Anda di halaman 1dari 64

Aku

cinta
kimia!

Turunan Hidrokarbon
Isomer &
Uji Identifikasi Gugus Fungsi

A ha!
. . . Mengingat kembali

Senyawa turunan
hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon yang satu atau
beberapa atom hidrogennya diganti dengan
gugus fungsi tertentu
Gugus Fungsi adalah atom atau
sekelompok atom dalam molekul yang
memiliki sifat khasnya masing-masing.

Gugus fungsi ini yang bertanggung


jawab atas reaksi kimia karakteristik
molekul tersebut.

—> Pengertian Gugus Fungsi

. . . Mengingat kembali
. . . Mengingat kembali
Tahap Tata Nama Senyawa Turunan Hidrokarbon
Nomor Atom C
Gugus Fungsi Beri nomor atom C
pada rantai induk,
Kenali dahulu, gugus fungsi apa mulai dari ujung yang
yang terikat pda rantai molekul terdekat dengan
tersebut? gugus fungsi

Rantai Induk Susun Nama


Pilihlah rantai induknya, Penyusunan nama dimulai
yakni rantai terpanjang dari nama cabang (urutan
yang mengandung alfabetis), lalu diikuti
gugus fungsi dengan nama rantai induk
. . . Mengingat kembali
. . . Mengingat kembali
. . . Mengingat kembali
Daftar Turunan Hidrokarbon

Keton

Asam
Karboksilat

Alkil Halida
isomer
-Turunan Hidrokarbon pertemuan III
Isomer adalah . . .

isos = "sama"
méros = "bagian"

Kata "isomer" diciptakan dari bahasa Yunani


ἰσόμερoς isómeros.
Istilah ini diciptakan oleh ahli kimia Swedia,
Jacob Berzelius pada tahun 1830.
Isomer adalah . . .

● Isomer adalah senyawa kimia yang memiliki


Isomer tidak selalu memiliki sifat
rumus kimia yang identik (jumlah atom yang sama
kimia atau fisik yang serupa.
dari setiap elemen) tetapi susunan atom dalam
molekulnya berbeda. Bila dua senyawa yang
dikatakan isomer, ini berarti kedua senyawa itu
adalah senyawa yang berbeda satu sama lain,
namun ada kesamaan jumlah atom tiap elemennya.

● Isomerisme adalah fenomena di mana lebih dari


satu senyawa memiliki rumus kimia yang sama
tetapi struktur kimianya berbeda.

Isomerisme dapat dikatakan juga sebagai


keberadaan atau kemungkinan isomer.
2 Jenis Besar Isomer

Structural Isomers Spatial Isomers


(Isomer Struktur) (Isomer Ruang)
atau atau

Constitutional Isomers Stereoisomers


Senyawa yang
mempunyai rumus
molekul sama
tetapi susunan
ikatannya berbeda Senyawa yang mempunyai
rumus molekul dan gugus
fungsi yang sama tetapi
susunan gugusnya berada
dalam ruang yang berbeda
Isomer Struktur
Senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
susunan ikatannya berbeda
Chain Isomers Functional Isomers
(Isomer rantai / rangka) (Isomer Gugus Fungsi)

RM & gugus fungsi sama RM & gugus fungsi sama RM sama


Rantai induk beda Posisi gugus fungsi beda Gugus fungsi beda

Positional Isomers
(Isomer Posisi)
Isomer Rangka
Isomer Rangka RM & gugus fungsi sama
Rantai induk beda

C5H12 C5H12 C5H12

Pentana 2-metilbutana 2,2-dimetilpropana


Isomer Rangka RM & gugus fungsi sama
Rantai induk beda

C7H16O C7H16O C7H16O

Hanya berbeda panjang rantai dan letak cabang alkil

Berlaku pada semua hidrokarbon dan turunannya


Isomer Posisi
Isomer Posisi RM & gugus fungsi sama
Posisi gugus fungsi beda

C6H14O C6H14O C6H14O

1-metoksipentana 1-etoksibutana 1-propoksipropana


Isomer Posisi RM & gugus fungsi sama
Posisi gugus fungsi beda

C3H7Cl C3H7Cl

1-kloropropana 2-kloropropana
Isomer Posisi RM & gugus fungsi sama
Posisi gugus fungsi beda

C7H14O C7H14O C7H14O

Dst . . .
2-heptanon 3-heptanon 4-heptanon
Apakah isomer posisi berlaku untuk semua senyawa hidrokarbon???
Isomer Posisi RM & gugus fungsi sama
Posisi gugus fungsi beda

Gugus -CHO selalu ada


di ujung rantai Baik gugus aldehid maupun
gugus asam karboksilat tidak
mungkin berada di tengah rantai.

Keadaan ini menyebabkan aldehid


dan asam karboksilat tidak
Gugus -COOH selalu ada memiliki isomer posisi.
C
di ujung rantai
Isomer Gugus Fungsi
Isomer Gugus RM sama
Gugus fungsi beda
Fungsi

C3H6O C3H6O

Propanal Propanon
(aldehid) (keton)
Isomer Gugus RM sama
Fungsi Gugus fungsi beda

C3H6O2 C3H6O2

Apakah isomer gugus fungsi


berlaku untuk semua senyawa
hidrokarbon???

Asam propanoat Metil etanoat


(asam karboksilat) (ester)
Isomer Gugus RM sama
Fungsi Gugus fungsi beda

Keton

Asam
Karboksilat

Alkil Halida

Hanya haloalkana yang tidak


mungkin punya isomer gugus fungsi
Isomer Ruang
Senyawa yang mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang
sama tetapi susunan gugusnya berada dalam ruang yang berbeda
Isomer Geometri
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Isomer ini mempunyai


perbedaan tatanan spasial atom
dalam ruang tiga dimensi.

Isomer ini terjadi saat suatu molekul


memiliki kemampuan rotasi yang terbatas
di suatu ruang dalam sebuah molekul.

Umumnya melibatkan ikatan


rangkap karbon-karbon
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Perhatikan kedua rumus


struktur haloalkana itu.
Apabila keduanya diilustrasikan
dalam ilustrasi 3D, maka akan
seperti ini bentuknya . . .
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Bayangkan apa yang terjadi


dalam suatu molekul yang
mana ikatan karbon-karbonnya
memiliki kemampuan rotasi
yang tak terbatas (ikatan
tunggal).

Apakah kedua molekul di atas adalah molekul yang sama persis? Ataukah keduanya berbeda
karena mereka isomer?
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Kamu bisa mengubah struktur dari molekul


yang kiri menjadi yang kanan hanya dengan
memutar ikatan tunggal karbon-karbon.
Bila kamu bisa melakukan itu, ini berarti
molekul-molekul ini BUKAN isomer.
Ingat! Isomer cis-trans ciri-cirinya dialami
oleh molekul yang kemampuan rotasinya
terbatas!

Bukan !
Keduanya hanyalah sama-sama merepresentasikan dua molekul yang sama persis ..
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Kedua molekul ini tidak sama! Ikatan


rangkap karbon-karbon tidak akan bisa
berputar/berotasi.
Untuk bisa mengubah molekul yang kiri
menjadi yang kanan, kita harus
membuat ulang modelnya dengan cara
menyusun satu per satu dari awal.
Itu adalah tes sederhana untuk
isomer..!

Sekarang, apa yang terjadi bila seandainya ikatan antara 2 atom karbon itu adalah
ikatan rangkap 2?
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Jika kita harus membuat ulang model


menjadi beberapa bagian untuk
mengubahnya menjadi model lain, maka
kita memiliki isomer.
Jika kita hanya perlu memelintirnya
sedikit, maka kita belum memiliki
isomer! ;-)

Lalu, apa itu cis-trans?


Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

C2H2Cl2 RM sama
C2H2Cl2
Gugus fungsi sama
Posisi gugus fungsi sama

Hanya penataan geometri


yang beda
trans -1,2-dikloroetena cis -1,2-dikloroetena
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Yang kiri, dua atom klor terkunci


pada sisi berlawanan dari ikatan
rangkap. Ini dikenal sebagai
isomer trans.
C2H2Cl2 C2H2Cl2
(trans: dari bahasa latin yang
berarti "melintasi").

Yang kanan, dua atom klor


terikat pada sisi yang sama pada
ikatan rangkap. Ini dikenal
trans -1,2-dikloroetena cis -1,2-dikloroetena
sebagai isomer cis.
(cis: dari bahasa latin yang
berarti "di sisi ini")
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Contoh lain
dari isomer cis-trans . .
trans -butena cis -butena

Yups!! Betul ! Pada senyawa alifatik, isomerisme cis-trans hanya terjadi pada
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap 2 antara dua atom karbonnya
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Bagaimana dengan
yang ini?
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Meskipun kita telah menukar posisi atom


berwarna biru menjadi seperti di gambar
yang kanan, ini masih molekul yang sama
dengan yang kiri.
Isomerisme geometris tidak terjadi jika
ada dua kelompok yang sama pada salah
satu ujung ikatan - dalam hal ini, dua
kelompok berwarna pink di ujung kiri.
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”

Ini berarti, syarat terjadinya isomerisme


geometri cis-trans (selain harus ada
ikatan rangkap) yaitu harus ada dua
kelompok berbeda di sisi kiri karbon dan
dua kelompok berbeda di sisi kanan.
Namun dengan salah satu kelompoknya
berada baik di kanan maupun di kiri (atom
berwarna pink).
Isomer Geometri = “isomer cis-trans”
Jadi kesimpulannya . . .
ada 2 syarat yang harus
dipenuhi suatu molekul untuk
berkemungkinan memiliki syarat dua
isomer geometris cis-trans . . dua kelompok berbeda di ujung
kiri ikatan dan dua kelompok
berbeda di ujung kanan.

Namun, kelompok tidak boleh


berbeda keempat-empatnya.
syarat satu Minimal ada 1 kelompok yang ada
rotasi terbatas (seringkali di kiri dan di kanan agar bisa
melibatkan ikatan rangkap 2 dijadikan pembandingnya.
karbon-karbon / alkena)
uji identifikasi
gugus fungsi
-Turunan Hidrokarbon pertemuan III
introduction

https://www.youtube.com/watch?v=z
MuPxeIiiNA&list=PLUmagXD7vBYNG
gqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=1
Uji Ketidakjenuhan

Alkana  hidrokarbon jenuh

Alkena & alkuna


 hidrokarbon tak jenuh
Uji Ketidakjenuhan

● Uji Bromin (atau bisa juga menggunakan halogen


lainnya, seperti iodin yang biasa ada di dalam obat
luka)
Warna oranye-merah dari larutan brom menghilang
ketika ditambahkan ke hidrokarbon tak jenuh untuk
membentuk produk tambahan tak berwarna.

● Uji Baeyer (menggunakan KMnO4)


Warna merah muda dari KMn04 menghilang, bila KMn04
alkali ditambahkan ke hidrokarbon tak jenuh. Hilangnya
warna merah muda dapat terjadi dengan atau tanpa
terbentuknya endapan coklat Mn02
Uji Ketidakjenuhan

https://www.youtube.com/watch?v=E
2Tqv1DnwHg&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=2
Identifikasi Haloalkana

● Uji menggunakan NaOH encer dan AgNO3


Sampel haloalkana yang tidak berwarna ditambah dengan larutan NaOH encer
akan menghasilkan alkohol yang tidak berwarna dan ion halida yang juga tidak
berwarna. Karena sama-sama tidak berwarna, sulit untuk diamati perubahannya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah terbentuk ion halide, dan halida apa
yang terkandung dalam sampel haloalkana, caranya kita tambahkan AgNO3 , maka
warnanya akan berubah warna:
Bila haloalkana mengandung Cl = endapan putih
Bila haloalkana mengandung Br = endapan cream lebih keruh
Bila haloalkana mengandung I = endapan kuning
Identifikasi Haloalkana

https://www.youtube.com/watch?v=I
_Si9IZsNWM&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=3
Identifikasi Alkohol
● Uji Logam Natrium
Tes ini didasarkan pada munculnya buih akibat
pelepasan gas hidrogen saat alkohol
direaksikan dengan logam aktif seperti
natrium.

● Uji Esterifikasi
Alkohol yang direaksikan dengan asam
karboksilat dengan tambahan asam sulfat akan
menghasilkan ester yang beraroma wangi.
● Uji Iodoform
Bila sampel ditambah NaOH dan Iodin, maka
akan menghasilkan endapan iodoform (CHI3)
berwarna kuning
Identifikasi Alkohol

https://www.youtube.com/watch?v=x
otWCss9bVI&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=5
Identifikasi Eter

● Uji Logam Natrium


Eter tidak bereaksi dengan Na, sehingga tidak
ada perubahan bila dibandingkan dengan
alkohol.
● Uji Iodoform
Eter tidak bereaksi dengan NaOH dan Iodin,
sehingga tidak ada perubahan bila dibandingkan
dengan alkohol
Identifikasi Aldehid dan Identifikasi Keton
● Uji 2,4-DNP
Pembentukan kristal berwarna kuning atau
jingga menunjukkan adanya gugus karbonil.

● Uji Natrium Bisulfit


Ambil 2 ml larutan natrium bisulfit jenuh dalam
tabung reaksi bersih, dan tambahkan 1 ml atau 1
g senyawa yang ingin diuji. Tutup tabung reaksi,
kocok dan biarkan selama 15-20 menit.
Pembentukan endapan kristal menunjukkan
adanya gugus karbonil.
Bila sudah diketahui bahwa sampel mengandung
Identifikasi Aldehid gugus karbonil, kita konfirmasi lebih detail, apakah ini
aldehid atau keton?

● Uji Tollens (Uji Cermin Perak)


Tempatkan 1 ml larutan perak nitrat dalam tabung reaksi bersih dan tambahkan 2-3 ml
larutan NaOH encer. Terbentuk endapan berwarna coklat. Sekarang teteskan larutan
amonia encer sampai endapan coklat oksida perak larut. Amonia yang dipakai bias 3-4
tetes cairan atau 0,1 g jika padat. Kemudian hangatkan tabung reaksi pada penangas air
selama sekitar 5 menit. Cermin perak mengkilat mengkonfirmasi keberadaan gugus
aldehida.

● Uji Fehling
Ambil masing-masing 1 ml larutan Fehling A dan B dalam tabung reaksi. Tambahkan 4-5
tetes (atau 0,2 g) senyawa organik yang diberikan dan hangatkan tabung reaksi dalam
penangas air panas selama 4-5 menit. Adanya endapan merah menunjukkan adanya gugus
aldehid.
Identifikasi Aldehid
Kalau gitu mengapa tidak langsung saja uji tollens,
tanpa harus uji 2,4-dnp dan uji Na bisulfit dahulu?
Banyak jenis senyawa selain gugus karbonil yang
memberikan uji tollens positif tetapi tidak
memberikan uji 2,4-dinitro fenil hidrazin positif.

https://www.youtube.com/watch?v=X
7ZJqLEhX9k&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=7
Identifikasi Keton

● Uji Tollens (Uji Cermin Perak)


Keton tidak bereaksi dengan tollens, sehingga bila
tidak ada perubahan, ini menunjukkan bahwa gugus
karbonil yang terkandung dalam sampel adalah
gugus keton, bukan aldehid.

● Uji Fehling
Keton tidak bereaksi dengan fehling, sehingga bila
tidak ada perubahan, ini menunjukkan bahwa gugus
karbonil yang terkandung dalam sampel adalah
gugus keton, bukan aldehid.
Identifikasi Keton

https://www.youtube.com/watch?v=JA
Q060bSZG8&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=10
Identifikasi Asam Karboksilat

Asam karboksilat mengubah lakmus biru


menjadi merah. Gugus hidroksil dalam —
COOH jauh lebih asam daripada alkohol.

Asam karboksilat bereaksi dengan


natrium hidrogen karbonat menghasilkan
gas karbon dioksida yang diidentifikasi
dari buih yang dihasilkan.

Alkohol yang direaksikan dengan asam


karboksilat dengan tambahan asam
sulfat akan menghasilkan ester yang
beraroma wangi.
Identifikasi Asam Karboksilat

https://www.youtube.com/watch?v=E
2xNpSj_A4U&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=12
Identifikasi Ester
● Uji NaOH dan indikator PP
Ester ditetesi dengan indicator PP, lalu
ditambahkan NaOH, maka warnanya akan
menjadi pink. Kemudian didihkan, maka
warna pink itu akan hilang.

R-COO-R (+ PP) + NaOH R-COOH + R-OH

pink
Identifikasi Ester

https://www.youtube.com/watch?v=B
Uker3H93d4&list=PLUmagXD7vBYN
GgqsKQayRP6hkCNUh1_HJ&index=15
Life is an experiment.
So, test your hypotheses!

Hello!
The End
Selamat mempersiapkan
ulangan harian
...

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai