Anda di halaman 1dari 7

MASALAH KEPENDUDUKAN :

1. Persebaran penduduk yang tidak merata


Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan pemerataan penduduknya. Ada
daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Jakarta
sebagai ibukota memiliki pertambahan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini
tidak sebanding dengan kota-kota di wilayah timur yang jumlah penduduknya masih sangat sedikit
di beberapa wilayah. Maka dari itu, saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program
transmigrasi demi persebaran penduduk yang lebih merata.

2. Jumlah penduduk yang besar


Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak jumlah
penduduknya setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah
Indonesia untuk menjamin kesejahteraan jumlah penduduk sebanyak ini dengan kondisi ekonomi
sebagai negara berkembang.

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi


Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat banyak ini diperkirakan akan terus bertambah
karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih
tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Pemerintah juga berupaya untuk meminimalisasinya
dengan menggalakkan program Keluarga Berencana. Namun berita baiknya, jumlah golongan usia
produktif juga akan selalu bertambah untuk membantu menggerakkan perekonomian negara.

4. Kualitas penduduk rendah


Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah
akan mempengaruhi kualitas penduduknya. Masyarakat Indonesia menjadi kurang memiliki
keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Hal ini berdampak pada sulitnya masyarakat untuk
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu, masyarakat Indonesia menjadi
kalah bersaing dengan tenaga asing yang saat ini sudah banyak bekerja di tanah air kita.

5. Tingginya tingkat ketergantungan


Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Umumnya penduduk yang
tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja yang juga disebut
usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif.
Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungannya juga cukup tinggi. Golongan
usia produktif menanggung terlalu banyak beban ekonomi dari penduduk usia nonproduktif ini.

6. Kepadatan penduduk

Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika dibandingkan dengan luas
wilayahnya. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti
pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka
kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
Jenis – jenis migrasi

Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi
Internasional dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Orang melakukan imigrasi disebut imigran.

2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan disebut emigran.

3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.

- Dampak negatif dari kepadatan penduduk

1. Banyak pengangguran Salah satu dampak dari kepadatan penduduk


adalah banyaknya pengangguran. Hal ini karena jumlah penduduk yang selalu
bertambah sementara tidak sebanding dg jumlah lowongan pekerjaan yg terus
berkurang6 atau pertambahannya tidak sebanding.

2. Kriminalitas meningkat Dampak yang terlihat dari kepadatan penduduk


lainnya adalah kriminalitas meningkat. Dampak ini termasuk dalam dampak yang
tidak langsung. dampaknya adalah banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan
lalu melakukan hal-hal yang bersifat kriminal, seperti mencuri dan juga copet

3. Sampah banyak yang terbuang sembarangan Kepadatan penduduk juga


akan menimbulkan sampah sembarangan. dari Pemukiman penduduk yang terlalu
padat otomatis akan menimbulkan banyak sampah.

-- Cara mnengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi

1. Menggalakkan program transmigrasi

Salah satu program mengatasi kepadatan penduduk tanpa menekan pertumbuhan


penduduk adalah dengan menggalakan program transmigrasi. Transmigrasi
merupakan program penduduk dari wilayah yang banyak atau padat penduduknya ke
wilayah yang masih jarang penduduknya. Transmigrasi ini akan mendorong
terjadinya pemerataan penduduk. Jika penduduknya sudah merata maka maka hal ini
akan mendorong terjadinya pemerataan pembangunan. Program transmigrasi ini
bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk di daerah yang padat dan dialihkan
ke wilayah yang penduduknya belum terlalu padat

2. Pemerataan lapangan kerja


salah satu upaya adalah mendirikan pabrik di daerah yg masin minim lapangan
kerja agar tidak hanya ada di daerah yang sudah banyak penduduknya.

Tidak dipungkiri bahwa kebanyakan alasan mengapa orang-orang suka berpindah


tempat kerja yang banyak dikemukakan adalah karena urusan pekerjaan. Memang
benar, lapangan jumlah  kerja saat ini masih timpang dimana hanya di daerah-daerah
yang ramai seperti kota besar saja yang banyak. Selain itu lapangan kerja ini juga
biasanya ditemukan di daerah-daerah yang sudah banyak penduduknya, karena hal ini
berarti tenaga kerja tidak langka sehingga produsen bisa menekan gaji pegawai

3. Menekan pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana

Salah satu cara yang cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan
penduduk adalah dengan mencanangkan program keluarga berencana atau KB.
Keluarga Berencana merupakan program pemerintah bagi rakyat Indonesia untuk
membatasi jumlah anak, dimana dalam satu keluarga cukup memiliki 2 orang anak
saja. Dalam program KB, ibu-ibu rumah tangga diberikan cara-cara khusus agar tidak
hamil. Cara-cara yang dilakukan ini misalnya dengan mengonsumsi obat tertentu,
pemakaian alat kontrasepsi, suntik atau jarum, dan lain sebagainya. Program Keluarga
Berencana ini bertuhuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga jumlah
penduduk di Indonesia tidak terlalu meledak

4. membuat uud yang menetapkan usia minimal menikah

tahun belakangan banyak kasus yang marak terjadi seperti banyaknya anak di
usia sekolah hamil di luar nikah dan di berbagai daerah para orang tua banyak
yang menikahkan anaknya di usia yg masih muda. hal ini tidak hanya
berdampak pada masa depan remaja tsb tetapi dalam jangkan panjang hal ini
akan berdampak pada jumlah penduduk di indonesia. oleh karena itu
pemerjntah membuat uud untuk menetapkan usia minimal pernikahan bagi
seseorang

Beberapa tahun belakangan sebuah kasus yang marak terjadi di Indonesia adalah
tentang kerusakan moral anak- anak remaja. Banyak anak-anak di usia sekolah yang
hamil di luar nikah kemudian mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Hal ini tidak
hanya terjadi pada satu dua orang saja, namun hampir di setiap negara mengalami
kasus seperti ini. Tidak hanya berdampak pada masa depan para pelajar saja, namun
dalam jangka panjang hal ini juga akan berdampak pada jumlah penduduk yang ada di
Indonesia. Tidak hanya terjadi pada hamil diluar nikah, namun terkadang masih kita
temukan di beberapa daerah di Indonesia orang tua sengaja menikahkan anaknya di
usia muda, terlebih anak- anak perempuan. Maka dari itulah untuk mengatasi hal ini,
pemerintah membuat Undang-undang yang membahas tentang hal ini. Undang-
undang ini menetapkan usia minimal pernikahan bagi seseorang. Hal ini bisa menekan
angka pertumbuhan penduduk dan mengatasi kepadatan penduduk.
5. Memberlakukan tarif tinggi bagi para imigran

perlu kita ketahui bahwa banyak turis asing atau wisatawan yang menetap di
indonesia entah untuk berlibur atau sebagainya. inilah yang akan menambah
kepadatan penduduk indonesia. oleh karna itu salah satu upaya adalah
menaikkan tarif biaya administrasi bagi para imigran tsb, hal ini mungkinakan
memberi dampak baik besar maupun tidak besar.

Berbagai faktor dapat mendukung Indonesia demi mengalami kepadatan penduduk,


tidak hanya dari segi jumlah penduduk asli negara Indonesia saja, namun juga banyak
penduduk asing. Para turis asing ini tidak hanya melakukan perjalanan satu hari
(pulang pergi dalam satu hari) dari negaranya kemudian ke Indonesia dan kembali
lagi ke negaranya. Para wisatawan tersebut akan menetap di Indonesia, meski hanya
untuk sementara waktu. inilah yang menambah kepadatan penduduk Indonesia. Kita
menyebut kegiatan orang asing yang masuk ke Indonesia sebagai suatu aktivitas
migrasi yang disebut dengan imigrasi. Pelaku dari imigrasi ini disebut dengan
imigran. Biasanya ketika imigran masuk ke Indonesia, maka mereka akan mengurusi
berbagai macam dokumen administrasi beserta dengan biayanya. salah satu upaya
mengurangi kepadatan penduduk dari segi warga negara asing adalah kenaikan tarif
biaya administrasi. Hal ini mungkin akan memberikan dampak baik besar maupun
tidak besar.

6. Menyebarluaskan pendidikan kependudukan ke berbagai jenjang pendidikan

Masalah kepadatan penduduk ini merupakan masalah yang serius. Bukan hanya PR
untuk pemerintah saja, namun juga untuk rakyat. Seharusnya kesadaran akan dampak
negatif dari kepadatan penduduk juga harus disadari oleh masyarakat karena
masyarakatlah penyebab utama dari kepadatan penduduk. Mak dari itulah penting
juga untuk memberi tahu masyarakat mengenai hal ini. dalam hal ini salah satu
caranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya
kepadatan penduduk dan melakukan sosialisai secara rutin, sehingga apabila
masyarakat sudah sadr akan bahaya kepadatan penduduk masyarakat akan bisa
menahan diri untuk memikiki sedikit anak. Apabila sosialisasi rutin dilakukan maka
hal ini akan sangat membantu menyadarkan masyarakat, kemudian hal ini akan
menjadi penekan dari angka pertumbuhan penduduk. Sehingga apabila masyarakatnya
sendiri sudah sadar akan bahaya atau dampak dari kepadatan penduduk, masyarakat
akan bisa menahan diri untuk memiliki lebih sedikit anak.

PENGELOMPOKAN TENAGA KERJA

Tenaga Kerja Terdidik Pertama adalah tenaga kerja terdidik, tenaga kerja
terdidik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian pada suatu bidang
tertentu. Pengetahuan dan keahlian ini umumnya diperoleh seseorang melalui
pendidikan formal yang mereka tempuh. Contohnya adalah dokter, pengacara, notaris,
dan lain sebagainya.

Tenaga Kerja Terlatih Jenis tenaga kerja selanjutnya adalah tenaga kerja
terlatih. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh keahliannya
umumnya melalui pendidikan non-formal seperti pelatihan keterampilan, kursus, dan
lain sebagainya. Contoh tukang las (welder), terutama tukang las bawah air, mekanik,
juru masak (chef) dan lain sebagainya..

Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih Terakhir adalah tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yang pada dasarnya, pekerjaan yang dilakukan
tidak mengharuskan seseorang memiliki keahlian atau kewajiban tertentu. Contoh
sederhananya adalah pembantu rumah tangga, buruh panggul barang, dan lain
sebagainya.

Bukan Tenaga Kerja. Pengertian bukan tenaga kerja adalah orang yang belum
masuk usia kerja atau seseorang yang sudah memasuki usia kerja tapi tidak bekerja
karena alasan tertentu. Contohnya adalah seorang anak yang berusia kurang dari
15 tahun dan seseorang yang sudah berumur lebih dari 64 tahun, ibu rumah tangga,
pelajar, dan lain sebagainya.

1. Kebijakan Pendidikan

Kebijakan pendidikan ini adalah salah satu upaya yang startegis dalam mengatasi
masalah pengangguran dan masalah kurangnya pengetahuan para pencari kerja di
dalam sebuah negara. Tentunya kebijakan pendidikan ini tidak akan berarti jika kita
tidak menylaraskan pengembangan diri yang seharusnya diberikan pada setiap pencari
kerja. jadi, hal yang juga tak kalah penting adalah dengan memberikan pelatihan
ketenagakerjaan yang merata bagi sapapun yang membutuhkannya.

2. Membuat Peraturan

Sangat diperlukan kerjasama antara pemerintah dan para masayarakat untuk


mendapatkan solusi yang besar atas masalah ketenagakerjaan ini. Seperti dengan
membuat peraturan prundang-undangan yang nantinya akan mengulas semua hal
tentang perbaikan masalah ketenagakerjaan yang ada di Indonesia

3. Perluasan Lapangan Kerja

Hal lain yang juga merupakan solusi dalam mendapatkan cara mengatasi masalah
ketenagakerjaan ini adalah dengan memperluas lapangan pekerjaan. Tujuan dari
penerapan kebijakan fiskal ini untuk kembali mengembangkan lapangan kerja yang
baru dan bisa mencangkup banyaknya pengangguran yang selama ini tidka
terdampung oleh lapangan kerja manapun.

4. Pemerataan Lapangan Kerja

Sebaiknya. selalu pertimbangkan untuk selalu meratakan jumlah dan pengembangan


dari lapangan kerja. Tidak hanya ada untuk perkotaan sedangkan untuk daerah
pedesaan biasanya lapangan kerja ini jarang bisa ditemukan. Jadi akan banyak
ketimpangan yang terjadi dalam pencarian pekerjaan. Cara atau upaya yang bisa
dilakukan adalah:

 Mendirikan pabrik atau industri skala menengah – kecil di daerah yang


mungkin masih minim lapangan kerja agar bisa menampung banyak tenaga
kerja yang kekurangan pekerjaan di sana.
 Membantu usaha kecil dalam pengembangan usahanya agar bisa menajdi
salah satu wadah lapangan kerja bagi pekerja lain yang masih membutuhkan
lapangan kerja.

5. Pelayanan Informasi Kerja

Hal lainnya yang menjadi salah satu masalah utama dalam dunia ketenaga kerjaan di
dindonesia adalah masalah kurangnya informasi yang memadai dan bisa diakses oleh
para pencari kerja. Jadi dengan memudahkan sarana informasi dan pelayanan dalam
mendapatkan informasi yang valid adalah hal yang perlu diperhatikan dan
dikembangkan. Perlu banyak alat, pengantar informasi dan media yang cukup tersebar
tidak hanya di kota maupun di desa agar bisa menyamaratakan penyampaian
informasi yang valid dan diperlukan oleh para pencari kerja tersebut nantinya.

6. Mempercepat Proses Perekrutan

Hal lain yang kerap kali menjadi kendalah adalah lamnya dan berlarutnya waktu yang
dibutuhkan untuk posesi perekrutan karyawan baru. Lamanya waktu menunggu ini
sebaiknya bisa dipangkas agar bisa memaksimalkan waktu dalam pencarian tenaga
kerja baru. Mungkin para kryawan yang bekerja dalam bidang penerimaan harus
diperbanyak dan semua pekerjaan harus berjalan dnegan efektif

7. Mengatasi Kondisi Geografis

Tidak bisa dipungkiri bahwasanya kondisi geografis ini akan menjadi salah satu
kendala umum mengapa seseorang tidak mendapat pekerjaan yang layak. Karena kita
tahu jika misalnya daerah yang terpelosok dan terpencil akan lebih sulit diakses dan
ini akan menyebabkan kurangnya lapangan kerja di sana. jadi, sebisa mungkin selalu
sediakan lapangan kerja baik dari pemerintah maupun mendorong pihak swasta untuk
mengembangkan potensi yang ada di daerah tersebut.
8. Kebijakan Pengupahan

Setidaknya, pemerintah harus memiliki kebijakan tentang pengupahan agar nantinya


bisa melindungi para pekerja dari pembiayaan atau pengupahan yang sangat minim
dan sangat tidak sesuai dengan waktu dan pekerjaan yang mereka jalani. Ini juga akan
termasuk dalam menangani masalah pihak swasta yang semena-mena meberikan
waktu keja berlebihan dnegan upah yang sangat minim.

9. Memudahkan Pengurusan Usaha

Karena tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan hanya dnegan menjadi
seorang karyawan biasa. Jadi, hal terbaik untuk mengatasi maslah pengangguran yang
akan makin banyak adalah dnegan memudahkan saiapapun yang ingin membuka dan
mengurus usaha mereka sendiri. Karena pada dasarnya ada banyak sekali potensi di
daerah ataupn di lingkungan kita yang bisa kita jadikan untuk ladang usaha dan
mengatasi masalah pengangguran yang merajalela ini

Anda mungkin juga menyukai