Anda di halaman 1dari 9

Lizbeth Sandra S/21

K505/181010506163

1. Apa itu yang dimaksud dengan bauran jasa dan bagaimana pula perbedaan bauran
pemasaran produk barang dengan produk bersifat jasa ?

Bauran jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu.Tentang menempatkan produk yang tepat dengan 
tempat yang tepat, mempromosikannya dengan tepat, dan pada harga yang tepat.

Menurut Kotler 2005 produk dan jasa yang ditawarkan di pasar dapat dibedakan menjadi
lima kategori tawaran, diataranya adalah sebagai berikut:

a. Barang berwujud murni Penawaran yang hanya terdiri atas barang berwujud seperti
sabun, pasta gigi atau pensil. Tidak satu pun jasa menyertai produk tersebut.

b. Barang berwujud yang disertai jasa Tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang
disertai oleh satu atau beberapa jasa. Penjualan bergantung pada kualitas dan ketersediaan
layanan pelanggan yang menyertainya, seperti tersedianya ruang pameran, pengiriman,
perbaikan dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pemenuhan garansi dan sebagainya.

c. Campuran Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama
seperti orang pergi ke restoran untuk mendapatkan produk maupun layanan

Bagaimana pula perbedaan bauran pemasaran produk barang dengan produk bersifat jasa

Barang

Macam-macam barang sendiri secara garis besar terbagi menjadi empat, yaitu barang yang
bergerak dan barang tidak bergerak; dan barang berwujud dan tidak berwujud.

 Barang bergerak adalah kendaraan seperti motor, mobil, kapal, dan lain-lain.
 Barang tidak bergerak berarti benda yang tidak dapat berpindah, seperti pohon,
tanah, rumah, dan lain-lain.
 Barang berwujud berarti benda yang memiliki bentuk fisik tertentu, seperti meja,
kursi, tisu, dan lain-lain.
 barang tidak berwujud antara lain adalah air dan gas.

Jasa

Jasa memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

 Tidak Berwujud

Jasa tidak dapat dirasakan dengan panca indera, jasa tidak dapat disentuh, diraba, dirasa,
didengar, dilihat, dan dicium.
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

 Tidak mempunyai standar

Jasa berbentuk kinerja, maka seperti ciri jasa yang sudah disebutkan di atas, mutu dari jasa
sulit diukur karena hasil dari jasa umumnya berbeda meskipun datang dari orang yang sama.

 Tidak tahan lama

Jasa tidak dapat disimpan mauapun digunakan ulang, karena konsumsi jasa dilakukan pada
saat jasa diberikan. Contohnya adalah massage, potong rambut, dan angkutan umum.

 Tidak dapat dipisahkan

Jasa dan pemberi jasa sudah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Adapun contoh jasa antara lain adalah jasa perbankan, jasa asuransi, jasa transportasi, dan
masih banyak lagi.

Bisnis barang dan jasa memiliki perbedaan yang signifikan. Barang merupakan produk yang
dapat dirasakan secara fisik, dapat dimiliki, dan dijual kembali. Sedangkan jasa merupakan
produk yang tidak dapat dimiliki, melainkan produk didapat secara simultan ketika
konsumen melakukan pembelian produk jasa.
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

2. Bagaimana kebijakan Perusahaan dalam penentuan harga berpengaruh positif dan


signifikan terhadap nilai suatu produk ?

Strategi Penetapan Harga

Karena harga sangat penting artinya bagi bisnis dan perusahaan, maka setiap perusahaan
akan melakukan berbagai strategi dalam menetapkan harga yang terbaik. Dalam strategi
untuk menetapkan harga, umumnya dibagi berdasarkan jenis produknya, produk baru atau
produk yang sudah beredar. Berikut ini adalah penjelasan singkat strategi dalam melakukan
penetapan harga

1. Cost Oriented Pricing  (Penetapan harga berdasar pendekatan biaya)

Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan, yakni dengan
penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan
menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Terdapat tiga kelompok dalam
melakukan penetapan harga model ini yakni :

 Cost Plus Pricing Method  (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yakni penetapan
biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi. Penghitungannya dengan
cara harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per
unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba yang dikehendaki. (Rumus: Biaya Total +
laba = Harga jual)
 Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up),  merupakan penetapan harga
yang dilakukan hanya dengan menambah laba, cara ini banyak dilakukan oleh
pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-biaya produksi.(Rumus: Harga
Beli + MarkUp = Harga Jual)
 Target pricing,  merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat
pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.

2. Demand-Oriented Pricing  (Penetapan harga berdasar pendekatan


kebutuhan/permintaan)

Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing  adalah Penentuan harga


dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan
konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah laku demand, misalnya
harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah bilamana demand lemah.

Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu produk, maka cara
yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi harga. Macam-macam
diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah diskriminasi terhadap teritorial
(wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu dan kualitas atau bentuk produk.

3. Competition Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan persaingan)


Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

Competition oriented pricing merupakan penetapan harga yang didasarkan kepada harga


yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk produk-produk yang bersifat
homogen. Beberapa metode penetapan harga yang dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha


menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
2. Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang
diajukan oleh pesaing.

4. Melakukan Stabilitas Harga

Menetapkan harga jual suatu produk juga bertujuan agar dapat melakukan stabilitas harga.
Sebagai ilustrasi, bila dalam sebuah pasar, suatu perusahaan melakukan penurunan harga
jual maka secara tidak langsung akan memaksa pesaingnya untuk melakukan hal yang sama.
Hal ini bisa berdampak positif maupun negatif, terutama bagi beberapa industri yang sangat
sensitif seperti minyak bumi.

Stabilitas harga tidak hanya berdampak pada sebuah perusahaan tetapi juga pada
perusahaan lainnya yang bergerak pada industri yang sama. Pentingnya stabilitas harga
adalah untuk mencegah perang harga yang bisa saja terjadi. Selain itu dengan stabilitas
harga juga dapat mempertahankan keutuhan sebuah perusahaan dan memunculkan
persaingan yang sehat.

5. Menjaga Kelangsungan dan Keutuhan Perusahaan

Sebuah perusahaan bisa saja menentukan harganya dengan titik ekstrem yang sangat
rendah dengan tujuan untuk menggaet pasar sebanyak-banyaknya dan mengalahkan
pesaing. Atau sebaliknya titik ekstrem yang sangat tinggi agar bisa mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Namun tindakan seperti itu justru sangat berbahaya karena dapat
mengancam kelangsungan dan keutuhan perusahaan.

Baik dalam titik ekstrem mana pun, meski tujuannya baik, tetapi bisa berdampak negatif
pada perusahaan. Titik harga ekstrem yang sangat rendah membuat perusahaan tidak dapat
menutup harga operasional. Sementara titik harga yang terlalu tinggi membuat perusahaan
tidak mendapatkan pasar. Inilah yang menjadikan penetapan harga yang tepat menjadi
sangat penting.

Penetapan harga pada sebuah bisnis adalah sangat penting , terutama untuk menjaga
keberlangsungan operasional bisnis. Dengan perencanaan yang baik, Anda bisa menentukan
harga yang akan saling mengntungkan baik bagi bisnis Anda, maupun bagi konsumen. Hal
terpenting yang harus Anda lakukan adalah mencatat semua biaya atau cost  pada setiap
produk atau jasa yang Anda jual.
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

3.Bagaimana seharusnya saluran pemasaran itu dirancang

Rancangan Sistem Saluran Pemasaran


1.    Menganalisis kebutuhan konsumen
2.    Menentukan tujuan saluran
3.    Mengidentifikasi saluran utama
4.    Mengevaluasi alternatif saluran utama

Menganalisis Tingkat Output Jasa Yang Diinginkan Pelanggan


Ø  Ukuran Lot
Jumlah unit yang diizinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum dalan satu peristiwa.
Misalnya : dalam memebeli mobil untuk armadanya , Hertz lebih menyukai saluran dari
mana mereka dapat membeli ukuran lot yang besar ; sedangkan rumah tangga
menginginkan saluran yang mengizinkan pembelian dalan ukuran lot sebesar satu.
Ø  Waktu tunggu dan waktu pengiriman
Rata – rata waktu tunggu pelanggan saluran untuk menerima barang . pelanggan semakin
menyukai saluran dengan pengiriman yang cepat.
Ø  Kenyamanan spasial
Tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen lebih mudah membeli produk .
misalnya : menawarkan kenyamanan spasial yang lebih besar daripada cardillac,karena ada
lebih banyak penyalur chevrolet. Desentralisasi pasar chevrolet yang lebih besar membantu
pelanggan menghemat biaya transportasi dan pencarian dalam membeli dan memperbaiki
mobil.
Ø  Keragaman produk
Rentang pilihan yang disediakan oleh saluran pemasaran . Biasanya ; pelanggan lebih
menyukai pilihan yang banyak karena semakin banyak pilihan semakin besar peluang untuk
menemukan apa yang mereka butuhkan.
Ø  Dukungan layanan
Jasa tambahan (kredit,pengiriman,instalasi, perbaikan) yang disediakan oleh saluran .
semakin besar dukungan jasa , semakin besar pekerjaaan yang disediakan oleh saluran.
Identifikasi saluran alternatif
1.    Jenis jenis perantara
Perusahaaan harus mengidentifikasi jenis jenis perantara yang tersedia untuk melakukan
pekerjaaan saluran . contohnya : perusahaan harus mencari saluran pemasaran inovatif .
Medion menjual 600.000 PC di Eropa , sebagian besar melalui “promosi ledakan” besar
besaran selama satu atau dua minggu di pasar swalayan ALDI.
Kadang kadang perusahaan memilih saluran baru atau saluran non konvensional karena
kesulitan , biaya , atau ketidakefektifan bekerja dengan saluran yang dominan . keunggulan
adalah bahwa perusahaan akan menghadapi persaingan yang lebih sedikit sepanjang
gerakan awal ke saluran ini.
2.    Jumlah perantara
Perusahaan harus memutuskan jumlah perantara yang digunakan pada setiap tingkat
saluran . Ada tiga strategi yang tersedia : distribusi eksklusif , selektif , dan intensif .
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

v  Distribusi eksklusif
Sangat membatasi jumlah perantara . Distribusi ini tepat ketika produsen ingin
memepertahankan kendali atas tingkat jasa dan output yang ditawarkan oleh penjual
perantara dan distribusi eksklusif. Dengan memeberikan distribusi eksklusif . produsen
berharap mendapatkan penjualan yang lebih berdedikasi dan berpengetahuan . distribusi
eksklusif memerlukan kemitraan yang lebih erat antara penjual dan penjual perantara.
v  Distribusi selektif
Bergantung pada beberapa pengantara , namun tidak semuanya bersedia menjual produk
tertentu . masuk akal bagi perusahaan mapan danperusahaan baru yang mencari
distributor . perusahaan tidak perlu khawatir tentang terlalu banyak gerai ; perusahaan bisa
mendapat cakupan pasar yang cukup besar dengan lebih banyak kendali dan biaya yang
lebih murah daripada distribusiintensif
v  Distribusi intensif
Produsen menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai . Strategi ini biasanya
digunakan untuk barang barang seperti makanan&minuman ringan,surat
kabar,permen&permen karet , produk yang sering dibeli konsumen atau dalam berbagai
lokasi.
3.    Syarat dan tanggung jawab anggota saluran
Setiap anggota saluran harus diperlakukan dengan hormat dan memberikan peluang bagi
saluran tersebut untuk menghasilkan keuntungan . elemen utama dala “bauran hubungan
dagang” adalah kebijakan harga , kondisi penjualan , hak teritorial , dan layanan khusus yang
dilaksanakan oleh setiap pihak.
v  Kebijakan harga
Mengharuskan produsen menentukan daftar harga serta jadwal diskon dan insentif yang
dilihat perantara sebagai sesuatu yang adil dan mencukupi.
v  Kondisi penjualan
Mengacu pada syarat pembayaran dan jaminan produsen . Sebagian produsen memberikan
diskon tunai kepada distributor yang melakukan pembayaran dimuka. Produsen juga dapat
memeberikan jaminan atau penurunan harga kepada distributor atas barang yang rusak .
Garansi atas penurunan harga memeberikan insentif kepada distributor yang membeli
jumlah yang lebih besar.
v  Hak teritorial distributor
Mendefinisikan wilayah distributor dan syarat dimana produsen akan mewaralabakan
kepada distributor lain . distributor biasanya berharap menerima penghargaaan secara
penuh untuk semua penjualan di wilayahnya , baik mereka yang menjual maupun distributor
lain.
v  Layanan & tanggung jawab bersama
Harus disebutkan dengan seksama , terutama dalam waralaba dan saluran agen eksklusif.
McDonald menyediakan bagi terwaralaba sebuah bangunan , bantuan promosi , sistem
pencatatan , pelatihan , serta administrasi umum dan bantuan teknis . sebagai gantinya ,
terwaralaba diminta untuk memenuhi standart perusahaan untuk fasilitas fisik , bekerjasama
untuk program promosi baru , melengkapi informasi yang diminta dan membeli persediaan
dari pemasok yang telah ditentukan.
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

4.Dalam hal mengelola saluran pemasaran, keputusan apa saja yang bisa dilakukan perusahaan ?

Keputusan-keputusan saluran pemasaran merupakan keputusan yang sangat kompleks dan penuh
tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Setiap sistem saluran menciptakan tingkatan
penjualan dan biaya yang berbeda.

Setelah saluran pemasaran tertentu dipilih, perusahaan biasanya harus setia menganutnya selama
periode tertentu. Saluran yang telah dipilih dengan jelas akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran.

Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan membuat keputusan mendelegasikan sebagian tugas
penjualanya kepada perantara. Namun perusahaan mendapatkan keuntungan dari keputusan
tersebut yakni:

1.Banyak produsen tidak memiliki sumberdaya keuangan untuk melakukan pemasaran langsung
sehingga hanya bisa fokus ke produksi
2.Para produsen yang memang mendirikan saluranya sendiri sering dapat memperoleh laba yang
lebih besar dengan meningkatkan investasinya dalam bisnis utamanya dari pada mengeluarkan biaya
untuk pemasaran produknya
3.Dalam beberapa kasus pemasaran langsung sama sekali tidak dapat dilakukan menjual secara
eceran langsung ke konsumen

Manajemen saluran mewajibkan seleksi perantara tertentu dan memotivasi mereka dalam bauran
hubungan usaha dengan biaya efektif. Tujuannya adalah membangun ‘kebersamaan’ perasaan
dalam mengelola distribusi patungan. Agen penjualan perlu dievaluasi secara periodik sesuai dengan
saluran gugus wiraniaga perusahaan dan anggota penjualan saluran lainnya. Modifikasi saluran
harus dilakukan secara berkala karena adanya perubahan lingkungan pemasaran yang
berkesinambungan. Lebih lanjut, perusahaan harus mengevaluasi penambahan atau pengurangan
perantara maupun setiap saluran serta kalau mungkin memodifikasi sistem saluran secara
keseluruhan.
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

5. Mengapa perdagangan eceran merupakan bagian dari keputusan pemasaran ?

v    Keputusan Pemasaran


a.    Pasar Sasaran
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer tidak dapat
membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan.  
b.    Pilihan Produk
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer tidak dapat
membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan.  
    Kemungkinan pengembangan strategi diferensiasi produk:
•    Menampilkan merk nasional yang ekslusif yang tidak tersedia di pengecer pesaing
•    Menampilkan hampir seluruhnya barang merk pribadi (private label)
•    Menampilkan acara besar tentang barang yang unik
•    Menampilkan barang yang mengejutkan atau terus berubah
    Kemungkinan pengembangan strategi diferensiasi produk (cont’d):
•    Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu
•    Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang
•    Menawarkan pilihan bagi target yang sangat dicari 
c.    Pengadaan Barang
•    Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang,
kebijakan dan praktik. 
•    Pengecer dengan cepat meningkatkan keterampilan dalam meramalkan permintaan, pemilihan
barang, pengendalian stok, alokasi ruang dan tampilan.
Contoh: Trader Joe’s memiliki jaringan pengadaan barang internasional yang dapat meluncurkan
produk baru sepanjang waktu dan memastikan tidak ada barang tak populer bertahan lama dalam
toko. 
d.     Harga
Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan harga.
Contoh: WalMart  mengabaikan “penetapan harga obral” dan lebih menyukai “penetapan harga
rendah setiap hari” (ELDP). 
Lizbeth Sandra S/21
K505/181010506163

6. apa yang dimaksud komunikasi pemasaran itu ?

Komunikasi pemasaran (marketing Communication) adalah usaha yang dilakukan untuk


menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau menyampaikan kepada publik (konsumen)
mengenai keberadaan produk maupun jasa yang dijual dan beredar di pasar agar dikenal, dibeli
kemudian menjadi pelanggan.

Komunikasi pemasaran memegang peranan sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di
pasar. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan
komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan
efisien (Sutisna, 2002:268).

Proses implementasi komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut (Sulaksana, 2007:33):

1. Sumber (source), yaitu pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan menetapkan sasaran
komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye iklan dan promosi dengan mengarahkan
kampanye itu pada segment sasaran tertentu. 
2. Proses Enconding, yaitu penyandian tujuan menjadi sebuah pesan. Agensi iklan merancang
pesan yang disandikan dalam bentuk iklan. Pesan disandikan wiraniaga dalam bentuk
presentasi penjualan. 
3. Pengiriman (Tranmission), yaitu pengiriman pesan melalui media agar dapat menjangkau
audiens sasaran. Penyebaran komunikasi pemasaran bisa lewat media massa, komunikasi
getok tular dari wiraniaga, atau selebaran direct-mail yang dikirimkan pada sasaran. 
4. Proses Decoding oleh penerima agar pesan dapat dipahami dua pertanyaan utama adalah
apakah konsumen menafsirkan pesan seperti yang di inginkan pengiklan, dan apakah pesan
berdampak positif pada sikap dan perilaku konsumen. 
5. Umpan balik (feedback) atas efektivitas komunikasi pemasaran kepada sumber.

Anda mungkin juga menyukai