Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN JIWA DI GLOBAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I

Dosen Pembimbing : Anny Rosiana Masitoh, S.Kep, Ns. M.Kep. Sp.Kep.Jiwa

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Kelas : 2C/S1-Ilmu Keperawatan

1. Ainur Rokhmah 1020183131


2. Nurul Asnal M. 1020183132
3. Anastasya Yunita E. 1020183133
4. Laili Zumrotin H. 1020183134
5. Nabila Choirunnisa 1020183135
6. Lilik Anawati N 1020183136
7. Rahma Salsabella 1020183137
8. Amelia Rizqi 1020183138
9. Wahyuningsih 1020183139
10. Diana Iga Safitri 1020183140

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salam serta salawat tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
menuju jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan sepertti saat-saat
sekarang ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ibu dosen dan teman-teman
yang telah ikut serta dalam pembuatan makalah yang kami buat untuk
memperdalam ilmu kita tentang Trend dan Issue Dalam Keperawatan Jiwa di
Global.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah
membantu kami dengan menyediakan sumber informasi, memberikan masukan
pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kudus, 21 Maret 2020,

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………….……………… 4
1.2 Rumusan Makalah……..………………………………………. 5
1.3 Tujuan …………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Trend dan Isu Keperawatan Jiwa………………… 6
2.2 Trend dan Issue Keperawatan Jiwa di Global………………… 6
2.3 Trend dalam Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri………... 9
2.4 Issue Seputar Pelayan Keperawatan Mental Psikiatri………….. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki
era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN
dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri.
Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah
menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek
kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,
banyak tindakan kekerasan, kenakalan remaja, penyalahgunaan NAPZA,
tauran, penggangguran, tindak penyaluran agresifitas atau anarkis, putus
sekolah, PHK, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik
yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman
sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur
harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang
berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Dengan
banyaknya masalah-masalah yang ada dalam keperawatan jiwa yang kini
kita hadapi, maka kita perlu mengkaji ulang faktor yang mempengaruhi
masalah-masalah keperawatan jiwa
Telah terbukti bahwa upaya pencegahan jauh lebih baik daripada
upaya pengobatan. Untuk itu masyarakat luas perlu diberikan informasi
tentang kesehatan jiwa beserta permasalahan, pencegahan dan
penanganannya. Upaya pelayanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat
pada saat ini tidak mungkin dilaksanakan oleh petugas kesehatan saja,
tetapi perlu peran serta seluruh masyarakat dan keluarga klien untuk
memfasilitasi peran aktif dari kader kesehatan dalam upaya kesehatan
jiwa.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian trend dan isu keperawatan jiwa?

2. Trend dan issue dalam keperawatan jiwa di global?

3. Trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri?


4. Issue seputar pelayan keperawatan mental psikiatri?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian trend dan isu keperawatan jiwa

2. Untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan jiwa di global

3. Untuk mengetahui trend dalam pelayanan keperawatan mental psikiatri

4. Untuk mengetahui issue seputar pelayan keperawatan mental psikiatri

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend dan Isu Keperawatan Jiwa

Trend dan issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang

sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut

dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada

keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global.

2.2 Trend dan Issue dalam Keperawatan Jiwa di Global

1. Kecenderungan Situasi di Era Globalisasi

Perkembangan IPTEK yang begitu cepat dan perdagangan bebas

sebagai ciri globalisasi, akan berdampak pada semua faktor termasuk

kesehatan. Perawat dituntut mampu memberikan askep yang profesional

dan dpt mempertanggung jawabkan secara ilmiah. Perawat dituntut

senantiasa mengkembangkan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan

khususnya keperawatan jiwa. Perawat jiwa dalam era global harus

membekali diri dgn bahasa internasional, kemampuan komunikasi dan

pemanfaatan teknologi komunikasi, skill yang tinggi dan jiwa.

2. Globalisasi dan Perubahan Orientasi Sehat

Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pelayanan kesehatan

termasuk keperawatan adalah tersedianya alternatif pelayanan dan

persaingan penyelenggaraan pelayanan. (persaingan kualitas). Tenaga

6
kesehatan (perawat “jiwa” ) hrs mempunyai standar global dalam

memberikan pelayanan kesehatan, jika tdk ingin ketinggalan. Fenomena

masalah kesehatan jiwa, indicator keswa di masa mendatang bukan lagi

masalah klinis seperti prevalensi gangguan jiwa, melainkan berorientasi

pada konteks kehidupan sosial. Fokus kesehatan jiwa bukan hanya

menangani orang sakit, melainkan pada peningkatan kualitas hidup. Jadi

konsep kesehatan jiwa bukan lagi sehat atau sakit, tetapi kondisi optimal

yang ideal dalam perilaku dan kemampuan fungsi social Paradigma sehat

Depkes, lebih menekankan upaya proaktif untuk pencegahan daripada

menunggu di RS, orientasi upaya kesehatan jiwa lebih pada pencegahan

(preventif) dan promotif. Penangan kesehatan jiwa bergeser dari hospital

base menjadi community base.

3. Meningkatknya Post Traumatic Syndrome Disorder

Trauma yang katastropik, yaitu trauma di luar rentang pengalaman

trauma yang umum di alami manusia dalam kejadian sehari-hari.

Mengakibatkan keadaan stress berkepanjangan dan berusaha untuk tidak

mengalami stress yang demikian. Mereka menjadi manusia yang invalid

dalam kondisi kejiwaan dengan akibat akhir menjadi tidak produktif.

Trauma bukan semata-semata gejala kejiwaan yang bersifat individual,

trauma muncul sebagai akibat saling keterkaitan antara ingatan sosial dan

ingatan pribadi tentang peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.

4. Trend Bunuh Diri pada Anak dan Remaja

Bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat

mengancam, angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam

7
Sejak tahun 1958, dari 100.000 penduduk Jepang 25 orang diantaranya

meninggal akibat bunuh diri. Sedangkan untuk negara Austria, Denmark,

dan Inggris, rata-rata 25 orang. Urutan pertama diduduki Jerman dengan

angka 37 orang per 100.000 penduduk. Di Amerika tiap 24 menit seorang

meninggal akibat bunuh diri. Jumlah usaha bunuh diri yang sebenarnya

10 kali lebih besar dari angka tersebut, tetapi cepat tertolong. Kini yang

mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai tampak meningkat terjadi pada

anak-anak dan remaja. Di Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk

Negara yang sering diberitakan bahwa warganya melakukan bunuh diri.

Di Jepang, harakiri (menikam atau merobek perut sendiri) sering

dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik atasannya. Sebagai

contoh, sekretaris pribadi mantan Perdana Menteri Takeshita melakukan

bunuh diri, ketika skandal suap perusahaan Recruits Cosmos terbongkar

pada tahun 1984 atau yang paling terkenal kasus bunuh dirinya sopir

pribadi mantan Perdana menteri Tanaka, ketika skandal suap Lockheed

terbongkar. Sang sopir menusuk perutnya, demi menjaga kehormatan

pimpinannya. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun

2003 mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri dalam setiap

tahunnya atau terjadi dalam setiap 40 detiknya. Bunuh diri juga termasuk

satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia 15-34 tahun, selain

faktor kecelakaan. Metode yang paling disukai = menggunakan pistol,

menggantung diri dan minum racun. Keberhasilan BD pd pria lebih

banyak 3 x dr wanita. Bunuh diri : suatu tindakan mencabut nyawa

sendiri dengan sengaja (jalan pntas yang dikutuk Tuhan). Latar

8
belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rumah tangga,

ekonomi, perasaan malu dan terlilit utang.

5. Masalah Ekonomi dan Kemiskinan

Pengangguran telah menyebabkan rakyat indonesia semakin

terpuruk. Daya beli lemah, pendidikan rendah, lingkungan buruk, kurang

gizi, mudah teragitasi, kekebalan menurun dan infrastruktur yang masih

rendah menyebabkan banyak rakyat mengalami gangguan jiwa. Masalah

ekonomi paling dominan menjadi pencetus gangguan jiwa di Indonesia.

Hal ini bisa dibuktikan bahwa saat terjadi kenaikan BBM selalu disertai

dengan peningkatan dua kali lipat angka gangguan jiwa. Hal ini

diperparah dengan biaya sekolah yang mahal, biaya pengobatan tak

terjangkau dan penggusuran yang kerap terjadi.

2.3 Trend dalam Pelayanan Keperawatan Mental Psikiatri

1. Sehubungan dengan trend masalah kesehatan utama dan pelayanan

kesehatan jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa

sudah saatnya berbasis pada komunitas (community based care) yang

member penekanan pada preventif dan promotif.

2. Sehubungan dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

sangat cepat, perlu peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan

cara mengembangkan institusi pendidikan yang telah ada dan

mengadakan program spesialisasi keperawatan jiwa.

9
3. Dalam rangka menjaga mutu pelayanan yang diberikan dan untuk

melindungi konsumen, sudah saatnya ada “licence” bagi perawat yang

bekerja di pelayanan.

4. Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan

narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada Negara-negara

Barat terutama Amerika, maka perlu untuk menyaring konsep-konsep

keperawatan mental psikiatri yang didapatkan dari luar.

2.4 Issue Seputar Pelayan Keperawatan Mental Psikiatri

1. Pelayanan keperawatan Mental Psikiatri, kurang dapat dipertanggung

jawabkan karena masih kurangnya hasil-hasil riset keperawatan Jiwa

Klinik.

2. Perawat Psikiatri, kurang siap menghadapi pasar bebas karena

pendidikan yang rendah dan belum adanya licence untuk praktek yang

diakui secara internasional.

3. Pembedaan peran perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan pengalaman

sering kali tdk jelas “Position description.” job responsibility dan sistem

reward di dlm pelayanan.

4. Menjadi perawat psikiatri bukanlah pilihan bagi peserta didik

(mahasiswa keperawatan).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-

masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-

masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan

berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun

global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan

jiwa di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi

2) Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa

3) Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa

4) Kecenderungan situasi di era global

5) Globalisasi dan perubahan orientasi sehat

6) Kecenderungan penyakit jiwa

7) Meningkatnya post traumatik sindrom

8) Meningkatnya masalah psikososial

9) Trend bunuh diri pada anak

10) Masalah AIDS dan NAPZA

11) Pattern of parenting

12) Perspektif life span history

13) Kekerasan

14) Masalah ekonomi dan kemiskinan

11
DAFTAR PUSTAKA

Indrono, Wahyu & Endang Caturini.2012.Implementasi Teknik De-Eskalasi

Terhadap Penurunan Respon Marah Klien Dengan Perilaku

Kekerasan.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,2.

Rahayu, Mubin & Nurhidayati.2014.PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM

KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA

BURUH MIGRAN INTERNASIONAL.Jurnal Keperawatan Jiwa,2(1).

Sujianto & Fahrudin.2008. Respon Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Hiv/Aids Di Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang.Media Ners,2(2).

Toluliu, Keliat & Rekawati.2012.Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap

Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smp Kasih Kota Depok Tahun

2010.Juiperdo,1(1).

12

Anda mungkin juga menyukai