Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi

a. Hasil Percobaan
Pemeriksaan Makroskopis

Tgl pemeriksaan : 12 Oktober 2020


Sampel urin : Urin sewaktu

No. Nama mahasiswa Uji warna Kejernihan Bau urin


1. Mahasiswa A Kuning muda Jernih Normal
2. Mahasiswa B Kuning tua Jernih Normal
3. Mahasiswa C Kuning muda Jernih Normal
4. Mahasiswa D Kuning muda Jernih Normal
5. Mahasiswa E Kuning muda Jernih Normal

Pemeriksaan Kimia Urin


Sampel urin: urin pagi

Tes Uji Protein


BJ Uji Carik celup (Asam
No. Mahasiswa
(piknometer) Benedict sulfo
Glukosa Protein pH salisilat
20%)
1. Mahasiswa A 1,002 (-) (-) (-) 5 (-)
2. Mahasiswa B 1,010 (-) (-) (-) 5 (-)
3. Mahasiswa C 1,006 (-) (-) (-) 6 (-)
4. Mahasiswa D 1,008 (-) (-) (-) 5 (-)
5. Mahasiswa E 1,010 (-) (-) (-) 5 (-)

Rumus BJ (piknometer)

BJ = (Bobot pikno + urin) ₋ (Bobot pikno kosong)


(Bobot pikno + air) ₋ (Bobot pikno kosong)

Pembahasan
Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pada penderita sebagai salah satu sarana
untuk menegakkan diagnosis dan mengikuti perjalanan penyakit atau pengobatan suatu
penyakit. Tujuan urinalisis secara umum adalah untuk mendeteksi kelainan ginjal, saluran
kemih, serta untuk mendeteksi kelainan-kelainan di berbagai organ tubuh lain seperti hati,
saluran empedu, pankreas.Pemeriksaan ini juga berguna untuk penapisan penyakit
asimptomatik, kongenital, atau untuk memantau efektifitas pengobatan dan komplikasi.

Komposisi zat dalam urin berpariasi tergantung zat yang dikonsumsi. Urin normal
berwarna jernih transparan, sedangkan warna kuning muda berasal dari zat warna empedu
(bilirubim dan biliverdin). Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat,
ammonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam- garam dan zat
yang berlebih di dalam darah.

Urin yang terlalu keruh, menandakan tingginya kadar unsur yang terlarut
didalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan dan adanya infeksi yang
mengeluarkan bakteri atau konsumsi air yang kurang. Bau urin dapat bervariasi karena
kandungan asaam organik yang mudah menguap. Diantarannya bau yang berlainan dari
normal seperti bau makanan yang mengandung zat atsiri seperti jengkol, pete dan durian.
Bau obat- obatan seperti terpentin, mentol. Bau ammonia biasanya terjadi jika urin
dibiarkan tanpa pengawet atau reaksi karena bakteri yang mengubah ureum didalam
kantong kemih. Bau keton sering terjadi pada penderita kencing manis dan bau busuk
terjadi pada penderita tumor disaluran kemih.

 PADA TABEL PERTAMA

Dari data di atas pengamatan di lakukan menggunakan pengamatan


makroskopis dengan jenis urine yang diambil adalah urine sewaktu. Dari hasil
pengamatan didapatkan data bahwa mahasiswa A, C, D, dan E memiliki hasil yang
sama berupa warna urin yang berwarna kuning muda, hasil kejernihan urin jernih
dan memiliki bau yang normal. Dan sampel urin mahasiswa B memiliki warna urin
yang berwarna kuning tua, hasil kejernihan urin jernih dan memiliki bau normal.

Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun
makanan. Pada umumnya warna ditentukan oleh kepekatan urin, makin banyak
diuresa makin muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar antara kuning
muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna seperti
urochrom, urobilin dan porphyrin.
Bila didapatkan perubahan warna mungkin disebabkan oleh zat warna yang
normal ada dalam jumlah besar, seperti urobilin menyebabkan warna coklat.
Disamping itu perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal,
seperti hemoglobin yang menyebabkan warna merah dan bilirubin yang
menyebabkan warna coklat.Kejernihan dinyatakan dengan salah satu pendapat
seperti jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Biasanya urin segar pada orang
normal jernih.

Maka dapat di simpulkan bahwa sampel urin mahasiswa A, C, D, E adalah


normal karena urin berwarna kuning muda hingga kuning tua, tidak berbuih, jernih
dan bau normal. Dan sampel urin mahasiswa B termasuk normal juga di karenakan
warna urin normal adalah kisaran warna kuning muda dan kuning tua, sampel tidak
berbuih, jernih, dan berbau normal.

 PADA TABEL KEDUA

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan yaitu “Pemeriksaan Urinalisis”


dengan sampel urin menggunakan metode carik celup. Adapun tujuan dilakukannya
percobaan ini adalah untuk mengevaluasi fungsi ginjal dengan cara urinalisis dan
menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh. Ginjal mempunyai
kemampuan memilih dan menahan zat-zat esensial pada saat mengekskresikan
produk akhir metabolisme dan kelebihan zat dari makanan. Maka untuk mengetahui
fungsi ginjal diantaranya dapat dilkakukan dengan cara skrining pada urin dengan
metode urinalisis.

Pada tabel diatas menunjukan bahwa BJ piknometer pada urin normal


karena bobot normal kisaran 1,002 – 1,040.Pada tes pH semua sampel menunjukan
pH normal, karena pH normal pada urin berkisar antara 5-7. Pembacaan pH
hendaknya segera dilakukan (urin dalam kondisi segar), karena urin yang lama
cenderung menjadi alkalis (karena perubahan ureum menjadi amonia).

Pada tes protein menunjukan bahwa pada semua sampel terdapat kandungan
protein, sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena
perubahan fisiologis. Selama olahraga, stres atau diet, pra-menstruasi dan mandi air
panas juga dapat menyebabkan proteinuria. Pada tes glukosa menunjukan pada
semua sampel negatif glukosa maka urin pada sampel tersebut termasuk
normal.Pada uji benedict terdapat hasil negatif semua dari kelima sampel yang
menunjukan bahwa urin normal.Begitu juga dengan uji protein (asam sulfo salisilat
20%) yang menunjukan semua sampel urin nya normal.

Maka dapat di simpulkan bahwa sampel urin mahasiswa A, B, C, D, E pada


uji BJ (piknometer), uji benedict, tes carik celup (glukosa, protein, pH), uji protein
(asam sulfo salisilat 20%) pada tabel kedua adalah normal karena uji BJ
(piknometer) masih berada diantara berbobot jenis 1,002-1,040 g/mL, pH normal
pada urine dengan kisaran pH (4,8 - 7,8) lalu untuk uji benedict, glukosa, protein,
dan uji protein (asam sulfo salisilat 20%) dengan hasil tabel semua negatif adalah
hasil dengan urin yang normal.

Anda mungkin juga menyukai