ANALISIS QS ALI
IMRAN/3 : 190-
191 DAN HADIS
TENTANG
MENGETAHUI QS BERPIKIT KRITIS
ALI IMRAN/3 :
MANFAAT
190-191 DAN
BERPIKIR KRITIS
HADIS TENTANG
BERPIKIT KRITIS
BERPIKIR
KRITIS
Berpikir kritis memunginkan untuk memanfaatkan potensi diri dalam melihat sebuah
masalah
3. Idgham bigunnah
4. Mad thabi’i
5. Qalqalah sughra
Asbabun nuzul
Bahwa orang-orang quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “bukti-bukti apakah
yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar
bagi yang memandangnya.”
Kemudian, mereka datang kepada Rasulullah dan meminta, “mintalah dari tuhanmu agar
bukit Shafa itu jadi emas untuk kami”. Maka nabi berdoa dan turunlah ayat ini
Mengajak agar mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang
menkjubkan, seperti bintang-bintang, bulan,matahari, gunung, pohon, dan sebagainya
Tafsir/penjelasan ayat
Pada ayat 190-191, Allah SWT menjelaskan ciri khas orang yang berakal, yaitu apabila
memerhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan terinspirasi oleh tanda-tanda
kebesaran Allah SWT di alam ini. ia selalu ingat Allah SWT dalam segala keadaan, baik
waktu beridiri,duduk, maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan
keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaany-Nya yang menggambarkan
kesempurnaan-Nya.
Lalu, penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam terbagi dalam enam
masa. Yaitu :
Peristiwa dentuman besar
Masa terbentuknya inflasi jagat raya, namun belum jelas bentuknya
Masa terbentuknya inti atom jagad raya
Elektron-elektron mulai terbentuk
Terbentuknya atom stabil dan jagat raya mulai mengembang
Terbentuknya planet
Jadi, berpikir kritis dalam beberapa ayat tersebut adalah melakukan taddabur semua
ciptaan Allah SWT. Dengan demikian, kita menjadi sadar betapa Allah SWT adalah
tuhan pencipta yang maha agung dan penyayang dan mengantarkan kita menjadi hamba
yang bersyukur.
Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang
yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu kehidupan abadi yaitu
alam akhirat. Tentu saja, orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah adalah yang jauh
pemikirannya ke akhirat. Maka, orang yang hanya mementingkan duniawi adalah orang-orang
yang “bodoh”.
Orang yang bodoh hanya memperhitungkan peradilan duniawi sedangkan peradilan Allah SWT
diabaikan. Disebut juga sebagai orang-orang yang lemah, yang tidak bisa menahan hawa
nafsunya sendiri.
Jadi, orang yang cerdas selalu mengingat bahwa ada alam akhirat yang bersifat kekal. Dan,
pengadilan yang seadil-adilnya. Maka, ia tidak terjebak dalam hawa nafsunya.
Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah SWT
Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia
Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah
Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam melalui penelitian
Mengantisipasi terjadinya bahaya
Semakin bersyukur kepada Allah
Semakin bertambah keyakinan mengenai hari pembalasan
Semakin bersemangat untuk menyiapkan bekal di akhirat
BAB 4
BERSATU DALAM KERAGAMAN DAN
DEMOKRASI
MENGHAFAL,
MEMBACA,
DAN
MENGANALISIS
QS ALI IMRAN :
159
DEMOKRASI
2. Idgham bigunnah
3. Ikhfa halqi
4. Izhar
5. Izhar syafawi
Ayat di atas menjelaskan bahwa meski dalam keadaan genting seperti terjadinya
pelanggaran yang dilakukan sebagian umat muslimin dalam perang uhud
sehingga kau muslimin menderita kekalahan. Namun, Rasulullah SAW tetap
lemah lembut dan tidak marah. Bahkan memaafkan dan memohon ampun untuk
mereka.
Lalu, beliau juga selalu melakukan musyawarah kepada para sahabatnya tentang
hal-hal penting. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh kepada keputusan
tersebut. karena, merupakan keputusan bersama.
Dalam ayat di atas, ada 3 sifat terpuji yang dapat diambil, yaitu :
Lembut
Tidak kasar
Dan tidak berhati keras
Dalam musyawarah, juga harus saling memaafkan. Dengan demikian, tidak ada
lagi dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah, baik karena pendapatnya
tidak diterima ataupun yang lainnya.
Makna
Hadits tersebut menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah adalah orang
yang paling suka bermusyawarah. Para sahabaty sering diminta pendapatnya mengenai hal-hal
penting
Sikap Rasulullah tersebut mencerminkan sifat tawadhu’. Walaupun beliau memiliki status yang
tinggi, namun tetap mendengarkan pendapat dari para sahabatnya.
c. DEMOKRASI DAN SYURA
1. Demokrasi
Terdiri atas dua kata, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti
kekuasaan.
Menurut istilah adalah proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu
permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran
Demokrasi menjagkau ruang yang lebih luas yang bermain pada wilayah politik
mengenai penghormatan terhadap potensi individu, penolakan terhadap kekuasaan
tirani, ‘lsadan member kesempatan kpada semua pihak untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan
d.KETERKAITAN ANTARA DEMOKRASI
DENGAN SIKAP TIDAK MEMAKSAKAN
KEHENDAK
menurutnya, islam
tidak menerima
demokrasi yang
berasal dari barat
Mohammad yang kehilangan basis
moral dan spiritual
Iqbal Iqbal menawarkan
sebuah demokrasi
menolak yaitu tauhid sebagai
landasam asasi
demokrasi
menurutnya,
demokrasi adalah
Abul A'la Al- buatan manusia
sekaligus produk dari
Maududi pertentangan barat
terhadap agama