Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN BAB 3 DAN 4

NAMA : ZAHRA FAIZA INAYAH


KELAS : XII MIPA1
ABSEN : 36
BAB 3
MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR
KRITIS

ANALISIS QS ALI
IMRAN/3 : 190-
191 DAN HADIS
TENTANG
MENGETAHUI QS BERPIKIT KRITIS
ALI IMRAN/3 :
MANFAAT
190-191 DAN
BERPIKIR KRITIS
HADIS TENTANG
BERPIKIT KRITIS

BERPIKIR
KRITIS

A. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS


Menurut Mertes, berpikir kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja digunakan
untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap
reflektif dan kemampuan”

Berpikir kritis memunginkan untuk memanfaatkan potensi diri dalam melihat sebuah
masalah

B. MENGETAHUI DALIL NAQLI


YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BERPIKIR KRITIS
hadits yang
qs. Ali Imran diriwayatkan
dalil naqli :
ayat 190-191 oleh at-
Tirmidzi
 Tajwid di dalam QS Ali Imran ayat 190-191

No. Bacaan latin Tajwid


1. Alif lam syamsiyah

2. Alif lam qomariyah

3. Idgham bigunnah

4. Mad thabi’i

5. Qalqalah sughra

6. Mad arid lissukun

 Asbabun nuzul
Bahwa orang-orang quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “bukti-bukti apakah
yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar
bagi yang memandangnya.”

Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “bagaimana halnya


dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak ;lahir”

Kemudian, mereka datang kepada Rasulullah dan meminta, “mintalah dari tuhanmu agar
bukit Shafa itu jadi emas untuk kami”. Maka nabi berdoa dan turunlah ayat ini

Mengajak agar mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang
menkjubkan, seperti bintang-bintang, bulan,matahari, gunung, pohon, dan sebagainya

 Tafsir/penjelasan ayat

Pada ayat 190-191, Allah SWT menjelaskan ciri khas orang yang berakal, yaitu apabila
memerhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan terinspirasi oleh tanda-tanda
kebesaran Allah SWT di alam ini. ia selalu ingat Allah SWT dalam segala keadaan, baik
waktu beridiri,duduk, maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan
keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaany-Nya yang menggambarkan
kesempurnaan-Nya.

Lalu, penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam terbagi dalam enam
masa. Yaitu :
Peristiwa dentuman besar
Masa terbentuknya inflasi jagat raya, namun belum jelas bentuknya
Masa terbentuknya inti atom jagad raya
Elektron-elektron mulai terbentuk
Terbentuknya atom stabil dan jagat raya mulai mengembang
Terbentuknya planet

Jadi, berpikir kritis dalam beberapa ayat tersebut adalah melakukan taddabur semua
ciptaan Allah SWT. Dengan demikian, kita menjadi sadar betapa Allah SWT adalah
tuhan pencipta yang maha agung dan penyayang dan mengantarkan kita menjadi hamba
yang bersyukur.

C. Hadits mengenai berpikir kritis dengan ciri


orang berakal

 Makna hadits tersebut

Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang
yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu kehidupan abadi yaitu
alam akhirat. Tentu saja, orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah adalah yang jauh
pemikirannya ke akhirat. Maka, orang yang hanya mementingkan duniawi adalah orang-orang
yang “bodoh”.

Orang yang bodoh hanya memperhitungkan peradilan duniawi sedangkan peradilan Allah SWT
diabaikan. Disebut juga sebagai orang-orang yang lemah, yang tidak bisa menahan hawa
nafsunya sendiri.

Jadi, orang yang cerdas selalu mengingat bahwa ada alam akhirat yang bersifat kekal. Dan,
pengadilan yang seadil-adilnya. Maka, ia tidak terjebak dalam hawa nafsunya.

D. MANFAAT BERPIKIR KRITIS

 Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah SWT
 Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia
 Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah
 Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam melalui penelitian
 Mengantisipasi terjadinya bahaya
 Semakin bersyukur kepada Allah
 Semakin bertambah keyakinan mengenai hari pembalasan
 Semakin bersemangat untuk menyiapkan bekal di akhirat
BAB 4
BERSATU DALAM KERAGAMAN DAN
DEMOKRASI
MENGHAFAL,
MEMBACA,
DAN
MENGANALISIS
QS ALI IMRAN :
159

DEMOKRASI

a. Menganalisis QS Ali-Imran : 159 Dan Hadits


Mengenai Sikap Demokratis
 Tajwid yang ada di dalam qs ali imran : 159
No. Kalimat Tajwid
1. Mad thabi’i

2. Idgham bigunnah

3. Ikhfa halqi

4. Izhar

5. Izhar syafawi

6. Alif lam qomariyah

7. Mad aridh lissukun


 Penjelasan/tafsir

Ayat di atas menjelaskan bahwa meski dalam keadaan genting seperti terjadinya
pelanggaran yang dilakukan sebagian umat muslimin dalam perang uhud
sehingga kau muslimin menderita kekalahan. Namun, Rasulullah SAW tetap
lemah lembut dan tidak marah. Bahkan memaafkan dan memohon ampun untuk
mereka.
Lalu, beliau juga selalu melakukan musyawarah kepada para sahabatnya tentang
hal-hal penting. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh kepada keputusan
tersebut. karena, merupakan keputusan bersama.

Dalam ayat di atas, ada 3 sifat terpuji yang dapat diambil, yaitu :
 Lembut
 Tidak kasar
 Dan tidak berhati keras

Dalam musyawarah, juga harus saling memaafkan. Dengan demikian, tidak ada
lagi dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah, baik karena pendapatnya
tidak diterima ataupun yang lainnya.

b.Hadits mengenai berpikir kritis

 Makna
Hadits tersebut menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah adalah orang
yang paling suka bermusyawarah. Para sahabaty sering diminta pendapatnya mengenai hal-hal
penting

Sikap Rasulullah tersebut mencerminkan sifat tawadhu’. Walaupun beliau memiliki status yang
tinggi, namun tetap mendengarkan pendapat dari para sahabatnya.
c. DEMOKRASI DAN SYURA

1. Demokrasi

Terdiri atas dua kata, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti
kekuasaan.

Makna demokrasi yang pertama adalah :


Sebagai suatu konsep yang berkembang dalam kehidupan politik pemerintah.

Makna demokrasi yang kedua adalah :


Sebagai suatu konsep yang menghargai hak-hak dan kemampuan individu dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Syura

Menurut bahasa, syura berarti menampakakan, memaparkan sesuatu atau


mengambil sesuatu.

Menurut istilah adalah proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu
permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran

3. Titik temu antara demokrasi dan syura

Syura merupakan mekanisme kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat


dengan penuh keterbukaan dan kejujuran.

Demokrasi menjagkau ruang yang lebih luas yang bermain pada wilayah politik
mengenai penghormatan terhadap potensi individu, penolakan terhadap kekuasaan
tirani, ‘lsadan member kesempatan kpada semua pihak untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan
d.KETERKAITAN ANTARA DEMOKRASI
DENGAN SIKAP TIDAK MEMAKSAKAN
KEHENDAK
menurutnya, islam
tidak menerima
demokrasi yang
berasal dari barat
Mohammad yang kehilangan basis
moral dan spiritual
Iqbal Iqbal menawarkan
sebuah demokrasi
menolak yaitu tauhid sebagai
landasam asasi
demokrasi
menurutnya,
demokrasi adalah
Abul A'la Al- buatan manusia
sekaligus produk dari
Maududi pertentangan barat
terhadap agama

tidak menerima dan tidak


menolak secara mutlak
salim ali al
muhammad imarah yusuf al Qardhawi Bahasnawi
menurutnya, menurutnya, demokrasi
substansi demokrasi mengandung sisi yang baik
menurutnya, Allah sejalan dengan yang tidak bertentangan
SWT berposisi islam. hal ini dapat dengan islan dan mmuat
sisi ngatif yang
sebagai legislator dilihat melalui bertentangan dengan
sementara manusia proses pemilihan islam.
menjadi sebagai melalui dan menawarkan adanya
memahaim dan pemungutan suara
islamisasi dalam demokrasi
di mana, menetapkan
menjabarkan terbanyak, dan lain tangung jawab setiap
hukum Allah SWT sebagainya individu di hadapan Allah
SWT
e. Menerapkan Perilaku Mulia

 Bersikap lemah lembut bila berpendapat

 Menghargai pendapat orang lain

 Belapang dada saling memaafkan

 Memohon ampun pada saudara-saudara yang bersalah


 Menerima hasil musyawarah

Anda mungkin juga menyukai