Anda di halaman 1dari 9

HIGIENE INDUSTRI

CICILIA A. GAGI

1707010148

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tempat kerja
adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Dalam melaksanakan
pekerjaannya, setiap pekerja tentu mengharapkan lingkungan kerja yang nyaman sehingga
mereka dapat melakukan pekerjaannya dari awal dan dapat berakhir dengan baik. Tidak
hanya pada lingkungan kerja tetapi alat-alat atau mesin yang digunakan ketika bekerja
juga perlu diperhatikan, selain itu setiap pekerja juga harus tetap menggunakan alat
pelindung diri ketika bekerja agar kondisi fisik tubuh tetap dalam keadaan yang baik dan
terhindar dari hazard atau bahaya. Bahaya sendiri adalah sesuatu atau sumber yang
berpotensi menimbulkan cedera atau kerugian baik itu pada manusia, proses, properti
maupun lingkungan. Bahaya yang terjadi dapat dikendalikan atau dikurangi dengan
memperhatikan tahapan hygiene industry yang benar pada suatu perusahaan atau suatu
pabrik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tahapan Fungsi Higiene ?
2. Bagaimana Bahaya di lingkungan kerja Pabrik Semen ?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan tentang bagaimana tahapan fungsi hygiene
2. Untuk menjelaskan bahaya di lingkungan kerja Pabrik Semen
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Tahapan Fungsi Higiene dalam Perusahaan
Higiene Perusahaan adalah Ilmu tentang pengenalan, penilaian, dan pengendalian
faktor-faktor bahaya, sehingga masyarakat tenaga kerja dan masyarakat lain terhindar dari
efek samping dari kemajuan teknologi. Higiene Perusahaan terdiri atas tiga tahapan yakni
pengenalan lingkungan, penilaian lingkungan, dan pengendalian lingkungan. Pengenalan
terhadap lingkungan kerja perlu dilakukan untuk mengurangi kecelakaan maupun resiko
bahaya di tempat kerja. Resiko maupun bahaya yang timbul merupakan akibat dari
kemajuan teknologi yang digunakan, baik dari pengetahuan pekerja maupun dari alat kerja
yang digunakan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengenalan lingkungan kerja
adalah seperti flow diagram dari kegiatan proses dan operasi, kondisi operasi tiap tahap
dalam rangkaian operasi dan proses, bahan baku yang digunakan, bahan pembantu, hasil
antara, hasil samping, hasil produk, bahan buangan, jurnal-jurnal teknik, dan keluhan dari
tenaga kerja. Dalam penilaian lingkungan kerja, hal-hal yang perlu dilakukan adalah
mengetahui secara kualitatif tingkat bahaya dari factor lingkungan bahaya yang timbul,
dengan metode pengukuran, pengambilan sampel serta analisis di laboratorium yang
kemudian akan dibandingkan dengan standard baku yang telah ditentukan. Sedangkan
pada pengendalian lingkungan kerja terdapat penerapan metode teknik tertentu untuk
menurunkan tingkat factor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditolerir
oleh manusia dan lingkungannya dengan nilai NAB (Nilai Ambang Batas).
B. Bahaya Lingkungan Kerja yang terjadi Pabrik Semen
a) Bahaya Kimia
1. Fly Ash
Fly ash merupakan limbah B3 yang berasal dari PLN berupa abu terbang hasil
bakaran batu bara. Fly ash digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan
semen
2. Debu
Debu merupakan salah satu bahan kimia yang memiliki dampak atau resiko
yang berbahaya bagi tubuh apabila terpapar pada tubuh dalam jangka waktu
yang lama, penyakit yang dapat timbul adalah misalnya sesak napas dan alergi
pada kulit sensitif para pekerja
b) Bahaya Fisik
1. Kebisingan
Dalam hal ini salah satu factor atau resiko bahaya yang terjadi di pabrik adalah
kebisingan, dimana kebisingan yang terjadi bersumber dari penggunaan alat
atau mesin untuk pembuatan semen.
2. Pencahayaan
Pada pabrik semen, tentunya dalam proses pengerjaannya diperlukan
pencahayaan yang cukup bagi pekerja agar dapat melihat dengan jelas bahan-
bahan produksi untuk pembuatan semen, alat atau mesin yang digunakan,
sehingga dapat dikatakan bahwa jika pada pabrik pencahayaannya kurang
maka akan menimbulkan bahaya atau resiko terjadi kecelakaan bagi pekerja
3. Iklim Kerja
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan iklim kerja adakah suhu ditempat kerja,
yang artinya pada pabrik semen, suhu pada pabrik harus dapat diesesuaikan
atau dibuat dengan baik sehingga pekerja dapat nyaman selama bekerja.
Berikut ini adalah dampak atau resiko bahaya atau kecelakaan yang dapat terjadi di Pabrik
Semen sesuai dengan tahapan pekerjaan yang terjadi serta bagaimana pengendaliannya :

Kegiatan Identifikasi Bahaya/Potensi Pengendalian


Dampak yang Ada

Kenyamanan Pasang rambu, pakai


lingkungan ear plug
Bising Gangguan Pasang rambu, pakai
pendengaran ear plug

Emisi debu Pencemaran udara -


Gangguan
-
pernafasan, mata
Tumpahan Pencemaran tanah/air -
terpeleset Memakai safety shoes
pelumas
Tumpahan Pengurangan SDA
material non terpelesat Memakai safety shoes

Operasi Putaran/ Terjepit Pemasangan pengaman


gerakan alat dan tanda peringatan
Finish Mill
Vibrasi Kenyamanan Pasang tanda
lingkungan peringatan

Gangguan kesehatan Pasang tanda


peringatan
Energy Pengurangan SDA Tidak operasi pada saat
consumtion beban puncak

Bising Kenyamanan Pasang rambu memakai


lingkungan ear plug
Gangguan Pasang rambu memakai
pendengaran
ear plug

Emisi Pencemaran udara Servis rutin AAB


asap/gas Gangguan Memakai ear plug dan

Memasukkan pernafasan, mata safety glass


bahan Emisi debu Pencemaran udara Servis rutin DC,
(terak, pengecekan kebocoran
Gangguan Memakai ear plug dan
gypsum, trass,
batu kapur pernafasan,mata safety glass

dan fly ash) Ceceran Pengurangan SDA Memasukkannya


fly ash kembali

Terpeleset Pasang rambu, pakai


safety shoes
Memasukkan Lalu lintas Tertabrak kendaraan Pasang rambu-rambu,
bahan kerja driver punya SIM
Putaran/ Terjepit Pasang rambu-rambu,
(terak,
gerakan alat pakai shock hand
gypsum, trass,
batu kapur
Kenyamanan Pasang rambu, pakai
lingkungan ear plug
Bising
Gangguan Pasang rambu, pakai
pendengaran ear plug

Tumpahan Pencemaran tanah/air -


pelumas Terbakar Prosedur tanggap
bekas
darurat
Operasi Terpeleset Pasang rambu, pakai
safety shoes
Kompresor
Pencemaran udara Memakai Dust
Respirator
Emisi debu Gangguan
-
pernafasan, mata

Putaran/ Terjepit Memakai shock hand


gerakan alat
Pencemaran udara Memakai Dust

Penggantia Respirator
n Bag Emisi debu
Filter Dust Gangguan
Collector -
pernafasan, mata
Putaran/ Terjepit Memakai shock hand
gerakan alat
Pencemaran udara Memakai Dust

Gangguan Memakai Dust


Emisi debu
pernafasan, mata Respirator, safety glass
Penembusan Ceceran Pengurangan SDA
Screen
Finish Mill material non -

B3
Ketinggian Jatuh Pasang pengaman

Putaran/ Terjepit Memakai shock hand


gerakan alat
Pencemaran udara Memakai Dust
Penembusan
Respirator
Air Slide
Emisi debu Gangguan Memakai Dust
Finish Mill
pernafasan, mata Respirator, safety glass

Pengurangan SDA

-
Jatuh Pasang pengaman

Kenyamanan Memakai ear plug

lingkungan

Gangguan Memakai ear plug

pendengaran
Pencemaran udara Memakai Dust

Respirator

Gangguan Memakai Dust

pernafasan, mata Respirator, safety glass

Terpeleset Memakai safety shoes

Jatuh dari ketinggian Pasang pengaman

Terjepit Memakai shock hand


BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan :

Perlu dilakukannya Tahapa Higiene pada suatu perusaahan atau tempat kerja untuk
mengurangi resiko bahaya ataupun kecelakaan pada tempat kerja. Tahapan hygiene
perusahaan yang dilakukan meliputi Pengenalan Lingkungan, Penilaian Lingkungan, dan
Pengendalian Lingkungan Kerja.

Anda mungkin juga menyukai