Anda di halaman 1dari 11

Buku Saku

Diabetes
Mellitus
Oleh :
Isma Azizah
(PO.62.20.1.15.127)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI PRODI D-IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
2018
1
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul depan i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN1
A. Definisi Diabetes Mellitus 1

B. Faktor Penyebab Diabetes Mellitus 1


C. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus 1
BAB II PENATALAKSANAAN GULA DARAH 3
A. Pemeriksaan Diabetes Mellitus 3

B. Cara penyuntikan insulin 3


C. Target pencapaian nilai normal gula darah 3
D. Tabel Hasil Pemeriksaan 3

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah kondisi suatu penyakit dimana kadar gula
darah dalam tubuh melebihi batas normal atau tinggi yang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor tersebut salah satunya disebabkan oleh kerusakan pada organ
pankreas yang tidak dapat memproduksi insulin atau terlalu sedikit tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Tingkat kadar glukosa darah menentukan seseorang menderita diabetes
meillitus atau tidak (Hasdianah, 2012 : Corwin,2010; Riyadi,S., dan Sukarmin 2011)

B. Faktor Resiko Diabetes Mellitus


1. Kelainan Genetik
Diabetes dapat menurun kepada silsilah keluarga yang mengidap diabetes
2. Usia
Penurunan fisiologis pada usia setelah 40 tahun akan beresiko pada penurunan fungsi
endokrin pankreas untuk memproduksi insulin
3. Gaya hidup stres
Stres kronis cenderung membuat sesorang mencari makanan yang cepat saji yang kaya
pengawet. stres akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan
sumber energi yang berakibat pada kenaikan beban pankreas sehingga membuat
pankreas mudah rusak
4. Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko terkena
diabetes. Pola makan tidak teratur dan cenderung juga akan berperan pada
ketidakstabilan kerja pankreas.
5. Obesitas
Sel-sel beta pankreas mengalami pembesaran yang berpengaruh pada penurunan
produksi insulin disebabkan karena peningkatan beban metabolisme glukosa pada
penderita diabetes untuk mencukupi energi sel yang terlalu banyak.

1
C. Tanda dan gejala diabetes
1. Poliuria (sering kencing)
2. Polidipsi (sering haus)
3. Polifagi (sering lapar)

2
BAB II

PENATALAKSANAAN GULA DARAH

A. Pemeriksaan Diabetes Mellitus


Pemeriksaan Diabetes Mellitus ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.
Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik
dengan bahan plasma darah vena. Pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer. Diagnosis tidak dapat
ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.
Pemeriksaan Penyaring dilakukan untuk menegakkan diagnosis Diabetes Melitus Tipe-2
(DMT2) dan prediabetes pada kelompok risiko tinggi yang tidak menunjukkan gejala klasik
DM yaitu:
1. Kelompok dengan berat badan lebih (Indeks Massa Tubuh [IMT] ≥23 kg/m2) yang disertai
dengan satu atau lebih faktor risiko sebagai berikut:
a. Aktivitas fisik yang kurang.
b. First-degree relative DM (terdapat faktor keturunan DM dalam keluarga).
c. Kelompok ras/etnis tertentu.
d. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan BBL >4 kg atau mempunyai
riwayat diabetes melitus gestasional (DMG).
e. Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat terapi untuk hipertensi).
f. HDL <35 mg/dL dan atau trigliserida >250 mg/dL.
g. Wanita dengan sindrom polikistik ovarium.
h. Riwayat prediabetes.
i. Obesitas berat.
j. Riwayat penyakit kardiovaskular.
2. Usia >45 tahun tanpa faktor risiko di atas.

B. Cara penyuntikan insulin


Insulin adalah hormon yang dihasilkan dari sel β pankreas dalam merespon glukosa. Insulin
merupakan polipeptida yang terdiri dari 51 asam amino tersusun dalam 2 rantai, rantai A
3
terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Insulin mempunyai peran
yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metabolisme, efek kerja insulin adalah
membantu transport glukosa dari darah ke dalam sel.
Macam-macam sediaan insulin:
a. Insulin kerja singkat
Sediaan ini terdiri dari insulin tunggal biasa, mulai kerjanya baru sesudah setengah jam
(injeksi subkutan), contoh: Actrapid, Velosulin, Humulin Regular.
b. Insulin kerja panjang (long-acting)
Sediaan insulin ini bekerja dengan cara mempersulit daya larutnya di cairan jaringan dan
menghambat resorpsinya dari tempat injeksi ke dalam darah. Metoda yang digunakan
adalah mencampurkan insulin dengan protein atau seng atau mengubah bentuk fisiknya,
contoh: Monotard Human.
c. Insulin kerja sedang (medium-acting)
Sediaan insulin ini jangka waktu efeknya dapat divariasikan dengan mencampurkan
beberapa bentuk insulin dengan lama kerja berlainan, contoh: Mixtard 30 HM (Tjay dan
Rahardja, 2002).
Persiapan Insulin
1. Saat pertama kali insulin pen digunakan : gulung insulin pen diantara kedua telapak
tangan sebanyak 10 kali. Sangat penting untuk mempertahankan posisi pena pada arah
horisontal
2. Gerakan insulin pen ke atas dan ke bawah sebanyak 10 kali
3. Pasang jarum, putar lurus jarum suntik dan pasang/tanam kuat pada insulin pen
4. Tarik keluar penutup luar besar jarum suntik dan penutup dalam kecilnya. Jangan dibuang
penutup luar besar jarum suntik karena akan digunakan kembali saat melepas jarum
suntik.
5. Setel 2 unit
6. Pegang insulin pen dengan jarum suntik mengarah ke atas kemudian ketuk perlahan
cartridge dengan jari beberapa kali untuk mengumpulkan udara yang terperangkap di atas
cartridge. Pertahankan arah jarum suntik ke atas, kemudian tekan masuk penuh ke arah

4
dalam tombol bawah sampai petunjuk dosis kembali ke posisi nol. Setetes insulin harus
keluar dari atas jarum suntik. Jika tidak ganti jarum suntiknya dan ulangi prosedur tadi.
7. Periksa posisi penunjuk dosis pada angka nol. Setel jumlah unit yang diperlukan untuk
disuntikan. Koreksi dosis dapat dilakukan dengan mmutar ke atas atau ke bawah alat
penyetel dosis ke arah maupun. Padawaktu menyetel kembali hati-hati untuk tidak
menekan tombol karena insulin akan dapat keluar. Jangan menggunakan skala sisa untuk
menghitung dosis insulin. Jangan lakukan penyuntikan dengan dosis melebihi angka unit
yang tersisa dalam cartridge.
Langkah mudah penyuntikan insulin
8. Suntikan jarum suntik dengan suntikan di bawah kulit (subkutan), dengan arah alat suntik
tegak lurus terhadap cubitan permukaan kulit
9. Lokasi penyuntikan, cara penyuntikan maupun cara insulin harus dilakukan dengan benar,
demikian pula mengenai rotasi tempat suntik.

10. Suntikan sesuai dosis yang disetel dengan cara menekan penuh ujung bawah. Hati-hati
untuk menekan tombol hanya pada saat penyuntikan saja.
11. Tetap tekan penuh tombol setelah penyuntikan sampai jarum suntik benar-benar telah
tercabut dari kulit. Jarum suntik harus menancapke bawah kulit selama paling sedikit 6
detik. Ini untuk memastikan bahwa dosis yang tepat telah disuntikan.
12. Pasang kembali penutup luar besar jarum suntik dan putar ke arah luar jarum
5
13. Buanglah jarum suntik bekas pakai ditempat yang semestinya dengan hati-hati.
Gunakanlah jarum suntik baru setiap kali penyuntikan
14. Lepas jarum suntik setiap kali selesai menyuntik. Bila tidak, cairan dapat merembes keluar
bila terdapat perbedaan temperatur ini dapat merubah kekuatan insulin dalam sediaan.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyimpanan Insulin
1. Umur produk yang sedang dipakai adalah 4 minggu
2. Jauhkan dari jangkauan dan pandangan anak anak
3. Simpan Pen Insulin baru atau yang sedang tidak dipakai pada suhu 2’ C – 8’ C (dalam
kulkas
4. Jangan dibekukan
5. Jangan disimpan diatas 30’ C
6. Agar terlindung dari cahaya, Pen Insulin harus senantiasa terpasang bila sedang tidak
digunakan
7. Insulin tidak boleh digunakan setelah tanggal kadaluarsa pada label karton
C. Target pencapaian nilai normal gula darah
Tabel-1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis
DM (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa ≥ 200
Plasma vena <100 100-199
darah sewaktu
(mg/dl) ≥ 200
Darah kapiler <90 90-199

≥126
Kadar glukosa Plasma vena <100 100-125
darah puasa
A.
(mg/dl)
Darah kapiler <90 90-99 ≥100

6
1
D. Tabel Hasil Pemeriksaan
Nama Pasien :

Target GD 100-140 mg/Dl :

DOSIS INSULIN KADAR GULA DARAH


WAKTU
MAKAN PAGI MAKAN SIANG MAKAN MALAM
HARI/TGL TIDUR
2 JAM 2 JAM
2 JAM SETELAH
PAGI SIANG MALAM SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SEBELUM
MAKAN
MAKAN MAKAN

17

Anda mungkin juga menyukai