Anda di halaman 1dari 2

César Pelli

 ((lahir di San Miguel del Tucumán, Argentina, 12 Oktober 1926; umur 92 tahun)) adalah seorang
arsitek kelahiran Argentina, yang terkenal karena merancang beberapa buah bangunan tertinggi di
dunia. Kebanyakan dari hasil seni rancangan bangunan yang dia sketsa, ia lebih dikenal atas hasil
karya bereleman tutupan metalik dan berlikur.
Pada tahun 1991, Institut Arsitek Amerika (AIA) mendaftarkan Pelli di kalangan sepuluh arsitek
Amerika terhandal yang hidup di dunia. Antara berpuluh-puluh anugerah yang diraihnya
termasuk AIA Gold Medal 1995 yang mengakui hasil pembangunan yang memberikan pengaruh
yang berkepanjangan dalam teori arsitektur.
Hasil arsitektur Pelli yang paling terkemuka di dunia adalah Menara Kembar Petronas yang pernah
membawa gelar bangunan tertinggi di dunia. Dia juga membangun kompleks World Financial
Center di Manhattan, yang mengelilingi World Trade Center.

MENARA KEMBAR PETRONAS


Menara Petronas atau Menara Kembar Petronas (bahasa Melayu: 'Menara Berkembar
Petronas') di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi
bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei
101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada
abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998
hingga 2004 berdasarkan pengukuran dari lantai pintu masuk utama sampai struktur atas, menurut
referensi ketinggian asli bangunan yang digunakan oleh organisasi internasional Dewan Bangunan
Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika
menara ini hampir diselesaikan pada tahun 1996).[3]

Perbandingan dengan menara lain

Menara Kembar Petronas menjadi bangunan tertinggi di dunia—sebelum selesai dibangunnya


Taipei 101 pada tahun 2004—yang diukur hingga ke atas komponen strukturnya (puncak, bukan
antena).[5] Puncak (spire) dianggap sebagai bagian penting dalam arsitektur bangunan tersebut, dan
jika diubah akan banyak mengubah bentuk dan arsitektur bangunan, sedangkan antena bisa
dipasang atau dicabut tanpa mempengaruhi bentuk bangunan. Menara Kembar Petronas masih
merupakan bangunan kembar tertinggi di dunia.[6]
Menara Willis (sebelumnya Spears) dan World Trade Centerterdiri dari 110 lantai yang bisa
ditempati, sehingga lebih banyak 22 lantai dibandingkan Menara Kembar Petronas yang berjumlah
88 lantai. Atap dan lantai tertinggi Menara Willis dan World Trade Center agak melebihi ketinggian
atap dan lantai tertinggi Menara Kembar Petronas. Antena tertinggi di Menara Willis adalah 75 meter
(246 ft) lebih tinggi dibandingkan puncak-puncak Menara Kembar Petronas. Walaupun demikian,
menurut peraturan dan pedoman CTBUH,[3] antena-antena Menara Willis tidak diperhitungkan
sebagai bagian dari fitur arsitekturnya.[7] Sebaliknya, puncak-puncak pada Menara Petronas
dimasukkan dalam pengukuran ketinggian karena bukan merupakan tiang antena. Oleh karena itu,
Menara Kembar Petronas melampaui ketinggian resmi Menara Willis dengan perbedaan 10 meter
(33 ft), padahal Menara Willis memiliki jumlah lantai lebih banyak.

PEMBANGUNAN
Menara Petronas yang dirancang oleh arsitek César Pelli dari Argentina selesai dibangun pada
tahun 1998. Setelah menghabiskan waktu tujuh tahun, menara ini menjadi bangunan tertinggi di
dunia sewaktu diresmikan.[8] Menara ini dibangun di atas fondasi pacuan kuda Kuala Lumpur.
[9]
 Kedalaman batuan dasar menjadikan bangunan ini dibangun dengan fondasi paling dalam di
dunia.[10] Fondasi sedalam 120 meter itu memerlukan sejumlah beton yang tidak sedikit untuk
dibangun dalam waktu 12 bulan (1 tahun) oleh Bachy Soletanche.[11]
Menara setinggi 88 lantai ini sebagian besar dibangun dari beton bertulang dengan eksterior
bangunan dari baja dan kaca yang dirancang menyerupai motif kesenian Islam yang mencerminkan
agama Islam di Malaysia.[12] Pengaruh seni Islam lainnya dalam bangunan ini adalah penampang
lintang kedua menara yang berbentuk Rub al-hizb, ditambah dengan bagian bundar untuk
memenuhi keperluan ruang kantor.[13] Menara 1 dibangun oleh konsorsium Jepang yang dipimpin
oleh Hazama Corporation sementara Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan, yaitu
Samsung C&T dan Kukdong Engineering & Construction. Jembatannya pun dikerjakan oleh
Kukdong.
Dikarenakan kekurangan baja serta biaya pengimporan baja yang mahal, menara kembar ini
dibangun dengan beton bertulang yang sangat kukuh berdesain radikal yang lebih murah.[14] Beton
yang sangat kukuh dikenal oleh banyak kontraktor Asia dan dua kali lebih efektif mengurangi
guncangan dibandingkan baja, namun bangunan ini menjadi dua kali beratnya pada fondasi
dibandingkan bangunan baja sejenisnya. Didukung oleh inti beton 23 X 23 meter[15] dan lingkaran
luar dengan tiang penopang super berjarak lebar, menara-menara ini menggunakan sistem struktur
canggih yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping serta menyediakan ruang kantor
tanpa tiang seluas 560000 meter persegi (669754 sq yd).[16] Di bawah menara kembar ini terdapat
pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan Filharmonik Petronas.

Anda mungkin juga menyukai