansia, seperti yang diungkapkan oleh Ryden (1981) bahwa lansia yang berada pada tahap
perkembangan generativity (tahap ke-enam menurut Erikson) harus difokuskan pada cara
produktif, karena mengalihkan perhatian lansia pada masa lalu akan menyebabkan
kekacauan atau bahkan keputusasaan.
Indikasi yang tepat untuk dilakukan psikoterapi kelompok dengan teknik
reminisens adalah pasien dengan gangguan renal pada tahap akhir dan alkoholik.
Sedangkan pada pasien lansia ditekankan yang menderita depresi, lansia dengan tujuan
membuat perubahan, gangguan fungsi pendengaran, peningkatan fungsi kognitif, adaptasi
terhadap usia penuaan, serta meningkatkan integritas ego (Snyder, 1992)
16

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulannya berdasarkan hasil analisa bahwa program psikoterapi kelompok


dengan teknik reminisens pada lansia yang berada di panti wreda mempunyai efek yang
signifikan bermakna dalam menurunkan depresi dan meningkatkan kesejahteraan lansia
wanita.
Karena keterbatasan waktu terapi ini diberikan hanya dalam jangka waktu satu
bulan, sedangkan secara teoritis bahwa efektifnya suatu terapi dilakukan minimal selama
3 bulan setiap minggu dilakukan 2 sessi serta setiap sessi lamanya antara 1-2 jam.
Disarankan untuk mahasiswa keperawatan yang sedang melaksanakan praktek
keperawatan untuk menggunakan intervensi psikoterapi kelompok dengan terapi
reminisens pada lansia yang berada di panti wreda. Serta modul program teknik
reminisens dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai panduan.
Mengingat efektifitasnya, maka aplikasi psikoterapi kelompok dengan teknik
reminisens sebaiknya dilakukan pada kelompok kontrol dan juga pada lansia laki-laki.
17

DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyid, H. (2005). Teknik penarikan sample dan penyusunan skala. Bandung:


Program Pasca Sarjana-Universitas Padjadjaran.

Amir, N. (2005). Depresi: Aspek neurobiology diagnosis dan tatalaksana. Jakarta: Balai
Penerbit FK-UI.

Beck, A. (2001). Depression: Causes and treatment. Philadelphia: University of


Pennsylvania Press.

Boedhi-Darmojo, R, & Martono, H.H. (1999). Buku ajar: Geriatri (ilmu kesehatan usia
lanjut). Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.

Ellis, M. (1994). Reminiscence therapy: A nursing intervention in the home care setting.
Journal Home Health Care Management & Practice, 6(3), 45-51.

Erikson, E.H. (1968). In B.L. Neugarten (Ed.). Middle age and aging. Chicago:
University of Chicago Press

Comana, M.T., Brown, V.M., & Thomas, J.D. (1998). The effect of reminiscence therapy
on family coping. Journal of Family Nursing, 4(2), 182-197.

Hardywinoto & Setiabudhi, T. (2005). Panduan gerontology: Tinjauan dari berbagai


aspek. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Umum.

Hengudomsub, P. (2004). Well-being in Thai older adults scales. Journal of Health &
Sciences, 20(1), 35-55

Nugroho, W. (2000). Keperawatan gerontik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Parsons, W.A. (1983). Reminiscence group therapy with older persons: A field
experiment. Dissertation Abstracts International, 45, 1040A.

Sheikh, J.I., & Yesavage, J.A. (1986). Geriatic depression scale (GDS): Recent evidence
And development of a shorter version. In T.L. Brink (Ed.). Clinical gerontology:
A guide to assessment and intervention (pp. 165-173). New York: Haworth.

Snyder, M. (1992). Independent nursing interventions. 2nd edition. New York: Delmar
Publishers Inc.

Stommel, M., & Wills,C.E. (2004).Clinical research: Concepts and principles for
advanced practice nurses. Philadelphia: Lippincott Williams & Wikins
18

Tappan, R.M., & Touhy, T.A. (1983). Group leader: Are you a controller? Journal of
Gerontological Nursing, 9(1), 35-38.
Zauszniewski, J.A., Eggenschiwier, K., Preechawong, S., Chung, C.W., Airey, T.F., et.al.
(2004). Focused reflection reminiscence group for elders: Implementation and
evaluation. Journal of Applied Gerontology, 23(4), 429-442.
19

Jadual Pelaksanaan Penelitian


Waktu (Bulan) tahun 2007
No Kegiatan Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des

1. Studi
pendahuluan

2. Penyusunan
proposal

3. Uji proposal

Perbaikan
proposal

Uji Validitas &


Reliabilitas

Ijin Lahan
Peneitian

Pengumpulan
data

Pengolahan
data

Penulisan
laporan hasil
penelitian
20

LAMPIRAN KUESIONER

Lampiran 1:
PEDOMAN PSIKOTERAPI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
MENGENANG KEMBALI MASA LALU TERSTRUKTUR PADA LANSIA
WANITA DI PANTI WREDA

TUJUAN :
Menggunakan memori sebagai alat terapeutik dalam meningkatkan kesejahteraan
psikologis dan menurunkan tingkat depresi

MEDIA DAN ALAT BANTU:


Foto-foto masa kecil; gambar sekolah & ruangan sekolah; gambar model rambut &
pakaian; gambar orang sedang makan, merajut, menjahit;

SESI 1
Topik : Tempat kelahiran, masa kanak-kanak, serta masa
sekolah
Waktu : 1 Jam
Kegiatan:
1. Memperkenalkan diri antar anggota kelompok
2. Menyebutkan tujuan kelompok
3. Setiap partisipan diminta untuk menyebutkan dimana mereka lahir
4. Diskusikan mengenai masa kanak-kanak dimulai dengan memperlihatkan
gambar-gambar masa kanak-kanak seperti: memasak, mengepel dan
membersihkan rumah, berenang di sungai, menanam padi, ke kebun binatang,
naik delman, bermain boneka
5. Diskusikan mengenai hari-hari kejadian di masa sekolah, dimulai dengan
memperlihatkan gambar ruangan sekolah, hari pertama ke sekolah, pakaian dan
rambut popular di tahun 1940 an.
6. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada sesi pertama ini

SESI 2
Topik : Mengingat kembali pengalaman masa lalu pada saat menjalin hubungan pertama
dengan lawan jenis serta saat pertama kali bekerja/mendapatkan pekerjaan
Waktu : 1 Jam
Kegiatan :
1. Review sesi 1
2. Setiap partisipan diminta untuk mengingat pacar pertama mereka, dimulai
dengan memperlihatkan gambar sepasang kekasih. Kemudian mendiskusikan
perasaan mereka pertama kali menjalin hubungan dengan lawan jenis, dimana
bertemunya serta apa saja yang dilakukan dengan sang kekasih
3. Diskusi dilanjutkan dengan topic berkisar pada pengalaman saat pertama kali
mendapatkan pekerjaan. Partisipan diminta untuk menjelaskan pengalaman
21

pertama mereka saat bekerja serta dilanjutkan dengan apakah mereka menyukai
pekerjaannya.
4. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada sesi kedua ini

SESI 3
Topik : Koping untuk mengatasi depresi
Waktu : 1 Jam
Kegiatan :
1. Review sesi 2
2. Partisipan diminta untuk mengingat dan mengungkapkan pengalaman depresi
yang sangat berat serta bagaimana keluarga mereka membantu mengatasinya.
3. Memfasilitasi partisipan dengan memperlihatkan gambar-gambar orang sedang
makan, mendengarkan radio, melihat film, merajut, menjahit
4. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada sesi ketiga ini

SESI 4
Topik :Mengingat kembali pengalaman yang membahagiakan saat
berkumpul dengan keluarga pada hari-hari besar/hari
raya
Waktu : 1 Jam
Kegiatan :
1. Review sesi ketiga
2. Partisipan diminta untuk mengingat pengalaman mereka dengan focus
pengalaman saat hari raya/hari libur mereka yang membahagiakan, termasuk saat
mereka mendapatkan atau memberikan hadiah baik di hari ulang tahun atau hari
raya, membuat ketupat saat lebaran, membuat pohon natal saat hari natal, dsb
3. Diskusi
4. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada sesi keempat ini

SESI 5
Topik :Mengingat kembali masa pernikahan serta mempunyai anak
yang positif
Waktu : 1 Jam
Kegiatan :
1. Review sesi keempat
2. Partisipan diminta untuk mengingat pengalaman pertama kali mereka menikah
serta saat memiliki anak-anak. Topik diskusi termasuk usia saat pertama kali
menikah, tempat kelahiran anak, pindah ke rumah baru/terpisah dari orang tua,
mengasuh anak, serta kenangan yang paling indah pad masa itu
3. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada sesi kelima ini
22

SESI 6
Topik : Review perjalanan hidup secara singkat dengan
difokuskan pada kenangan kehidupan
Waktu : 1 Jam
Kegiatan :
1. Review sesi kelima
2. Setiap partisipan diminta untuk mereview secara singkat pengalaman kehidupan
mereka dengan focus kenangan masa kehidupan lalu yang manis/bahagia
3. Kemudian setiap partisipan ditanya apa yang mereka ingin rubah jika mereka
ingin memperbaiki kehidupan mereka
4. Mereview seluruh kegiatan pada sesi keenam ini
5. Menutup diskusi dengan mereview seluruh kegiatan pada setiap sesi
23

Lampiran 2.
FORMAT OBSERVASI HASIL INTERAKSI

Cara Pengisian Format:


a. Cara penyampaian pengalaman:
1. Mampu menyampaikan
2. Ragu-ragu mengungkapkan
3. Tidak mampu menyampaikan
b. Keaktifan dalam diskusi kelompok
1. Aktif
2. Perlu dorongan
3. Tidak aktif
c. Pola atau cara berfikir
1. Sistematis
2. Blocking
3. Ide meloncat-loncat
4. Ragu-ragu
d. Respon perilaku/emosional
1. Tampak tenang
2.

Sesi :___________________________
Topik :___________________________

NO NAMA HASIL OBSERVASI SELAMA GROUP TERAPI


PARTISIPAN
Kemampuan Keaktifan Pola/Cara Respon
menyampaikan dalam Berfikir Perilaku/Emosional
pengalaman diskusi
kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kesimpulan Hasil Interaksi:


24

Lampiran 3:

Informasi Pribadi
Petunjuk: Isilah pertanyaan dibawah ini dengan data pribadi anda yang benar

1. Berapakah usia anda : ____________ tahun


2. Agama anda :
a. Islam
b. Kristen
c. Katolik
d. Hindu
e. Budha
f. Kong Hu Cu
g. Lain-lain, jelaskan
…………………………………………………………………………..
3. Sudah berapa lama anda tinggal di panti : _________ bulan/tahun
4. Penanggung jawab financial selama di panti:
a. Anak-anak
b. Saudara-saudara
c. Yayasan sosial
d. Lain-lain, jelaskan ………………………………………………………..
5. Riwayat pendidikan anda terakhir:
a. SD/SR
b. SMP/MULO
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
e. Lain-lain, jelaskan ……………………………………………………….
6. Secara umum bagaimana kesehatan anda saat ini:
a. Tidak ada gangguan
b. Kadang-kadang terganggu
c. Banyak gangguan
7. Penyakit saat ini yang diderita:
a. Arthiris
b. Diabetes mellitus
c. Penyakit jantung
d. Pasca Stroke
e. Penyakit pencernaan
f. Penyakit paru
g. Kanker
h. Gangguan mata (katarak)
i. Gangguan pendengaran
j. Insomnia/Hipersomnia
k. Gatal-gatal di seluruh badan
l. Lain-lain, jelaskan
……………………………………………………………
25

8. Riwayat penyakit anda :


a. Arthiris
b. Diabetes mellitus
c. Penyakit jantung
d. Stroke
e. Penyakit pencernaan
f. Penyakit paru
g. Kanker
h. Gangguan mata (katarak)
i. Lain-lain, jelaskan
……………………………………………………………
26

Lampiran 4:

Skala Depresi Lansia


Petunjuk: Bacalah dengan hati-hati pernyataan dibawah ini dan kemudian beri tanda
ceklis pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda yang sesuai dengan gambaran
perasaan anda. Harap diingat tidak ada jawaban salah dan benar.

No Pernyataan Jarang Kadang- Sering Hampir


(Kurang kadang (3-4 hari) setiap
dari 1 (lebih hari
hari) dari 1-2 (5-7
hari) hari)
1 Apakah anda merasa bahagia
dengan kehidupan saat ini
2 Apakah anda merasa kesepian
3 Apakah anda merasa bahwa hidup
ini membosankan
4 Apakah anda merasa mempunyai
harapan pada masa depan
5 Dari sebagian besar waktu anda
apakah anda cukup bersemangat
6 Apakah anda takut suatu hal yang
buruk akan menimpa anda
7 Apakah anda merasa gembira dari
sebagian besar waktu anda
8 Apakah anda merasa tidak
mungkin tertolong
9 Apakah anda sering merasa gelisah
atau mudah terkejut
10 Apakah anda sering
mengkhawatirkan masa depan
11 Apakah anda berpikir bahwa
kehidupan pada saat ini merupakan
sesuatu hal yang menyenangkan
12 Apakah anda sering merasa sedih
tanpa penyebab yang jelas
13 Apakah anda berpikir bahwa anda
tidak berguna lagi saat ini
14 Apakah sulit bagi anda untuk
memulai suatu pekerjaan baru
15 Apakah anda merasa sebagai
seorang yang energik
16 Apakah anda berpikir bahwa orang
lain lebih beruntung daripada anda
17 Apakah anda sering menjadi kesal
karena suatu hal yang sepele/kecil
27

18 Apakah anda sering menangis tiba-


tiba tanpa suatu sebab
19 Apakah anda mengalami kesulitan
untuk konsentrasi
20 Apakah anda lebih suka
menghindari kegiatan sosial di
dalam panti
28

Lampiran 5:
Skala Kesejahteraan Psikologis Lansia
Petunjuk: Bacalah dengan hati-hati pernyataan dibawah ini dan kemudian beri tanda
ceklis pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda yang sesuai dengan gambaran
perasaan anda. Harap diingat tidak jawaban salah dan benar.

No Pernyataan Sangat Setuju Tidak


Setuju setuju
1 Saya tidak takut mendengarkan pendapat orang
lain, walaupun bertentangan dengan pendapat
saya
2 Saya merasa tidak cocok dengan orang yang
berada di lingkungan panti
3 Saya tidak tertarik dengan kegiatan yang akan
meluaskan wawasan saya
4 Pada umumnya, saya merasa percaya diri dan
berpikiran positif
5 Saya sering merasa sendiri karena hanya
mempunyai sedikit teman yang bisa berbagi
6 Keputusan saya biasanya tidak dipengaruhi oleh
orang lain
7 Saya cukup baik dalam mengelola berbagai
tanggung jawab dalam kehidupan saya sendiri
8 Saya tidak ingin mencoba sesuatu yang baru,
karena hidup saya sudah baik dengan cara saya
sendiri
9 Kegiatan hidup saya sehari-hari tampak sepele
dan tidak penting bagi saya
10 Saya merasa orang-orang menyukai saya karena
saya banyak membantu mereka
11 Saya menikmati percakapan pribadi dan saling
menguntungkan dengan teman-teman
12 Saya cenderung khawatir mengenai apa yang
mereka pikirkan tentang saya
13 Saya merasa terlalu banyak tanggung jawab
14 Saya mempunyai perasaan yang tidak baik
terhadap apa yang saya coba kerjakan
15 Saya membuat beberapa kesalahan di masa lalu,
tetapi saya merasa telah mengerjakan yang
terbaik
16 Saya tidak mempunyai banyak teman yang mau
mendengarkan apa yang ingin katakan
17 Menjadi bahagia dengan diri sendiri adalah
penting bagi saya
18 Jika berpikir tentang sesuatu, saya merasa tidak
ada kemajuan dibandingkan dengan orang lain
29

19 Saya pernah membuat tujuan hidup saya, tetapi


sekarang tidak lagi karena buang-buang waktu
20 Dalam banyak hal, saya merasa kecewa dengan
pencapaian tujuan hidup
21 Tampaknya orang lain banyak memiliki teman
dibandingkan dengan saya
22 Saya merasa percaya diri, walaupun banyak orang
yang tidak sependapat dengan saya
23 Sikap saya mungkin tidak positif dimata orang
lain
24 Orang-orang mengatakan bahwa saya pemurah
dan bersedia membantu mereka
25 Sulit bagi saya untuk menerima pendapat orang
lain yang berbeda tentang sesuatu
26 Saya sulit untuk menata ulang kehidupan saya
karena saya sudah puas
27 Saya adalah orang yang aktif dalam membuat
berbagai rencana
28 Saya tahu bahwa saya dapat dipercaya dan orang
lain mengetahui tentang hal ini
29 Saya sering berubah pikiran dalam mengambil
keputusan
30 Saya adalah orang yang sulit berubah

Anda mungkin juga menyukai