Anda di halaman 1dari 5

ANTROPOLOGI KESEHATAN

PENYAKIT EPILEPSI DIHUBUNGKAN DENGAN KEPERCAYAAN


MASYARAKAT SIOMPU BUTON SELATAN

OLEH:

FIRDAYATUN J1A119121
INCE UMMI KALSUM AZIZ J1A119132
INDRIYATI PRATIWI J1A119135
NAFA TRYANTI MUHTAR J1A119158
NOFHY HASMA LINDA J1A119162

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................2
IDENTIFIKAS PENYAKIT..............................................................................................3
LOKASI.............................................................................................................................3
ANALISIS.........................................................................................................................4
KESIMPULAN..................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................5

2
1. Identifikas Penyakit

Epilepsis adalah gangguan neurologis yang menyebabkan kejang berulang


yang disebabkan oleh aktifitas listrik abnormal didalam otak. Epilepsi bukan
hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. World Healty
Organization merilis, sekitar 50 juta orang diseluruh dunia menderita epilepsi,
menjadikan penyakit ini sebagai salah satu penyakit neurologis paling umum di
dunia. Hampir 80 persen penderita epilepsi tinggal di negara berpenghasilan
rendah dan menengah. Tiga perempat penderita epilepsi tinggal di negara
perpenghasilan rendah tidak mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan.
Rediko kematian dini pada orang dengan epolepsi tiga kali lebih besar daripada
populasi umum. Secara global, diperkirakan lima juta orang didiagnisis menderita
epilepsi tiap tahun. Hal ini terutama terjadi pada negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah.
Adapun beberapa gejala dari penyakit epilepsi yang harus diketahui ialah ;
hilangnya kesadaran yang diikuti dengan kepala yang sedikit menoleh dan disertai
mata yang sedikit berkedip-kedip, kebingungan gelisah dan tidak enak badan yang
memicu perilaku abnormal dan gejala selanjutnya adalah kejang-kejang yang
dimulai dengan adanya sekelompok otot tertentu yang akan menegang dan
kemudian akan menyebar ke kelompok otot disekitarnya.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit epilepsi ialah
selain dengan obat, pencegahan epilepsi juga perlu ditunjang dengan pola hidup
yang sehat, seperti berolahraga teratur, tidak mengonsumsi minuman beralkohol
secara berlebiha serta diet khusus.sedang untuk pengobatannya belum ada obat
dan metode untuk menyembuhkan epilepsi. Namun ada obat untuk mencegah
terjadinya kejang yaitu obat yang dapat menahan gejala epilepsi,sehingga
pengidapnya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.

2. Lokasi

Adapun lokasi pengamatan pada laporan ini ialah Kecamatan Siompu,


kabupaten Buton Selatan.

3
3. Analisis

Pada masyarakat Kecamatan Siompu Kabupaten Buton Utara terdapat


kepercayaan turun temurun dan masih dipercaya hingga sekarang bahwa apabila
ada seseorang yang terkena atau menderita penyakit epilepsi (masyarakat Siompu
mengenalnya dengan penyakit Kidha) maka langsung dibaringkan diatas karung
goni dalam waktu beberapa jam penyakit epilepsipun sembuh. Hal ini sangatlah
bertentangan dengan dunia kesehatan. Dimana pada masyarakat Siompu hanya
membiarkan penderita epilepsi terbaring diatas karung goni tanpa memberikan
obat ataupun pertolongan yang sesuai dengan dunia kesehatan. Hal ini sangat
beresiko bagi para penderita. Seperti yang dikatan oleh Prof. Dr. Zainal Muttaqin
setiap terjadi serangan kejang, kira-kira 50 sel itu hilang. Ia menjelaskan, saat
seseorang membiarkan gangguan epilepsi tersebut, otomatis sel di otaknya pun
akan ikut berkurang. Hal ini tentu berkaitan dengan masalah mental dan IQ orang
tersebut. Seharusnya para penderita diberikan obat apabila kejang terjadi lebih
dari 3 menit seperti yang dikatan dokter spesialis saraf dr. Irawati Hawari, jangan
lupa dihitung berapa lama kejang berlangsung. Biasanya kejang ini haya
berlangsung satu sampai dua menit saja. Tetapi kalau lebih dari tiga menit segera
berikan obat.

4. Kesimpulan
Epilepsis adalah gangguan neurologis yang menyebabkan kejang berulang
yang disebabkan oleh aktifitas listrik abnormal didalam otak. Dalam megobati
penyakit epilepsi masyarakat Siompu masih memegang kepercayaan turun-
temurun dimana apabila ada seseorang yang menderita penyekit epilepsi maka
orang itu akan dibaringkan diatas karung goni dan epilepsispun sembuh. Namun,
kepercayaan itu jelas sangat bertentangan dengan dunia kesehatan, yang dimana
penderita epilepsis seharusnya mendapatkan pertolongan segera dan harus
mendapatkan obat agar penyakitnya tidak bertambah parah.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Dahifurrakhman. 2019. Kenali jenis dan penanganan epilepsi.


https://www.google.com/amp/s/m.medcom.id/amp/wkBDmpDN-3-jenis-
cara-menagani-penyakit-epilepsi. Diakses pada 17 maret 2020.

Anonim. 2018. Inilah gejala penyakit epilepsi dan cara pencegahannya. Diakses
pada 17 maret 2020.

Febriansyah. 2019. Mengenal epilepsi pada anak, gejala serta cara menanganinya.
https://titro.id/mengenal-epilepsi-pada-anak-gejala-serta-cara-
menanganinya-eklF. Diakses pada 17 maret 2020.

Puti AY. 2017. Ini resiko yang bisa terjadi jika epilepsi tidak segera ditangani.
https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-3475482/ini-risiko-yang-
bisa-terjadi-jika-epilepsi-tak-segera-ditangani. Diakses pada 17 maret
2020.

Anda mungkin juga menyukai