Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LARI 100 METER

INDAH RAMADHANI
XII - MIPA - 2
SMA KEMALA BHAYANGKARI 1
JAKARTA SELATAN
KAMIS,7 DESEMBER 2017

1. SEJARAH LARI 100 METER


Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan
dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olahraga prestasi untuk mengetahui tercepat dan
terkuat. Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaumYunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina
Yunani. Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan
perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40,8 KM (25,4 Miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya, sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal
dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan
maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olahraga
prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olahraga lari pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang
diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnyadimenangkan
oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi
Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade
modern. Pada  olimpiade kuno  di Yunani, tahun 776 sebelum masehi lomba  yang
diadakan hanya  lari.  Pada  zaman Kekaisaran Roma juga ada pertandingan ini.Sayangnya,
pertandingan lari  ini tidak  berlangsung lama  karena  Kekaisaran Roma jatuh.
Untuk lari  modern mulai  diorganisasikan 200 tahun lalu. Pada olimpiade
modern  yangpertama  pada  tahun  1896, olah raga  lari dilombakan untuk pertama kalinya

2. TEKNIK & CARA MELAKUKAN

a.       Teknik start (awalan)


1)      Aba-aba ”bersedia”
         Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki
depan. 
         Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan letakkan di belakang garis start, dengan
pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
         Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks, berat badan berada
di kedua belah tangan.

2)      Aba-aba “siap” 
         Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi dari bahu.
         Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan
tetap lurus dan siku tetap lurus.
         Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam. 
         Pusatkan perhatian pada aba-aba “ya”.
3)      Aba-aba “ya” 
         Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
         Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat
mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
         Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada
gerakan ke samping.
         Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.

b.      Teknik badan pada saat lari


Teknik badan pada saat lari sebagai berikut.
         Kaki menolak sekuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul,
tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.
         Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-
30o terhadap lutut.
         Lengan di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan menggenggam
kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus wajar, gerakan lengan
makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.

c.       Teknik badan ketika memasuki garis finish


Teknik badan saat memasuki garis finish sebagai berikut :
         Jangan mengurangi kecepatan. 
         Masuk garis finish dengan togok terlebih dahulu. 
         Setelah melewati garis finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah.

3. GAMBAR LINTASAN / GAMBAR LAPANGAN


4. GAMBAR BENTUK TEKNIK LARI 100 METER

a. Teknik start

b. Teknik Lari

c. Teknik Finish

5. SEJARAH INDUK ORGANISASI (INDONESIA & INTERNASIONAL


a. PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)

Awal sejarah Atletik di Indonesia tercatat pada permulaan tahun 1930-an, ketika
Pemerintah Hindia Belanda memasukkan Atletik sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah-sekolah.

Di kalangan masyarakat pada waktu itu cabang olahraga ini belum tersebar luas, karena
hanya dikenal di lingkungan pendidikan saja. Walaupun demikian, masyarakat lambat laun
mengenal sifat dan manfaat Atletik ini dan dari hari ke hari penggemarnya bertambah.

Oleh kalangan Belanda telah dibentuk sebuah organisasi, yang akan menangani
penyelenggaraan pertandingan-pertandingan Atletik dengan nama Nederlands Indische
Athletiek Unie (NIAU).

Di Medan pada tahun 1930-an juga telah berdiri sebuah Organisasi bernama Sumatera
Athletiek Bond (SAB), yang menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik antar
sekolah Mulo, HBS dan perguruan-perguruan swasta.

Perkembangan Atletik di Pulau Jawa ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi Atletik


seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta. Pada tanggal 3 september 1950 seraca resmi PASI
(PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA) yaitu induk organisasi atletik di kota Semarang
yang sampai sekarang tetap menjadi induk organisasi atletik seluruh indonesia.

b. IAAF (International Association of Athletics Federations)

Asosiasi Internasional Federasi Atletik, disingkat IAAF (International Association of


Athletics Federations) atau sering diterjemahkan sebagai Federasi Atletik
Internasional adalah badan pengelola internasional dibentuk olahraga atletik. Badan ini
didirikan pada kongres pertama tahun 1912 di Stockholm, Swedia sebagai Federasi Atletik
Amatir Internasional (International Amateur Athletics Federation). Sejak bulan
Oktober 1993, IAAF bermarkas besar di Monako.
6. KAPAN DIADAKANNYA LOMBA LARI PERTAMA KALI
Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah
cabang olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno.Atletik
adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana
satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa games yang
digelar selama era klasik eropa: panhellenik games the Pythian Game (dimulai 6 SM)
digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di
Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. Pada zaman kekaisaran roma juga ada
pertandingan ini. Sayangnya, pertandingan lari ini tidak berlangsung lama karena
kekaisaran roma jatuh. Untuk lari modern mulai diorganisasikan 200 tahun lalu. Pada
olimpiade modern yang pertama pada tahun 1896, olahraga lari dilombakan untuk
pertama kalinya

7. BIOGRAFI PELARI 100 METER DUNIA

a. Asafa Powell

Asafa Powell (lahir di St. Catherine, 11 November 1982; umur 35 tahun) adalah seorang
sprinter Jamaika dan mantan pemegang rekor dunia lari 100m putra. Tinggi badannya ialah
188 cm.
Sebagai salah satu favorit untuk lomba lari 100m pada Olimpiade Athena 2004 (setelah
menciptakan rekor baru dengan 9 kali mencetak waktu di bawah 10 detik dalam semusim),
Powell hanya berhasil finis pada urutan kelima dalam final di Athena.
Pada 14 Juni 2005, Powell menciptakan rekor dunia baru, juga di Athena, dengan waktu 9,77
detik. Ini mengalahkan rekor Tim Montgomery yang dibuat tahun 2002 (9,78 detik). Rekor
Powell ini sendiri lalu dipecahkan Justin Gatlin pada 12 Mei 2006 (9,76 detik), namun Gatlin
kemudian terbukti doping dan diskors serta rekor dunianya dicabut, sehingga Powell
kembali menjadi pemegang rekor dunia 100m. Pada 9 September 2007, Powell kembali
memecahkan rekor dunia setelah mencetak waktu 9,74 detik pada Kejuaraan IAAF di Rietl.
Rekor ini kemudian dipecahkan Usain Bolt pada 31 Mei 2008 (9,72 detik).

b. Tyson Gay

Tyson Gay (lahir 9 Agustus 1982) adalah pelari Amerika dan pelari lapangan yang bersaing
di dasbor 100 dan 200 meter . 100 m terbaiknya dari 9,69 detik adalah rekor Amerika dan
membuatnya terikat untuk atlet tercepat kedua yang pernah ada. Waktu 200 m nya
19,58 membuatnya menjadi atlet tercepat keenam dalam event tersebut. Sejak saat itu
dia menerima larangan doping satu tahun.
Gay telah memenangkan banyak medali di kompetisi internasional utama, termasuk
sapuan medali emas dari relay 100 m, 200 m dan 4 × 100 m di Kejuaraan Dunia Osaka
2007 . Ini membuatnya menjadi orang kedua yang memenangkan ketiga acara di
Kejuaraan Dunia yang sama, setelah Maurice Greene ( Usain Bolt menduplikat prestasi
dua tahun kemudian). Gay adalah juara empat kali AS di nomor 100 m.
Pada Ujian Olimpiade 2008 , ia berlari angin dibantu 9,68 detik di nomor 100 m.Beberapa
hari setelah ia mengalami cedera hamstring parah dalam percobaan 200 m dan tidak
memenangkan medali apapun di Olimpiade Beijing . Penampilannya 9,71 detik untuk
memenangkan medali perak 100 m di Kejuaraan Dunia 2009 merupakan waktu tercepat
tanpa kemenangan untuk event tersebut.
c. Maurice Greene

Atlet lari kelahiran 23 Juli 1974 ini memang sudah tidak aktif lagi di dunia lari, tapi rekor
yang pernah dia raih membuktikan bahwa dia adalah salah satu pelari tercepat di dunia.
Dalam lomba lari 100 meter yang diadakan di Athena pada tahun 1999, Greene berhasil
memecahkan rekor pelari tercepat di dunia dengan catatan waktu 9,79 detik.

Anda mungkin juga menyukai