Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Isa Hidayati
Di susun oleh :
Tasya Salsabila
Prisilia Inola Tania
Kelas : B

PENDIDIKAN TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita rahmad, nikmat, dan akal yang sehat sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “ Psikologi Pendidikan “. Dan tidak lupa pula kita bershalawat
dan berangkaikan salam atas utusan kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita ke dunia yang terang menerang ini.Terselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas
mata kuliah, maka penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang penyusun harapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman
sekalian agar kedepannya bisa membuat tugas makalah dan menambah wawasan kita. Sekian,
semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua
yang membaca makalah ini.

Medan, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan

1.    Latar Belakang........................................................................................... 3

2.    Rumusan Masalah...................................................................................... 3

3.    Tujuan Makalah......................................................................................... 3

BAB II Pembahasan

A.  Pengertian Desain Pembelajaran.................................................................. 4

B.   Model Desain Pembelajaran.......................................................... 5

C.   Komponen Utama Desain Pembelajaran.............................................. 5

BAB III Penutup

A.  Kesimpulan................................................................................................ 7

B.   Saran.......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana
sebagai suatu upaya meningkatkan kuualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau
ranah-ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah
psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan
perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola
pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam
proses pembelajaran.
Dalam menyusun sebuah desain pembelajaran, konsep interaksi merupakan sesuatu cukup
dijadikan yang penting untuk diperhitungkan. Oleh karena hal itu desain pembelajaran tidak
dapat digantikan dengan desain informasi. Interaksi sangat berkaitan dengan keberagaman
peserta didik. Hal inilah yang menuntut designer pembelajaran untuk dapat memunculkan
bermacam-macam desain-desain pembelajaran yang bervariasi.

B.     Rumusan Masalah

1. Apa pengertian desain pembelajaran ?


2. Apa saja  model desain pembelajaran ?
3. Apa saja komponen utama desain pembelajaran ?

C.     Tujuan Makalah
1.      Untuk mengenal dan mengetahui macam-macam model pembelajaran,
2.      Dapat mengentahui komponen utama desain pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN


Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya
transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji
secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar
berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur
secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.
Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara historis dan tradisional berakar pada psikologi
kognitif dan perilaku. Namun istilah ini sering dihubungkan dengan istilah yang berbeda dalam
bidang lain, misalnya dengan istilah desain grafis. Walaupun desain grafis (dari perspektif
kognitif) dapat memainkan peran penting dalam desain pembelajaran, namun keduanya adalah
konsep yang terpisah.

B. MODEL DESAIN PEMBELAJARAN


Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli.
Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi
kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model
melingkar. Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level
mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model
ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann
suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia
pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck. Satu lagi adalah
model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem
pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah,
dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model
prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and Carrey
sementara contoh model melingkar adalah model Kemp. Adanya variasi model yang ada ini
sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita
dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan
membuat model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan
mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki.
Beberapa contoh dari model-model diatas akan diuraikan secara lebih jelas berikut ini:
1. Model Dick and Carrey
Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985). Model
ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–langkah Desain Pembelajaran
menurut Dick and Carey adalah:
a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
b. Melaksanakan analisi pembelajaran
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d. Merumuskan tujuan performansi
e. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan
f. Mengembangkan strategi pembelajaran
g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
i. Merevisi bahan pembelajaran
j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.

2. Model Kemp Model Kemp


Termasuk ke dalam contoh model melingkar jika ditunjukkan dalam sebuah diagram.
Secara singkat, menurut model ini terdapat beberapa langkah dalam penyusunan
sebuah bahan ajar, yaitu:
a. Menentukan tujuan dan daftar topik,menetapkan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya;
b. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut didesain;
c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya
dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar;
d. Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan;
e. Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal untuk menentukan latar belakang
pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik;
f. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan
atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa siswa akan mudah
menyelesaikan tujuan yang diharapkan;
g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi
personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk melaksanakan
rencana pembelajaran;
h. Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan
pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa
fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan yang terus menerus, evaluasi
yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
3. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.
Menurut Heinich et al (2005)

4. Model ADDIE
Ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik yaitu model
ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement- Evaluate). ADDIE muncul pada
tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya
ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.

5. Model Hanafin and Peck


Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri daripada tiga
fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase pengembangan dan
implementasi (Hannafin & Peck 1988). Dalam model ini, penilaian dan pengulangan
perlu dijalankan dalam setiap fase. Model ini adalah model desain pembelajaran
berorientasi produk. Fase pertama dari model Hannafin dan Peck adalah analisis
kebutuhan. Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhankebutuhan dalam
mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan dan
objektif media pembelajaran yang dibuat, pengetahuan dan kemahiran yang
diperlukan oleh kelompok sasaran, peralatan dan keperluan media pembelajaran.

C. KOMPONEN UTAMA DESAIN PEMBELAJARAN

Komponen-komponen yang terdapat di dalam desain sistem pembelajaran biasanya


digambarkan dalam bentuk yang direpresentasikan dalam bentuk grafis atau flow chart.
Model desain sistem pembelajaran menggambarkan langkah-langkah atau prosedur yang
perlu ditempuh untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.
Desain sistem pembelajaran berperan sebagai alat konseptual, pengelolaan, komunikasi
untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan
program pelatihan. Setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan
dalam langkahlangkah dan prosedur yang diterapkan. Perbedaan pemahaman terletak pada
istilah-istilah yang digunakan. Namun demikian, model-model desain tersebut memiliki
dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas.
Untuk merancang dan mengembangkan sistem pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa
komponen sebagai berikut:
1. Kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki
2. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) adalah penjabaran kompetensi
yang akan dikuasai oleh peserta didik
3. Analisis materi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Analisis aktivitas pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau
materi yang akan dipelajari
5. Pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi
pembelajaran dan kemampuan peserta didik
6. Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu
tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
7. Sumber belajar, adalah sumber-sumber yang dapat diakses untuk
memperoleh materi yang akan dipelajari
8. Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang
dikuasai oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik..

Saran

Kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan isi pembahasan topik ini. Karena tidak ada yan sempurna di dunia ini
begitupun makalah yang kami buat.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_pembelajaran
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-
ENDANG_RUSYANI/DESAIN_PEMBELAJARAN.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304795/penelitian/Desain+Pembelajaran-pekerti.pdf

Anda mungkin juga menyukai