Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

DI
APOTEK KIMIA FARMA 39

DISUSUN OLEH :

Riyanti, S. Farm. 063202127

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lembar Pengesahan
Laporan Praktek Kerja Profesi
Apotek BUMN
di
Apotek Kimia Farma 39
Medan

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Apoteker di Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Disusun oleh:

Riyanti, S. Farm. 063202127

Apotek Kimia Farma 39


Medan
Pembimbing,

Muhardiman, S.Si., Apt.


(Manajer Apotek Pelayanan)

Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.


NIP. 131 283 716

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Medan dan menyusun laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si., Apt. selaku Bisnis Manager daerah
Medan PT. Kimia Farma Apotek, Bapak Muhardiman, S.Si., Apt. selaku
Manager Apotek Pelayanan Kimia Farma 39 Medan dan seluruh staf pegawai
Apotek Kimia Farma 39 Medan yang telah meluangkan waktu dan tempatnya
untuk membantu dan memberi petunjuk yang sangat berguna dalam Praktek
Kerja Profesi dan penyusunan laporan ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
USU Medan dan Bapak Drs. Wiryanto, M.Si., Apt. selaku Koordinator
Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan.
3. Ayahanda Samsuri dan Ibunda Roliana yang telah memberikan bantuan
material dan spiritual kepada penulis selama ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua
kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap semoga Praktek Kerja Profesi ini
dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.

Medan, Januari 2008

Penulis

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………....…………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………..……….………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….…….…………. iv
DAFTAR TABEL... ……………………………………………….………..…. v
BAB KIMIA FARMA ……………………………………………………….. 1
I 1.1 Sejarah Kimia Farma ………………………………………………. 1
1.2 Bisnis Kimia Farma ………………………………………………... 1
1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan …………...……. 2
1.4 Apotek Kimia Farma No. 39 Medan……………………………….. 3
II SMART STRATEGY OF MARKETING PERSAINGAN PASAR
GLOBAL……………………………………………………….………. 6
2.1 Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas..… 6
2.2 Strategi Pemasaran yang Bermuara Tiga Komponen…………...….. 8
2.3 Persaingan Desain Produk, Desain Promosi dan Desain Kualitas..... 12
2.4 Persaingan Global Dalam Pelayanan……………………………….. 13
2.5 Persaingan Global Terhadap Modal Raksasa………………………. 14
2.6 Persaingan Pemasaran Jasa…………………………………………. 14
III KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI …………………………….... 18
3.1 Kasus Resep …………………….………………………………….. 18
3.2 Kasus Swamedikasi …………….………………………………….. 34
IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 40
4.1 Hasil……………………………………………………………….... 40
4.2 Pembahasan………………………………………………………… 42
V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 44
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….... 44
5.2 Saran ……………………………………………………………….. 44
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 45

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1.1 Spesialite Obat untuk Pasien Rahma dari Drg. Tetty...............……... 19
3.1.2 Spesialite Obat untuk Pasien Zahara dari
Dr. Khainir Akbar, Sp.A…………………………………………….. 22
3.1.3 Spesialite Obat untuk Pasien Drs. P. L. Tobing dari
RSU Sari Mutiara………………………………………………….… 26
3.1.4 Spesialite Obat untuk Pasien Zahara Aurelia dari
Dr. H. Helmi M. Lubis, Sp.A(K) …………………………………… 29
3.1.5 Spesialite Obat untuk Pasien Agus Salim dari
Dr. Dasril Effendi, Sp.PD…………………………………………… 32
3.2.1 Spesialite Obat untuk Kasus Maag………………………………….. 34
3.2.2 Spesialite Obat untuk Kasus Demam…………………………….….. 34
3.2.3 Spesialite Obat untuk Kasus Batuk dan Pilek……………………….. 35
3.2.4 Spesialite Obat untuk Kasus Batuk Berdahak………………………. 36
3.2.5 Spesialite Obat untuk Kasus Flu…………………………………….. 36
3.2.6 Spesialite Obat untuk Kasus Iritasi Mata……………………………. 37
3.2.7 Spesialite Obat untuk Kasus Sakit Kepala dan Demam…………….. 37
3.2.8 Spesialite Obat untuk Kasus Luka Bakar…………………………… 38
3.2.9 Spesialite Obat untuk Kasus Diare………………………………….. 39
3.2.10 Spesialite Obat untuk Kasus Sembelit……………………………..... 39
4.1.1 Praktek Dokter………………………………………………………. 40
4.1.2 Rumah Sakit…………………………………………………....……. 42
4.1.3 Apotek Pesaing………………………………………………....…… 42

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB I
KIMIA FARMA
1.1 Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan.
Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada
tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF
Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma
(Persero).
Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang
panjang selama lebih dari 90 tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini
Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan
dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2 Bisnis Kimia Farma
PT. Kimia Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu: industri, marketing, distribusi,
ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan
Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini
memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk
turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-
kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana
kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Hasil produksi yang dibuat oleh pabrik farmasi perusahaan baik produk
obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu
etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.
Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih
dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki
perjanjian dengan perseroan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen
untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai
dengan misi perusahaan.
Anak perusahaan PT. Kimia Farma adalah:
1. PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Dibentuk pada tanggal 4 Januari
2003 dengan jalur usaha adalah Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.
PT. Kimia Farma Trading and Distribution, yang memiliki 40 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri
maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip
untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya. Dalam
operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan
peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan
sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh
Indonesia.
2. PT. Kimia Farma Apotek. Dibentuk tanggal 4 Januari 2003 dengan jalur usaha
adalah Farmasi.
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 apotek yang tersebar di
seluruh tanah air, yang memimpin pasar sebesar 19% dari total penjualan
apotek di seluruh Indonesia. Apotek Kimia Farma melayani penjualan
langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain,
misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta
pelayanan informasi obat. Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari
strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA,
dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan
diuntungkan.
1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan dipimpin oleh Drs.
Hendra Farma Johar M.Si., Apt. Apotek Kimia Farma Apotek Medan memiliki 23
store yang tersebar di kota-kota besar di Sumatera Utara, yaitu: Kimia Farma Pel.
2 R.S. Inalum, Kimia Farma Pel. 14 R.S. Pirngadi, Kimia Farma 27 Medan,
Kimia Farma 28 Belawan, Kimia Farma 29 Pematang Siantar, Kimia Farma 30
Tebing Tinggi, Kimia Farma 39 Medan, Kimia Farma 41 Kaban Jahe, Kimia
Farma Pel. 41 R.S. Tebing Tinggi, Kimia Farma Pel. 54 R.S. Rantau Prapat,
Kimia Farma 84 Tanjung Balai, Kimia Farma 85 Pematang Siantar, Kimia Farma
90 Kisaran, Kimia Farma 106 Medan, Kimia Farma 107 Medan, Kimia Farma
160 Medan, Kimia Farma 162 Pematang Siantar, Kimia Farma 255 Medan,
Kimia Farma 312 Rantau Prapat, Kimia Farma 313 Padang Sidempuan, Kimia
Farma 314 Binjai, Kimia Farma Basri dan Kimia Farma Namso.
1.4 Apotek Kimia Farma No. 39 Medan
Apotek Kimia Farma No. 39 merupakan salah satu dari sekian banyak
apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang
berada di jalan Jendral Gatot Subroto Medan ini mudah dijangkau oleh sarana
transportasi umum, terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk dan di sekitar
apotek juga terdapat praktek dokter. Secara umum pelanggan Apotek Kimia
Farma No. 39 ini adalah masyarakat kawasan tersebut, juga pelanggan yang
berasal dari instansi yang memiliki ikatan kerja sama dengan Kimia Farma.
Apotek Kimia Farma No. 39 dikepalalai oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek,
dan mempunyai 9 orang karyawan yang terdiri dari 3 orang Asisten Apoteker dan
6 orang Non-Asisten Apoteker yaitu 2 orang kasir dan 4 orang juru resep.
1.4.1 Pengadaan Perbekalan Farmasi
1.4.1.1 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab
lemari sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemesanan barang dilakukan dua
kali seminggu, kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak karena adanya
permintaan pasien. Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut:
1. Bagian perencanaan pembelian menerima informasi mengenai kebutuhan
perbekalan farmasi berupa defekta dari masing-masing penanggung jawab
lemari sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
2. Bagian perencanaan pembelian menetapkan jumlah barang yang akan dibeli
berdasarkan defekta dan daftar pareto penjualan, dengan memperhatikan
jumlah kebutuhan pertumbuhan perbulan.
3. Menentukan pemasok untuk barang-barang yang akan dibeli dengan
mempertimbangkan legalitas pemasok, kecepatan pelayanan atau pengiriman
barang, harga/potongan harga yang diberikan dan kondisi pembayaran yang
ditawarkan.
1.4.1.2 Prosedur Pembelian
Prosedur pembelian di Apotek Kimia Farma No. 39 dilakukan sebagai
berikut:
1. Masing-masing penanggung jawab lemari membuat defekta untuk kebutuhan
tiap lemari dan memberikannya kepada Bagian pengadaan di Apotek Kimia
Farma No. 39 Medan.
2. Bagian pengadaan di Apotek Kimia Farma No. 39 merekapitulasi defekta dari
masing-masing penanggung jawab lemari dan membuatnya dalam bentuk Bon
Permintaan Barang Apotek (BPBA) dan dikirim kepada Bagian pengadaan di
BM Medan jalan Palang Merah.
3. Bagian pengadaan di BM Medan jalan Palang Merah mengirim Surat
Pemesanan atau SP kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
4. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia Farma
1.4.1.3 Prosedur Penerimaan Barang
Penerimaan barang dilakukan oleh penanggung jawab menurut prosedur
sebagai berikut:
1. Penanggung jawab menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat
Pengantar Barang/Faktur (SPB/F).
2. Penanggung jawab memeriksa kualitas dan kuantitas barang sesuai dengan SP
dan SPB/F. Perlu diperhatikan agar batas kadaluarsa obat masih cukup lama
dan bila barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, maka harus segera
disesuikan dengan pemasok yang bersangkutan.
3. Penanggung jawab membubuhkan tanda tangan, stempel apotek pada faktur
asli kemudian faktur asli diserahkan kepada pemasok sedangkan fotocopy
faktur sebagai pertinggal.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
1.4.2 Penyimpanan
Penyimpanan dapat dilakukan di etalase, maupun di ruang peracikan. Cara
penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma No. 39 dilakukan
berdasarkan abjad, bentuk sediaan, golongan obat, serta efek farmakologi obat
dengan menggunkan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired
First Out).
dikeluarkan lebih dahulu.
Obat golongan narkotika disimpan dalam lemari khusus dan obat golongan
psikotropika disimpan di dalam rak tersendiri. Sediaan biologis seperti serum,
vaksin, suppositoria yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, di simpan
dalam lemari pendingin. Penyimpanan bahan baku dipisahkan dengan obat-obat
lain dalam wadah tertutup rapat dan diberi etiket atau label yang jelas.
1.4.3 Penjualan/Pelayanan
Penjualan/Pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 39 Medan meliputi
pelayanan resep tunai, resep kredit dan obat bebas. Untuk meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen, maka Apotek Kimia Farma No. 39 Medan juga
mengantarkan pesanan obat ke rumah konsumen.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB II
SMART STRATEGY OF MARKETING
PERSAINGAN PASAR GLOBAL
2.1 Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas
2.1.1 Pergeseran Pemasaran Abad 21
Trend pemasaran Internasional pada abad 21 menurut beberapa pakar
pemasaran akan ada pergeseran dalam pendekatan terhadap konsumen, yaitu dari
pendekatan transaksional ke pendekatan relasional dengan berfokus kepada
pemenuhan kebutuhan, kepuasan, dan kesenangan pelanggan.
Pendekatan relasional (Relationship Approach) saat ini sudah diterapkan
di negara-negara maju, dimana kepentingan sosial individu sangat tinggi,
ketimbang dalam kebersamaan (Cooperation). Pendekatan relasional pada intinya
adalah bagaimana sikap produsen untuk mencari cara-cara mempertahankan
pelanggan (Customer) dalam jangka panjang atas dasar kepercayaan dan kesetiaan
pelanggan.
Pada abad 21 nanti, permintaan pelanggan tidak hanya tersedianya produk
yang berkualitas saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana produk tersebut
dapat memenuhi kebutuhan, memuaskan pelanggan, dan yang paling terpenting
adalah kemudahan dalam mendapatkan dan memakainya (user friendly). Kondisi
seperti harga terhadap suatu produk barang atau jasa tidak menjadi suatu masalah,
tetapi yang terpenting cara mendapat pelayanan sampai pasca penggunaan produk
tersebut.
2.1.2 Pengertian Strategi
Strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan
arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran
dan tujuan itu (Alfred Chandler, 1962).
Strategi adalah pola, metode, maksud atau tujuan dan kebijaksanaan serta
rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara
seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan
jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini (Kenneth Andrew, 1971).
Gambaran singkat dari arti kata strategi adalah cara bagaimana kita
menyikapi suatu keadaan dan kenyataan dengan memberikan solusi untuk mampu

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
keluar dari keadaan tersebut, solusi ataupun cara yang diambil berdasarkan
kebutuhan dan mampu memberikan jalan terbaik dari keadaan yang terjadi.
2.1.3 Pengertian Pemasaran
Herman Kertajaya 2002, mendefenisikan pemasaran adalah suatu disiplin
bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
Values dari suatu inisator kepada stake holders-nya. Keputusan marketing bukan
lagi keputusan fungsional, tapi sudah merupakan keputusan strategis yang
menyangkut sampai berapa jauh sebuah perusahaan ingin mempertahankan dan
membangun Brand yang digunakan. Kemudian karena pemasaran sebagai suatu
konsep yang adaptif di masa depan akan berlandaskan pada filosofi sebagai
berikut :
Ultimate Philosopy of Marketing
¬ Visi
Pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan
kepuasan berkelanjutan bukan kepuasaan sesaat untuk tiga stake holder utama
di setiap perusahaan yaitu pelanggan, karyawan, dan pemilik perusahaan.
¬ Misi
Pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar ”salah satu anggota tubuh” suatu
perusahaan, karena itu setiap orang di dalam perusahaan akan menjadi
pemasar.
¬ Nilai
Nilai utama yang dianut perusahaan seperti pertama, merek lebih berharga
dari pada produk bagi pelanggan, kedua apa pun bisnis yang dijalankan,
pemilik perusahaan harus menganggapnya sebagai bisnis jasa. Ketiga, setiap
orang di dalam perusahaan harus merasa terlibat dalam proses pemuasan
pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bukan hanya sebagai
pelaksana dari suatu fungsi tertentu.
Pemasaran adalah ujung tombak dari serangkaian kegiatan usaha yang
bergerak dalam bidang jasa ataupun barang. Dikatakan sebagai ujung tombak
karena pemasaran adalah barometer atau standarisasi dari keberhasilan suatu
usaha dalam meraih pangsa pasar yang seluas-luasnya. Untuk memahami
pemasaran yang handal, kita harus mampu untuk membaca kelompok pasar,

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
kelompok konsumen, sampai dengan kondisi-kondisi lain yang kerap
mempengaruhi pemasaran suatu barang dan jasa.
2.1.4 Strategi Pemasaran Pada Tahap Siklus Kehidupan Produk
a. Tahap Perkenalan
Pertumbuhan penjualan ditandai hasil yang lambat dalam mencapai target
pemasaran dan keuntungan. Pada tahap ini perusahaan cenderung menjual
barangnya lebih tinggi dan membatasi produk, alasannya ongkos produksi
yang masih tinggi, masalah teknologi yang belum sepenuhnya dapat diatasi,
dan biaya promosi tinggi.
b. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan setelah adanya perkenalan produk konsumen mulai
merasakaan kepuasan atas produk yang ditawarkan, kemudian ia datang lagi
untuk membelinya. Maka secara otomatis penjualan meningkat. Langkah
strategi yang diambil adalah bagaimana terus mempertahankan pertumbuhan
selama mungkin.
c. Tahap Kedewasaan
Perusahaan tidak lagi mengadakan perbaikan pada produknya atau usaha
untuk meningkatkan penjualan, maka volume penjualan kadang cenderung
tetap atau bisa juga turun. Strategi yang dapat diambil antara lain dengan
memodifikasi pasar, memodifikasi produk dan memodifikasi marketing mix.
d. Tahap Kemunduran
Tahap kemunduran apabila terjadi perubahan selera konsumen, perubahan
kegiatan pesaing dan kebijaksanaan untuk meninggalkan produk oleh
perusahaan. Sehingga perlu dilakukan beberapa strategi untuk mengembalikan
citra perusahaan pada konsumen.
2.2 Strategi Pemasaran Yang Bermuara Tiga Komponen
2.2.1 Strategi Pemasaran
Elemen pertama dari strategi pemasaran adalah segmentasi pasar yaitu
kemampuan untuk memilah, mengelompokkan serta mendiagnosa sistem yang
ada sehingga lahir satu kesepakatan untuk melangkah pada tujuan dari pemasaran
ini. Segmentasi adalah cara memandang suatu pasar menjadi beberapa pasar
secara kreatif, pemetaan (maaping) suatu pasar, sampai suatu seni untuk

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
mengidentifikasikan dan menggambarkan dengan tepat kesempatan yang
berkembang di pasar. Segmentasi adalah strategi pemasaran yang pertama dan
merupakan langkah awal yang menentukan hidup perusahaan.
Dasar-dasar untuk membuat segmentasi pasar konsumen dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a. Segmentasi berdasarkan Geografik
Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kondisi geografik (daerah), sehingga dalam mengambil keputusan untuk
pemasaran betul-betul melihat wilayah yang akan menjadi target utama
pemasaran kita.
b. Segmentasi berdasarkan Demografik
Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan
umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, ras dan lain-lain. Variabel demografik membagi pasar atas
faktor Who To Buy.
c. Segmentasi berdasarkan Phisikografik
Segmentasi ini membagi pembeli kelompok yang berbeda-beda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Variabel
psikografik membagi pasar atas faktor Why They Buy. Karena kebutuhan atas
kondisi yang menuntut seseorang akan membeli produk tersebut.
d. Segmentasi tingkah laku
Segmentasi ini berdasarkan selera masyarakat terhadap jenis produk yang
ditawarkan. Variabel perilaku membagi pasar atas faktor How They Buy dan
mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkrit.
Elemen kedua dalam strategi pemasaran adalah targeting yaitu proses
menyeleksi target market yang tepat untuk memproduksi barang dan juga service
dari perusahaan. Targeting juga dapat dikatakan sebagai strategi untuk
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, atau dengan kata lain
targeting dalam strategi pemasaran sebagai Fitting Strategy dari sebuah
perusahaan.
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menyeleksi pasar, antara lain
ukuran pasar, pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif dan situasi persaingan.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Ukuran pasar yaitu perusahaan harus mampu membaca kekuatan pasar untuk
menjadi penyebar dan penyalur informasi dan hasil produksi yang akan
diterjunkan, semakin besar ukuran pasar maka semakin besar posisi yang
menguntungkan perusahaan. Pertumbuhan pasar adalah kepercayaan akan
kemampuan pasar untuk terus berjalan dan berkembang sebagai mediator
perusahaan dengan konsumen, semakin besar potensi pertumbuhannya, maka
semakin menjanjikan bagi perusahaan. Kriteria keunggulan komparatif adalah
cara mengukur apakah suatu perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian untuk
menguasai segmen pasar yang dipilih. Dan untuk situasi persaingan maka
perusahaan harus mempertimbangkan intensitas persaingan dalam industri
termasuk jumlah pemain, pemasok dan entry barriers.
Elemen ketiga dari strategi pemasaran adalah positioning, yang dapat
didefenisikan strategi untuk menguak, mempelajari, memahami, pada akhirnya
menilai kondisi emosional konsumen dengan apa yang ditawarkan perusahaan.
Positioning adalah tentang bagaimana membangun rasa kepercayaan, percaya diri,
dan kompetensi untuk pelanggan. Resiko dari positioning harus mampu
menepatkan diri dalam meraih kepercayaan akibat daya beli menurun maka harus
adanya pengemasan (packing) ulang agar kekuatan membeli masyarakat tumbuh
bersama kepercayaan yang telah terbina sebelumnya.
2.2.2 Taktik Pemasaran
a. Differentiation
Differensiasi ini mengubah kondisi perusahaan sehingga tercipta pembeda
tersendiri dengan perusahaan lain walau sama dalam hasil produk. Dalam
menciptakan perbedaan kepada konsumen produk dapat didifferensiasikan
melalui differensiasi produk, pelayanan, personil dan memilih keunggulan
bersaing yang tepat.
b. Marketing Mix
Praktisi pemasaran mengasumsikan Marketing Mix ini terdiri dari 4P
(Product, Price, Promotion, Place). Dengan adanya Marketing Mix ini diharapkan
perusahaan menemukan dan menggunakan produk, tempat usaha pemasaran,
harga yang berani bersaing, serta promosi yang berbeda dan membangun image
konsumen diharapkan pemasaran akan mencapai target keuntungan ganda, selain

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
keuntungan finansial juga keuntungan menepati pilihan konsumen sebagai aset
panjang meraih pemasaran emas.
c. Selling
Diartikan sebagai taktik membangun image pelanggan dalam
menjualbelikan produk yang kita tawarkan, dan berusaha sebagai aset hidup dan
akan terus berkembang dalam jangka panjang. Dalam selling, perusahaan harus
mampu menghasilkan finansial yang mengembalikan modal dan laba.
d. Marketing Approach Personal
Pemasaran model ini yaitu bagaimana kita membaca untuk berusaha
mengetahui keinginan konsumen, tanpa kita harus mengaktualisasikan diri atas
produk yang akan ditawarkan.
2.2.3 Value (Nilai) Pemasaran
a. Brand
Prinsip dari penciptaan value terhadap produk yaitu dengan memberikan
merek atau logo sebagai aktualisasi citra produk suatu merek saat ini yang paling
dibicarakan sebagai ukuran nilai gengsi, merek sebagai simbol kepercayaan atas
produk yang memiliki merek terkenal dan merek sebagai aset untuk terus
melambung dalam meraih pilihan konsumen.
b. Service
Service merupakan jiwa dari perusahaan untuk menaikkan nilai dan
memenangkan persaingan dimasa depan.
c. Process
Proses penciptaan nilai di masyarakat adalah rangkaian setelah mampu
memberikan perbedaan, pelayanan yang memuaskan akan mempermudah proses
penciptaan kepada pelanggan. Proses dapat dilakukan melalui iklan, penawaran-
penawaran produk di masyarakat. Karena proses yang telah bertahan sekian waktu
akhirnya membentuk sebuah jati diri perusahaan yang mampu membuat citra
perusahaan dikenal masyarakat luas.
2.2.4 Implikasi Strategi Pemasaran Akibat Berubahnya Perilaku Konsumen
Mau tidak mau suatu perusahaan agar tetap mampu menjadi pilihan
masyarakat akibat melejitnya harga dan biaya produksi, maka perusahaan harus
mampu merubah pola dalam memasarkan produk tersebut dan sudah mulai

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
banyak perubahan dari perdagangan retail sampai jasa rumah sakit dan berupaya
terus menjadi pilihan masyarakat.
2.3 Persaingan Desain Produk, Desain Promosi, Dan Desain Kualitas
Ukuran suatu perusahaan sulit memasuki persaingan pasar ada tiga
halangan yang harus dilalui (Barriers To Entry) yang terdiri dari mengurangi
kesempatan, kemudahan, kemungkinan dan tingkat kecepatan perusahaan baru
calon pesaing untuk berpartisipasi ini juga termasuk halangan untuk memasuki
pasar. Persaingan yang utama adalah perusahaan yang lebih dahulu memasuki
pasar sehingga perusahaan ini lebih mapan dan mampu untuk menaikkan harga.
2.3.1 Persaingan Desain Produk
Perusahaan yang seluruhnya berorientasi pada Profit Oriented dalam
mencapai puncak keuntungan pada saat pemasarannya, maka desain produk
adalah hal pertama yang akan menjadi pertimbangan pokok sebelum produk
tersebut dilempar atau ditawarkan pada konsumen.
Desain produk adalah kemampuan untuk me-make up atau mengemas
suatu produk dimana produk tersebut baik barang atau jasa yang tujuan utamanya
untuk didistribusikan langsung pada konsumen.
2.3.2 Persaingan Desain Promosi
Persaingan di bidang promosi memang sebagai alat untuk menyentuh
konsumen dan pasar dalam menjual dan menawarkan produk. Tetapi sebelum
melakukan pilihan promosi terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen,
alangkah baiknya menyusun, membaca jenis komunikasi apa, model promosi
yang bagaimana yang akan diambil dalam menawarkan produk.
2.3.3 Persaingan Kualitas yang Up To Date
Perbandingan antara kualitas dan produktifitas kadang sebagai standar
utama dalam meluncurkan suatu produk ke pasaran. Produktifitas itu lebih
menekankan pada pemanfaatan (utility), sumber daya, yang seringkali diikuti
pengurangan biaya dan rasionalisasi modal. Focus utamanya adalah pada
produksi. Sedangkan kualitas lebih menekankan aspek kepuasan pelanggan dan
pendapatan. Fokus utamanya adalah customer utility.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.4 Persaingan Global Dalam Pelayanan
Pada pasar persaingan sempurna seorang penjual bebas menawarkan
barang dan jasanya kepada pihak pembeli dengan berbagai cara. Begitu pula pada
pasar global ini tidak menutup seseorang produsen pun akan tampil sebagai
pelayan dalam menawarkan produknya kepada konsumen dan distributor.
2.4.1 Pelayanan Door to Door
Pelayanan Door To Door (dari pintu ke pintu) saat ini sudah mulai
dilakukan oleh beberapa perusahaan asing yang ada di Indonesia. Sebenarnya
kegiatan tersebut akan menjadi ujung dari pemasaran yang langsung menyentuh
konsumen.
Kepuasan konsumen adalah target yang utama, bila kepuasan itu tercapai
diharapkan ia akan mengulangi untuk menggunakan atau mengkonsumsi lagi.
Minimal ia akan bercerita kepada konsumen lain atas keunggulan pelayanan
produk tersebut dan yang terakhir kita berharap konsumen tersebut datang
kembali kemudian menjadi konsumen abadi.
2.4.2 Pelayanan Sistem Kurir
Konsepnya hampir sama dengan pelayanan model Door To Door, tetapi di
bisnis kita melalui orang yang kita utus menerima pesanan sampai kita antar ke
konsumen. Untuk sistem kurir ini, kita harus gencar dalam melakukan penawaran
minimal melalui iklan media massa sampai penawaran melalui pamflet edaran.
2.4.3 Pelayanan Melalui Cyber Net
Pelayanan pasar melalui Cyber Net ini sudah terlaksana di negara-negara
maju untuk kawasan Amerika dan kawasan Eropa. Terpenting dari pelayanan
melalui Cyber Net ada dua syarat kecil yang harus terpenuhi dahulu oleh
kemampuan masyarakat setempat. Syarat tersebut adalah tingkat penididkan
(Operator) sudah berpengalaman dalam mengoperasikan media komputer,
kemampuan dan pendapatan masyarakat yang sudah mengenal bank sebagai
sahabat kedua dalam pembayaran.
2.4.4 Pelayanan Dalam Kemudahan Transaksi
Semakin tinggi tingkat pendapatan maka kemudahan transaksi adalah
pilihan masyarakat modern. Transaksi jual beli sampai pelayanan yang sangat
mengutamakan kepuasan adalah yang akan menjadi pilihan. Kemudahan transaksi

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
disini bisa dari faktor keamanan bila membawa sejumlah uang tunai yang riskan
dari bahaya keamanan.
2.5 Persaingan Global Terhadap Modal Raksasa
Arena persaingan harga dan kualitas barang (Cost Quality Advantage)
setidaknya dikenal ada tujuh macam anak tangga, yaitu: perang harga, perubahan
posisi relatif, posisi di jalur tengah, pengisisan seluruh ceruk pasar, mengepung
pada posisi ekstrim dan mengisi sisa ceruk, keunggulan harga dan kualitas, dan
pengulangan siklus persaingan. Persaingan ini bermula dari kekuatan perusahaan
mampu bersaing dalam modal.
2.5.1 Penyatuan Modal Usaha Kecil
Penyatuan modal disini yaitu melalui cara dengan membantu usaha-usaha
yang berskala lokal, skala lokal disini dipandang dari usaha tradisional jenis
usaha, sistem manajemen, dan sistem pengemasan produk ke pasar. Dan lokal
dalam memasarkan produk buatannya di masyarakat.
2.5.2 Penyatuan Misi Pemasaran Melalui Penyetaraan Pendidikan
Memang seorang pengusaha tidak mengharuskan lahir dari dunia
pendidikan tinggi, karena banyak pelaku ekonomi saat ini di negara kita yang
masih mengenyam pendidikan setingkat sekolah lanjutan. Tetapi kenyataan di
lapangan bahwa pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan
daya nalar menghadapi permasalahan dan persoalan. Kemudian pola pendidikan
juga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap nilai dan kualitas
suatu lembaga serta organisasi. Dari kesimpulan tersebut penyetaraan pendidikan
sebaiknya tidak hanya berlaku pada usaha yang bergerak dalam jasa pendidikan.
Namun disemua sektor sudah saatnya memandang dan mempertimbangkan
kemampuan dalam pendidikan.
2.5.3 Pemilahan Tugas Pemasaran Berdasarkan Kemampuan Dalam
Spesialisasi
Spesialisasi disini dalam bentuk kelompok produsen, distributor sampai
dengan desainer produk. Untuk kegiatan usaha pada masa sekarang sudah ada
tugas masing-masing dalam peranan roda perekonomian.
2.6 Persaingan Pemasaran Jasa
Industri jasa sangat bervariasi dalam mengemas jasa sebagai komoditi,
yang lebih mengarah pada si pelaksana proses jasa.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.6.1 Konsep Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produksi fisik non-fisik.
Sebenarnya perbedaan yang jelas antara barang dan jasa sering kali sulit
untuk dibedakan. Kadang pembelian suatu barang diikuti dengan jasa dan untuk
membeli jasa juga melibatkan barang-barang yang melengkapi sebagai pelengkap
dari pelayanan.
2.6.2 Masalah-masalah Bisnis Jasa dan Cara Penanganannya
Bisnis jasa sesuai dengan karakteristik yang terdiri dari intangible,
inseparability, variability dan perishability. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan
Berry, (1985) ternyata keempat karakteristik sifat jasa membawa dampak berupa
munculnya beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik intangibility
Antara lain: jasa tidak dapat disimpan, jasa tidak dapat dilindungi dengan hak
paten, perusahaan tidak dapat dengan mudah dan cepat mempertunjukkan atau
mengkomunikasikan suatu jasa, harga sukar ditetapkan.
Strategi penanganan terhadap masalah yang timbul dengan menekankan
petunjuk-petunjuk yang tampak (tangible cues) yaitu tempat, sumber daya
manusia, peralatan, bahan komunikasi, simbol perusahaan, menggunakan
sumber daya personal lebih banyak dari sumber lainnya, mensimulasikan atau
mendorong komunikasi dari mulut ke mulut bila kualitas telah teruji dan
terpercaya oleh masyarakat, menciptakan citra (image) organisasi yang kuat,
misalnya lewat iklan, logo/simbol, perilaku manajemen dan karyawan yang
positif, melakukan komunikasi purnabeli kepada konsumen.
2. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik inseparability
Antara lain: konsumen yang terlibat dalam aktivitas produksi jasa, kegiatan
pemasaran dan produksi yang sangat interaktif, produksi massa yang terpusat
sangat sukar dilakukan dalam jasa.
Strategi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan yaitu dengan melakukan
seleksi dan pelatihan secermat mungkin terhadap setiap karyawan yang

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
berhubungan langsung dengan orang banyak, mengelola konsumen agar ia
terus percaya dan berharap ia kembali dan menjadi pelanggan abadi,
menggunakan berbagai macam lokasi jasa.
3. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik variability
Yaitu sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa.
Strategi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan yaitu dengan
mengindustrialisasikan jasa, dengan cara menambah dan memanfaatkan
peralatan canggih, serta melakukan standarisasi produksi, melakukan service
curomization, artinya meningkatkan interaksi antara perusahaan dan
pelanggan, sehingga produk bisa didesain sesuai dengan keinginan pelanggan.
4. Masalah yang ditimbulkan oleh karakteristik perishability
Yaitu jasa tidak dapat disimpan.
Strategi yang dapat dilakukan terhadap masalah tersebut dengan cara
menggunakan pendekatan terhadap permintaan yang fluktuatif, mengadakan
penyesuaian terhadap permintaan.
2.6.3 Unsur-unsur Dalam Jasa
Ada sebelas unsur-unsur pokok yang perlu dipertimbangkan sebelum
mendesain jasa, yaitu: kontak dengan pelanggan, bauran jasa (service mix), lokasi
konsumsi jasa, desain fasilitas dan aksesori jasa, teknologi, karyawan, struktur
organisasi, informasi, manajemen permintaan dan penawaran, prosedur dan
pengendalian.
2.6.4 Strategi Pemasaran Barang (Produk)
Ada empat strategi pemasaran yang bisa dilakukan dengan melihat kondisi
suatu perekonomian untuk melempar produk ke pasaran, antara lain:
1. Strategi Profil Tinggi
Yaitu strategi yang menetapkan harga tinggi dan promosi tinggi.
Dimaksudkan dengan harga tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit
sebanyak mungkin, sedangkan promosi tinggi bertujuan untuk memperbesar
penetrasi pasar.
2. Strategi Penetrasi Preetif
Yaitu strategi dimana harga ditetapkan lebih rendah dari biaya promosi,
harapannya dapat menerobos market share yang lebih besar.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
3. Strategi Penetrasi Selektif
Yaitu strategi dimana harga ditetapkan tinggi dengan mengurangi biaya
promosi.
4. Strategi Profil Rendah
Yaitu strategi dimana harga dan promosi ditetapkan pada biaya rendah saja,
dengan tujuan untuk mendorong produk tersebut ke pasaran yang lebih luas.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB III
KASUS RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1 Kasus Resep
Resep 1

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep I
Resep dari Drg. Tetty
R/ Prolic 300 mg No. XV
S 4 dd tab I
R/ Flamar 50 mg No. X
S 3 dd tab I
Pro : Rahma
Umur : -

A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien
menderita sakit gigi .

B. Spesialite Obat pada Resep


Tabel 3.1.1 Spesialite Obat untuk pasien Rahma dari Drg. Tetty
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
1. Prolic® Klindamisin Climadan® K Antibiotik
(Sanbe HCl 300 mg (Kalbe Farma)
Farma) Clinidac®
(Pharos)
Probiotin®
(Tropica Mas)
2. Flamar® Natrium Neurofenac® K Antiinflamasi dan
(Sanbe diklofenak 50 (Merck) analgetik
Farma) mg Deflamat®
(Alpharma)
Divoltar®
(Kalbe Farma)

C. Pelayanan Informasi Obat


- Prolic®
Kegunaan: antibiotik. Bentuk sediaan: tablet . Cara pakai: 3 kali sehari
1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus diminum secara teratur
sampai habis, jika timbul reaksi mual, muntah dan diare segera konsultasikan
dengan dokter, obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
- Flamar®
Kegunaan: antiinflamasi dan analgetik. Bentuk sediaan: tablet. Cara
pakai: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum
sesudah makan, bila keluhan bengkak telah hilang segera hentikan pemakaian
obat, obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan
anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep 2

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep II
Resep dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A
R/ TB Vit 6 syr fls I
S 1 dd 7 ml 1 jam AC pagi
R/ Rimactane syr fls I
S 1 dd 11 ml 1 jam AC pagi
R/ TB Zet mg 350
mf pulv dtd No. X
S 1 dd pulv I PC pagi
R/ Vitacur syr fls I
S 1 dd cth I PC malam
Pro : Zahara
Umur : 5 tahun

A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien
menderita tuberkulosis.

B. Spesialite Obat pada Resep


Tabel 3.1.2 Spesialite Obat untuk pasien Zahara dari Dr. Khainir Akbar, Sp.A
No. Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
1. TB Vit 6® Tiap 5 ml Inadoxin® K Pengobatan
(Meprofarm) mengandung: (Zenith) tuberkulosis
Isoniazid 100 Pyravit®
mg, Vit B6 10 (Yupharin)
mg
2. Rimactane® Tiap ml Rifam® K Pengobatan
(Novartis) mengandung: (Dexa Medica) tuberkulosis,
Rifampisina 20 lepra
mg
3 TB Zet® Pirazinamid 500 Corsazinamid® K Pengobatan
(Meprofarm) mg (Corsa) tuberkulosis
Decapiran®
(Harse)
Neotibi®
(Pyridan)

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
4. Vitacur® Tiap 5 ml Curcuma plus® B Suplemen
(Lapi) mengandung: (Soho) peningkat
Kurkuminoid g- nafsu makan
karoten, dan stamina
Dekspantenol,
Vit B1, Vit B2,
Vit B6, Vit B12,
Vit D, Ca-
pidolat,
Fruktooligosakar
ida

C. Pelayanan Informasi Obat


- TB Vit 6®
Kegunaan: terapi tuberkulosis dalam kombinasi dengan rifampisin,
etambutol atau antituberkulosis lainnya. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 1
kali sehari 7 ml. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus diminum secara
teratur sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter dan diupayakan agar tidak
lupa, bila lupa satu hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya, minum
sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain,
sampaikan kepada dokter jika mengalami kulit gatal, merasakan panas, sakit
kepala yang tidak tertahankan atau kesulitan melihat cahaya dan kurang nafsu
makan.
- Rimactane®
Kegunaan: terapi tuberkulosis dalam kombinasi dengan isoniazid,
etambutol atau antituberkulosis lainnya, juga digunakan dalam terapi lepra.
Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 1 kali sehari 11 ml. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: obat harus diminum secara teratur sampai habis sesuai dengan
petunjuk dokter dan diupayakan agar tidak lupa, bila lupa satu hari, jangan
meminum dua kali pada hari berikutnya, minum sesuai jadwal yang diberitahukan
oleh dokter atau petugas kesehatan lain, pemakaian obat ini menyebabkan urin,
tinja, air ludah, keringat dan air mata menjadi agak kemerahan.
- TB Zet®
Kegunaan: terapi tuberkulosis. Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 1
kali sehari 350 mg. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat harus diminum
secara teratur sampai habis sesuai dengan petunjuk dokter dan diupayakan agar

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
tidak lupa, bila lupa satu hari, jangan meminum dua kali pada hari berikutnya,
minum sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain,
misalnya pada pagi hari, beritahukan kepada dokter atau petugas kesehatan
lainnya jika merasakan sakit pada sendi, kehilangan nafsu makan atau mata
menjadi kuning.
- Vitacur®
Kegunaan: suplemen peningkat nafsu makan dan stamina tubuh.
Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 1 kali sehari 1 sendok teh.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep 3

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep III
Resep dari RSU Sari Mutiara Medan
R/ Vitazym tab X
S 3 dd tab I
R/ Ranitidine tab X
S 2 dd tab I
R/ Sanmag syr fls I
S 3 dd C I
Pro : Drs. P. L. Tobing
Umur : 63 tahun

A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien
menderita tukak lambung.

B. Spesialite Obat pada Resep


Tabel 3.1.3 Spesialite Obat untuk pasien Drs. P. L. Tobing dari RSU Sari Mutiara
No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
. (Pabrik) (Pabrik)
1. Vitazym® Pankreatin 50mg, Enzymfort®
K Mengatasi
(Kalbe Papaina 10mg, (Kimia gangguan
Farma) Empedu sapi 50mg, Farma), pencernaan pada
Kunyit 35mg, Berzymplex® usia lanjut dan
Ekstrak hati 50mg, (Bernofarm) mengatasi
Fe, Mg, Ca, Cu, Zn, Pankreon® gangguan
P, I, Vit B1, Vit B2, (Solvay) pencernaan dan
Vit B6, Vit B12, gejala-gejalanya
Vit C, Ca-
pantotenat,
Nikotinamid
2. Ranitidine® Ranitidin 150 mg Gastridin® K Tukak lambung,
(Sanbe (Interbat) tukak usus 12
Farma) Acran® jari
(Sanbe
Farma)
Radin®
(Dexa
Medica)
3 Sanmag® Tiap 5 ml Ulcid® (Prima W Hiperasiditas
(Sanbe mengandung: Mg Hexal) lambung

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Farma) trisilikat 325 mg, Ranacid®
Al-hidroksida (Rama
koloidal 325 mg, Farma)
Dimetikon 25 mg Polyanta®
(Dankos)

C. Pelayanan Informasi Obat


- Vitazym®
Kegunaan: mengatasi ketidak lancaran pencernaan pada usia lanjut dan
mengatasi gangguan pencernaan dan gejala-gejalanya. Bentuk sediaan: tablet.
Cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet.
- Ranitidine®
Kegunaan: pengobatan tukak lambung, tukak usus 12 jari, refluks
esofagitis, hipersekresi patologis gastrointestinal. Bentuk sediaan: tablet. Cara
pakai: 2 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: jika
pengurangan gejala tidak terlihat dalam 2 minggu, pasien diharapkan
berkonsultasi dengan dokter, jika terjadi reaksi muntah, perdarahan atau nyeri
abdominal segera laporkan ke dokter, jika terlupa satu dosis, minum secepatnya,
jika sudah mendekati dosis berikutnya, hilangkan saja dosis yang terlupa dan
kembali pada jadwal semula, jangan minum obat 2 dosis sekaligus, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
- Sanmag®
Kegunaan: mengatasi hiperasidisitas lambung. Bentuk sediaan:
suspensi. Cara pakai: 3 kali sehari 1 sendok makan. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: jika pengurangan gejala tidak terlihat dalam 2 minggu, pasien
diharapkan berkonsultasi dengan dokter, dapat mempengaruhi obat-obat lain, oleh
karena itu obat-obat lain diminum 1-2 jam sebelum atau sesudah antasida, obat
diminum kurang lebih 1 jam sebelum makan atau kurang lebih 2 jam sesudah
makan, obat diminum secar teratur, jika terlupa satu dosis, minum secepatnya,
jika sudah mendekati dosis berikutnya, hilangkan saja dosis yang terlupa dan
kembali pada jadwal semula, jangan minum obat 2 dosis sekaligus, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep 4

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep IV
Resep dari Dr. H. Helmi M. Lubis, Sp.A(K)
R/ Lasal exp syr fls I
S 3 dd cth I
R/ Ozen syr fls I
S 1 dd cth I
Pro : Zahara Aurelia
Umur : 3,5 tahun

A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien
mengalami asma.

B. Spesialite Obat pada Resep


Tabel 3.1.4 Spesialite Obat untuk pasien Zahara Aurelia dari Dr. H. Helmi M.
Lubis, Sp.A(K)
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
1. Lasal Salbutamol Fartolin K Asma bronkial,
Ekspektorant® sulfat 2 mg, Ekspektorant ®
bronkitis kronis,
(Lapi) Gliserilguaikolat (Fahrenheit) dan penyakit
75 mg Salbron paru lain dengan
Ekspektorant® komplikasi
(Dankos) bronkokonstriksi
2. Ozen® Tiap 5 ml Incidal-OD® B Antihistamin
(Pharos) mengandung: (Bayer)
Setirizine 2HCl Intrizin®
5 mg (Interbat)

C. Pelayanan Informasi obat


- Lasal®
Kegunaan: asma bronkial, bronkitis kronis dan penyakit paru lain
dengan komplikasi bronkokonstriksi. Bentuk sediaan: sirup. Cara pakai: 3 kali
sehari 1 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: beristirahat
secukupnya, hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan alergi, simpan di
tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
- Ozen®
Kegunaan: rinitis alergi, urtikaria kronis. Bentuk sediaan: sirup. Cara
pakai: 1 kali sehari 1 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat ini
dapat diberikan bersama atau tanpa makanan, hindari faktor-faktor yang dapat
menyebabkan alergi.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep 5

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Resep V
Resep dari Dr. Dasril Efendi, Sp.PD
R/ Amaryl 3 mg XV
S 1 dd I
R/ Glucophage XR XV
S 1 dd I
Pro : Agus Salim
Umur : -

A. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, diduga bahwa pasien
menderita diabetes mellitus tipe II.

B. Spesialite Obat pada Resep


Tabel 3.1.5 Spesialite Obat untuk pasien Agus Salim dari Dr. Dasril Effendi,
Sp.PD
No Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
. (Pabrik) (Pabrik)
1. Amaryl® Glimepiride 3 mg - K Terapi
(Aventis) diabetes
mellitus tipe
II
2. Glucophage Metformin HCl - K Terapi
XR® extended release diabetes
(Merck) tablet mellitus tipe
II

C. Pelayanan Informasi Obat


- Amaryl®
Kegunaan: terapi diabetes mellitus tipe II tidak tergantung insulin.
Bentuk sediaan: tablet. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: obat digunakan secara teratur menurut dosis yang ditentukan
dokter, sebaiknya obat diminum pada saat makan, dilarang minum minuman yang
mengandung alkohol, selama pengobatan dengan glimepirid, kadar gula darah
harus diperiksa secara periodik, karena dapat terjadi hipoglikemia atau
hiperglikemia khususnya pada awal-awal pengobatan atau bila penggunaannya

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
tidak teratur, atur pola makan, gaya hidup dan lakukan olah raga, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
- Glucophage XR®
Kegunaan: terapi diabetes mellitus tipe II tidak tergantung insulin.
Bentuk sediaan: tablet lepas lambat. Cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet. Hal-hal
yang perlu diinformasikan: sebaiknya obat diminum pada saat makan atau
setelah makan, selama pengobatan dengan metformin, dilarang minum minuman
yang mengandung alkohol, obat digunakan secara teratur seperti yang dianjurkan
dokter, jangan menambah dosis ataupun memperpanjang jangka pemakaian obat
tanpa sepengatahuan dokter, segera ke dokter bila timbul rasa seperti logam pada
lidah, mual, diare atau kehilangan nafsu makan, atur pola makan, gaya hidup dan
lakukan olah raga, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
3.2 Kasus Swamedikasi
Kasus I
Seorang wanita mengalami rasa perih di lambung, khususnya pada saat
perut kosong. Lambung terasa penuh, mual, dan kembung, maka diberikan
Magasida®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.1 Spesialite Obat Swamedikasi I
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
Magasida® Mylanta® Aluminium hdroksida B Antasida
(Kimia Farma) (Pfizer), gel kering 400 mg,
Plantacid® Simetikon 50 mg
(Kalbe Farma)
Lagesil®
(Lapi)

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan
kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari. Bentuk
sediaan: tablet kunyah. Cara pakai: 3-4 kali sehari 1-2 tablet. Hal-hal yang
perlu diinformasikan: tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan, obat
diminum 1 jam sebelum makan atau 1-2 jam sesudah makan dan sebelum tidur,
penggunaan bersama obat lain harus diberikan dengan interval 1-2 jam sebelum
atau sesudah antasida.

Kasus II
Seorang ibu datang ke apotek dan bertanya obat apa yang cocok untuk
anaknya yang berusia 2 tahun mengalami demam, obat yang diberikan Tempra
Sirup®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.2 Spesialite Obat Swamedikasi II

Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat


(Pabrik) (Pabrik)
Tempra Termorex Sirup® Paracetamol 160 mg B Analgetik,
Sirup® (Konimex) antipiretik
(Bristol) Sanmol Sirup®
(Sanbe Farma)

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: menurunkan panas, meredakan sakit pada gigi, kepala dan
demam setelah imunisasi. Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3-4 kali
sehari, 1 sendok teh. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum setelah
makan, jangan menggunakan selimut jika bayi demam, hentikan penggunaan obat
jika panas telah turun, bila keluhan tidak berkurang segera konsultasikan ke
dokter, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk.

Kasus III
Seorang pria datang dan mengeluh mengalami batuk kering dan pilek.
Obat yang diberikan Actifed DM®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.3 Spesialite Obat Swamedikasi III

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat


(Pabrik) (Pabrik)
Actifed DM® Lapifed® Triprolidine HCl 1,25 mg K Meringan
(Glaxo Smith (Lapi) Pseudoefedrine HCl 30 mg kan gejala
Kline) Dextrometrophane HBr pilek dan
10 mg bersin
disertai
batuk
kering

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: meringankan gejala pilek dan bersin disertai batuk kering.
Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok teh. Hal-hal
yang perlu diinformasikan: obat diminum secara teratur, bila keluhan tidak
berkurang segera konsultasikan ke dokter, jangan menjalankan kendaraan saat
menggunakan obat ini, obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk, jauhkan
dari jangkauan anak-anak.

Kasus IV
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan mengalami batuk berdahak
dan sangat sukar untuk dikeluarkan. Berdasarkan keluhannya maka pasien
diberikan Bisolvon®.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.4 Spesialite Obat Swamedikasi IV
Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
Bisolvon® Dexolut® Tiap 5 ml mengandung: T Mukolitik
(Boehringer (Dexa Medica) Bromhexin HCl 4 mg,
Ingelheim) Mucohexin®
(Sanbe Farma)
Mucosulvan®
(Kalbe Farma)

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: meringankan batuk, mengencerkan dahak sehingga dahak
menjadi mudah dikeluarkan. Bentuk Sediaan: sirup. Cara Pemakaian: 3 kali
sehari 1 sendok makan. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum
secara teratur, bila batuk tidak juga hilang segera konsultasikan ke dokter, obat
disimpan di tempat yang kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus V
Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan hidung tersumbat, bersin-
bersin, dan demam, maka diberikan Neozep Forte®.
A. Spesialite Obat
Tabel 3.2.5 Spesialite Obat Swamedikasi V
Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
Neozep Decolgen® Asetaminofen 250 mg T Meringankan
Forte ® (Medifarma) Fenil propanolamin HCl 15 demam, sakit kepala,
(United mg, Klorfeniramina maleat hidung tersumbat,
American) 2 mg dan bersin bersin.

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat dan bersin-bersin. Bentuk Sediaan: tablet. Cara Pemakaian: 3-4 kali
sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu diinformasikan: obat diminum sesudah
makan, bila keluhan sakit telah berkurang segera hentikan pemakaian obat, bila
keluhan sakit tidak berkurang segera konsultasikan ke dokter, jangan mengendarai
kendaraan atau menjalankan mesin selama mengkonsumsi obat ini, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Kasus VI
Seorang pria datang ke apotek dengan keluhan mata merah dan perih
setelah mengendarai sepeda motor, maka pria itu diberikan Rohto®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.6 Spesialite Obat Swamedikasi VI

Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat


(Pabrik) (Pabrik)
Rohto® Visine Tears® Tetrahidrozolin HCl B Mengurangi
(Rohto Lab) (Pfizer) 0,05%
iritasi ringan
Braito®
(Konimex) pada mata

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: mengurangi iritasi ringan pada mata. Bentuk Sediaan: tetes
mata. Cara Pemakaian: 2-3 kali sehari 1-2 tetes pada mata yang sakit. Hal-hal
yang perlu diinformasikan: hanya untuk pemakaian luar, cara meneteskan obat
yang benar yaitu cuci tangan terlebih dahulu, kepala menengadah ke atas, tarik
kelopak mata bawah, teteskan obat 1 tetes, tutup mata secara perlahan, diamkan 1-
2 menit, kemudian ulangi untuk tetesan yang kedua, bila tidak ada perubahan
segera periksakan ke dokter, jangan digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup
terbuka, simpan di tempat sejuk dan kering.

Kasus VII
Seorang remaja putri datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala, dan
demam, maka obat yang dianjurkan adalah Sanmol®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.7 Spesialite Obat Swamedikasi VII

Nama Obat Produk lain Komposisi Gol Khasiat


(Pabrik) (Pabrik)
Sanmol® Pamol® Parasetamol 500 mg B Analgetik,
(Sanbe Farma) (Interbat)
antipiretik
Panadol®
(Sterling)
Pyrexin®
(Meprofarm)

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: meringankan sakit kepala, demam dan nyeri. Bentuk
Sediaan: tablet. Cara Pemakaian: 3-4 kali sehari 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: obat diminum sesudah makan, bila keluhan sakit telah berkurang
segera hentikan pemakaian obat, bila keluhan sakit tidak berkurang segera
konsultasikan ke dokter, simpan di tempat sejuk dan kering, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Kasus VIII
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan, luka bakar (terkena minyak
panas) oleh sebab itu diberi obat Bioplacenton®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.8 Spesialite Obat Swamedikasi VIII

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat


(Pabrik) (Pabrik)
Bioplacenton® Bismeon® Tiap gr mengandung: T Luka bakar,
(Kalbe Farma) (Mecosin) Neomycin Sulphat 0,5% tukak
Biosenta® Ekstrak plasenta 10% kronik,
(First ekzem,
Medifarma) pioderma

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: untuk mengobati luka bakar. Bentuk Sediaan: salep. Cara
Pemakaian: 4-6 kali sehari dioleskan tipis pada kulit. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: bersihkan luka sebelum diberi obat, obat disimpan di tempat
yang kering dan sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus IX
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut sakit, mulas dan
buang air besar berulang kali dalam sehari dengan konsistensi yang agak lunak
maka wanita tersebut diberikan New diatabs®.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.9 Spesialite Obat Swamedikasi IX
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
New Diatabs® Biodiar® Attapulgit 600 mg B Obat diare
(Medifarma) (Novartis)
Neo Enterostop®
(Kalbe Farma)

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: untuk pengobatan diare non spesifik. Bentuk sediaan: tablet.
Cara Pemakaian: 2 tablet setiap setelah buang air besar. Hal-hal yang
diinformasikan: jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka
hubungi dokter, pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktu 2-3 jam,
obat disimpan ditempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kasus X
Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan susah buang air besar,
maka obat yang dianjurkan adalah Microlax ®.
A. Spesialite obat yang diberikan
Tabel 3.2.10 Spesialite Obat Swamedikasi X
Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat
(Pabrik) (Pabrik)
Microlax® Laxadine® Na-lauril B Laksatif
(Pharos) (Yupharin) sulfoasetat 45 mg,
Laxarec® Na-sitrat 450 mg,
(Yupharin) Asam sorbat 5
mg, PEG 400 625
mg, Sorbitol
4,465 mg

B. Pelayanan Informasi
Kegunaan: untuk semua bentuk konstipasi. Bentuk Sediaan: tablet. Cara
Pemakaian: 1 tube untuk sekali pakai, dimasukkan ke dalam dubur dengan
bantuan aplikator. Hal-hal yang perlu diinformasikan: banyak mengkonsumsi
buah-buahan dan sayur-sayuran yang berserat, minum lebih banyak, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pengamatan terhadap jumlah praktek dokter, rumah sakit/klinik dan
apotek pesaing dalam jarak radius 2 km:
Tabel 4.1.1 Praktek dokter
No. Nama Dokter Alamat Jumlah Resep yang
kunjungan masuk ke
pasien/hari apotek KF 39
(%)
1. Dr. Adlan Lufty Sitompul Jl. Kapt. Muslim Simpang 15 0,3
Griya
2. Drg. Andrew Richi Jl. Kapt. Muslim No. 71 3 -
3. Dr. Andrina Y. M. Jl. Ayahanda No.8 7 4,5
4. Dr. Aldy S. Rambe Jl. Ayahanda No. 8 15 3,9
5. Dr. Alex M. Lumban Raja Jl. Kapt. Muslim No. 71 2 -
6. Dr. Ali Syahbana Srg Jl. Gatot Subroto 6 0,75
7. Dr. Amalia Oeripto Jl. Iskandar Muda No. 39 2 -
8. Dr. Amri Amir Jl. Gatot Subroto Gg. Johar 3 0,4
9. Dr. Anthonius Ginting Jl. Iskandar Muda No. 85-87A 1 -
10. Dr. Aslim D. Sihotang Jl. Gatot Subroto 7 4,5
11. Prof. Dr. Atan Baas S. Jl. Iskandar Muda No. 55D 5 -
12. Dr. Be Sianipar Jl. Iskandar Muda No. 85-87A 9 -
13. Dr. Bilkes Harris Jl. Iskandar Muda No. 135 15 -
14. Drg. Budi Hartono Jl. Sunggal No. 56/70 B 5 1,8
15. Dr. Bulan Simanungkalit Jl. Gatot Subroto No. 83 2 -
16. Dr. Bumaria Situmorang Jl. Gatot Subroto No. 83 3 -
17. Dr. Citra G. Tarigan Jl. Iskandar Muda No. 194 2 -
18. Dr. Cun Tigor Jl. Gatot Subroto No. 188A 3 1,5
19. Dr. Dadan Hamdani Jl. Iskandar Muda No. 194 1 -
20. Dr. Daniel Irawan Jl. Gatot Subroto Gg. Johar 4 3,4
21. Dr. Daulat Sibuea Jl. Gatot Subroto 6 1,5
22. Dr. Dasril Effendi Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 1 31,8
23. Dr. Dedy Khairul Ray Jl. Ayahanda No. 12 B 2 -
24. Prof. Dr. D. Sibuea Jl. Ayahanda No. 2 3 -
25. Dr. E. Putri Sinaga Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 1 22,2
26. Drg. Eka Adhayani S. Jl. Darussalam 2 -
27. Dr. Fadjrir Jl. Gatot Subroto 4 1,14
28. Dr. Felix L. Tarigan Jl. Binjai km 4,5 No. 96 10 -
29. Dr. G. Sembiring Jl. Gatot Subroto No. 281 3 -
30. Dr. H. Djafar Siddik Jl. Gatot Subroto 5 4,5
31. Dr. Heldy BZ Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 10 66,8
32. Dr. Helmi M. Lubis Jl. Gatot Subroto 8 2,8
33. Dr. Henry Jimmy Gultom Jl. Kapt. Muslim No. 140 3 -
34. Dr. Heri Hendri Jl. Gatot Subroto No. 400 3 -
35. Dr. Heriyanti Harahap Jl. Iskandar Muda No. 194 3 -
36. Dr. Heriyanto Yusuf Jl. Iskandar Muda No. 194 1 -
37. Dr. Herri Kurnia Jl. Sei Batang Hari 1 -
38. Drg. HF. Sinar Jl. Iskandar Muda No. 148 2 -
39. Dr. Imat S. Depari Jl. Gatot Subroto No. 184C 3 1,5
40. Dr. Indra Gunasti Munthe Jl. Gatot Subroto No. 400 5 8,18
41. Dr. Irwan F. Rangkuti Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 4 84,2
42. Dr. Jefry Jl. Sunggal No. 56/70 B 10 -

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
43. Dr. Jenius L. Tobing Jl. Iskandar Muda No. 194 10 -
44. Dr. Joko S. Lukito Jl. Darussalam 20 1,5
45. Dr. Jerahim Tarigan Jl. Gatot Subroto No. 184C 3 1,5
46. Dr. Jhon Tarigan Jl. Gatot Subroto No. 184C 5 -
47. Dr. J. Minsen Jl. Gatot Subroto No.400 5 -
48. Dr. Junida S. Jl. Iskandar Muda No. 194 8 -
49. Dr. Karo Malem S. Jl. Gatot Subroto No. 400 5 -
50. Dr. Khainir Akbar Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 20 59
51. Dr. Lukmanul Hakim Nst Jl. Gatot Subroto No. 95 3 3,5
52. Dr. Letta Sari Lintang Jl. Gatot Subroto km 5,5 5 26,7
53. Dr. L. Sebayang Jl. Gatot Subroto No. 39 1 -
54. Dr. Mabel Sihombing Jl. Kapt. Muslim No. 184 4 2,3
55. Dr. Mahmud Doli Jl. Gatot subroto 8 2,27
56. Dr. Maringin S. Jl. Iskandar Muda No. 85-87A 19 -
57. Dr. Masang K. Sitepu Jl. Gatot Subroto No. 184 4 3,4
58. Dr. Medina Kusuma Jl. Iskandar Muda No. 85-87A 3 -
59. Dr. M. Diana Ibrahim Jl. Iskandar Muda No. 29 2 -
60. Dr. M. Mazhir DJ Jl. Gatot Subroto No. 95 2 4,5
61. Dr. M. Siddik Rauf Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 5 54,5
62. Dr. Muhammad Rusda Jl. Ayahanda No. 8 6 4,54
63. Dr. Muzakhir Zam Zam Jl. Gajah Mada No. 30 30 0,3
64. Dr. Naomi Herlina Jl. Iskandar Muda No. 194 2 -
65. Dr. Nelly Rosdiana Jl. Kapt. Muslim No. 86 3 -
66. Dr. Novita Tiosidy Jl. Kapt. Muslim No. 53B 5 -
67. Dr. Oeripto Soedjadi Jl. Iskandar Muda No. 39 5 -
68. Dr. Palmarum LB. Toruan Jl. Gatot Subroto No. 83 4 -
69. Dr. P. Panjaitan Jl. Gatot Subroto No. 347 8 1,7
70. Dr. Pengarepan Tarigan Jl. Iskandar Muda 2 -
71. Dr. Raharjo Jl. Iskandar Muda No. 56 3 -
72. Drg. Rahma Dewi Jl. Gatot Subroto Gg. Johar 10 4,5
73. Drg. Rehulina Surbakti Jl. Iskandar Muda No. 194 5 -
74. Dr. Rianti Sinurat Jl. Gatot Subroto No. 83 3 -
75. Dr. Richard H. Jl. Iskandar Muda No. 148 2 2,3
76. Dr. R. Pitojo Soeparto Jl. Gajah Mada No. 24 6 -
77. Dr. Risman F. Kaban Jl. Gatot Subroto No. 400 5 -
78. Dr. Rita E. Rusli Jl. Iskandar Muda No. 194 5 -
79. Dr. Rita Iramany, S. Jl. Kapt. Muslim No. 140 3 -
80. Dr. Sayuti Hasibuan Jl. Kapt. Muslim No. 86 5 -
81. Dr. Seri Ulina Jl. Iskandar Muda No. 148 1 -
82. Drg. S.H. Dalimunthe Jl. Gatot subroto 2 -
83. Dr. Silvia E. Tarigan Jl Gatot Subroto No. 96 25 -
84. Dr. Simon Marpaung Jl. Gatot Subroto No. 470/16 3 3,03
85. Dr. Sondang Lumban Batu Jl. Ayahanda No. 55A 2 36,4
86. Dr. Sonny Moeljono Jl. Gatot Subroto No. 37 A/C 25 14,5
87. Dr. Sugito Jl. Kapt. Muslim No. 47 20 0,9
88. Dr. Supredo Kembaren Jl. Gatot Subroto No. 400 4 -
89. Dr. Syahril R. Lubis Jl. Kapt. Muslim No. 86 2 -
90. Dr. Sylvanita Marly Jl. Kapt. Muslim 3 -
91. Dr. T. Halomoan P. Jl. Iskandar Muda No. 148 5 1,8
92. Dr. T. Sofia Hanum Jl. Iskandar Muda No. 194 3 -
93. Dr. Yanuar Ritonga Jl. Iskandar Muda No.85-87A 3 -
94. Dr. Yostoto Kaban Jl Gatot Subroto No. 338C 1 18,8
95 Dr. Zahri A. Rani Jl. Gatot Subroto No. 400 4 -
96. Dr. Zalfina Cora Jl. Kapt. Muslim No. 86 6 -
97 Dr. Zulbahri Jl. Iskandar Muda No. 194 2 -

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.1.2 Rumah Sakit
No. Nama Rumah Sakit Alamat
1. RSU Advent Jl. Gatot Subroto
2. RSU Bandung Jl. Mistar No. 39-43
3. RSU Sari Mutiara Jl. Kapten Muslim No. 79
4. RS Ibu dan Anak Sri Ratu Jl. Nibung Raya No. 204-212

Tabel 4.1.3 Apotek Pesaing


No. Nama Apotek Alamat
1. Apotek Almon Farma Jl. Sunggal No. 43 B
2. Apotek Medika Jl. Sunggal No. 58
3. Apotek Renova Jl. Sunggal No. 1A
4. Apotek Natasha Jl. Sei Batang Hari No. 91 B
5. Apotek Pharmasia Jl. Darussalam
6. Apotek Ayahanda Jl. Ayahanda No. 44 A
7. Apotek Rajawali Jl. Binjai km 5,5 No. 137 D
8. Apotek Dety Jl. Kapten Muslim
9. Apotek Angkasa Jl. Kapten Muslim No. 170
10. Apotek Griya Farma Jl. Kapten Muslim (Simpang Griya)
11. Apotek Berkah Anugerah Jl. Kapten Muslim No. 140
12. Apotek Tama Jl. Kapten Muslim No. 86
13. Apotek Tata Jaya Jl. Kapten Muslim No. 46
14. Apotek Farah Jl. Iskandar Muda No. 135 E-D
15. Apotek Iskandar Muda Jl. Iskandar Muda No. 85-87 A
16. Apotek Istana Jl. Iskandar Muda No. 58 B-C
17. Apotek Melati Jl. Iskandar Muda
18. Apotek Medan Baru Jl. Iskandar Muda No. 148
19. Apotek Terry Farma Jl. Iskandar Muda No. 24 L
20. Apotek Pelangi Jl. Iskandar Muda No. 38 B
21. Apotek Hasanudin Jl. Iskandar Muda No. 19 A
22. Apotek Assa’addah Jl. Gatot Subroto (Simpang Ayahanda)
23. Apotek Mensana Jl. Gatot Subroto No. 95
24. Apotek Varia Jl. Gatot Subroto No. 184 C
25. Apotek Pratama Jl. Gatot Subroto
26. Apotek Anugerah Jaya Jl. Gatot Subroto
27. Apotek Medinova Jl. Gatot Subroto

4.2 Pembahasan
Apotek Kimia Farma No. 39 merupakan salah satu dari sekian banyak
apotek pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang
berada di jalan Jendral Gatot Subroto No. 37 A/C Medan ini berada di kawasan
yang strategis, terletak di pinggir jalan, mudah dijangkau kendaraan, dekat dengan
pusat perbelanjaan, rumah sakit serta praktek dokter. Apotek Kimia Farma No. 39
juga bekerja sama dengan dokter untuk praktek di ruangan-ruangan tersendiri di
bangunan apotek. Jumlah Rumah Sakit yang terdapat di sekitar apotek dalam
radius 2 km sebanyak 4 Rumah Sakit dan jumlah praktek dokter sebanyak 97.
Secara umum pelanggan Apotek Kimia Farma No. 39 ini adalah masyarakat
kawasan tersebut, juga pelanggan yang berasal dari instansi yang memiliki ikatan

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
kerja sama dengan Kimia Farma. Di sekitar kawasan Apotek Kimia Farma No. 39
ini banyak terdapat apotek pesaing lainnya, sehingga banyak terjadi persaingan
dalam merebut pelanggan.
Survei yang dilakukan terhadap 97 praktek dokter yang berada di sekitar
Apotek Kimia Farma No. 39 persentase resep yang masuk ke apotek masih cukup
kecil. Diperoleh data, dari 97 dokter tersebut hanya 40 dokter yang resepnya
masuk ke Apotek Kimia Farma No. 39, dengan perincian 30 dokter 0-10%
resepnya masuk ke apotek, 4 dokter 10-30% resepnya masuk ke apotek, 2 dokter
30-50% resepnya masuk ke apotek dan hanya 4 dokter lebih dari 50% resepnya
masuk ke apotek. Dimana keempat dokter ini adalah dokter spesialis anak,
spesialis kulit dan kelamin, spesialis THT dan dokter umum yang berpraktek pada
ruangan-ruangan tersendiri di dalam bangunan apotek. Melalui pengamatan
diperoleh hasil bahwa dari 100% resep yang dihasilkan oleh praktek dokter, masih
6,36% yang masuk ke Apotek Kimia Farma No. 39, selebihnya masih dikuasai
oleh apotek pesaing yang berada di sekitar Apotek Kimia Farma No. 39. Dari
fakta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Apotek Kimia Farma No. 39
mempunyai peraihan pasar yang masih kecil.
Sedikitnya jumlah resep yang masuk ke Apotek Kimia Farma disebabkan
antara lain karena kurang lengkapnya atau tidak tersedianya obat yang ditulis oleh
dokter dalam resep, dan juga karena banyaknya apotek pesaing yang berada di
sekitar Apotek Kimia Farma. Dimana apotek pesaing yang berada di sekitar
Apotek Kimia Farma No. 39 lebih kurang sebanyak 27 apotek.
Perlu dilakukan perbaikan-perbaikan manajemen dari apotek seperti lebih
mengidentifikasi kebutuhan pasar agar dapat lebih memenuhi kebutuhan pasar
saat ini, lebih meningkatkan mutu pelayanan apotek, lebih meningkatkan kerja
sama dengan dokter serta instansi-instansi atau perusahaan. Sehingga diharapkan
Apotek Kimia Farma dapat bersaing dengan apotek-apotek yang lain atau dengan
kata lain dapat lebih meningkatkan peraihan pasarnya menjadi lebih besar. Dan
untuk mempertahankan peraihan pasar dari dokter-dokter yang memberi
pemasukan resep yang besar ke apotek, pihak apotek sebaiknya lebih melengkapi
obat-obat untuk keperluan dokter-dokter tersebut, agar nantinya diharapkan tidak
terjadi kecolongan atau penolakan resep dari dokter-dokter tersebut.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma No. 39 berada dikawasan yang strategis, dekat dengan
rumah sakit dan banyak terdapat praktek dokter disekitarnya
2. Apotek Kimia Farma No. 39 telah melakukan pelayanan tambahan kepada
konsumen berupa sistem pengantaran obat langsung ke rumah pasien
3. Dari survey yang dilakukan, Apotek Kimia Farma No. 39 Medan untuk saat
ini mempunyai peraihan pasar yang belum optimal, dikarenakan banyaknya
jumlah apotek pesaing yang berada di sekitarnya
4. Dari survey juga diketahui peraihan pasar Apotek Kimia Farma No. 39 yang
terbesar berasal dari dokter spesialis anak, spesialis kulit dan kelamin,
spesialis THT dan dokter umum yang berpraktek pada ruangan-ruangan
tersendiri di dalam bangunan apotek
5. Apotek Kimia Farma No. 39 masih belum optimal dalam memenuhi
kebutuhan pasar atau konsumen
5.2 Saran

Apotek Kimia Farma No. 39 sebaiknya lebih mengidentifikasi kebutuhan


pasar sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan pasar saat ini, lebih
meningkatkan pelayanan kepada konsumen serta lebih meningkatkan kerjasama
dengan dokter dan perusahaan sehingga dapat meningkatkan peraihan pasar dari
Apotek Kimia Farma No. 39. Dan untuk mempertahankan peraihan pasar dari
dokter-dokter yang memberi pemasukan terbesar ke apotek, sebaiknya pihak
apotek lebih melengkapi jenis-jenis obat untuk keperluan dokter-dokter tersebut.

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA

1. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2005). ISO Indonesia. Volume 40. Jakarta.
2. Khotijah, S. (2004). Smart Strategy of Marketing Persaingan Pasar Global.
Cetakan pertama. Penerbit Alfabeta. Bandung.
3. Tjay dan Rahadja. (2002). Obat-Obat Penting. Cetakan II. Edisi ke V. Jakarta:
Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
4. www.kimiafarma.co.id.PT.Kimia Farma Tbk, (diakses tanggal 17 Januari
2008).

Riyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Apotek Kimia Farma 39, 2008.
USU e-Repository © 2008

Anda mungkin juga menyukai