Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ISLAM,SAINS DAN PRADABAN

DosenPengampu : Devi Qurniati, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Fitriani (180109026)
2. Della Sukma K (180109019)
3. Sari Kumala Dewi(180109037)
4. Nifsu Sab’an (180109024)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam
Secara etimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kosa kata
salima yang berarti selamat sentosa1. Kemudian dibentuk menjadi aslama yang berarti
taat dan berserah diri. Sehingga terbentuk kata Islam (aslama-yuslimu- islaman) yang
berarti damai, aman, dan selamat. Seperti firman Allah SWT :

)19 : ‫إن الدين عند هللا اإلسالم (آل عمران‬

Artinya : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.2

Pengertian Islam dari segi istilah adalah agama yang diturunkan Allah kepada nabi
Muhammad yang isinya bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan,
melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam jagat raya.
‫الَم‬OOO‫س‬
ْ ‫اإل‬
ِ Al-Islam terkadang berarti taat dan menyerahkan diri. Berarti juga
melaksanakan (menunaikan). Dikatakan Aslam tusy Syaia ila fulanin (bila anda
menunaikan padanya). Dapat pula diartikan masuk kedalam silm (perdamaian), atau
damai dan selamat. Penamaan dinul haq menjadi Islam adalah sesuai dengan semua
pengertian tadi. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :
َ ِّ‫سنٌ َواتَّبَ َع ِملَّةَ إِ ْب َرا ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوات ََّخ َذ هَّللا ُ إِ ْب َرا ِهي َم َخلِياًل ﴿الن‬
: ‫ساء‬ ْ َ‫سنُ ِدينًا ِم َّمنْ أ‬
ِ ‫سلَ َم َو ْج َههُ هَّلِل ِ َوه َُو ُم ْح‬ َ ‫َو َمنْ أَ ْح‬
١٢٥﴾
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya.” (QS. An-Nisa’ 4: 125.

1
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, cetakan IX, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), p.66.

2
19 : ‫آل عمران‬
Berikut ini adalah pengertian definisi agama Islam menurut ahli.

1. Menurut George Sarton, agama Islam merupakan tatanan agama yang paling
tepat sekaligus paling indah.
2. Menurut Tolstoi, agama Islam merupakan ringkasan agama yang
dikumandangkan Muhammad dan menyatakan bahwa Allah itu satu, tiada
Tuhan selain Dia. Sehingga tidak dibenarkan menyembah banyak Tuhan.
3. Menurut Leodourch, agama Islam itu adalah agama kemanusiaan alami,
ekonomis dan sekaligus moralis.
4. Menurut Massignon, agama Islam merupakan agama yang memiliki
keistimewaan, bahkan Islam sebagi ide persamaan yang benar dengan
partisipasi semua anggota masyarakat.
5. Menurut Orientalis H. I, agama Islam adalah sebaik-baiknya agama dan
ternyata Islam hingga dewasa kini masih tetap merupakan akidah agama
yang kukuh, yang memiliki kaidah kemasyarakatan yang merata, dan
sekaligus memiliki tatanan budi luhur yang sangat kuat.
6. Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawairjiri, agama Islam
adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya
dan melaksanakan syariat-Nya dengan penuh ketaatan atau melepaskan dari
kesyirikan.
7. Menurut Umar bin Khaththab, agama Islam adalah agama yang diturunkan
Allah kepada Muhammad Saw. Agama ini meliputi: Akidah, Syariat, dan
Akhlak.
8. Menurut Abu Said Al-Hasan Al-Bashri, agama Islam ialah kepasrahan hati
anda kepada Allah, lalu setiap orang muslim merasa selamat dari gangguan
anda.
B. Karakteristik Islam
Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan
ajaran Islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu
yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang
diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al Qur'an dan
diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti karakteristik ajaran Islam
dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang
berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama,
muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, social, politik,
pendidikan, kesehatan,pekerjaan,dan disiplin ilmu yang baik dan benar.
konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat
dikemukakan sebagai berikut.
1. Dalam Bidang Agama
Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang agama,
Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah
sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin
dilawan atau diingkari.3Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya yang
dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme
dan syirik.
2. Dalam Bidang Ibadah
Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena
didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid4. Ibadah adalah sebagai upaya
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintahNya dan
menjauhi semua laranganNya. Ibadah ada yang umum ada yang khusus. Yang
umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah SWT, sedangkan yang
khusus adalah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT akan perincian-
perinciannya, tingkat, dan cara-caranya yang tertentu.5

3. Dalam Bidang Akidah

3
Ibid p.80.

4
QS. Adz-Dzariyat:56
5
Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977) cet. II hlm 44 dan 47.
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ialah
bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinnya maupun prosesnya. Yang
diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah SWT.6 Murni dalam
isinya artinya bahwa keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh melenceng atau
diberikan kepada yang lain sealin Allah SWT. Murni dalam prosenya artinya
adalah bahwa dalam prosesnya harus langsung tidak boleh diwakilkan atau
melalui perantara. Akidah yang seperti iitulah yang akan melahirkan benntuk
pengabdian hanya kepada Allah SWT, yang selanjutnya dapat berdampak
kepada cara bertingkah laku, dan pada akhirnya berbuat dan menimbulkan amal
sholeh.
4. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap
terbuka, akomodatif, tetapi juga selekttif. Dari satu segi Islam terbuka dan
sangat akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi
bersamaan denga itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima
selurh jenis ilmu dan kebbudayaan, melainkan ilmu dfan kebudayaann yang
sejalan dengan Islam.7 Bagaimanapun Islam adalah mata rantai peradaban
dunia. Dalam sejarah kita melihat Islam mewariskan peradaban Yunani-Roma
di Barat, dan peradaban-peradaban Persia, India, dan China di Timur. Islam
bertindak sebagai pewaris utama yang kemudian diambil aliih oleh peradaban
Barat sekarang melalui Renaissans. Secara garis besar dapat kita simpulkan
bahwa Islam menjadi mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia.
Karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengeahuan dan kebudayaan tersebut
dapat dilihat dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat tersebut terdapat kata
iqra' yang diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak hannya berarti
membaca dalamm arti bahasa, tetapi berarti menelaah, mengobservasi,
membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis, dan penyimpulan
secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakan dalamm proses

6
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, cetakan kesembilan, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), p.84.

7
Majid , Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), cetakan II.
mempelajari sesuatu. Hal itu dapat digunakan untuk menngembangkan ilmu
pengetahuan. Artinnya Islam mendorong manusia agar memiliki ilmu
pengetahuan dengan cara menggunakan akalnya untuk merenung, berpikir dan
sebagainya.
5. Dalam Bidang Pendidikan
Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas,
Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam pendidikan. Islam memandang
bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan,
dan berlangsung sepanjang hayat. Seperti yang terkutip di hadist Rasul.
"Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan.
Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat". Di dalam Islam
banyak diketahui metode-metode pembelajaran seperti: ceramah, tanya jawab,
diskusi, demontrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata,cerita,
hukuman, nasihat, dan sebagainya.
6. Dalam Bidang Sosial
Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonnjol karena
seluruh bidang ajaran Islam adalah untuk kesejahteraan manusia. Islam
menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan
kesabaran, kesetiakawanan, kerukunan antar tetangga, tenggang rasa dan
kebersamaan. Menurut penelitian yang dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam
ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar daripada urusan
ibadah. Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari
aspek kehidupan ritual.8 Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini
masjid, tempat mengabdi pada Allah SWT. Muamalah jauh lebih luas dari pada
ibadah (dalam arti khusus). Dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengingatkan
imam supaya memperpendek shalatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit,
orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan. Istri Rasulullah
SAW Siti Aisyah, mengisahkan: Rasulullah SAW shalat di rumah dan pintu
terkunci. Lalu aku datang (dalam rijwayat lain aku minta dibbukakan pintu),
maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudian kembali ke tempat

8
Ibid p.89.
shalatnya. Hadist ini diriwayatkan oleh lima orang perawi, kecuali Ibn Majah.
Lalu Islam sangat menilai bahwa ibadah berjamaah atau bersama-bersama
denggan orang lain lebih tinggi dari pada yang dilakukan secara perorangan,
dengan perbandingan 27 derajat. Dari sini kita mengetahui betapa Islam dan
ajarannya menjunjung tinggi nilla-nilai sosial.
7. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandng bahwa kehidupan yang harus dijalani seorang manusia
adalah kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Urusan dunia dikejar
untuk mencapai kehidupan akhirat, dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia.
Seperti hadistnabi yang diriwayatkan oleh Ibn Mubarak yangartinya: Bukanlah
termasuk orang yang baik diantara kamu adalah orang yang meninggalkan
dunia untuk mengejar kehidupan akhirat, dan orang yang meninggalkan akhirat
untuk mengejar kehidupan dunia.9 Orang yang baik adalah orang yang meraih
keduanya secara seimbanng, karena dunia adalah alat untuk menuju akhirat, dan
jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan untuk urusan dunia. Dari sini dapat
kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan kehidupan dunia, dan kehidupan
dunia tidak akan lepas dengan yang namanya ekonomi. Alam raya ini adalah
sesuatu yang diciptakan manusia untuk dimanfaatkan manusia bukan malah
menjadi obyek sesembahan. Maka cara terbaik untuk mensyukurinnya adalah
dengan mengggunakan dan memanfaatkannya dengan baik dan benar untuk
keperluan ekonomi yang menopang kehidupan dunia. Dengan demikian bukan
hanya semakin mantap iman kita, juga akan merasakan manfaat atas segala
ciptaan Tuhan itu. Dari keadaan demikian, maka kita akan memanfaatkan
kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan hasil ekonomi yang
kita dapat halal dan berbuah barakah.
8. Dalam Bidang Kesehatan
Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai
kesehatan. Ajaran Islam memegang prinsip pencegahan lebih baik daripada
penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-wiqayah khair

9
Ibid p.90.
min al-'laj.10 Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan
segi kebersihan lahir dan batin. Kabersihan lahir dapat mengambil bentuk
kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan,
minuman, dan lain sebagainya. Dalam hubbungan ini kita dapat menelaah ayat
Al-Quran yang artinya: Seesungguhnya Allah menyukai orang-oang yang
bertaubat dan senang kepada orang-orang yang membersihkan diri.11 Bertaubat
yang dikemukakan di atas akan menghasilkan keseehatan mental, dan
kebersihan lahiriah akan menghasilkan kesehatan fisik. Selanjutnya kita baca
lagi ayat Al-Quran yang artinya: Dan bersihkanlah pakaianmu dan
tinggalkanlah segala macam kotoran.12

9. Dalam Bidang Politik


Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat dijketahui melalui konsepsinya dalam
bidang politik. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah
menaati ulil amri yang terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik,
pemerintah dan negara. Dalam hal ini Islam tidak menerangkan atau menyuruh
ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki suatu ketaatan yang kritis dan selektif,
maksudnya adalah jika pemimpin tersebut berpegang teguh kepada tuntunan
Allaj SWT dan RasulNya maka kita patut mentaatinya, tetapi jika pemimpin
tersebut bersebalahan dan bertentangan dengan kehendak Allas SWT dan
RasulNya maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang
benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika pemimpin tersebut juga tidak
menghiraukan, boleh saja untuk tidak dipatuhi13. Masalah politik ini selanjutnya
berhubungan dengan bentuk pemerintahan.Dalam sejarah kita mengetahui
berbagai bentuk pemerintahan, seperti republik yang dipimpi presiden, kerajaan
yang dipimppin raja, dan sebagainya. Islam tidak menetapkan bentuk
pemerintahan tertentu. Oleh karena itu setiap bangsa boleh menentukan bentuk

10
Ibid p.91

11
QS. Al-Baqarah : 222.

12
QS. Al-Mudatsir : 4-5.
13
Ibid p.92.
pemerintahannya masing-masing. Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan
tersebut digunakan sebagai alat untuk menegakkan keadilan, kemakmuran,
kesejahteraan, keamanan, kedamaian, dan ketentraman masyarakat.
10. Dalam Bidang Pekerjaan
Karakteristik Islam selanjutnya dapat dilihat dari ajarannya mengenai
kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas
dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah
kepada pengabdian kepada Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang
lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada
kualias manfaat kerja. Seperti pada ayat Al-Quran yang artinya adalah Dialah
yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa di antara
kamu yang paling baik amalnya.14 Ayat tersebut dengan tegas menerangkan
bahwa siapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling banyak amalnya.
Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain. Seperti di hadist
Rasul bahwa orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi yang
lainnya.15 Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam
memandang kerja yang dilakukan haruslah profesional, yaitu kerja yang
didukung pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya.
Suatu pekerjaan yang diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah
kehancurannya.16
11. Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan
dengan ciri-cirinya yang khas tersebut, Islam juga hadir sebagai sebuah disiplin
ilmu, yaitu ilmu keIslaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu keIslaman adalah
Al-Quran/Tafsir, Hadist/Ilmu Hadist, Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum
Islam (Fiqh), Sejarah dan Kebudayaan Islam serta Pendidikan Agama Islam.
Inilah yang selanjutnya membawa kepada timbulnya berbagai jurusan dan

14
QS. Al-Mulk: 2.
15
Hadist kelas 1 KMI.
16
Ibid p. 93.
fakultas di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang tersebar di Indonesia, serta
berbagai Perguruan Tinggi Islam swasta lainnya di tanah air.
C. Pengertian sains
Istilah sains diambil dari bahasa Latin scio, scire, scientia, yang bermakna a
ku tahu, mengetahui, pengetahuan” tentang apapun oleh siapapun dengan cara
apapun.Sains berarti ilmu, sains juga dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan)
itu dan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktika. 17 sains
adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau
pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang
terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal
ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi di alam.
Sains menurut para ahli :
1. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses.
2. Kuslan Stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan pengetahuan dan
cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains
merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.
3. Sardar berpendapat bahwa sains adalah sarana yang pada akhirnya mencetak
suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya.
Sedangkan ilmu sains yang tergolong dalam kumpulan ilmu sains terapan
(telah mengalami penyesuaian, antara makna dengan kenyataan) adalah
dikaitkan dengan teori dan dasar untuk menciptakan sesuatu hasil yang dapat
memberi manfaat kepada manusia. Sehingga sains mengkaji tentang
fenomena fisik.Dari beberapa pengertian diatas, maka secara ringkas sains
merupakan ilmu/pengetahuan yang dapat menjelaskan sebuah
gejala/fenomena alam, sehingga berguna bagi kehidupan manusia.

17
U. Maman, Pola berpikir sains; Membangkitkan Kembali Tradisi Keilmuan Islam
D. Ruang lingkup sains
Sains memiliki ruang lingkup yang terbatas yaitu hanya kepada hal yang
dapat di pahami oleh indera kita seperti pengelihatan, pendengaran, rabaan,
sentuhan, dan juga ucapan. Adapun sains membatasi ruang jelajahnya hanya pada
alam materi atau semua bentuk pengalaman manusia. Artinya, objek penelaan sains
meliputi segenap gejala yang dapat ditangkap oleh pengalaman manusia lewat
pancaindra. Dengan demikian, segala sesuatu yang ada di alam sekitar menjadi
ranah kajian ini.
Ilmu sains tidak dapat sdipergunakan untuk hal-hal yang tidak dapat
diterima oleh akal sehat manusia, seperti mendefenisikan sang pencipta Allah
AWT., tidak ada ilmu sains yang mampu sampai pada pembahasan itu. Sains
hanya terbatas pada hal-hal yang dapat dijangkau oleh indra manusia, contohnya
ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mencakup ilmu fisika, kimia biologi dan lain-
lain, dan juga ilmu pengetahuan sosial (IPS) seperti ilmu sosial, budaya dan lain-
lain.
E. Klasifikasi sains
Bidang sains dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yang diantaranya
adalah:
1. Kimia (Chemistry)
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan,
struktur, sifat, dan perubahan materi
2. Biologi (Biology)
   Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.
3. Fisika (Physics)
     Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak
dan prilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang
berkaitan seperti energi dan gaya.
4. Ilmu astronomi
Adalah ilmu yang meneliti beda langit (bintang, planet, komet dll) serta
fenomena-fenomena alam yang terjadi diluar atmosfer bumi.
5. Ilmu geografi
Geografi adalah ilmu yang mmpelajari tentang lokasi serta persamaan dan
perbedaan kekurangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi. 18

18
Wolszczan, A.; Frail, D. A. (1992). "A planetary system around the millisecond pulsar PSR1257+12". Nature. 355 (6356): 145–
147
DAFTAR PUSTAKA

Amin , Ahmad, Fajar Islam, (Cirebon: 1967), cetakan I.

Almusawa , Nabiel Fuad, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Syaamil Cipta Media,
2005), cetakan I.

As’ad,Aliy.2007.Terjemah Ta’limul Muta’allim Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu


Pengetahuan.Kudus:Menara Kudus.

Fauziyah, Lilis R.A. dan Andi Setyawan. 2009. Kebenaran al-Qur’an dan Hadits. Solo:
Tiga Serangkai.

Majid , Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina,
1992), cetakan II.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), cetakan IX.
Razak , Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II.

U. Maman, Pola berpikir sains; Membangkitkan Kembali Tradisi Keilmuan Islam (Bogor,
QMM Pusblishing 2012), hal. 95

Wolszczan, A.; Frail, D. A. (1992). "A planetary system around the millisecond pulsar
PSR1257+12". Nature. 355 (6356): 145–147.

Anda mungkin juga menyukai