A. TUJUAN
1. Mampu memahami dan mempraktikan uji fisik batu bata.
2. Mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik batu bata dengan
alat yang tersedia.
I. Alat :
1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
II. Bahan :
1. Batu bata
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan.
2. Memakai baju praktek dan pakaian safety sebelum melakukan pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk ajar dan sesuai arahan instruktur
lab atau dosen.
4. Tidak bergurau dan ceroboh saat praktek sedang berlangsung.
5. Berkonsentrasi penuh pada pekerjaan.
6. Melakukan pekerjaan dengan penuh hati-hati.
7. Menggunakan peralatan sesuai fungsi dan kegunaan.
8. Melakukan pembersihan dan perawatan peralatan praktek setelah digunakan.
9. Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
1|TeknologiBahandanPraktikum
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan alat dan bahan pada area pekerjaan.
3. Menyiapkan 3 buah batu bata merah.
4. Mengukur dimensi masing-masing batu bata tersebut dan catat data yang
diperoleh.
Dimensi ukuran meliputi Panjang (L), Lebar (B), dan Tebal (T).
5. Menghitung rata-ratanya masing-masing pengukuran.
6. Meneliti masing-masing permukaan batu bata untuk mengetahui kualitas batu bata,
retak, rata dan sikunya masing-masing sisi.
7. Menginterpretasi dari data tersebut untuk menganalisis kualitas batu bata ditinjau
dari sifat fisiknya.
Data percobaan
Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram)
Bata 1 19,275 10,2525 4,64 1261
Bata 2 18,7 9,33 4,87 1161
Bata 3 18,675 9,515 4,1075 1026
Rata-rata 18,88 9,699 4,539 1149,3
2|TeknologiBahandanPraktikum
F. KESIMPULAN
Dengan rata-rata dimensi batu-bata panjangnya 18,88 cm, lebar 9,699 cm, dan tebal
4,64 cm maka batu-bata yang diuji hampis sesuai dengan standart SNI M – 5a dengan
standart dimensi batu-bata panjang 19 cm, lebar 9,0 cm, dan tinggi 6,5 cm.
G. LAMPIRAN
3|TeknologiBahandanPraktikum
1.2 PENYERAPAN AIR PADA BATU-BATA
A. TUJUAN
Mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui penyerapan air pada batu
bata.
I. Alat :
1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
II. Bahan :
1. Batu bata
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan.
2. Memakai baju praktek dan pakaian safety sebelum melakukan pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk ajar dan sesuai arahan
instruktur lab atau dosen.
4. Tidak bergurau dan ceroboh saat praktek sedang berlangsung.
5. Berkonsentrasi penuh pada pekerjaan.
6. Melakukan pekerjaan dengan penuh hati-hati.
7. Menggunakan peralatan sesuai fungsi dan kegunaan.
8. Melakukan pembersihan dan perawatan peralatan praktek setelah digunakan.
9. Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengambil dan menimbang batu bata untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian merendam sampai jenuh air atau selama 3 jam.
3. Mengambil batu bata yang telah direndam kemudian membersihkan
permukaan dengan kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah
kering permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh air (B).
4|TeknologiBahandanPraktikum
4. Kemudian mengeringkan dengan memasukkan dalam oven dengan
temperatur 110ºC selama 24 jam.
5. Mengambil batu bata dari dalam oven dan mendinginkan lalu timbang
beratnya untuk mengetahui mendapatkan berat kering batu bata (C).
6. Mencatat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan penyerapan air
pada batu bata.
Analisa Data:
1.Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran
B− A
Berat air serap (D) = × 100%
A
1,528−1,234
= × 100%
1,234
= 0,238
= 23,8 %
D
Volume serat air (F) = ×A
100
= 0,238 × 1,234
= 0,293 Liter
E
Volume air jenuh (G) = ×A
100
26
= × 1,234
100
= 0, 320 liter
5|TeknologiBahandanPraktikum
F. KESIMPULAN
Rata-rata penyerapan batu bata 0, 3065 liter. Syarat penyerapan air pada batu
bata menurut SNI 15-2094-2000 dinyatakan baik apabila memiliki penyerapan kurang
dari 0,75 liter. Sedangkan penyerapan batu-bata yang diuji 0, 3065 liter. Maka batu-bata
yang diuji mampu melakukan penyerapan dengan baik.
G. LAMPIRAN
6|TeknologiBahandanPraktikum
Penimbangan batu bata setelah di oven
7|TeknologiBahandanPraktikum
1.3 UJI KUAT TEKAN PADA BATU BATA
A. TUJUAN
Mampu memahami dan dapat menguji untuk mengetahui kuat tekan pada batu bata.
B. ALAT DAN
BAHAN I. Alat :
1. Mistar
2. Gergaji
3. Sendok spesi
II. Bahan :
1. Batu bata
2. Pasir
3. Semen Portland
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan.
2. Memakai baju praktek dan pakaian safety sebelum melakukan pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk ajar dan sesuai arahan instruktur
lab atau dosen.
4. Tidak bergurau dan ceroboh saat praktek sedang berlangsung.
5. Berkonsentrasi penuh pada pekerjaan.
6. Melakukan pekerjaan dengan penuh hati-hati.
7. Menggunakan peralatan sesuai fungsi dan kegunaan.
8. Melakukan pembersihan dan perawatan peralatan praktek setelah digunakan.
9. Mengembalikan peralatan pada tempatnya.
8|TeknologiBahandanPraktikum
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengambil 3 buah batu bata dan potong menjadi 2 bagian yang sama pada arah
memanjang.
3. Membuat adukan spesi dengan perbandingan campuran 1 bagian Semen Portland :
4 bagian pasir dan air sebanyak 60 – 70 %.
4. Mengambil dua potongan batu bata dan susun dengan lapisan spesi tebal 1,5 cm,
di bagian permukaan atas dan bawah diberi lapisan spesi setebal 1 cm dan
membiarkan selama 24 jam.
5. Setelah membiarkan selama 24 jam kemudian merendam dalam air selama 7 hari
untuk dilakukan pengujian, mengambil sehari sebelum pengujian dan
mengeringkan di udara bebas.
6. Meletakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi tegak untuk pengujian
kuat tekan.
7. Melakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-lahan dengan kecepatan
pembebanan 2 kg/cm²/detik.
8. Mencatat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk
menentukan tegangan tekan batu bata.
9|TeknologiBahandanPraktikum
Analisa Data
Besaran Beban (P)
Batu Bata I : P = 8,825 × 3,51
P = 27,798 kg
Batu Bata II : P = 15,690 × 3,51
P = 55,071kg
27,798+55,071+ 51,632
P rata – rata =
3
134,501
=
3
= 44,833 N
F. KESIMPULAN
Syarat pengujian kuat tekan batu bata dinyatakan baik minimal berada di kelas
III yaitu memiliki kuat tekan 60-80 kg/cm². Jadi batu bata yang sudah diuji tidak
memenuhi syarat kuat tekan batu bata karena sudah memiliki kuat tekan sebesar
44,833 kg/cm².
G. LAMPIRAN
10 | T e k n o l o g i B a h a n d a n P r a k t i k u m
Pembuatan spesi