BAB I
PENDAHULUAN
sangat beragam bila dilihat dari aspek hubungan sosialnya. Ada siswa yang cepat
yang berlaku di sekolah, dan ada juga siswa yang lamban, terutama dalam hal
yang hampir sama, termasuk dalam aspek usia. Siswa sedang dalam masa
baru sebagai bahan pertimbangan dalam mencari jati dirinya. Dalam masa
pencarian jati diri tidak jarang mereka menemukan permasalahan atau persoalan
dirinya semakin kaya pengalaman hidup namun kadang permasalahan itu tidak
dapat mereka selesaikan sendiri yang membuat dirinya terbebani dan menghambat
peraturan tertentu, dan norma-norma sosial yang harus ia patuhi. Siswa belajar
1
2
kebutuhan kelompoknya.
mempertanyakan siapa dirinya, tapi bagaimana dan dalam konteks apa atau dalam
kelompok apa dia bisa menjadi bermakna dan dimaknakan. Pendapat tersebut
menegaskan bahwa keinginan untuk diakui dan diterima dalam kelompok akan
merupakan suatu pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah
Konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman
sebaya terhadap anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang kuat dan dapat
(Zebua dan Nurdjayadi dalam Fitriyani, dkk, 2013). Konformitas merupakan ciri
perilaku baik yang dimiliki individu. Namun bila konformitas itu negatif, maka
perilakunya akan terbentuk dengan meniru perilaku orang lain dalam kelompok,
sikap dalam mengambil keputusan juga akan dipengaruhi oleh kelompok, dan
sulit keluar dari pengaruh kelompok. Hal ini membuat individu menjadi
wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bimbingan dan konseling peserta
minuman keras, dan tawuran. Agar tidak dikucilkan biasanya tiap-tiap anggota
kelompok berusaha untuk menjadi konformis, yaitu tidak berbeda dengan orang
lain di dalam kelompoknya. Hal ini senada dengan pendapat Myers (2012 : 53)
atau kepercayaan sebagai hasil dari tekanan kelompok yang nyata atau hanya
dimana mereka kurang memiliki daya pengendalian diri yang kuat sehingga
untuk kepuasan hatinya mereka menyerang baik fisik maupun psikis orang lain
yang melibatkan orang lain baik pribadi maupun kelompok. Seluruh perilakunya
akan terbentuk dengan meniru perilaku orang lain dalam kelompok, sikap dalam
mengambil keputusan juga akan dipengaruhi oleh kelompok, dan sulit keluar dari
pengaruh kelompok.
4
melukai orang lain baik secara verbal maupun non verbal, secara fisik maupun
psikis, langsung maupun tidak langsung (Anantasari, 2006: 80) agresif merupakan
adalah sikap yang bermusuhan yang ada pada diri manusia. Agresifitas ini dapat
dilihat dari bentuk menyerang dan menghancurkan atau merusak, tetapi juga
dalam bentuk sikap bermusuhan terhadap sesama manusia (Kurt Singer, 1991:
148). Agresif adalah sikap atau tindakan yang berusaha untuk menyakiti orang
lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun penyebabnya adalah
bisa berasal dari internal yakni lingkungan keluarga, lingkungan eksternal yakni
Kendari”.
bimbingan dan konseling dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak sekolah
Kendari.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan berguna bagi Guru BK dalam