Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pelayanan kesehatan lansia?
2. Apa sasaran dari pelayanan kesehatan lansia?
3. Apa tujuan dari pelayanan kesehatan lansia?
4. Apa saja jenis-jenis pelayanan kesehatan lansia?
5. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan pada lansia?
6. Bagaimana upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan pada lansia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari pelayanan kesehatan lansia
2. Untuk mengetahui sasaran dari pelayanan kesehatan lansia
3. Untuk mengetahui tujuan dari pelayanan kesehatan lansia
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pelayanan kesehatan lansia
5. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan pada
lansia
6. Untuk mengetahui bagaimana upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan
pada lansia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayanan Kesehatan Lansia
Program pelayanan lansia disebut juga dengan posyandu lansia. Posyandu
lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa
pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses
kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota kelompok dan
kader serta tersediannya pendanaan. Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia.
Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik
dan mental emosional. ( Azizah, 2011)
Kegiatan Posyandu lansia yang berjalan 3 dengan baik akan memberi
kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga
kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal.
Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik
mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara
optimal.

2.2 Sasaran Pelayanan Kesehatan lansia


Sasaran pelayanan pada lansia dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan
tidak langsung. Sasaran langsung berupa lansia yang berusia 60 tahun keatas,
potensi serta sehat jasmani dan rohani. Sasaran tidak langsung berupa organisasi
sosial, yayasan dan LSM yang bergerak dibidang pelayanang lanjut usia,
masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah.

2.3 Tujuan Pelayanan Kesehatan Lansia


Tujuan dari pelayanan kesehatan lansia yaitu :
1. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, dan psikologi lansia secara
memadai serta teratasinya masalah-masalah akibat usia lanjut.
2. Terlindunginya lansia dari perlakuan yang salah
3. Terlaksananya kegiatan yang bermakna bagi lansia
4. Terpeliharanya hubungan yang harmonis antara lansia dengan keluarga
dan lingkungan
5. Terbentuknya keluarga dalam menajalankan tugas dan tanggung jawab
pelayanan terhadap lansia
6. Melembaganya nilai-nilai penghormatan terhadap lansia
7. Tersedianya pelayanan alternative diluar pelayanan panti sosial bagi
lansia.

2.4 Jenis Pelayanan


Jenis pelayanan lanjut usia didasarkan pada kebutuhan dan masalah lansia.
Dalam proses pelayanan, lansia dituntut untuk berperan aktif dalam berbagai
kegiatan yang bermakna bagi masa tuanya.
Berdasarkan hal tersebut pelayanan lansia meliputi :
1. Pelayanan sosial
Pelayanan ini bertujuan untuk emningkatkan kemampuan lanjut usia dala
menyesuaikan diri terhadap proses perubahan dirinya, baik secara fisik,
psikologis maupun sosial.
2. Pemeliharaan fisik dan kesehatan
Pelayanan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi
fisik lansia dan meningkatkan pemahaman dan partisipasi lansia dalam
upaya pemeliharaan fisik dan kesehatan. Pelayanan pemeliharaan fisik
dan kesehatan dilakukan melalui :
1) Pelayanan makan dan gizi, yang bertujuan untuk
menjaga/terpenuhinya kebutuhan fisik dan nutrisi. Pelayanan ini
terdiri dari penyediaan makanan, pengaturan asupan makanan
konsultasi diet, dan pemberian makanan tambahan.
2) Pelayanan kesehatan, yang bertujuan untuk memantau serta menjaga
kondisi kesehatan lansia.
3) Pelayanan kebugaran. Pelayanan ini dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan kepada lansia dalam melaksanakan
aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan fisik. Pelayanan kebugaran
meliputi, penyelenggaraan senam kesehatan yang bersifat khusus
seperti senam jantung serta penyediaan fasilitas olahraga yang sesuai
dengan kebutuhan lansia.

2.5 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia


1. Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based
geriatric service)
1) Mendayagunakan dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para
lansianya
2) Puskesmas, dokter praktek swasta merupakan tulang punggung
layanan tingkat ini
3) Puskesmas berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia 
2. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital
based community geriatric service)
1) Pada layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung
atau tidak langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah
kerjanya “Transfer of Knowledge”berupa lokakarya, simposium,
ceramah.
2) Rumah sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari
layanan kesehatan yang ada di masyarakat.
3. Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Geriatric Service)
RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang
sederhana (poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut,
klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti
werdha “nursing home”

2.6 Upaya Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia


Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan
menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan,
pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.
Pelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain:
1. Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hiduo bagi usia lanjut
agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri,
keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan
penyuluhan, dimana penyuluhan masyarakat usia lanjut merupakan hal
yang penting sebagai penunjang program pembinaan kesehatan usia
lanjut yang antara lain adalah :
1) Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini
penurunan kondisi kesehatannya, teratur dan berkesinambungan
memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan
kesehatan lainnya
2) Latihan disik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar
3) Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimbang
4) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa
5) Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat atau mengadakan
kelompok sosial
6) Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok,
alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental
7) Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar
2. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit maupun komplikasi penyakit yang disebabkan oleh
proses ketuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan :
1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan
secara dini penyakit-penyakit usia lanjut
2) Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar
3) Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya
kacamata, alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat
memberikan karya dan tetap merasa berguna
4) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan
yang maha esa.
3. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa
kegiatan :
1) Pelayanan kesehatan dasar
2) Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan.
4. Upaya rehabilitatif, yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah
menurun. Yang dapat berupa kegiatan :
1) Memberikan informasi, pengetahuan, dan pelayanan tentang
penggunaan berbagai alat bantu
2) Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat
mental perilaku
3) Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktivitas
didalam maupun diluar rumah
4) Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
5) Perawatan fisioterapi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai