2. Gangguan Pendengaran
a. Tidak mampu mendengar
b. Terlambat perkembangan bahasa
c. Sering menggunakan isyarat dalam komunikasi
d. Kurang/ tidak tanggap bila diajak bicara
e. Ucapan kata tidak jelas
f. Sering memiringkan kepala dalam usaha
mendengar
g. Kualitas suara aneh atau monoton
h. Banyak perhatian terhadap getaran
i. Keluar cairan nanah pada kedua telinga
NILAI STANDAR : 6
5. Tunagrahita
a. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala
b. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia
c. Perkembangan bicara/ bahasa terkambat
d. Tidak ada/ kurang sekali perhatiannya terhadap
lingkungan (pandangan kosong)
e. Kooordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak
terkendali)
f. Sering keluar air ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
NILAI STANDAR : 6
ASSESMEN UMUM
1. Fisik
Siswa memiliki anggota gerak lengkap
Anggota gerak berfungsi secara baik
Siswa cenderung suka bergerak (hiperaktif)
2. Kognitif
Siswa mampu membaca kalimat-kalimat sederhana
Siswa mampu membilang dari angka 1-100
Siswa cenderung mudah menghafal sesuatu
3. Interaksi Sosial
Siswa tidak tertarik untuk bermain bersama teman atau lebih suka menyendiri
Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan
Siswa senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan,
misalnya bila ingin digaruk tangannya.
4. Komunikasi
Siswa tidak merespon ketika dipanggil
Siswa tidak memperhatikan ketika diajak bicara
Senang meniru atau membeo (echolalia)
5. Sensoris
Siswa apabila mendengar suara keras langsung menutup telinga
6. Emosi
Siswa tidak suka menyakiti diri sendiri dan orang lain ketika marah
KELUHAN GURU
Guru mengalami kesulitan untuk mengajarkan sesuatu pada bidang akademik dan keterampilan
karena siswa memiliki mobilitas yang tinggi. Siswa cenderung ingin semaunya sendiri contoh
membuang sampah di sembarang tempat. Kegiatan sehari-hari siswa di sekolah hanya berjalan-
jalan. Apabila siswa tidak diawasi kadang dapat berjalan keluar dari lingkungan sekolah.
C.Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dan kegiatan identifikasi anak berkelainan untuk dapat memberikan pelayanan
pendidikan yang sesuai, maka dilakukan tindak lanjut sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Asesmen
Asesmen merupakan kegiatan penyaringan terhadap anak-anak yang telah teridentifikasi sebagai anak
berkebutuhan khusus . Kegiatan asesmen dapat dilakukan oleh guru (untuk beberapa hal), dan tenaga
profesional lain yang tersedia sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan asesmen meliputi beberapa bidang,
antara lain:
a. Asesmen Akademik
Asesemen akademik sekurang-kurangnya meliputi tes kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
b. Asesmen Sensorik dan Motorik:
Asesmen sensorik terutama untuk mengetahui ganguan penglihatan, pendengaran. Sedangkan asesmen
motorik untuk mengetahui gangguan motorik halus maupun kasar yang mungkin dapat mengganggu
pembelajaran bidang yang lain.
c. Asesemen Psikologik, Emosi dan Sosial.
Asesmen psikologik dapat digunakan untuk mengetahui potensi intelektual dan kepribadian abak, Juga
dapat diperluas dengan tingkat emosi dan sosial anak.
d. Asesemen lain yang dianggap perlu:
Misalnya aspek kesehatan, status gizi dan perkembangan fisik anak. Informasi ini sangat penting karena
aspek kesehatan sangat berpengaruh terhadap konerja belajar anak.
Ada bagian-bagian tertentu yang dalam pelaksanaan asesmen mebutuhkan tenaga profesional sesuai dengan
kewenangannya. Guru dapat membantu dan memfasilitasi terselenggaranya asesmen tersebut sesuai dengan
kemampuan orang tua dan sekolah.
2. Perencanaan Pembelajaran dan Pengorganisasian Siswa
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dapat meliputi: menetapkan bidang atau aspek problema belajar
yang akan ditangani. Apakah seluruh mata pelajaran, sebagian mata pelajaran, atau hanya bagian tertentu
dari suatu mata pelajaran. Menetapkan pendekatan pembelajaran yang akan dipilih termasuk rencana
pengorganisasian siswa, apakah bentuknya berupa pelajaran remedial, pengayaan, pendekatan kooperatif,
atau kompetitif, dan lain-lain, menyususun program individual.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap ini guru melaksanakan program pembelajaran serta pengorganisasian siswa berkelainan dalam
kelas reguler sesuai dengan rancangan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap sebelumnya. Sudah
tentu pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan anak,
tidak dapat dipaksakan sesuai dengan target yang akan dicapai oleh guru. Program tersebut bersifat
fleksibel.
4. Pemantauan Kemajuan Belajar dan Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam membantu mengatasi kesulitan belajar anak, perlu dilakukan
pemantauan secara terus menerus terhadap kemajuan dan/atau bahkan kemunduran belajar anak . Jika anak
mengalami kemajuan dalam belajar, pendekatan yang dipilih guru perlu terus dimantapkan , tetapi jika tidak
terdapat kemajuan perlu diadakan peninjauan kembali, baik mengenai isi dan pendekatan program, maupun
motivasi anak yang bersangkutan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya.