Anda di halaman 1dari 7

JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN

MK. DASAR PROMKES

Nama : Nafa Tryanti Muhtar

Stambuk : J1A119158

No. Hari/tanggal Judul Bacaan Bab Bacaan Rangkuman


(Menurut Kalimat
Pribadi) terhadap Bab
Bacaan
1. Senin, 4 Mei Promosi BAB 1 : Konsep Promosi Kesehatan adalah
2020 Kesehatan dan Promosi proses pemberdayaan
masyarakat untuk dapat
Pemberdayaan Kesehatan
memelihara dan
Masyarakat meningkatkan derajat
kesehatannya. Dengan
promosi kesehatan
diharapkan masyarakat
mampu mengendalikan
determinan kesehatan.
Partisipasi merupakan
sesuatu yang penting
dalam upaya promosi
kesehatan.

Promosi kesehatan
merupakan proses
komprehensif egati dan
politik, bukan hanya
mencakup upaya
peningkatan kemampuan
dan ketrampilan
individual, tetapi juga
upaya yang bertujuan
mengubah masyarakat,
lingkungan, dan kondisi
ekonomi, agar dampak
negative terhadap
kesehatan individu dan
masyarakat dapat
dikurangi. Secara defenisi
istilah promosi kesehatan
adalah ilmu kesehatan
masyarakat (health
promotion) mempunyai
dua pengertian. Pengertian
promosi kesehatan yang
pertama adalah sebagai
bagian dari tingkat
pencegahan penyakit.
Level and Clark, yang
mengatakan adanya 4
tingkat pencegahan
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

penyakit dalam perspektif


kesehatan masyarakat
yaitu (Notoatmodjo,
2005):
a. Health Promotion
(peningkatan/promosi
kesehatan)
b. Spesific protection
(perlindungan khusus
melalui imunisasi)
c. Early diagnosis and
prompt treatment
(diagnosis dini dan
pengobatan segera).
d. Disability limitation
(membatasi atau
mengurangi terjadinya
kecacatan).
e.Rehabilitation
(pemulihan).

Oleh sebab itu, promosi


kesehatan dalam konteks
ini adalah peningkatan
kesehatan. Sedangkan
pengertian yang kedua,
promosi kesehatan
diartikan sebagai upaya
memasarkan,
menyebarluaskan,
mengenalkan atau
“menjual” kesehatan.
Dengan perkataan lain
promosi kesehatan adalah
“memasarkan”, atau
“menjual” atau
“memperkenalkan pesan-
pesan kesehatan atau
“upaya-upaya” kesehatan,
sehingga masyarakat
“menerima” atau
“membeli” (dalam arti
menerima perilaku
kesehatan) mengenal
pesan-pesan kesehatan
tersebut yang akhirnya
masyarakat mau
berperilaku hidup sehat.

Promosi kesehatan
sebagai pendekatan
terhadap faktor perilaku
kesehatan, maka
kegiatannya tidak terlepas
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

dari faktor-faktor yang


menentukan perilaku
tersebut. Menurut
Lawrence Green (1980)
dalam Notoatmodjo
(2005), perilaku ini
ditentukan oleh 3 faktor
utama:
a. Faktor predisposisi
(predisposing factors)
b. Faktor pemungkin
(enabling factors)
c. Faktor penguat
(reinforcing factors)

Promosi kesehatan adalah


proses memberdayakan/
memandirikan masyarakat
untuk memelihara,
meningkatkan dan
melindungi kesehatannya
melalui peningkatan
kesadaran dan
kemampuan serta
pengembangan
lingkungan sehat (Ircham
Machfoedz dan Suryani,
2007).

Promosi kesehatan juga


mencakup berbagai aspek
khususnya yang berkaitan
dengan aspek lingkungan
atau suasana yang
mempengaruhi
perkembangan perilaku
yang berkaitan dengan
aspek sosial budaya,
pendidikan, ekonomi,
politik dan pertahanan
keamanan (Ircham
Machfoedz dan Suryani,
2007).

Diketahui bahwa
determinan pokok
kesehatan adalah aspek-
aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan yang sering
berbeda di luar kontrol
perorangan atau bahkan
masyarakat secara
kolektif. Oleh karena itu,
aspek promosi kesehatan
mendasar adalah bahwa ia
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

bertujuan melakukan
pemberdayaan sehingga
orang mempunyai kontrol
yang lebih besar terhadap
aspek-aspek kehidupan
mereka yang
mempengaruhi kesehatan
(Ewles dan Simnett,
1994).

Defenisi WHO
mengenai promosi
kesehatan secara rapi
menekankan:
Promosi kesehatan adalah
proses membuat orang
mampu meningkatkan
kontrol terhadap, dan
memperbaiki kesehatan
mereka.

Visi Promosi kesehatan


dapat dirumuskan:
”Masyarakat mau dan
mampu memelihara dan
meningkatkan
kesehatannya
(Notoatmodjo, 2005).
Secara umum misi
promosi kesehatan ini
sekurang-kurangnya ada 3
hal yaitu Advokat
(advocate), Menjembatani
(mediate) dan
Memampukan (enable)
(Notoatmodjo, 2005).

Promosi kesehatan
diharapkan dapat
melaksanakan strategi
yang bersifat paripurna
(komprehensif) khususnya
dalam menciptakan
perilaku baru. Kebijakan
Nasional Promosi
Kesehatan telah
menetapkan tiga strategi
dasar promosi kesehatan,
yaitu (1) gerakan
pemberdayaan, (2) bina
suasana, (3) advokasi,
yang diperkuat oleh
kemitraan serta metode
dan sarana komunikasi
yang tepat. Ketiga strategi
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

ini harus dilakukan secara


lengkap dan
berkesinambungan dalam
menggarap setiap perilaku
baru masyarakat yang
diperlukan oleh program
kesehatan. Misalnya, bila
program kesehatan ibu
dan anak menghendaki
agar setiap ibu hamil
memeriksakan
kandungannya secara
teratur di Puskesmas.
Untuk itu terhadap para
ibu hamil harus dilakukan
(1) pemberdayaan, (2)
pembinaan suasana
lingkungan sosialnya, dan
(3) advokasi kepada
pihak-pihak yang dapat
mendukung perilaku
mereka (Depkes RI,
2005).

Sasaran Promosi
kesehatan:
1. Sasaran Primer
(Primary Target)
2. Sasaran Sekunder
(Secondary Target)
3. Sasaran Tersier
(Tertiary Target)

Ilmu-ilmu yang dicakup


promosi kesehatan
dikelompokkan menjadi 2
bidang, yaitu
(Notoatmodjo, 2005):
a. Ilmu perilaku, yaitu
ilmu-ilmu yang menjadi
dasar dalam membentuk
perilaku manusia,
terutama psikologi,
antropologi, dan sosiologi.
b. Ilmu-ilmu yang
diperlukan untuk
intervensi perilaku
(pembentukan dan
perubahan perilaku),
antara lain pendidikan
komunikasi, manajemen,
kepemimpinan dan
sebagainya.
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

Ruang lingkup promosi


kesehatan dapat
didasarkan kepada 2
dimensi yaitu
(Notoatmodjo, 2005):
1. Dimensi aspek sasaran
pelayanan kesehatan yakni
pelayanan preventif dan
promotif (kelompok
profesi kesehatan
masyarakat), serta
pelayanan kuratif dan
rehabilitatif (kelompok
profesi kedokteran).
2. Dimensi tempat
pelaksanaan promosi
kesehatan atau tatanan
(setting) yakni promosi
kesehatan pada tatanan
keluarga (rumah tangga),
sekolah, tempat kerja,
tempat-tempat umum
(TTU) dan institusi
pelayanan kesehatan.
3. Dimensi tingkat
pelayanan kesehatan,
pendidikan kesehatan
dapat dilakukan
berdasarkan 5 tingkat
pencegahan (five levels of
prevention) dari Leavel
Clark, sebagai berikut: 1.
Promosi kesehatan
(Health Promotion)
2. Perlindungan khusus
(Specific Protection)
3. Diagnosis Dini dan
Pengobatan Segera (Early
Diagnosis and Prompt
Treatment)
4. Pembatasan Cacad
(Disability Limitation)
5. Rehabilitasi
(Rehabilitation)
JURNAL HARIAN TUGAS BACAAN
MK. DASAR PROMKES

Poin yang dikumpulkan selama perkuliahan

No. Hari/tanggal Jumlah Poin


1. 29 April 2020 0

Anda mungkin juga menyukai