Anda di halaman 1dari 23

Seminar Akuntansi Keuangan

Laporan Arus Kas Sesuai PSAK 2 dan Contoh Aplikasi Penyajiannya


dalam Perusahaan

OLEH :
GETRYN ICEWINDA 1610532022
MEIVI ULFA ATSILAH 1610531016
SELLY NOVITA SARI 1610531002

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
S.A.W yang kita nanti – nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah S.W.T atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik, akal fikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan ini dengan judul
“Laporan Arus Kas Sesuai PSAK 2 dan Contoh Aplikasi Penyajiannya dalam Perusahaan”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 11 Februari 2020

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan
usahanya dari waktu ke waktu sehingga perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan
perusahaan pada saat tertentu dan mengetahui apakah perusahaan mengalami
keuntungan atau justru mengalami kerugian. Perusahaan mengetahui hal tersebut
melalui laporan pertanggungjawaban pimpinan perusahaaan dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan ini dapat digunakan untuk menilai hasil-hasil yang dicapai
oleh perusahaan pada tahun sebelumnya dan juga dapat digunakan sebagai bahan
masukan untuk membuat kebijaksanaan pada tahun berikutnya. 
Dalam ilmu akuntansi, terdapat lima laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai kondisi ekonomi suatu perusahaan. kelima laporan tersebut adalah laporan
laba rugi, laporan perubahaan ekuitas, laporan posisi keuangan atau yang sering disebut
neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan laba rugi adalah rangkuman pendapatan dan beban untuk periode waktu
tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahaan ekuitas adalah
rangkuman perubahaan dalam ekuitas pemengang saham perusahaan yang telah terjadi
dalam periode waktu tertentu seperti dalam satu bulan atau satu tahun. Laporan posisi
keuangan adalah daftar aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu,
biasanya pada penutupan hari terakhir suatu bulan atau tahun. Laporan arus kas terdiri
dari tiga aktivitas berbeda, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pembiayaan.
Namun dari semua laporan keuangan yang ada, hanya laporan arus kas yang
menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau
sumber dan penggunaan kas selama suatu periode. Maka dari itu, makalah ini membahas
lebih dalam tentang laporan arus kas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas?
2. Apa tujuan disusunnya laporan arus kas?
3. Bagaimana format dasar laporan arus kas?
4. Bagaimana laporan arus kas disajikan?
5. Apa kegunaan dari laporan arus kas?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui definisi dari laporan arus kas.
2. Untuk memahami tujuan disusunnya laporan arus kas.
3. Untuk mengetahui format laporan arus kas.
4. Untuk memahami penyajian laporan arus kas.
5. Untuk memahami kegunaan laporan arus kas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas


Menurut Jumingan pengertian laporan arus kas adalah laporan sumber dan
penggunaan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahaan kas
selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas menggambarkan atau menunjukkan aliran
atau gerakkan kas, yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam
periode yang bersangkutan.
Pengertian laporan arus kas menurut Henry adalah laporan keuangan yang
memperlihatkan dampak-dampak dari aktivitas-aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu
dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.
Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan keuangan yang
merangkum informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar
(pembayaran) untuk suatu periode waktu tertentu. Agar arus kas tersebut dapat
digunakan sebagai informasi bagi pemakai laporan keuangan, maka informasi arus kas
di buat dalam bentuk laporan yang disebut laporan arus kas (statement of cash flow),
yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para investor dan kreditur dalam
menganalisa arus kas.

B. Tujuan Laporan Arus Kas


Tujuan PSAK 2 ialah merupakan informasi tentang arus kas entitas yang berguna
dalam menyediakan dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas
dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan:
1. Kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode
2. Transaksi investasi
3. Transaksi mempengaruhi operasi selama suatu periode
4. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode
5. Jumlah kas pada akhir periode

Tujuan lainnya penyajian data yang berkaitan dengan arus kas ialah menyediakan
informasi yang diasumsikan akan:
1. Membantu para penanam modal atau kreditor meramalkan jumlah kas yang
mungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk dividen atau
bunga dan dalam bentuk distribusi likuidasi atau pembayaran kembali modal pokok
2. Membantu dalam mengevaluasi risiko. Risiko dalam konteks ini meliputi baik
variabilitas yang diharapkan dari keuntungan masa depan maupun kemungkinan
insolvabilitas atau pailit. Oleh karena itu, data arus kas diharapkan menyediakan
informasi dasar dalam mengevaluasi harga pasar surat-surat berharga.

 Arus kas dan peramalan dividen


Laba bersih (net income) sering dianggap sebagai indikasi tentang kemampuan
perusahaan membayar dividen. Akan tetapi keputusan deviden harus
memperhitungkan banyak faktor lain, seperti tersedianya kas: kesempatan dan
sasaran perusahaan berkenaan dengan pertumbuhan modal dan pengembangan; serta
kebijakan perusahaan mengenai pembiayaan ekstren dan kemampuan perusahaan
memperoleh dana dari luar. Tetapi salah satu kekurangan yang lebih besar dari laba
bersih yang dilaporkan sebagai alat untuk meramalkan dividen masa depan ialah
kemungkinan penyimpangannya, oleh karena ketidakmampuan dalam banyak kasus
untuk mendapatkan penandingan (matching) yang tepat antara biaya dengan
pendapatan, dan oleh karena sifat yang arbitrer dari prosedur-prosedur alokasi. Maka,
penggunaan arus kas sebagai alat meramalkan dividen masa depan, mencengah
terjadinya penyimpanagn dari laba bersih yang dilaporkan, kecuali sejauh bahwa
penetapan waktu penerimaan dan pembayaran kas tertentu dapat diubah oleh
manajemen.
Walaupun keputusan dividen perusahaan dalam setiap periode didasarkan pada
banyak faktor yang kompleks, para penanam modal mungkin dapat memperoleh
beberapa pertolongan dalam meramalkan dividen masa depan jikakalau mereka
memiliki informasi mengenai jenis-jenis arus yang berikut ini:
1. Arus kas yang berkaitan dengan operasi dasar yang sedang berjalan.
2. Arus kas berulang yang tidak berkaitan dengan operasi sekarang, tetapi timbul
dari peristiwa tak terduga atau dari keinginan untuk mempertahankan
lingkungan yang baik dari perusahaan masa depan.
3. Arus kas yang diperlukan untuk meningkatkan fasilitas operasional dan
persediaan atau yang diperoleh dari penjualan apabila tidak diperlukan untuk
operasi perusahaan pada waktu yang akan datang.
4. Kas yang diperoleh dari atau dibayar kembali kepada para pemegang obligasi
dan para pemegang saham sebagai suatu bagian pembiayaan perusahaan.
5. Pembayaran bunga dan dividen kepada para penanam modal dengan klaim
prioritas.
 Manfaat Informasi Arus Kas
Berdasarkan PSAK 2, jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan
keuangan lain, maka laporan arus kas dapat menyediakan informasi yang
memungkinkan penguna untuk mengevaluasi perubahan dalam asset neto entitas,
struktur keuangannya, dan kemampuannya untuk mempengaruhi jumlah serta waktu
arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
Selain itu, infromasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan pengguna mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan dari
berbagai entitas.
C. Isi dan Format Laporan Arus Kas
Isi Laporan Arus Kas
Baik IFRS, PSAK 2, dan GAAP menentukan bahwa penerimaan kas dan
pembayaran kas selama suatu periode harus diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih. Transaksi aktivitas operasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan (barang/jasa), pendapatan bunga,
pendapatan dividen
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kepada pemasok, pembayaran
kepada pemasok, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada
kreditur, dll
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan pinjaman, serta
perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) seperti
properti, pabrik dan peralatan. Transaksi aktivitas investasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan aktiva tetap, penjualan investasi,
penjualan aktiva tak berwujud, penerimaan hasil penagihan pinjaman.
 Kas keluar (pembayaran) : pembelian aktiva tetap, pembelian investasi dari
entitas lain, pembelian aktiva tak berwujud, pemberian pinjaman kepada
entitas lain.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan.
Dengan kata lain, aktivitas pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemilik. Transaksi aktivitas pembiayaan meliputi :
 Kas masuk (penerimaan) : pinjaman uang, penerimaan investasi dari
pemilik, penerbitan saham perusahaan, penerbitan obligasi atau surat
hutang lainnya
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kembali pinjaman, pembagian
pemilik, pembayaran dividen, pembayaran utang pokok kepada
perusahaan lain, pembelian saham treasuri.
4. Setara Kas (Cash Equivalent) ialah investasi yang sifatnya sangat liquid,
berjangka pendek, yang dengan cepat dapat segera dikonversikan menjadi kas
dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang
tidak signifikan. Setara kas dimiliki untuk tujuan memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi
kualifikasi sebagai setara kas, suatu investasi harus segera dapat dikonversikan
menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan
nilai yang tidak signifikan.

Format Dasar Dari Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas operasi $ XXX


Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari kegiatan pembiayaan XXX
Kenaikan (penurunan) kas bersih XXX
Kas di awal tahun XXX
Kas di akhir tahun XXX

D. Penyajian Laporan Arus Kas


Sumber Informasi
Perusahaan memperoleh informasi untuk menyiapkan laporan arus kas dari
beberapa sumber, yaitu neraca komparatif, laporan laba-rugi periode berjalan, dan
data transaksi terpilih.
Menyiapkan Laporan Arus Kas
Menyiapkan laporan arus kas dari sumber-sumber di atas melibatkan empat
langkah, yaitu:
1. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam) aktivitas
operasi.
2. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam) aktivitas
investasi dan pembiayaan.
3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.

Contoh berikut menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan sumber


dan langkah-langkah tersebut dalam menyusun laporan arus kas.
Laporan posisi keuangan perbandingan perusahaan pada awal dan akhir
tahun 2018:
TELEMARKETING INC
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2018 - 1 Januari 2019
Aktiva 31 Des 2018 1 Jan 2019 Naik / Turun
Kas $ 31.000 $ -0- $ 31.000 Naik
Piutang usaha 41.000 -0- 41.000 Naik
Tanah 15.000 -0- 15.000 Naik
Total $ 87.000 $ -0-
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang
Saham
Hutang usaha $ 12.000 $ -0- 12.000 Naik
Saham biasa 50.000 -0- 50.000 Naik
Laba ditahan 25.000 -0- 25.000 Naik
Total $87.000 $ -0-

TELEMARKETING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
Pendapatan $ 172.000
Beban operasi 120.000
Laba sebelum pajak penghasilan 52.000
Pajak penghasilan 13.000
Laba bersih $ 39.000
Informasi tambahan:
Deviden sebesar $14.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah kelebihan


penerimaan kas atas pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan
mengkonversi laba bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan
dengan menambahkan atau mengurangkan laba bersih pos-pos dalam laporan laba
rugi yang tidak mempengaruhi kas. Prosedur ini tidak hanya memerlukan analisis
atas laporan laba rugi tahun berjalan tetapi juga atas laporan posisi keuangan
komparatif serta data transaksi terpilih.

Perhitungan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi :


Laba bersih $ 39.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas
bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha ($ 41.000)
Kenaikan hutang usaha 12.000 (29.000)
Kas bersih disediakan oleh aktivitas operasi $ 10.000

Aktivitas investasi Telemarketing hanya berupa pembelian lahan. Aktivitas


pendanaan: (1) saham biasa meningkat $ 50.000 dari penerbitan 50.000 saham
tunai, dan (2) perusahaan membayar dividen tunai sebesar $ 14.000.
TELEMARKETING INC
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba bersih $ 39.000
Penyesuaian untuk mendamaikan laba bersih dengan kas
bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha ($ 41.000)
Kenaikan hutang usaha 12.000 (29.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 10.000
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian tanah (15.000)
Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (15.000)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerbitan saham biasa 50.000
Pembayaran dividen tunai (14.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 36.000
Kenaikan bersih kas 31.000
Kas pada awal tahun -0-
Kas pada akhir tahun $ 31.000
Entitas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan
cara yang paling sesuai dengan bisnisnya. Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas
menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai dampak
aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan entitas serta terhadap jumlah kas dan
setara kas.
Aktivitas Noncash
Tidak semua aktivitas penting perusahaan melibatkan uang tunai. Contoh
kegiatan noncash yang signifikan adalah:
a) Penerbitan saham biasa untuk pembelian aktiva.
b) Konversi obligasi menjadi saham biasa.
c) Penerbitan surat hutang untuk membeli aktiva.
d) Pertukaran aktiva jangka panjang.
Aktivitas pembiayaan dan investasi yang tidak mempengaruhi kas tidak
dilaporkan dalam laporan arus kas. Sebaliknya, kegiatan ini dilaporkan terpisah di
bagian bawah laporan arus kas.

Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh terutama dari aktivitas penghasil utama
pendapatan enitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya dihasilkan dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi. Beberapa contoh
arus kas dari aktivitas operasi adalah :
a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa
b) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain
c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
d) Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
e) Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan
premi, klaim, anuitas, dan manfaat lainnya
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah penting
karena arus kas tersebut mempresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi
untuk sumber daya yang diintensikan untuk meghasilkan penghasilan dan arus kas
masa depan. Hanya pengeluaran yang menghasilkan pengakuan atas aset dalam
laporan posisi keuangan yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai
aktivitas investasi. Beberapa contoh arus kas yang timbul dari aktivitas investasi
adalah:
a) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka
panjang lain. Pembayaran ini termasuk dalam kaitannya dengan biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset takberuwjud, dan aset jangka panjang
lain
c) Pembayaran kas untuk memperoleh instrumen uang atau instrumen ekuitas entitas
lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk
instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan
d) Penerimaan kas dari pernjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain
dan kepentingan dalam ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang
dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan)
e) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan
pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan)
f) Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
g) Pembayaran kas untuk future contracts, forward contracts, option contracts dan
swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan
h) Penerimaan kas dari future contracts, forward contracts, option contracts, dan swap
contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan, atau jika penerimaan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan.

Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah atas arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah
penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para
penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan
adalah:
a) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain
b) Pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menembus saham
entitas
c) Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman
jangka pendek dan jangka panjang lain
d) Pelunasan pinjaman
e) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan
sewa pembiayaan

E. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut:
a) Metode langsung
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan. Entitas dianjurkan untuk melaporkan arus
kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung. Metode langsung
menyediakan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan
yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tisak langsung. Dengan metode
langsung, informasi mengenai kelompok utama atas penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto dapat ditentukan:
 Dari catatan akuntansi entitas
 Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan (penghasilan
bunga dan penghasilan serupa dan beban bunga dan beban serupa untuk
suatu lembaga keuangan) dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk:
i. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama
periode berjalan
ii. Pos nonkas lain
iii. Pos lain dimana kasnya berdampak pada arus kas investasi dan
pendanaan
b) Metode tidak langsung
Dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos
penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau
pendanaan. Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari dampak:
 Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode
berjalan
 Pos nonkas seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan
dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, serta laba entitas
asosiasi yang belum didistribusikan
 Seluruh pos lain dimana kasnya berdampak pada arus kas investasi dan
pendanaan

F. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan


Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan.

G. Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Neto


Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini
dapat dilaporkan atas dasar arus kas neto:
 Penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas.
Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas adalah:
 Penerimaan dan pelunasan rekening giro di bank
 Dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi
 Rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan
selanjutnya disetor kepada, pemilik properti
 Penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah
yang besar, dan jangka waktu singkat. Beberapa contoh penerimaan dan
pembayaran kas pada uang muka yang dibuat untuk, dan pelunasan atas:
 Jumlah pokok yang berhubungan dengan kartu kredit nasabah
 Pembelian dan penjualan investasi
 Pinjaman jangka pendek lain, sebagai contoh, pinjaman jangka pendek
yang memiliki periode jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang

Arus kas yang timbul dari aktivitas lembaga keuangan berikut ini dapat
dilaporkan atas dasar arus kas neto:
a. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan
pelunasan deposito berjangka dengan jatuh tempo yang tetap
b. Penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan
lain
c. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan
kepada nasabah
H. Arus Kas dalam Valuta Asing
Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional
entitas dengan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional
dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas entitas anak di luar negeri
dijabarkan berdasarkan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada
tanggal transaksi arus kas.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan kurs
valuta asing bukan merupakan arus kas. Akan tetapi, dampak perubahan kurs atas kas
dan setara kas dalam valuta asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk
merekonsiliasi saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut
disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan
termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan
kurs pada akhir periode.

I. Bunga dan Dividen


Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing
diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar
periode sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Bunga yang dibayarkan
serta bunga dan dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan
sebagai arus kas operasi. Akan tetapi, bagi entitas lain belum ada kesepakatan mengenai
klasifikasi arus kas ini. Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas
pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan.

J. Pajak Penghasilan
Arus kas yang timbul dari pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali dapat diidentifikasikan
secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus
kas. Walaupun beban pajak penghasilan dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan
aktivitas investasi, pendanaan, namun arus kas pajak penghasilan yang bersangkutan
seringkali tidak praktis untuk diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang
berbeda dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang
dibayarkan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Akan
tetapi, jika arus kas pajak tersebut dapat diidentifikasi secara praktis dengan transaksi
individual yang menimbulkan arus kas, maka arus kas tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan atau investasi sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Jika arus kas
pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah total pajak yang
dibayarkan diungkapkan.

K. Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama


Jika akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi, ventura bersama atau entitas
anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor
membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi
antara investor dan investee, sebagai contoh jumlah dividend dan uang muka yang
diterima.
Entitas yang melaporkan bagian kepentingannya dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama dengan menggunakan metode ekuitas memasukkan dalam laporan arus kasnya,
arus kas atas investasinya pada entitas asosiasi atau ventura bersama serta didistribusi
dan pembayaran atau penerimaan lain antara entitas tersebut dengan entitas asosiasi
atau ventura bersama.

L. Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Bisnis Lain


Gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas
entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai
aktivitas investasi.
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, dalam gabungan, sehubungan dengan
perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama satu
periode:
a. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima.
b. Bagian dari imbalan yang terdiri dari kas dan setara kas.
c. Jumlah kas dan setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian
diperoleh atau hilang.
d. Jumlah asset dan liabilitas selain kas atau setara kas dalam entitas anak atau bisnis
lain di masa pengendalian diperoleh atau hilang, diikhtisarkan berdasarkan kategori
utamanya.
Jumlah gabungan kas yang dibayarkan atau diterima sebagai imbalan untuk
memperoleh atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain dilaporkan
dalam laporan arus netto kas dan setara kas yang diperoleh atau dilepaskan sebagai
bagian dari transaksi, peristiwa, atau perubahan keadaan.
Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan dalam entitas anak yang tidak
mengakibatkan kehilangan pengendalian diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktivitas pendanaan, kecuali entitas anak dimiliki oleh entitas investasi, sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian.

M. Kegunaan Laporan Arus Kas


Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan
arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk
likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan). Likuiditas mengacu pada
kedekatan (kemudian dikonversikan) pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban.
Solvabilitas mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya
pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk merespons dan menyesuaikan diri dengan kesulitan finansial dan
kebutuhan serta peluang yang tak terduga.

N. Pengungkapan Lain
Entitas mengatakan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak
dpat digunakan oleh banyak kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.

Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna dalam memahami posisi


keuangan dan likuiditas entitas. Pendapat manajemen, dianjurkan untuk pergi,
mecakup:

 Jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang mungkin tersedia untuk
operasi masa depan dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dan
mengindikasikan pembuatan penggunaan fasilitas ini.
 Dikosongkan
 Jumlah gabungan arus kas yang mecerminkan peningkatan kapasitas operasi
yang terpisah dari arus kas yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas
operasi.
 Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari
setiap segmen yang dilaporkan (PSAK 5: Segmen Operasi)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan keuangan yang
merangkum informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar
(pembayaran) untuk suatu periode waktu tertentu. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
IFRS dan GAAP menentukan bahwa penerimaan kas dan pembayaran kas
selama suatu periode harus diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih.
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan pinjaman, serta
perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) seperti
properti, pabrik dan peralatan.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang
perusahaan.
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur
keuangan (termasuk likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan).
Daftar Pustaka

Donald E. Keiso, J. J. (2007). Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Hendriksen, E. S. (t.thn.). Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Henry, S. (2000). Akuntansi Basic Pengembalian Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba


Empat.

Indonesia, I. A. (2009). Exposure Draft Psak 2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Dewan Standar
Akuntansi Keuangan.

Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kiesno, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2007). Akuntansi Intermediate. Jakarta:
Erlangga.

Milia Sepliana Setyowati, T. N. (2016). Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Prenadamedia


Group.

PSAK 2: Laporan Arus Kas


Warren, C. S., Reeve, J. M., & Fess, P. E. (2006). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J. E., & dkk. (2016). Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.

Warrent, C. S., Reeve, J. M., & Fess, P. E. (2005). Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Kimmel, P. D. (2007). Accounting Principles: Pengantar
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Warfield, T. D. (2016). Intermediet Accounting 16th
Edition. United State: John Wiley & Sons, Inc.
Wibowo, A. A. (2008). Akuntansi Keuangan Dasar 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai