a. Hasil Percobaan
Pemeriksaan Makroskopis
Rumus BJ (piknometer)
Pembahasan
Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pada penderita sebagai salah satu sarana
untuk menegakkan diagnosis dan mengikuti perjalanan penyakit atau pengobatan suatu
penyakit. Tujuan urinalisis secara umum adalah untuk mendeteksi kelainan ginjal, saluran
kemih, serta untuk mendeteksi kelainan-kelainan di berbagai organ tubuh lain seperti hati,
saluran empedu, pankreas.Pemeriksaan ini juga berguna untuk penapisan penyakit
asimptomatik, kongenital, atau untuk memantau efektifitas pengobatan dan komplikasi.
Komposisi zat dalam urin berpariasi tergantung zat yang dikonsumsi. Urin normal
berwarna jernih transparan, sedangkan warna kuning muda berasal dari zat warna empedu
(bilirubim dan biliverdin). Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat,
ammonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam- garam dan zat
yang berlebih di dalam darah.
Urin yang terlalu keruh, menandakan tingginya kadar unsur yang terlarut
didalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan dan adanya infeksi yang
mengeluarkan bakteri atau konsumsi air yang kurang. Bau urin dapat bervariasi karena
kandungan asaam organik yang mudah menguap. Diantarannya bau yang berlainan dari
normal seperti bau makanan yang mengandung zat atsiri seperti jengkol, pete dan durian.
Bau obat- obatan seperti terpentin, mentol. Bau ammonia biasanya terjadi jika urin
dibiarkan tanpa pengawet atau reaksi karena bakteri yang mengubah ureum didalam
kantong kemih. Bau keton sering terjadi pada penderita kencing manis dan bau busuk
terjadi pada penderita tumor disaluran kemih.
Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun
makanan. Pada umumnya warna ditentukan oleh kepekatan urin, makin banyak
diuresa makin muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar antara kuning
muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna seperti
urochrom, urobilin dan porphyrin.
Bila didapatkan perubahan warna mungkin disebabkan oleh zat warna yang
normal ada dalam jumlah besar, seperti urobilin menyebabkan warna coklat.
Disamping itu perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal,
seperti hemoglobin yang menyebabkan warna merah dan bilirubin yang
menyebabkan warna coklat.Kejernihan dinyatakan dengan salah satu pendapat
seperti jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Biasanya urin segar pada orang
normal jernih.
Pada tes protein menunjukan bahwa pada semua sampel terdapat kandungan
protein, sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena
perubahan fisiologis. Selama olahraga, stres atau diet, pra-menstruasi dan mandi air
panas juga dapat menyebabkan proteinuria. Pada tes glukosa menunjukan pada
semua sampel negatif glukosa maka urin pada sampel tersebut termasuk
normal.Pada uji benedict terdapat hasil negatif semua dari kelima sampel yang
menunjukan bahwa urin normal.Begitu juga dengan uji protein (asam sulfo salisilat
20%) yang menunjukan semua sampel urin nya normal.