Disusun Oleh :
Kelas E
Kelompok 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Hasil Ternak.
Laporan ini disusun untuk dapat dijadikan suatu acuan dan bahan
Penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Atas selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
kekurangan. Untuk itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................iv
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Telur......................................................................................3
2.2 Struktur Fisik Telur.................................................................................4
2.3 Nilai Gizi Telur Angsa............................................................................5
III PEMBAHASAN
3.1 Komposisi Pada Telur.............................................................................7
3.2 Nilai Gizi Telur........................................................................................9
IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
iv
1
PENDAHULUAN
memiliki kandungan gizi yang lengkap dan baik bagi pertumbuhan. Sebutir telur
dapat memberikan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat gizi
yang sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan
Telur dibutuhkan oleh tubuh manusia karena bernilai gizi tinggi. Selain
mengandung kadar protein yang tinggi, telur juga merupakan sumber zat besi,
beberapa mineral dan vitamin, sehingga telur merupakan bahan pangan hewani
unggas yang diternakkan. Jenis telur yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam,
telur puyuh dan telur bebek. Telur ayam lebih banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari karena mudah diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia
seperti sebagai bahan pencampur makanan, bahan pembuatan roti, obat, dan
sebagainya. Telur ayam mempunyai bentuk fisik bulat sampai lonjong dengan
ukuran yang berbeda-beda, tergantung jenis hewan, umur dan sifat genetiknya.
Telur tersusun atas tiga bagian yaitu kulit telur, putih telur dan kuning telur.
Berdasarkan uraian di atas, makalah ini akan membahas mengenai komposisi dan
II
TINJAUAN PUSTAKA
rendah. Telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk unggas untuk
perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur
akan semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian
utama;kulittelur, bagian cairan bening, dan bagian cairan yang berwarna kuning
(Rasyaf, 1990).
Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi
karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
seperti protein dengan asam amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral, serta
memiliki daya cerna yang tinggi. Telur merupakan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Hal ini ditandai dengan rendahnya zat yang tidak dapat diserap setelah
telur dikonsumsi. Akan tetapi disamping bernilai gizi tinggi, telur juga
mempunyai sifat yang kualitasnya mudah rusak .Oleh sebab itu perlu dilakukan
suatu tindakan atau usaha-usaha bidang teknologi kualitas dan penanganan pasca
produksi telur . Tindakan ini penting agar produksi telur yang dicapai dengan
segala usaha ini dapat sampai ke konsumen dengan kualitas yang masih tetap baik
(Sulistiati, 2003) .
4
Dewasa ini, dari berbagai jenis telur yang dikenal orang yang paling
banyak dikonsumsi adalah telur ayam dan telur bebek. Selanjutnya menyusul telur
puyuh dan telur penyu. Sedangkan telur angsa, kalkukn dan unggas-unggas
hias saja. Ada dua macam telur ayam yang diminati orang yaitu telur ayam
kampung dan telur ayam ras. Telur ayam kampung rata-rata ukurannya lebih kecil
dibanding telur ayam ras. Tapi harga telur ayam kampung diberbagai tempat
harganya lebih mahal dibandingkan ayam ras. Telur ayam kampung banyak
dipakai orang untuk bahan ramuan jamu, sedang telur ayam ras khusus untuk
Telur angsa, sama halnya dengan telur ayam dan telur bebek, telur angsa
sering digunakan untuk membuat kue karena proteinnya yang tinggi di dalam
putih telur. Ukurannya sedikit lebih besar dari pada telur bebek, kurang lebih 2,5
Telur mempunyai bentuk fisik bulat sampai lonjong dengan ukuran yang
berbeda-beda, tergantung jenis hewan, umur dan sifat genetiknya. Telur tersusun
atas tiga bagian yaitu kulit telur, putih telur dan kuning telur.
organik. Pada bagian permukaan kulit terdapat pori-pori. Pada telur yang masih
baru, pori-pori masih dilapisi kutikula yang terdiri dari 90% protein dan sedikit
mikroba. Kerabang telur atauegg shell mempunyai dua lapisan yaitu pongy layer
5
dan mamillary layer yang terbungkus oleh lapisan lendir berupa kutikula. Lapisan
luar terbentuk dari kalsium, phosphor dan vitamin D yang merupakan lapisan
paling keras yang berfungsi melindungi semua bagian telur. Tebal tipisnya
kerabang telur tergantung pada jumlah kalsium yang terdapat pada pakan.
Terdiri dari 40% putih telur encer dan 60% lapisan putih telur kental.
Bagian putih telur tidak tercampur dengan kuningnya karena adanya kalaza yang
mengikat bagian kuning telur dan membran vitelin yang elastis. Putih telur atau
dari total berat telur. Persentasi putih telur pada ayam petelur bervariasi secara
keseluruhan tergantung dari strain, umur ayam dan umur dari telur (Kartasudjana,
terbanyak dalam telur. Kuning telur mengandung air sekitar 48 % dan lemak33 %.
telur terdiri atas protein, terutamalisosin yang memiliki kemampuan anti bakteri
berat 340 g. Inkubasi berlangsung selama 34-45 hari. Angsa adalah anggota
terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu burung air terbesar yang
dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa Putih, AngsaTrompet, dan
6
Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan
saudaranya, angsa berleher pendek, angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan
secara proporsional memiliki kaki dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa,
mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan
paruh.
Telur angsa ukurannya lebih besar dari telur bebek, berwarna putih bersih
dengan flavor yang lebih kaya dari telur ayam. Telur angsa rebus memiliki 20 g
protein, besi dan vitamin A. Kandungan kolesterol telur angsa sekitar 1227 mg,
III
PEMBAHASAN
Telur adalah produk ternak yang diperlukan sehari – hari dari manusia
yang sangat penting sebagai sumber protein utama. Protein yang terdapat pada
tiap jenis telur memiliki perbedaan yang terkadang sangat besar atau relative
sama. Oleh karena itu dalam menkonsumsi telur sangat diperlukan perhatian
Telur utuh terdiri atas beberapa komponen yaitu air 66% dan bahan kering 34%
yang tersusun atas protein 12%, lemak 10%, karbohidrat 1% dan abu 11%.
Persentase kuning telur sekitar 30%-32% dari berat telur. Kuning telur
terdiri atas membran kuning telur (vitellin) dan kuning telur sendiri. Kuning telur
Selain itu pula Akoso (1993) menyatakan bahwa kuning telur mengandung air
sekitar 48% dan lemak 33%. Kuning telur juga mengandung vitamin, mineral,
pigmen, dan kolestrol. Asam lemak yang banyak terdapat pada kuning telur
adalah linoleat, oleat dan stearat. Telur konsumsi diproduksi oleh ayam betina
tanpa adanya ayam jantan (Bell dan Weaver, 2002). Warna kuning telur
dipengaruhi oleh pakan. Apabila pakan mengandung lebih banyak karoten, yaitu
Persentase putih telur (albumen) sekitar 58%-60% dari berat telur itu.
Putih telur terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan kental dan lapisan encer. Lapisan
kental terdiri atas lapisan kental dalam dan lapisan kental luar. Lapisan kental
dalam hanya 3% dari volume total putih telur. Lapisan kental dalam ini
membentuk kalaza yang terpelintir dari membran kuning telur ke arah kerabang
telur. Kalaza ini berfungsi sebagai tali untuk menahan kuning tetap berada di
tengah telur. Lapisan kental luar 57% dari total putih telur. Lapisan kental ini
ovomucin protein. Lapisan encer terdiri dari lapisan encer dalam dan lapisan encer
luar yang masing-masing mewakili 17% dan 23% dari jumlah total volume putih
telur (Bell dan Weaver, 2002). Putih telur terdiri atas protein terutama lisosin yang
(Akoso, 1993).
sekitar 10%-12% dari berat telur. Kerabang telur terdiri atas lapisan kristal
vertikal, lapisan palisade dan lapisan mamilari. Komponen kerabang telur ayam
terdiri atas 95% zat anorganik, 3,3% protein dan 1,6% air, zat anorganik utama
besi dan belerang. Lapisan kristal terdiri atas kalsium dan magnesium karbonat.
Kerabang telur dilindungi oleh lapisan kutikula luar dan membran kerabang
dalam. Membran sel kerabang telur terdiri atas dua lapisan membran, yaitu
membran sel luar yang melindungi kerabang telur dan membran sel dalam yang
9
lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi sehingga digemari banyak orang, di dalam
telur mengandung berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, hal inilah
yang menyebabkan telur sangat diminati oleh masyarakat. Selain itu kandungan
telur inilah yang menjadi patokan untuk menilai kualitas telur, sehingga kualitas
telur baik dalam maupun luar sangat penting untuk diperhatikan. Kandungan gizi
telur terdiri dari: air 73,7%, Protein 12,9 %, Lemak 11,2% dan Karbohidrat 0,9%.
Dan kadar lemak pada putih telur hampir tidak ada. Hampir semua lemak di
dalam telur terdapat pada kuning telur ,yaitu mencapai 32%, sedangkan pada putih
Berdasarkan berat telur ayam, maka bagian telur terdiri dari kuning telur
sekitar 30%-32%, albumin sekitar 58%-60%, dan kulit telur sekitar 10%-12%.
Albumin atau putih telur mengandung protein paling tinggi, tetapi disamping
10
mempunyai manfaat sangat besar bagi tubuh manusia, albumin merupakan bahan
mempengaruhi sifat fungsional telur. Putih telur merupakan bagian telur yang
mengandung protein dalam berbagai jenis Protein ,putih telur terdiri atas protein
serabut dan protein globular. Protein telur dibedakan atas protein sederhana dan
protein konyugasi (protein yang berikatan dengan senyawa lain). Pada putih telur,
protein konyugasi lebih banyak terdapat pada kuning telur. Protein putih telur
keseluruhan .Volume putih telur dan tinggi putih telur dipengaruhi oleh tingkat
keenceran putih telur. Pada kondisi encer, volume putih telur akan cenderung
besar (dalam berat yang sama). Hal ini disebabkan jarak antara partikel dalam
putih telur yang encer lebih jauh dibandingkan dengan putih telur kental. Sifat
sehingga tinggi putih telur akan menurun. Umumnya telur segar memiliki putih
telur yang masih kental. Putih telur yang encer dipicu oleh kerusakan pada jala-
mengakibatkan air dari protein putih telur akan keluar dan putih telur menjadi
encer. Perbedaan putih telur kental dan encer terutama disebabkan oleh perbedaan
kandungan ovomucinnya. Ovomucin pada putih telur kental kira-kira empat kali
lebih banyak dari pada putih telur encer (WINARNO dan KOSWARA, 2002).
(1) Protein
lainnya. Karena kandungan asam aminonya, sekitar 6 gram protein dalam telur
lebih gampang diserap dan dipergunakan tubuh secara efisien. Telur juga hanya
mengandung 74 kalori.
(2) Kolin
Kuning telur merupakan salah satu sumber nutrisi kolin. Nutrisi penting
ini diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dan juga fungsi otak pada orang
dewasa.
Kedua zat penting yang juga ditemukan dalam sayur kale dan bayam ini
juga terdapat pada kuning telur. Fungsinya antara lain mencegah kerusakan mata,
terutama katarak dan degenerasi makula. Meski kandungan lutein dan zeaxanthin
dalam telur lebih sedikit daripada pada sayuran hijau, tapi fitokemikal ini lebih
(4) Vitamin D
Telur merupakan salah satu sumber alami vitamin D yang penting untuk
tulang dang gigi. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan menjaga
Telur sangat baik sebagai sumber protein, asam lemak tak jenuh, vitamin,
dan mineral. Telur yang biasa dikonsumsi di Indonesia yaitu telur ayam ras
(negeri) dan ayam kampung (buras). Telur ayam ras dengan buras memiliki
kandungan gizi yang hampir serupa. Jika dilihat dari komposisi kimianya,
Muchtadi dkk. (2010), perbedaan yang terlihat terletak pada kandungan lemaknya
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
(1) Komposisi telur terdiri dari kuning telur sekitar 30%-32%, albumin sekitar
58%-60%, dan kulit telur sekitar 10%-12%. Komposisi kuning telur adalah
air 50%, lemak 32%-36%, protein 16% dan glukosa 1%-2% serta
stearat. Komposisi putih telur dari lapisan encer dalam dan lapisan encer
luar yang mewakili 17% dan 23% dari jumlah total volume putih telur.
Komponen kerabang telur terdiri atas 95% zat anorganik, 3,3% protein dan
1,6% air, zat anorganik utama (kalsium karbonat) serta anorganik lainnya
2) Kandungan gizi telur terdiri dari air 73,7%, protein 12,9 %, lemak 11,2%
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. 2010. Alfabeta CV. Bogor
Rasyaf, M. 1990. Pengelolaan Produksi Telur. Yogyakarta : Kanisius.
Stadelman, M. J., O.J. Cotterill. 1995. Egg Science and Technology. The AVI
Publishing, Inc. Westport. Connecticut.
Stadelman, W. J. and O. J. Cotteril.1995.Egg Science and Technology.4thEdition.
Food Products Press.An Imprint of the Haworth Press. Inc.New York
Yamamoto, T., L. R. Juneja, R. Hatta, and M. Kim. 1997. Hen Eggs. CRC Press,
New York.
Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.