Anda di halaman 1dari 14

DASAR ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

KONSEP KEBIJAKAN (MONITORING DAN EVALUASI)

OLEH

KELOMPOK 4 :

ELSA APRILIA DEIANI J1A119112

ELSI SAPTA RINI J1A119113

MEGAWATI J1A119146

NAFA TRYANTI MUHTAR J1A119158

NANA ANDRIANI J1A119159

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................2
A. Konsep Kebijakan......................................................................................................3
B. Monitoring.................................................................................................................3
1. Tujuan Monitoring.................................................................................................4
2. Fungsi Monitoring..................................................................................................5
3. Langkah-langkah Monitoring.................................................................................5
C. Evaluasi......................................................................................................................6
1. Tujuan Evaluasi......................................................................................................6
2. Jenis Evaluasi.........................................................................................................7
3. Langkah-langkah Evaluasi.....................................................................................8
4. Tahapan Proses Evaluasi......................................................................................10
5. Kendala dalam Evaluasi.......................................................................................10
6. Kegunaan dan Pentingnya Evaluasi......................................................................11
D. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
TUGAS ANGGOTA KELOMPOK.................................................................................14

2
A. Konsep Kebijakan
Menurut Thomas Dye kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Sementara Lasswel dan Kaplan
melihat kebijakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan
sebagai program yang diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai dan praktek.
Dalam kategorinya kebijakan kesehatan dikategorikan sebagai sebuah
kebijakan publik (public goods). Konsep dari kebijakan publik (public goods)
merupakan upaya intervensi strategis terhadap sumberdaya dalam usaha
memecahkan persolan publik atau pemerintah. Bentuk intervensi tersebut
dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah dengan melibatkan juga sektor
swasta agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan secara luas.
(Chandler dan Plano, 1988).
Karakteristik Masalah Dalam Kebijakan Kesehatan
Menurut Dunn (1988) dalam pengembangan suatu kebijakan para
perancang kebijakan harus memperhatikan karakteristik masalah pokok dari
kebijakan yang terdiri dari:
a. Interdepensi (saling tergantung),
b. Subjektif,
c. Artifisial,
d. Dinamis,
e. Tidak terduga.

B. Monitoring
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 (dalam IPDN,
2011), disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara
seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan
tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh
dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil
keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan
seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan semula. Monitoring dilaksanakan dengan

3
maksud agar proyek dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
menyediakan umpan balik bagi pengelola proyek pada setiap tingkatan. Umpan
balik ini memungkinkan pemimpin proyek menyempurnakan rencana operasional
proyek dan mengambil tindakan korektif tepat pada waktunya jika terjadi masalah
dan hambatan (Deptan, 1989). Monitoring adalah proses kegiatan pengawasan
terhadap implementasi kebijakan yang meliputi keterkaitan antara implementasi
dan hasil-hasilnya (outcomes) (Hogwood and Gunn, 1989).

1. Tujuan Monitoring
a. Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, yang mencakup standar input (waktu, biaya, SDM, tehnologi,
prosedur dll).
b. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk
melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau program berkait, baik yang
sedang berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang.
c. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya
perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti dengan
penyesuaian kegiatan.
d. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja
program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari
waktu ke waktu.
Informasi dari hasil monitoring dan pengendalian dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin pencapaian
hasil/tujuan yang lebih baik, efektif dan lebih efisien dalam penggunaan
sumberdaya. William N. Dunn (1994), menjelaskan bahwa monitoring
mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut.
a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi kebijakan tersebut sesuai dengan standard
dan prosedur yang telah ditentukan.

4
b. Auditing (pemeriksaan)
Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan kepada kelompok sasaran
(target groups) memang benar-benar sampai kepada mereka.
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang terjadi setelah
implementasi sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan publik berbeda dengan tujuan
kebijakan publik.
Monitoring berkaitan erat dengan evaluasi, karena evaluasi memerlukan
hasil dari monitoring yang digunakan dalam melihat kontribusi program yang
berjalan untuk dievaluasi.

2. Fungsi Monitoring
Monitoring berfungsi untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan
tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila
kemudian tindakan koreksi dilakukan makan fungsinya akan terlaksana secara
lengkap. Hasil monitoring yang telah dianalisis dan diolah dapat dijadikan sebagai
informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh manajer/stakeholder
(pimpinan puskesmas) untuk dasar pengambilan keputusan, tindak lanjut, baik
menyangkut kegiatan yang sedang berjalan maupun kegiatan yang akan datang.

3. Langkah-langkah Monitoring
Langkah utama monitoring adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses pelaksanaan program/
kegiatan. Standar bisa mencakup semua input yang digunakan.
b. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja (pengamatan) dari
pelaksanaan kegiatan/ proses kegiatan yang dipilih untuk dibandingkan dengan
standar yang telah ditentukan.
c. Mengamati perubahan lingkungan dan mengumpulkan data untuk pengkajian
pengaruh lingkungan tersebut terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan.

5
d. Pengolahan, analisis data dan sistesis hasil.
e. Pengambilan keputusan melalui tindakan. Dan
f. Menyampaikan semua hasil monitoring, pengendalian dan tindak lanjut kepada
pihak yang berkepentigan sebagai wujud akuntabilitas dan prosees
pengambilan keputusan lebih lanjut.

C. Evaluasi
Menurut American Public Health Association (Azwar, 1996) evaluasi
adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-langkah
memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan dipakai
mengukur sukses, menentukan besarnya sukses dan rekomendasi untuk kegiatan
program selanjutnya.
Evaluasi adalah suatu proses yang menghasilkan informasi tentang sejauh
mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu
dengan standar tertentu untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara keduanya
dan bagaimana manfaat yang telah dikerjakan dibandingkan dengan harapan-
harapan yang ingin diperoleh. Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan
cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana yang telah
ditentukan. Evaluasi merupakan alat penting untuk membantu pengambilan
keputusan sejak tingkat perumusan kebijakan maupun pada tingkat pelaksanaan
program (Wijono, 1999). Evaluasi juga merupakan serangkaian prosedur untuk
menilai suatu program dan memperoleh informasi tentang keberhasi lan
pencapaian tuj uan, kegiatan, hasil dan dampak serta biayanya.

1. Tujuan Evaluasi
Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah :
a. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.
Sehubungan dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara
lain memeriksa kembali kesesuaian dari program dalam hal perubahan-
perubahan kecil yang terus-menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang

6
direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang
mempengaruhi pelaksanaan suatu program.
b. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan
program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan pengalaman
mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program
yang akan datang.
c. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Sedangkan tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk
memperbaiki program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan
dan mengarahkan alokasi tenaga dan dana untuk program dan pelayanan yang
sedang berjalan dan yang akan datang.

2. Jenis Evaluasi
Evaluasi terdiri atas dua macam, yaitu Evaluasi formative dan Evaluasi
summative :
a. Evaluasi formative, adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan
program dengan tujuan untuk mengubah atau memperbaki program. Evaluasi
ini dilakukan untuk memperbaiki program yang sedang berjalan dan
didasarkan atas kegiatan sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu
yang relatif pendek . Manfaat evaluasi formative terutama untuk memberikan
umpan balik kepada manajer program tentang hasil yang dicapai beserta
hambatan-hambatan yang dihadapi. Evaluasi formative sering disebut sebagai
evaluasi proses atau monitoring.
b. Evaluasi summative, adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil
keseluruhan dari suatu program yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini
dilakukan pada akhir kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah program,
guna menilai keberhasilan program.

7
Sedangkan menurut Azwar (1996), jenis evaluasi antara lain :
a. Evaluasi formatif (Formative Evaluation) yaitu suatu bentuk evaluasi yang
yang dilaksanakan pada tahap pengembangan program dan sebelum program
dimulai. Evaluasi formatif ini menghasilkan informasi yang akan dipergunakan
untuk mengembangkan program, agar program bisa lebih sesuai dengan situasi
dan kondisi sasaran.
b. Evaluasi proses (Process Evaluation) adalah suatu proses yang
memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu
program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen¬elemen fisik dan
struktural dari pada program.
c. Evaluasi sumatif (Summative Evaluation) adalah suatu evaluasi yang
memberikan pernyataan efektifitas suatu program selama kurun waktu tertentu
dan evaluasi ini menilai sesudah program tersebut berjalan.
d. Evaluasi dampak program adalah suatu evaluasi yang menilai keseluruhan
efektifitas program dalam menghasilkan target sasaran.
e. Evaluasi hasil adalah suatu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan
atau perbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas atau indikator status kesehatan
lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.

3. Langkah-langkah Evaluasi
Evaluasi atau penilaian memerlukan pedoman dalam melaksanakannya.
Pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang harus
dilakukan pada waktu melaksanakan penilaian. Untuk ini ada beberapa pendapat
yang dikenal yaitu (Azwar, 1996):
a. Mac Mahon
Mac Mahon membedakan langkah-langkah penilaian atas tiga tahap yaitu:
1) Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian
Langkah pertama yang harus dilakukan pada penilaian ialah menentukan
dahulu macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilaksanakan. Memilih
macam dan ruang lingkup yang sesuai, setelah itu menyusun rencana penilaian.
2) Tahap pemahaman program yang akan dinilai

8
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memahami dengan
lengkap program yang akan dinilai. Berhasil atau tidaknya penilaian yang akan
dilakukan sangat dipengaruhi sekali oleh pemahaman terhadap program yang akan
dinilai.
3) Tahap pelaksanaan penilaian dan menarik kesimpulan
Langkah terakhir yang dilakukan ialah melaksanakan penilaian tersebut
untuk kemudian menarik kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh. Untuk dapat
menarik kesimpulan yang tepat dianjurkan untuk mempergunakan hasil dari
program lain yang sesuai. Lakukanlah perbandingan antara keduanya dan tariklah
kesimpulan.
b. The World Health Organization (WHO)
The World Health Organization membedakan langkah-langkah penilaian
dalam sembilan tahap, yakni (Azwar, 1996):
1) Tahap penentuan hal yang akan dinilai. Langkah pertama yang dilakukan ialah
menentukan dahulun hal yang akan dinilai. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan
jika dapat dipelajari dengan baik program yang akan dinilai.
2) Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya yang
akan dilakukan ialah mengumpulkan berbagai keterangan yang ada hubungannya
dengan program yang akan dinilai. Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat
berbagai laporan yang ada dan yang berhubungan dengan pelaksanaan program.
3) Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian.
Apabila berbagai keterangan telah berhasil diperoleh, lanjutkanlah dengan
penyeleksian keterangan. Buanglah keterangan yang tidak ada hubungannya
dengan tujuan penilaian.
4) Tahap menilai kecukupan keterangan. Lanjutkan pekerjaan penilaian ini
dengan menilai kecukupan keterangan yang diperoleh. Apabila keterangan
tersebut dianggap belum cukup, lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah
cukup lanjutkan ketahap berikutnya.
5) Tahap menetapkan kemajuan program. Nilai kemajuan program dengan
mempergunakan keterangan yang telah dikumpulkan. Kemajuan program dapat
dinilai dari keberhasilannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

9
6) Tahap menetapkan efektivitas program. Langkah selanjutnya ialah menetapkan
efektivitas program. Suatu program dianggap efektif jika dinilai dapat mengatasi
masalah yang mendasari dilaksanakannya program tersebut.
7) Tahap menetapkan efisiensi program. Lanjutkan dengan menilai efisiensi
program yakni yang dikaitkan dengan besarnya dana yang dipergunakan untuk
melaksanakan program tersebut.
8) Tahap menetapkan dampak program. Setelah ditetapkan efektivitas dan
efisiensi program, lanjutkan dengan menetapkan dampak program.
9) Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran. Langkah terakhir yang
dilakukan ialah menarik kesimpulan serta menyusun saran-saran sesuai dengan
hasil penilaian.

4. Tahapan Proses Evaluasi


Proses evaluasi biasanya terdiri dari paling sedikit 5 tahap yaitu:
a. Penetapan indikator pengukuran dan standar pelaksanaan kegiata,
b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan,
c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyatan (riel),
d. Pembandingan hasil ukur dengan standar, dan
e. Merancang dan melakukan tindakan koreksi, bila memang diperlukan.

5. Kendala dalam Evaluasi


Dalam prakteknya, terdapat berbagai kendala dalam pelaksanan evaluasi,
Dalam melakukan evaluasi suatu perencanaan program dan implementasinya,
terdapat beberapa kendala, antara lain:
a. Kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang melihat
bahwa evaluasi itu merupakan sarana untuk mengkritik orang lain;
b. Kendala ekonomis, yaitu untuk melaksanakan evaluasi yang baik itu mahal
dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara ketersedian data
dan biaya;
c. Kendala teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan
sumberdaya manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak dapat

10
disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya timbul ketika
informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya hanya akan ditumpuk
begitu saja tanpa diolah;
d. Kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan sebagai
ancaman oleh para administrator saja, melainkan secara politis juga
memalukan jika diungkapkan.

6. Kegunaan dan Pentingnya Evaluasi


Kegunaan terpenting dari evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan
yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan atau
ditetapkan. Selain itu juga untuk mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan
adalah tepat sasaran, metode, waktu, biaya dan lainnya. Adapun kegunaan lain
dari evaluasi adalah:
a. Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program berhasil atau ridak berhasil,
b. Untuk memodivikasi atau memperbaiki strategi yang kurang berhasil,
c. Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi,
d. Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar dapat menyebutkan hasil
dan kualitas program, dan
e. Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau konstituen
yang berkepentingan.

D. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi


Banyak kesalahpahaman mengenai pengertian monitoring dan evaluasi.
Sebagian besar menyamakan arti dari monitoring dan evaluasi. Pada hakekatnya
monitoring adalah salah satu jenis dari evaluasi yaitu promotif evaluasi atau
evaluasi pada tahap pelaksanaan.
Monitoring adalah sesuatu penilaian (assesment) yang rutin (harian) terkait
aktivitas dan perkembangan yang sedang berlangsung, sementara evaluasi akhir
(summative evaluation) adalah penilaian yang bersifat periodik terkait semua
pencapaian. Monitoring melihat pada apa yang sedang dilakukan, sementara

11
evaluasi akhir (summative evaluation) memeriksa apa yang sudah dicapai atau apa
dampak yang sudah berhasil dibuat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Elvi Nurfitriani. 2019. Konsep Kebijakan, Monitoring, Evaluasi dan rekomendasi.


https://id.scrib.com/document/403414811/Konsep-Kebijakan-
Monitoring_evaluasi-Dan-Rekomendasi-docx. Diakses pada 18 Mei 2020.

Kesmas. 2014. Evaluasi Bidang Kesehatan. http://www.indonesian-


publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/. Diakses pada 18 Mei 2020.

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. 2020. Monitoring Pengendalian dan


Pelaporan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Puskesmas.
https://chpm.fk.ugm.ac.id/index.php/id/home/root/mainmenu/85-id/pml-
ntt/640-modul-iv-monitoring-pengendalian-evaluasi-dan-pelaporan-
pelayanan-kesehatan-tingkat-pertama-di-puskesmas. Diakses pada 19 Mei
2020.

Rifana Betrix, dkk. 2015. Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat. Ismayanti


Rahma.https://www.academia.edu/15561723/Evaluasi_Program_Kesehata
n_masyarakat. Diakses pada 20 Mei 2020.

Sinta. Monitoring dan Evaluasi. https://sinta.unpad.ac.id. Diakses pada 18 Mei


2020.

Super User. 2014. Monitoring dan Evaluasi.


https://pendidikankedokteran.net/index.php/features1/54-berita-
internasional/403-monitoring-dan-evaluasi. Diakses pada 18 Mei 2020.

13
TUGAS ANGGOTA KELOMPOK

NAMA NIM TUGAS


Elsa Aprilia Dwiani J1A119112 Mencari Materi
Pengertian Evaluasi,
Jenis Evaluasi, dan
Tujuan Evaluasi.
Elsi Sapta Rini J1A119113 Mencari Materi Konsep
Kebijakan, Tujuan
Monitoring dan Langkah-
langkah Monitoring.
Megawati J1A119146 Mencari Materi Fungsi
Monitoring, Langkah-
langkah Monitoring dan
Kendala Evaluasi.
Nafa Tryanti Muhtar J1A119158 Menyusun dan Mencari
Materti Langkah-langkah
Evaluasi dan Perbedaan
Monitoring dengan
Evaluasi.
Nana Andriani J1A119159 Mencari Materi
Tahapan Proses
Evaluasi dan
Kegunaan Serta
Pentingnya Evaluasi.

14

Anda mungkin juga menyukai