Anda di halaman 1dari 13

PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA “ ini dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan bagi kita semua.

Inderapura,18 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencernaan 3
B. Saluran Pencernaan Makanan Beserta Salurannya 4
1. Ronggan Mulut 8
2. Esopagus (Kerongkongan) 9
3. Lambung 9
4. Usus Halus 11
5. Usus Besar (Kolon) 15
6. Rektum dan Anus 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.


Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini
memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga
mulut, lambung, dan usu. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.
Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Fungsi utama makanan bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar
tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses
pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan
ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan
baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah
zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Dan didalam tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses pencernaan
makanan tidaklah semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna makanan saluran
pencernaan makanan ekerja sangat ekstrim dalam mencerna makanan. Dengan hal itu
terkadang pula kita merasakan akibat dari sistem pencernaan makanan yang kurang baik,
yaitu terdapat gangguan pada sistem pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam
penyakit dengan segala penyebab .untuk itu disini kita juga akan membahas itu serta
hubngan pencernaan makanan dengan pencernaannya yang akan mengakibatkan
kegemukan atau hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk atau kurus.
2. RUMUSAN MASALAH

Dalam proses penyusunan karya tulis yang berjudul “Sistem Pencernaan Makanan”
ini, kami mengangkat beberapa pokok yang akan dibahas, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Apa pengertian pencernaan makanan?
2. Bagaimana Gambar saluran pencernaan makanan beserta kelenjarnya?
3. Bgaimana perjalanan suatu makanan melalui sistem pencernaan ?
4. Apa pengertian enzim-enzim pencernaan beserta perananannya ?

3. TUJUAN
Dengan rumusan masalah diatas, kami mempunyai tujuan, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Mengerti tentang pencernaan makanan.
2. Mengerti gambar saluran pencernaan beserta kelenjarnya.
3. Mengetahui perjalanan suatu makanan melalui sistem pencernaan .
4. Mengerti pengertian enzim-enzim pencernaan beserta perananannya.

4. MANFAAT
Tercapainya pemahaman dan dapat diterapkannya dalam bidang Anatomi Fisiologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCERNAAN
Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah dan
gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan usus. Proses ini
memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan. Agar
makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam
keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian
diserap oleh tubuh.

Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal


berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
B. SALURAN PENCERNAAN MAKANAN BESERTA KELENJARNYA

1. Rongga Mulut
Makanan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah,
dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi
dan lidah mencerna makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.
Pencernaan secara mekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan
dibantu lidah. Sementara itu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan
oleh enzim.
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat:

a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring,
dan gigi geraham. Perhatikan gambar di bawah ini
.
 Struktur luar gigi, terdiri dari :Ø
1. Mahkota gigi (corona) : bagian yang tampak dari luar
2. Leher gigi (colum) : bagian yang terlindung gusi
3. Akar gigi (radiks) : bagian yang tertanam di rahang

 Bagian-bagian gigi:Ø
1. Email: bagian terluar dan terkeras dari gigi
2. Tulang gigi: terdiri atas zat dentin
3. Sumsum gigi (pulpa) : terdapat saraf dan pembuluh darah
4. Semen : pelapis tulang gigi (dentin) yang masuk ke dalam rahang.

 Gigi dibedakan menjadi 2, yaitu:Ø


1. Gigi susu
• Gigi pertama yang tumbuh (6 bulan-6 tahun)
• Berjumlah 20 buah ; 8 seri, 4 taring, 8 geraham
• Rumus:
rahang atas : 2 1 2 2 1 2
Gd T S S T Gd
rahang bawah : 2 1 2 2 1 2
2. Gigi tetap (gigi dewasa)
• Mulai usia 8-14 tahun s/d seterusnya.
• Berjumlah 32 buah, terdir dari:8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 geraham depan, 12 geraham belakang
• Rumus:
rahang atas : 3 2 1 2 2 1 2 3
Gb Gd T S S T Gd Gb
rahang bawah : 3 2 1 2 2 1 2 3

b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu
menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya
tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah. Pada
bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa
yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa
asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.

c. Kelenjar Ludah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin
dan mudah ditelan. Selain itu, air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini berfungsi
untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat
mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan
contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Submandibularis, dan
kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1
sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat
antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.

2. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu
epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus
adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus,
terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang
tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup.
Katup akan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya
dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang
kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang berada di
dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti
ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.

3. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Di dalam lambung,
makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan
mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan
lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi
untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di
lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan
tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi
berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi
sedikit ke dalam usus halus.
Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung
disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi
otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot
melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan
lambung adalah :

Senyawa Kimia Fungsi


Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit
Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan
menjadi bubur yang disebut bubur kim.

Fungsi HCI Lambung :


1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan
getahnya.

Kelenjar Lambung
1. Kelenjar Karida Terletak paling dekat lubang yang ada disebelah usofagus, kelenjar disini
berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dan mengeluarkan sekret mukus alkali.
2. Kelenjar dari fundus terdahulu bekerja: kelenjarnya tubuler dan berisi berbagai jenis sel, beberapa
sel, yaitu sel asamatau sel oxintik , menghasilkan asam yang terdapat dalam getah lambung.
3. Kelenjar pilorik Kelenjar dalam saluran pilorik juga berbentuk tubuler, terutama menghasilkan
mukus alkali.
4. Usus Halus
Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus. Usus halus ini sebenarnya sangat
panjang, tetapi melipat-lipat di perut kita. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas
jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi.
Pencernaan itu dilakukan oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati.
Getah empedu berfungsi untuk mencerna lemak.

Beberapa enzim yang dihasilkan getah pankreas sebagai berikut.

• Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.


• Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
• Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus
halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m).
Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
• Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
• Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah
pepton menjadi asam amino.
• Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke
usus halus
• Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
• Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
• Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
• Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
• Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
• Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
• Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
• Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
• Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
• Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Kelenjar Usus Halus


Nama Sifat Kedudukan Fungsi
Krip lieberkuhn Kelenjar tubuler sederhana Di seluruh selaput lendir usus halus Barangkali
mengeluarkan getah usus, sukus entrikus
Kelenjar brunner Kelenjar bertandan kecil Dilapisan submukosa usus, terutama di duodenum Sekresi
zat pelindung alkali untuk duodenum
Kelenjar soliter Kelompok folikel atau nodul jaringan limfe Diseluruh selaput lendir mukosa usus
halus Perlindungan usus terhadap serangan bakteri
Kelenjar peyer Kelompok kelenjar soliter Diermukaan mukosa ileum
Pada rangkaian alat pencernaan terdapat usus buntu. Usus buntu berada di awal usus besar dan
berbatasan dengan usus halus. Di bawah usus buntu terdapat apendiks (umbai cacing). Setelah
melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus kosong. Selanjutnya, makanan akan diurai
proteinnya oleh enzim erepsin. Sementara itu, karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut
akan diurai oleh enzim maltase, sukrose, dan laktose. Setelah hancur dan lumat, makanan menuju
usus penyerap. Bagian dalam dinding usus penyerap berupa jonjot-jonjot. Di dalam jonjot-jonjot itu
terdapat ujung pembuluh darah. Melalui pembuluh darah inilah terjadi penyerapan sarisari makanan.
Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Proses pencernaan makanan
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai
berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari
pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari
kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian
diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan
kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian
diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu
yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian
diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian
diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
5. Usus Besar (Kolon)
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar
melintang, dan usus besar turun. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam
mineral. Selanjutnya, sisa makanan dibusukkan oleh bakteri pembusuk di dalam usus besar. Hasil
pembusukan berupa bahan padat, cair, dan gas.
Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3
daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri
usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh
ddefekasi.
6. Rektum dan Anus
Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari
usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan
gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring
dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni.
Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter
rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu
otot polos dan otot lurik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pencernaan merupakan sistem yang sangat penting bagi manusia karena sistem pencernaan
menyerap vitamin, nutrisi, mineral, lemak, protein dan karbohidrat yang sangat di butuhkan oleh
tubuh manusia untuk melakukan aktfitas sehari-hari.
B. SARAN
Sebaiknya kita memperbayak mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh kita tidak mengalami
kekurangan asupan nutrisi (makanan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral,lemak dan
vitamin). Dan sebaiknya kita juga menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan mengontrol
konsumsi makanan yang kita makan.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC
Pearce Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
Tambayong Jan. 2001. Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai