Petunjuk Pemeliharaan Jalan Desa
Petunjuk Pemeliharaan Jalan Desa
2. Saluran pinggir kotor. Tikungan tajam, maka ranting Air meluap. Saluran dibersihkan.
Pengaliran terhambat. pohon menyumbat saluran. Saluran rusak akibat air naik Rumput-rumputan jangan dihabiskan, cukup
Saluran terlalu sempit. dan mengalir di samping. dipangkas saja.
Kurang menyadari kebersihan. Tikungan saluran dibuat tidak tajam, diluruskan.
Saluran diperbesar.
3. Dasar atau talud Air mengalir terlalu cepat. Tebing menjadi kurang stabil Saluran dilindungi batu atau rumput.
saluran terkikis. Jenis tanah peka erosi (pasir atau dan berlongsor. Kemiringan saluran diperlandai.
debu). Badan jalan kena longsor. Dibuat drop struktur (bangunan terjun air, BTA),
Kemiringan terlalu curam. dan diantara BTA dasar saluran datar atau sangat
landai.
4. Saluran pinggir penuh Kecepatan air tiba-tiba menjadi Kemampuan saluran untuk Aliran dipercepat :
endapan. perlahan, disebabkan kemiringan membawa air berkurang, - air - Saluran diluruskan.
dasar menjadi lebih datar atau meluap. - Saluran diperbesar.
ukuran saluran lebih besar. Jika saluran kurang dalam, - Hambatan dibersihkan.
Air yang mengalir dengan badan jalan tidak dapat Kemiringan diperbaiki, supaya tdk tiba-tiba
perlahan tidak mampu dikeringkan, dan fondasi jalan menjadi landai.
mengandung banyak tanah. kurang kuat.
6. Bangunan terjun Kualitas bangunan kurang baik. Bahu jalan terkikis. Dibuat bangunan terjun (drop struktur) sesuai
(BTA) rusak. BTA tdk diberi lantai dr batu. Kecepatan air tinggi, maka dengan standar: sayap yang masuk ke talud,
Sayap kurang masuk ke tebing erosi saluran tambah banyak. gebalan rumput di atas, batu ditanam sbg lantai di
saluran. bawah.
BTA terlalu tinggi atau jarang. Dasar saluran diantara drop dibuat datar.
Kemiringan dasar saluran di Drop dibuat dari bahan yang lebih baik. Drop yang
antara BTA terlalu besar. dibuat dari kayu atau bambu harus diganti bila
sudah rusak.
7. Bahu lebih tinggi Tanah dari saluran dibuang ke Air tdk dpt dibuang dari badan Pada waktu saluran dibersihkan, tanah tdk boleh
daripada badan jalan. bahu (berm). jalan ke saluran, maka timbul dibuang ke atas bahu jalan.
Tanah bahu tdk dipadatkan. erosi parit di tengah jalan dan Bahu harus dipadatkan.
Badan jalan turun akibat lalu lintas jalan menjadi becek. Kemiringan bahu harus 8% ke arah saluran (beda
yang berat. tinggi 4 cm).
8. Air melintangi jalan. Kemampuan saluran kurang Jalan terputus. Ditambah kemampuan saluran pinggir. Dibuat
dibanding jumlah air. Jalan kurang berfungsi pada saluran bila belum ada.
Saluran tersumbat akibat kotoran waktu hujan. Ditambah saluran pembuangan dari saluran
atau lonsor. pinggir, supaya saluran pinggir tdk terlalu penuh.
Gorong-2 kurang mampu. Dibuat saluran diversi, supaya air tdk masuk ke
Tidak ada gorong-gorong di saluran pinggir.
tempat yang rendah. Dibuat gorong-gorong tambahan, supaya air dpt
Dasar saluran naik turun. dibuang dari saluran dengan lebih sering.
Diperbaiki kemiringan dasar saluran.
9. Gorong-gorong kurang Kemiringan dasar gorong-gorong Gorong-gorong kurang Gorong-gorong harus dibersihkan dari semua
bersih, atau penuh kurang dari 10 cm. berfungsi. ranting, dsb.
endapan. Pembuangan dari gorong-gorong Air melewati di samping atau Harus dibersihkan dari endapan.
terhambat. di atas. Pembuangan diperlancar: saluran pembuangan
Permukaan gorong-gorong Saluran terlalu penuh, jalan diluruskan, diturunkan.
tersumbat. terputus.
11. Sebagian air mengalir Kemampuan gorong-gorong tdk Fondasi jalan rusak. Tanah di samping gorong-gorong digali kembali
di samping gorong- cukup untuk jumlah air yang ada. Permukaan jalan rusak karena dan diganti dengan tanah yang berkualitas baik
gorong. Konstruksi kurang baik, terutam fondasinya ambruk. (tanah liat berpasir, tanpa batu). Dipadatkan
pemadatan tanah di atas dan di Gorong-gorong pecah karena dengan timbris lapis demi lapis (tiap lapis 10 cm).
samping gorong-gorong. tdk penya fondasi yang rata Pada ujung hulu, talud saluran dan berm ditutup
dan kuat. dengan pasangan batu.
12. Konstruksi gorong- Terkena kecelakaan. Gorong-gorong pecah. Dasar gorong-gorong harus stabil: gorong-gorong
gorong rusak/retak. Fondasi (tanah) kurang stabil. Jalan terputus. dipasang di atas lapisan batu apabila tanah
Ada aliran air di bawah atau di kurang kuat, dan di atas lapisan batu diberi
samping gorong-gorong. lapisan pasir.
Kualitas adukan semen kurang Gorong-gorong yang pecah diganti segera dengan
baik. menggunakan adukan semen sesuai dengan
Lapisan tanah di atas gorong- standar.
gorong terlalu tipis (harus minimal Aliran air di bawah atau di samping gorong-
setengah ukuran garis tengah gorong harus diperbaiki.
gorong-gorong). Tanah harus dipadatkan di samping dan di atas
gorong-gorong, lapis demi lapis.
13. Saluran melintang tdk Saluran melintang terlalu tinggi, Air tetap mengalir sejajar Pindahkan saluran melintang ke tanjakan yang
berfungsi. maka air tdk masuk. dengan as jalan, erosi parit curam.
Saluran melintang diletakkan pada terjadi dan badan jalan rusak. Dasar saluran melintang harus miring ke arah
bagian yang landai. salah satu saluran pinggir.
Kemiringan saluran melintang Tingginya talud saluran melintang tdk boleh lebih
kurang karena dibuat tegak lurus tinggi daripada badan jalan.
dengan as jalan. Saluran melintang dibuat 15o dari tegak lurus.
MASALAH TANAH
1. Terdapat erosi parit Kemiringan jalan terlalu curam. Jalan kurang berfungsi karena Parit digali, lalu ditimbun kembali – di ujung
pada tanjakan. Jalan tdk berbentuk punggung parit di tengah jalan, atasnya, bekas parit dibuat sedikit lebih tinggi
sapi pada tanjakan. permukaan kurang rata dan daripada permukaan jalan yang biasa.
Tidak ada saluran melintang. stabil. Batu permukaan disusun kembali.
Kualitas permukaan kurang baik Dibuat tanggul diversi atau saluran melintang utk
atau kurang padat. mengarahkan air ke pinggir.
Punggung sapi dibentuk kembali.
Bahu harus lebih rendah daripada badan jalan.
2. Terdapat erosi pada Baru kurang padat. Jika bahu sudah kena erosi, Bahu ditimbun kembali, kemudian dipadatkan.
bahu. Bahu tidak dilindungi rumput – sebentar lagi badan jalan Kemiringan bahu 8% ke arah saluran.
rumput dibersihkan. mulai berlongsor dan batu Bahu dilindungi 50% dengan rumput, pada bagian
Kemiringan melintang bahu terlalu permukaan lepas. luarnya (dekat jalan tetap bersih).
tinggi.
3. Badan jalan terkena Timbunan kurang padat. Jalan kurang berfungsi. Jalan ditimbun kembali dengan tanah yang baik
longsor. Jalan terlalu dekat kali atau Apabila longsor besar, jalan (tanah liat berpasir atau sirtu), dan dipadatkan
jurang. terputus dan tidak bisa dilalui. lapis demi lapis. Bagian kaki timbunan diperkuat
Muatan terlalu besar. dengan tiang pancang, tembok, atau bronjong.
Aliran air di bawah tanah. Aliran air dikurangi di atas tempat yang lonsor –
Tanah di bawah jalan (fondasi) dibuat saluran pembuangan atau saluran diversi.
kurang mampu menahan beban. Jalan diperlebar supaya muatan tdk mendekati
pinggir jalan.
Bila ada air di bawah tanah, harus digali kembali
utk memasang drainasenya (Drainase dengan
pipa, atau dengan lapisan pasir dan kerikil yang
dapat dilalui air).
5. Tebing terkena Kemiringan tebing terlalu curam, Saluran terputus, air mengalir Longsor segera diperbaiki supaya saluran air
longsor. maka kurang stabil. di atas badan jalan. berfungsi kembali.
Kadar air dalam tanah terlalu Jalan terganggu atau terputus. Biasanya longsor kecil dpt dihindari kalau tebing
tinggi, mungkin disebabkan mata Lahan di atas tebing diperlandai atau disubteras.
air. terganggu atau ikut Permukaan ditutup tanaman, terutama tanaman
berlongsor. keras yang berakar dalam.
Air dari atas harus ditangkap dan dibuang melalui
tanggul dan saluran diversi.
Mata air harus diberi drainase.
6. Tembok penahan Kualitas konstruksi kurang baik. Saluran terganggu. Tembok dipasang kembali dengan bahan dan cara
tanah rusak / retak / Beban yang harus ditahan terlalu Tebing longsor. konstruksi yang baik.
pecah besar. Badan jalan berlongsor bila Tanah di belakang tembok diganti tanah yang
Fondasi rusak karena erosi. posisi tembok di bawah jalan. tembus air, seperti pasir atau kerikil, dan dibuat
saluran drainase atau pipa untuk membuang air
dari lapisan itu.
Kaki tembok dibuat agak jauh dari aliran air,
kecuali saluran dilindungi pasangan batu.
Apabila tanah dasar kurang stabil, tembok dibuat
dari bronjong.
2. Permukaan jalan rusak Kualitas tanah kurang baik, Jalan kurang enak dilalui. Permukaan diratakan kembali.
– bergelombang kecil. kurang padat. Air akan mengikuti alur di Tanah yang paling baik adalah sirtu, atau tanah
Gelombang disebabkan lalu lintas antara gelombang, liat berpasir. Jangan menggunakan tanah yang
yang cepat. mengakibatkan erosi. terallu halus (debu, liat murni). Dipadatkan.
3. Permukaan berlubang, Permukaan kurang padat, Penggunaan jalan terganggu. Permukaan dibuka lebih besar daripada lubang,
atau batu lepas. terutama pada tanjakan. Kalau batu lepas, air akan kemudian batu dipasang kembali di atas lapisan
masuk ke fondasi jalan. pasir (5-10 cm). Batu harus dipasang secara
“berdiri”, tegak lurus dengan as jalan – jalan
sejajar dengan jalan. Dipadatkan.
4. Terdapat badan jalan Bentuk tidak berpunggung sapi. Fondasi menjadi kurang kuat Permukaan diratakan kembali.
yang becek. Ada sumber air dari bawah tanah. karena terus kena air. Tanah yang paling baik adalah sirtu, atau tanah
Tanah kurang dipadatkan di atas Air akan mengikuti alur di liat berpasir. Jangan menggunakan tanah yang
gorong-gorong. antara gelombang, terlalu halus (debu, liat murni). Dipadatkan.
mengakiabtkan erosi.
5. Punggung sapi hilang. Tanah tidak berbentuk punggung Air tidak dapat dibuang dari Ditambah tanah di tengah jalan, kemudian
sapi atau tidak dipadatkan permukaan jalan, maka jalan dipadatkan.
sebelum batu dipasang. menjadi becek dan terkena (Punggung sapi sulit diperbaiki sesudah batu
Jalan dilalui kendaraan yang erosi. dipasang dan jalan diwales. Seharusnya tanah
terlalu berat. dasar dibentuk punggung sapi, lalu diwales.
Kemudian batu dipasang, dan diwales kembali).
Beban kendaraan dibatasi.
7. Permukaan - Jalan terlalu sempit. Air hujan menggenang, jalan - Bagian cekung ditambah tanah dipadatkan, lalu
membentuk alur - Pemadatan kurang sempurna. menjadi becek dan terkena diberi perkerasan bila mungkin jalan diperlebar.
penurunan / naik - Muatan terlalu besar. erosi. - Muatan dibatasi.
8. Permukaan berlubang Adukan beton kurang rata/padat, Permukaan jalan kurang rata. Jalan ditambal dengan adukan beton
pada jalan rabat beton atau kurang PC. Air terjebak dalam lubang, 1 PC : 3 PS : 5 KR.
erosi, semakin lama semakin
rusak, rabat beton lepas.
9. Rabat beton pecah / - Timbunan tanah kurang padat / Semakin lama semakin rusak. - Jalan ditimbun lagi dengan tanah yang baik,
rusak tanah dasar kurang rata. Jalan kurang berfungsi. dipadatkan.
- Muatan terlalu besar. - Muatan kendaraan yang lewat dibatasi.
- Drainase kurang baik, aliran air - Aliran air dikurangi, dibuat saluran
dibawah tanah. pembuangan.
- Tidak ada dilatasi. - Diberi dilatasi.
- Adukan beton kurang baik. - Dibongkar diganti baru.
10. Jalan terputus Gorong-gorong atau jembatan Jalan tidak dapat dipakai. Harus segera diperbaiki, sesuai dg jenis masalah.
ambruk. Khusus perbaikan atau penggantian jembatan,
Jalan terpotong akibat aliran air harus dg konsultasi Pekerjaan Umum.
yang besar.
Tertutup longsor besar dari atas.
Badan jalan terkena longsor
besar.