Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Kuesioner

Dalam penelitian ini, pengumpulan sampel dilakukan dengan

menyebar kuesioner. Kuesioner disebar secara online dengan

menggunakan fitur Google Form. Dari hasil penyebaran kuesioner ini,

diperoleh hasil bahwa jumlah kuesioner yang diperoleh bersumber dari 72

responden. Dalam kuesioner ini, peneliti mewajibkan responden yang

mengisi untuk dapat memberikan tanggapan atas pernyataan yang

diajukan, sehingga dari keseluruhan kuesioner yang telah diperoleh dapat

dilakukan pengolahan.

4.1.2 Karakteristik Demografis Responden

Dalam survei yang telah dilakukan, peneliti mensyaratkan responden

untuk menginformasikan beberapa hal, yaitu jenis kelamin, usia, dan

pengalaman kerja. Untuk itu, data yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner ini dikelompokkan dalam beberapa golongan. Berikut

penjelasan mengenai responden dalam penelitian ini:

49

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
50

4.1.2.1 Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin

Data disajikan dengan tabel frekuensi untuk memudahkan pembaca

dalam memahami data. Data yang mengelompokkan responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent Cumulative Percent


Pria 26 36,1% 36,1%
Wanita 46 63,9% 100,00%
Sumber : Data diolah, 2019

Dalam penelitian ini, responden yang mendominasi adalah

wanita. Hal ini dapat terlihat melalui jumlah responden yang sebagian

besar adalah wanita, yaitu sebesar 46 orang dengan presentase sebesar

63,9 %. Sementara, responden pria hanya sejumlah 26 orang atau

sebesar 36,1% dari total responden dalam penelitian ini. Hal ini

disebabkan karena kuesioner disebar kepada karyawan dalam

perusahaan perbankan yang mayoritas merupakan wanita.

4.1.2.2 Deskripsi Responden Menurut Usia

Berdasarkan usia, peneliti mengelompokkan tiga golongan

usia, yaitu <20 tahun, 21-30 tahun, dan >30 tahun. Berikut tabel yang

mendeskripsikan responden menurut usia:

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
51

Tabel 4.2
Data Responden Menurut Usia
Usia Frequency Percent Cumulative Percent
<20 tahun 2 2,8% 2,8%
21-30 tahun 59 81,9% 84,7%
>30 tahun 11 15,3% 100,00%
Sumber: Data diolah, 2019

Dalam penelitian ini, responden yang mendominasi adalah

berusia diantara 21 sampai 30 tahun. Hal ini dapat terlihat melalui

jumlah responden yang sebagian besar adalah berusia diantara 21

sampai 30 tahun, yaitu sebesar 59 orang dengan presentase sebesar

81,9 %. Sementara, responden yang berusia kurang dari 20 tahun

adalah sebanyak 2 orang dengan presentase sebesar 2,8 %. Sisanya,

yaitu responden dengan usia lebih dari 30 tahun hanya sebanyak 11

orang atau sebesar 15,3 % dari total responden.

4.1.2.3 Deskriptif Responden Menurut Masa kerja.

Berdasarkan masa kerja, peneliti mengelompokkan menjadi 3

golongan masa kerja, yaitu 0-5 tahun, 6-12 tahun, dan diatas 12 tahun.

Berikut tabel yang mendeskripsikan responden menurut masa kerja:

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
52

Tabel 4.3

Data Responden Menurut Masa Kerja

Masa Kerja Frequency Percent Cumulative Percent


<1 tahun 36 50% 50%
1-5 tahun 24 33,3% 83,3%
5-10 tahun 5 6,9% 90,2%
>10 tahun 7 9,7% 100,00%
Sumber : Data diolah, 2019

Dalam penelitian ini, responden yang mendominasi adalah

karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini dapat

terlihat melalui jumlah responden yang sebagian besar adalah

karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, yaitu sebesar 36

orang dengan presentase sebesar 50 %. Sementara, responden yang

memiliki masa kerja 1 sampai dengan 5 tahun berada di posisi kedua

dengan jumlah responden 24 orang dengan presentase sebesar

33,3%. Selanjutnya untuk masa kerja 5 tahun sampai dengan 10

tahun jumlah respondenya adalah 5 responden dengan presentasi

sebesar 6,9%. Terakhir, untuk masa kerja lebih dari 10 tahun

memiliki responden sebanyak 7 orang dengan presentasi sebesar

9,7% atau lebih besar dari masa kerja responden 5 sampai dengan 10

tahun.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
53

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel independen, yaitu

dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian serta satu

variabel dependen yang berupa whistleblowing intention dan variabel

moderasi yaitu personal cost. Atas seluruh variabel tersebut, dilakukan uji

statistik deskriptif melalui SPSS 19, dan hasil pengujian menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

Jumlah Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Pertanyaan Deviation

DUK 72 5 1 5 3.94722 0.899704


RWD 72 8 1 5 3.54686 0.980195
MACH 72 7 3 5 2.4762 1.09153
WHI 72 5 2 5 3.8 0.841768
PERC 72 5 1 5 2.6861 1.15853
Valid N
(listwise)
Sumber: data diolah, 2019

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan 72 buah

kuesioner, dalam tabel diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

dukungan organisasi memiliki 5 butir pertanyaan dimana tingkat minimum

dan maksimum dari kuesioner yang disebar berbeda-beda. Adapun rata-rata

yang didapat dari 72 responden yang menjawab pertanyaan mengenai

dukungan organisasi adalah 3,94722 atau cenderung mengarah kepada setuju

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
54

dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa dari berbagai

tingkat umur dan pengalaman kerja karyawan cenderung setuju bahwa

dukungan organisasi berpengaruh terhadap minat seseorang untuk melakukan

whistleblowing. Sementara itu jika kita melihat tabel diatas pada kolom

Standar Deviasi dukungan organisasi memiliki nilai standar deviasi senilai

0.899704.

Selanjutnya rata-rata yang didapat dari 72 responden yang menjawab

pertanyaan mengenai reward system adalah 3,54686 atau cenderung

mengarah kepada setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini

menunjukkan bahwa dari berbagai tingkat umur dan pengalaman kerja

karyawan cenderung setuju bahwa reward system berpengaruh terhadap

minat seseorang untuk melakukan whistleblowing. Sementara itu jika kita

melihat tabel diatas pada kolom Standar Deviasi dukungan organisasi

memiliki nilai standar deviasi senilai 0.980195 hampir menyentuh angka 1

dimana semakin tingga standar deviasi makan jawaban responden akan

semakin beragam.

Variabel selanjutnya adalah sifat Machiavellian memiliki rata-rata

yang didapat dari 72 responden sebesar 2,4762 atau cenderung mengarah

kepada tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini menunjukkan

bahwa dari berbagai tingkat umur dan pengalaman kerja karyawan cenderung

tidak setuju bahwa dukungan organisasi berpengaruh terhadap minat

seseorang untuk melakukan whistleblowing. Sementara itu jika kita melihat

tabel diatas pada kolom Standar Deviasi dukungan organisasi memiliki nilai

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
55

standar deviasi senilai 0.980195 hampir menyentuh angka 1 dimana semakin

tingga standar deviasi makan jawaban responden akan semakin beragam.

Selanjutnya rata-rata yang didapat dari 72 responden yang menjawab

pertanyaan mengenai whistleblowing intention adalah 3,8 atau cenderung

mengarah kepada setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini

menunjukkan bahwa dari berbagai tingkat umur dan pengalaman kerja

karyawan cenderung setuju bahwa whistleblowing intention berpengaruh

terhadap minat seseorang untuk melakukan whistleblowing. Sementara itu

jika kita melihat tabel diatas pada kolom Standar Deviasi dukungan

organisasi memiliki nilai standar deviasi senilai 0.841768.

Variabel terakhir yang didapat dari 72 responden yang menjawab

pertanyaan mengenai personal cost adalah 2,86861 atau cenderung mengarah

kepada tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini menunjukkan

bahwa dari berbagai tingkat umur dan pengalaman kerja karyawan cenderung

tidak setuju bahwa personal cost berpengaruh terhadap minat seseorang

untuk melakukan whistleblowing. Sementara itu jika kita melihat tabel diatas

pada kolom Standar Deviasi dukungan organisasi memiliki nilai standar

deviasi senilai 0.841768.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
56

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji

konsistensi jawaban dari responden yang artinya jika dilakukan

treatment berulang kali kepada responden maka jawaban dari

responden tidak akan berubah secara ekstrim.

Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian

Cronbach Alpha. Pengambilan keputusan dilakukan dengan

menggunakan kriteria yaitu jika Cronbach Alpha (CA) > 0,6 maka

dikatakan reliabel, namun apabila Cronbach Alpha (CA) < 0,6 maka

dikatakan tidak reliabel. Berikut hasil uji reliabilitas dari penelitian:

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Dukungan Organisasi 0,829 Reliabel

Reward system 0,670 Reliabel

Sifat Machiavellian 0,679 Reliabel

Personal cost 0,907 Reliabel

Whistleblowing Intention 0,767 Reliabel

Sumber: data diolah, 2019

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
57

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel dukungan

organisasi memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,829, nilai ini

menunjukkan bahwa variabel dukungan organisasi dapat

dikatakan reliabel, karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha >

0,60. Tabel diatas juga menunjukkan variabel reward system

reliabel, terlihat dari nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,670 > 0,60.

Selain itu, variabel sifat machiavellian juga dapat dikatakan

reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha 0,679,

yaitu juga lebih besar daripada 0,60. tabel diatas juga

menunjukkan bahwa variabel moderasi memberikan nilai reliabel

yang lebih tinggi dibandingkan dengan variabel lainya yaitu

0,907. Lalu, terakhir untuk variabel dependen yaitu

whistleblowing intention juga dikatakan reliabel, karena memiliki

nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, yaitu sebesar 0,767.

b. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya

kuesioner. Suatu kuesioner akan dikatakan valid apabila tingkat

signifikansinya berada dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan

rangkuman dari hasil pengujian validitas yang dilakukan melalui

SPSS 19:

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
58

Tabel 4.6

Uji Validitas

Variabel Sig. Keterangan

Dukungan Organisasi 0,00 Valid

Reward system 0,00 Valid

Sifat Machiavellian 0,00 Valid

Personal cost 0,00 Valid

Whistleblowing Intention 0,00 Valid

Sumber: data diolah, 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat rangkuman keseluruhan hasil

pengujian validitas yang telah dilakukan terhadap lima variabel yang

terdapat dalam penelitian ini. Seluruh variabel menghasilkan nilai

signifikansi < 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

pertanyaan dalam variabel independen yang terdiri dari dukungan

organisasi, reward system, dan sifat machiavellian serta variabel

dependen, yaitu whistleblowing intention telah lolos uji validitas.

4.3.2 Analisis Regresi

Hasil dari analisis regresi akan dihasilkan melalui tiga

pengujian, yaitu uji koefisien determinan (R2), uji statistik F, dan uji

statistik t. Ghozali (2007), koeifisien determinasi merupakan ikhtisar

yang menyatakan seberapa baik garis regresi mencocokkan data.

Nilai uji koefisien determinan (R2) berkisar antara 0-1, yang

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
59

menuntukan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel independen.

Berikut rangkuman hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 19:

4.3.2.1 Uji Koefisien Determinan (R2)

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinan (R2)

R R Square Adjusted R Square


0,552 0,305 0,229
Sumber: data diolah, 2019

Uji koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Penelitian memiliki tiga variabel independen, sehingga

nilai yang digunakan adalah Adjusted R2. Hasil uji dapat dilihat pada

tabel diatas.

Nilai Adjusted R2 yang diperoleh dari pengujian yang

dilakukan adalah sebesar 0,229 atau 22,9 %. Artinya, variabel

independen yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dukungan

organisasi, reward system, dan sifat machiavellian dapat menjelaskan

22,9 % variabel dependen, yaitu whistleblowing intention. Sementara,

sebesar 77,1 % variabel whistleblowing intention dijelaskan oleh

variabel lain diluar variabel independen dalam penelitian ini.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
60

4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan ( Statistik F )

Tabel 4.8

Uji Stastistik F

Mean
Model F Signifikansi F
Square
Regression 28,944
4,015 0,001
Residual 7,209
Sumber: data diolah, 2019

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh signifikan seluruh variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan

dengan melihat probabilitas (sig.) dari tabel ANOVA. Apabila nilai

sig < 0,05 berarti seluruh variabel independen memiliki pengaruh

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Tabel diatas menunjukkan bahwa model regresi menunjukkan

nilai sig. Sebesar 0,001 Nilai sig yang mencerminkan bahwa variabel

independen yang terdapat dalam penelitian ini yaitu dukungan

organisasi, reward system, dan sifat machiavellian memiliki pengaruh

signifikan secara serentak terhadap variabel dependennya yaitu

whistleblowing intention.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
61

4.3.2.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 4.9

Uji Statistik t

Unstandardized
Prediksi Coefficients Sig. (1
Model t Sig. Keputusan
Arah tailed)
B
(Constant) 39,799 5,232 0 0
DUK + -0,59 -1,898 0,062 0,031 H1 Ditolak
RWD + 0,149 0,598 0,552 0,276 H2 Ditolak
MACH - -0,712 -2,516 0,014 0,007 H3 Diterima
PERSC - -1,621 -3,381 0,001 0,000 H4 Diterima
DUKxPERSC - 0,03 1,326 0,189 0,094 H5 Ditolak
RWDxPERSC - 0,011 0,578 0,565 0,296 H6 Ditolak
MACHxPERSC - 0,037 1,903 0,062 0,031 H7 Ditolak
Sumber: data diolah, 2019

Y = 39,799 – 0,590SDUK + 0,149RWD – 0,712MACH – 1,621PERSC

+ 0,030DUKxPERSC + 0,011RWDxPERSC + 0,037MACHxPERSC

Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Dari hasil pengujian terhadap model tersebut, besarnya koefisien

regresi untuk konstanta adalah sebesar 39,799. Nilai ini

menunjukkan bahwa walaupun nilai jawaban responden mengenai

variabel dukungan organisasi, reward system, sifat machiavellian,

dan personal cost konstan atau sama dengan nol, maka akan

meningkatkan nilai jawaban responden mengenai whistleblowing

intention sebesar 39,799.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
62

b. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk dukungan

organisasi adalah sebesar -0,590. Signifikansi untuk variabel ini juga

kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,031. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa dukungan organisasi berpengaruh negatif

terhadap whistleblowing intention sehingga H1 ditolak.

c. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk reward system

adalah sebesar 0,149. Namun, signifikansi untuk variabel ini

melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,276. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa reward system tidak berpengaruh terhadap

whistleblowing intention sehingga H2 ditolak

d. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk sifat

machiavellian adalah sebesar 0,712. Signifikansi untuk variabel ini

juga tidak melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,007. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa sifat machiavellian berpengaruh negatif terhadap

whistleblowing intention sehingga H3 diterrima

e. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk personal cost

adalah sebesar -1,621. Signifikansi untuk variabel ini juga tidak

melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa personal cost berpengaruh negatif terhadap

whistleblowing intention sehingga H4 diterima.

f. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk dukungan

organisasi*personal cost adalah sebesar 0,030. Namun, signifikansi

untuk variabel ini melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,094. Sehingga, dapat

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
63

disimpulkan bahwa personal cost tidak mampu memperlemah

hubungan antara dukungan organisasi dan whistleblowing intention

sehingga H5 ditolak

g. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk reward

system*personal cost adalah sebesar 0,011. Namun, signifikansi

untuk variabel ini melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,296. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa personal cost tidak mampu memperlemah

hubungan antara reward system dan whistleblowing intention H6

ditolak.

h. Dari hasil pengujian, besarnya koefisien regresi untuk sifat

machiavellian*personal cost adalah sebesar 0,037. Namun,

signifikansi untuk variabel ini melebihi 0,05 yaitu sebesar 0,031.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa personal cost tidak mampu

memperlemah hubungan antara sifat machiavellian dan

whistleblowing intention H7 ditolak.

4.4 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1 Dukungan Organisasi Berpengaruh Positif Terhadap

Whistleblowing Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini tidak mendukung

hipotesis pertama yang menyatakan bahwa dukungan organisasi

berpengaruh positif terhadap whistleblowing intention. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Florencia

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
64

Lavena (2014) yang menyatakan bahwa fair treatment berpengaruh

signifikan negatif terhadap kemungkinan seseorang untuk

melakukan whistleblowing. Hal ini dapat disebabkan karena

dukungan organisasi mungkin memang akan berdampak

meningkatkan minat seseorang untuk melakukan whistleblowing.

Namun, melihat dari sample pada penelitian ini yang mendominasi

adalah responden dengan masa usia kerja kurang dari 1 tahun dan 1

sampai dengan 5 tahun dibandingkan dengan responden yang

memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun, peneliti brependapat

bahwa kebanyakan responden dalam penelitian ini bukan seorang

risk taker. Responden pada penelitian ini didominasi oleh karyawan

dengan masa kerja yang kurang dari 1 tahun yang cenderung kearah

risk avoidance. Seorang yang cenderung ke arah risk avoidance

biasa selalu menghindari dengan adanya perpecahan atau indikasi

kemungkinan terjadi perpecahan. Mengkaitkan dengan dominasi

responden dibawah 5 tahun dapat dikaitkan dengan risk avoidance.

Umumnya para pekerja baru yang ada dalam suatu perusahan lebih

bersifat risk avoidance untuk mencegah resiko yang mungkin

terjadi.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
65

4.4.2 Reward System Berpengaruh Positif Terhadap Whistleblowing

Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini tidak mendukung

hipotesis kedua pada penelitian ini yang menyatakan bahwa reward

system berpengaruh positif terhadap whistleblowing intention.

Namun, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuningsih (2016) yang menyatakan bahwa reward system tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap whistleblowing serta sejalan

dengan yang telah dilakukan oleh Ayagre, et al. (2014) melalui

penelitian yang dilakukan di Ghana mengenai reward system pada

organisasi terkait dengan whistleblowing. Perusahaan sebaiknya

dapat memikirkan alternatif lain dalam pemberian insentif untuk

para pelapor kecurangan atau dapat melakukan analisis lebih dalam

lagi mengenai reward system yang akan diberikan kepada pelapor

kecurangan.

4.4.3 Sifat Machiavellian Berpengaruh Negatif Terhadap

Whistleblowing Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini mendukung hipotesis

ketiga yang menyatakan bahwa sifat machiavellian berpengaruh

negatif terhadap whistleblowing intention. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2017) bahwa sifat

Machiavellian berpengaruh signifikan terhadap whistleblowing, hal

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
66

ini juga sejalan dengan Dalton, et al. (2012) bahwa sifat individu

machiavellian berpengaruh negatif dengan intensi seseorang untuk

melakukan whistleblowing. Hal ini disebabkan karena seseorang

yang memiliki sifat machiavellian tinggi lebih merasa acuh dengan

lingkungan, tidak peduli dengan apa yang terjadi dan hanya fokus

untuk kepentingan individu dari diri seseoarang yang bersifat

machiavellian. Individu ini biasa memiliki sifat yang acuh terhadap

lingkungan dan lebih kearah enggan untuk ikut campur dalam suatu

perkara serta lebih memilih mencari aman agar tidak terkena

dampak yang mungkin dapat merugikan diri seorang machiavellian.

4.4.4 Personal Cost Berpengaruh Negatif Terhadap Whistleblowing

Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini mendukung hipotesis

keempat yang menyatakan bahwa personal cost berpengaruh

negatif terhadap whistleblowing intention. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Aliyah (2015) mengenai analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi minat pegawai dalam melakukan

tindakan whistleblowing yang menyatakan bahwa personal cost

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat pegawai dalam

melakukan tindakan whistleblowing. Jika seseorang merasa dirinya

akan menerima hal yang buruk kedepannya apabila melaporkan

suatu tindakan kecurangan kepada manajemen seseorang akan lebih

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
67

memilih untuk tidak melaporkan hal tersebut. Hal ini normal saja

terjadi karena sebagian besar orang akan lebih berfikir untuk

mencari teman dan keluarga dilingkungan kerja bukan mencari

musuh ataupun lawan.

4.4.5 Personal Cost Memperlemah Pengaruh Dukungan Organisasi

Terhadap Whistleblowing Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini yang menyatakan bahwa

personal cost memperlemah pengaruh dukungan organisasi terhadap

whistleblowing intention justru mendapatkan hasil yang tidak

signifikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa personal cost gagal

memperlemah pengaruh dukungan organisasi terhadap whistleblowing

intention. Hal ini dapat disebabkan karena jika seseorang

mendapatkan dukungan organisasi yang cukup kuat dari manajemen

artinya tidak akan adanya hukuman yang akan diterima dari pihak

manajemen apabila dari pihak manajemen sendiri sudah menetapkan

dukungan organisasi kepada pihak yang berani melaporkan

whistleblowing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada atau tidaknya

personal cost dalam lingkungan organisasi yang memiliki dukungan

organisasi kuat tidak berpengaruh terhadap whistleblowing intention.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
68

4.4.6 Personal Cost Memperlemah Pengaruh Reward System

Terhadap Whistleblowing Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini yang menyatakan bahwa

personal cost memperlemah pengaruh dukungan organisasi

terhadap whistleblowing intention mendapatkan hasil yang tidak

signifikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa personal cost gagal

memperlemah pengaruh reward system terhadap whistleblowing

intention. Pemberian reward tidak berpengaruh terhadap

whistleblowing intention walau dengan personal cost sebagai

variabel moderasi diduga akibat pandangan individu dalam

organisasi yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi

dibandingkan melihat kearah insentif yang mungkin akan diterima.

Perusahaan perlu melakukan review lebih dalam terkait reward

system yang mungkin akan diberikan untuk para pelapor

(whistleblower) whistleblowing.

4.4.7 Personal Cost Memperlemah Pengaruh Sifat Machiavellian

Terhadap Whistleblowing Intention

Hasil pengujian pada penelitian ini yang menyatakan bahwa

personal cost memperlemah pengaruh sifat machiavellian terhadap

whistleblowing intention pada penelitian juga mendapatkan hasil

yang tidak signifikan. Septianti berpendapat bahwa personal cost

tidak mampu mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi
69

whistleblowing (Collins, 1989 dalam Septriani, 2012). Dengan

adanya personal cost menjadi variabel moderasi pada hubungan

antara sifat Machiavellian terhadap whistleblowing intention

mendapatkan bahwa dengan adanya sifat seorang individu yang

memilih untuk memikirkan kepentingan sendiri ditambah dengan

adanya kemungkinan seseorang akan mendapatkan retaliasi dari

atasan dan manajemen tidak berpengaruh terhadap individu seorang

Machiavellian.

Pengaruh dukungan organisasi, reward system, dan sifat machiavellian terhadap whistleblowing intention dengan pesonal cost sebagai variabel moderasi
Muhamad Syofrinaldi

Anda mungkin juga menyukai