Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

BOTANI TUMBUHAN RENDAH TEORI

(Pteridophyta)

Oleh :

Sudiman Nur Fajri (1913041015)

2A Pendidikan Biologi
JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2020
1. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang tidak memiliki kambium karena kambium
hanya dimiliki oleh tumbuhan berkayu. Namun batang tumbuhan paku memiliki xylem
dan floem sebagai berkas pengangkut. Perkembangan tumbuhan yang mempunyai
kambium dengan tumbuhan paku dari segi morfologinya yaitu akarnya sama-sama akar
sejati, pada paku memiliki rhizoid sebagai alat perkembangbiakan. Tangkai daun paku
kecil, daun paku memiliki spora. Tanaman paku tidak seperti tanaman pada umumnya
yang memiliki kambium karena kambium hanya dimiliki oleh tumbuhan berkayu..
Tanaman paku ini umumnya tidak memiliki kambium, tetapi batang tumbuhan paku
tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat
jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki
pembuluh angkut (tracheophyta). Batang tumbuhan paku memiliki xylem dan floem
sebagai berkas pengangkut. Perkembangan tumbuhan yang mempunyai kambium
dengan tumbuhan paku dari segi morfologinya yaitu akarnya sama-sama akar sejati,
pada paku memiliki rhizoid sebagai alat perkembangbiakan. Tangkai daun paku kecil,
daun paku memiliki spora.
2. Letak gamet jantan dan betina pada proses terajadinya pembuahan dan embryogenesis
sehingga terbentuklah individu baru pada tumbuhan paku.

•Gametofit paku disebut juga protalus (Prothallus, ketika baru berkecambah menjadi
spora) atau protalium (Prothallium dalam bentuk dewasa dan siap menghasilkan organ
kelamin/ seksual.
• Sporofit paku adalah suatu fase dimana terjadinya pembentukan spora, fase ini juga
disebut aseksual karena pembetukan spora tidak melibatkan sel kelamin jantan maupun
betina. Generasi ini memiliki dua set kromosom dalam sel mereka yang bersifat
diploid.
3. A. Perkembangan spora pada paku homospora
B.Perkembangan spora pada paku hetrospora

4. Pembelahan Bentuk hati (Protallus)

SORUS
5. Perbedaan paku kelas Psiloptinae, Lycopodinae, Equisetinae, Isotinae, dan Filicinae.
Psiloptinae adalah tumbuhan paku purba yang sebagian besar sudah punah. Kelas
Psiloptinae sporofitnya tidak mempunyai akar sejati, tetapi masih mempunyai rhizoid,
mempunyai batang yang sering tidak berdaun jika berdaun maka daunnya tidak berurat.
Sporangiumnya tunggal, terletak terminal pada ujung cabang atau ketiak daun.
Sedangkan Kelas Lycopodinae sporofitnya terdiri atas akar, batang, dan daun, menjalar
pada tanah. Batang kecil dengan percabangan yang dikotom. Daun banyak, kecil-kecil,
tersusun dalam lingkaran spiral atau berhadapan. Sporangiumnya tunggal, terletak pada
ketiak daun. Sedangkan Equisetinae batangnya beruas, berbuku dan berongga,
mengandung silika. Daun kecil-kecil seeperti gigi atau sisik, terletak melingkar pada
buku-buku. Sporangiumnya melekat pada sporifil yang berbentuk perisai dan bertangkai.
Sedangkan isoetinae rupanya seperti rumput dengan batang yang seperti umbi. Dari
batang keluar akar-akar yang bercabang menggarpu. Pada bagian atas terdapat suatu
rozet daun, terdiri atas daun-daun yang berujung lancip, panjang sampai 1 m. Daun
pangkalnya melebar, mempunyai mesofil sederhana. Sedangkan Filicinae daunnya
besar, pada waktu muda mengulung. Tidak dibentuk strobilus. Sporangium terletak pada
bagian ventral daun sebelah pinggir. Sporangium berkelompok dalam sorus dengan atau
tanpa selaput atau insidium.
6. Eusporangiatae adalah kelompok dalam tumbuhan paku yang pembentukan
sporangianya melibatkan beberapa sel-sel epidermis (daun). Ini Berlawanan dengan
Leptosporangiatae yang pembentukan sporangianya berasal dari satu sel induk.
Kelompok paku ini dapat menghasilkan ribuan spora dari satu sporangium. Ciri lainnya
adalah biasanya sistem perakarannya sederhana dan gametofitnya dapat hidup bertahun-
tahun lamanya. Sementara itu eligula dan ligula licopods merupakan anggota dari kelas
paku kawat (Lycopodinae) yang memiliki ciri khas yaitu memiliki ligula (lidah-
lidah/sisik) pada bagian bawah sisi atas daun, yang berfungsi sebagai alat penghisap air.
Berdasarkan ada tidaknya ligula kelas ini dibedakan menjadi dua golongan yaitu paku
eligula dan paku ligula licopod. Paku eligula adalah golongan paku kawat yang tidak
memiliki ligula pada daunnya (contohnya Lycopodium sp.), sedangkan ligula licopod
adalah golongan paku kawat yang memiliki ligula pada daunnya (contohnya Selaginella
sp).
7. Pembelahan meiosis pada tumbuhan paku terjadi pada saat pembelahan sel induk spora
yang bersifat diploid atau 2n menjadi spora yang bersifat haploid atau n yang terjadi di
dalam sporangium atau kotak spora. Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan
yang mempunyai ciri utama yaitu:1. Terjadinya reduksi jumlah kromosom dari induknya
misalnya yang bersifat diploid atau 2n menjadi sel anakan yang bersifat haploid atau n.2.
Dari satu sel indukan dapat menjadi 4 sel anakan. Ciri meiosis tersebut hanya muncul
pada saat pembentukan spora di dalam sporangium.
8. Sporangium sering disebut sebagai kotak spora. Sporangium berfungsi sebagai tempat
pembentukan spora. Saat spora di dalam sporangium masak, maka sporangium akan
terbuka dan spora akan keluar dari sporangium ke lingkungan untuk kemudian tumbuh
menjadi individu baru. Sedangkan fungsi dari Sporokarp adalah organ penyimpan spora
pada pterydophyta.
Pada tumbuhan paku, sporangium akan terkumpul dan tertutup indusium saat masih
muda dan kita sebut sebagai sorus. Sorus terletak di permukaan bawah daun paku. Saat
spora di dalam sporangium telah masak, akan disimpan di sporokarp setelah itu spora
akan keluar dari sporangium ke lingkungan kemudian tumbuh menjadi protalium untuk
melanjutkan daur hidupnya. Pembentukan spora pada sporangium paku terjadi secara
meiosis.
a. Paku Telanjang (Psilophyta)

Jenis tumbuhan paku ini mempunyai cabang-cabang yang berbentuk garpu dengan
sporangium pada setiap ujungnya.Mereka memperoleh makanan dengan
bersimbiosis dengan jamur, itu sebabnya paku telanjang tidak memiliki klorofil.
Jenis tumbuhan paku telanjang , yaitu:
a. Rhynia major
b. Psilotum
b. Paku Semanggi Air (Marsilea Crenata)

Tanaman paku semanggi air memiliki ciri-ciri seperti tanaman memiliki spora,
batangnya mudah untuk dipatahkan.mempunyai sporokarp untuk menyimpan spora
Sebagai tanaman medis berikut beberapa manfaat tumbuhan semanggi air bisa
digunakan:
* Daun dan sporokarpnya dapat dikonsumsi.
* Bisa diolah untuk obat herbal.
* Sebagai tumbuhan bioremediasi atau menyerap logam berat dalam tubuh.
9.

Paku Equsetinae dianggap sebagai tumbuhan paku peralihan, yaitu tumbuhan paku
yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina.
Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut mempunyai bentuk dan ukuran
seragam.Siklus ini dimulai dari spora jantan dan betina, yang masing-masing dari
keduanya akan menghasilkan protalium dan protalin (sebutan untuk protalium betina).
Protalium akan menghasilkan anteridium (penghasil sperma), dan protalin akan
menghasilkan arkegonium (penghasil sel telur). Keduanya akan bertemu dan menjadi
sebuah zigot yang sporofil. Kemudian sporangium akan terbentuk, dan menghasilkan
sel induk spora jantan dan betina. Sel induk spora yang matang akan mengalami
pembelahan meiosis menghasilkan spora yang haploid sehingga mengakibatkan
sporangium pecah dan spora berhamburan. Spora tersebut akan kembali lagi memulai
siklus hidupnya.
10.
- Spora dapat ditemukan pada bagian sporangium yang merupakan tempat pembentukan
spora. Sporangium tumbuhan biasanya terdapat pada bagian bawah daun atau
permukaan bawah daun, ketiak daun, ujung batang atau cabang batang, dan di badan
buah. Sporangium bisa terdiri dari satu sel atau bisa juga merupakan multisel. Semua
tanaman, jamur, dan banyak makhluk lainnya menghasilkan sporangium pada waktu
tertentu dalam siklus kehidupan mereka. Sporangium dapat menghasilkan spora
dengan cara mitosis, tetapi pada hampir semua tanaman darat dan banyak jenis fungi,
sporangium merupakan tempat berlangsungnya meiosis dan secara genetis
menghasilkan spora dengan haploid yang berbeda.
- Pelepasan spora dari sporangium terdasi pada saat sporangium kering, analus
membuka dan terlemparlah spora-spora ke luar. Spora jatuh pada tempat yang lembab
akan tumbuh menghasilkan antheridium dan archhegonium.
- Faktor yang menyebabkan pelepasan spora dari sporangium adalah :
1. Pada saat sporangium kering.

Anda mungkin juga menyukai