Anda di halaman 1dari 11

Lizbeth Sandra Setiawan/ K.

601

181010506163/ no.25

UAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem.
Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat
beberapa fase atau tahapan - tahapan dalam metode System Development Life Sycle (SDLC) ,
sebutkan dan jelaskan !?

SDLC terdiri dari beberapa tahapan, yang umum diajarkan pada mapel rekayasa perangkat lunak
atau analis sistem, ia terdiri dari 6 tahapan, yakni:
 Planning (Perencanaan)
 Analysis (Analisis)
 Design (Desain)
 Implementation
 Testing & Integration (pengetesan dan pengintegrasian)
 Maintenance (perawatan)
SDLC berisi tahapan-tahapan yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Berikut ini tujuh tahapan
yang harus dilewati.
1. Tahapan Analisis Sistem
Tahapan pertama, yaitu analisis sistem. Pada tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana akan
dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga
pembaharuan yang dapat diterapkan.
Bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah
alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan.
Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal, estimasi biaya, dan
ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal pada tahap ini.
2. Tahapan Perancangan Sistem
Setelah persyaratan dipahami, perancang dan pengembang dapat mulai mendesain software.
Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain,
pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut.
Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya. Tahap
ini ialah tahap di mana seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan
menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem.
Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari
implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung sistem yang akan dikembangkan.
3. Tahap Pembangunan Sistem
Pengembangan sistem ialah tahap di mana rancangan mulai dikerjakan, dibuat, atau
diimplementasikan menjadi sistem yang utuh dan dapat digunakan. Jika diibaratkan bangunan,
tahap ini merupakan tahap membangun.
Tahap ini memakan waktu cukup lama karena akan muncul kendala-kendala baru yang mungkin
dapat menghambat jalannya pengembangan sistem. Pada tahapan ini, perancangan bisa saja
berubah karena satu atau banyak hal.
Tahap selanjutnya ialah memproduksi perangkat lunak di bawah proses pengembangan. Menurut
metodologi yang sudah digunakan, tahap ini dapat dilakukan dengan cepat. Output yang dihasilkan
pada tahap ini ialah perangkat lunak yang telah berfungsi dan siap diuji.
4. Tahap Pengujian Sistem
sistem harus melalui pengujian sebelum digunakan atau dikomersialisasikan. Tahap pengujian sistem
harus dijalankan untuk mencoba apakah sistem yang dikembangkan dapat bekerja optimal atau
tidak.
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti kemudahan penggunaan sampai
pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem dilakukan. Jika ada
kesalahan, tahap pertama hingga keempat harus diperbarui, diulangi, atau pun dirombak total.
Tahap tes SDLC ialah bagian paling penting dalam rangkaian pembuatan sebuah perangkat lunak.
Karena sangat tidak mungkin mempublikasikan sebuah software tanpa melalui pengujian terlebih
dahulu.
Beberapa pengujian yang harus dilewati, antara lain kualitas kode, tes fungsional, tes integrasi, tes
performa, dan tes keamanan.
Untuk memastikan pengujian berjalan teratur dan tidak ada bagian yang terlewati, tes dapat
dilakukan menggunakan perangkat Continuous Integration seperti Codeship.
Dari tahap ini, akan dihasilkan perangkat lunak yang telah dites dan siap untuk disebarkan ke dalam
proses produksi.
5. Implementasi
Implementasi dan pemeliharaan merupakan tahap akhir dalam pembuatan SDLC. Di tahap ini sistem
sudah dibuat, diuji coba, dan dipastikan dapat bekerja optimal.
Setelah tahap pembuatan selesai, dilakukan implementasi dan pemeliharaan oleh pengguna.
Pemeliharaan sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dengan optimal setiap saat.
6. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem yang sudah dibuat sangat penting untuk referensi di kemudian hari.
Pemeliharaan ialah tahap akhir yang menjadi permulaan fase yang baru yaitu penggunaan.
SDLC belum berakhir di tahap ini. Software yang dihasilkan harus terus dipantau untuk memastikan
ia berjalan sempurna.
Celah dan kerusakan yang ditemukan pada proses produksi harus dilaporkan dan diselesaikan. Jika
ditemukan sebelum diproduksi massal, ini akan lebih baik daripada menyelesaikan dengan
merombak semuanya dari awal ke akhir.

2. Di dalam penggunaan sistem informasi ada kelebihan dan kekurangan,

sebutkan dan jelaskan Apa saja yang anda ketahui tentang tentang kelebihan dan kekurangan
sistem informasi manajemen tersebut !?

Kelebihan Sistem Informasi Manajemen


Didalam sebuah Sistem Informasi Manajemen terdapat kelebihan-kelebihan yaitu terdiri dari:
1.  Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong
operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat
menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi
pada teknologi system informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi
atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain
yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara
membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam
perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya
ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah system reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi
terkomputerisasi tersebut,maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
3.  Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan
perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan
dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end
users.
Kelemahan Sistem Informasi Manajemen
Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga
dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan
oleh teknologi-teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih di
untungkan, sehin. Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat
ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga
mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.

3.Lakukan Analisa terhadap Sistem yang ada di lingkungan sekitar (rumah,

kantor, organisasi dll) dengan melihat ;

a. Bagaimana sistem tersebut bekerja ?

b. Bagaimana sumber daya (Man, Money, Material, Method, Machine) yang ada di dalam sistem ?

c. Perubahan apa saja yang perlu dilakukan pada sistem tersebut dan mengapa sistem tersebut
harus berubah ?

d. Uraikan kelayakan perubahan sistem yang di usulkan dilihat dari aspek

Tehnikal, Economic return, Non-economic return, Legal dan Operasional


Sebagai 6M yang terdiri dari man, money, materials, machines, methods, dan market.

1. Manusia (Man)

Unsur manajemen yang pertama dan paling utama adalah man atau manusia. Lebih spesifik lagi,
man merujuk pada sumber daya manusia (SDM)) yang dimiliki. Adanya sumber daya manusia sangat
penting untuk melakukan proses manajemen, mulai dari perencanaan hingga proses produksi yang
dilaksanakan.

Unsur ini juga meliputi pekerja yang dimiliki. Tanpa adanya unsur manusia, tentu manajemen tidak
bisa dilakukan. Nantinya tiap-tiap individu juga memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing,
sesuai dengan struktur dan keahlian masing-masing. Karena itulah unsur ini menjadi unsur yang
paling vital dalam manajemen.

2. Uang (Money)

unsur-unsur manajemen unsur-unsur manajemen money

Selanjutnya ada unsur uang atau money. Dalam manajemen, uang sangat penting agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai. Untuk menjalankan aktivitas perusahaan atau industri, uang dibutuhkan
sebagai modal untuk membeli bahan baku, membeli alat dan mesin, menggaji karyawan, menyewa
lahan, dan lain sebagainya.

Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen tentu akan sangat dipengaruhi oleh pengelolaan
keuangan perusahaan yang baik. Pengelolaan uang dan kas perusahaan haruslah dilakukan dengan
benar dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Untuk itulah unsur uang ini juga sangat
penting dan haruslah diperhatikan.

3. Bahan (Materials)

Bahan atau materials juga termasuk unsur manajemen. Unsur ini sangat dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan. Bahan tersebut nantinya akan diolah hingga menghasilkan
produk tertentu. Tanpa adanya bahan baku, tentu aktivitas perusahaan tidak bisa berjalan karena
tidak ada produk yang bisa dihasilkan.

Unsur ini sangat berkaitan dengan unsur manusia. Dalam proses produksi, sumber daya manusia
(SDM) akan mengolah dan menjadikan bahan baku atau sumber daya alam (SDA) menjadi produk
jadi atau setengah jadi yang akan dijual. Karena itulah, unsur bahan atau material ini juga dianggap
sebagai sarana manajemen untuk mencapai tujuan.

4. Mesin (Machines)

Dalam proses manajemen, mesin atau machines juga penting dan berfungsi untuk memudahkan
pelaksanaan aktivitas perusahaan. Dengan adanya alat dan mesin, maka waktu yang dibutuhkan
dalam proses produksi dan pengolahan bahan baku akan semakin cepat dan efisien, serta menekan
biaya agar minim.
Dengan perkembangan teknologi yang maju dan modern saat ini, tentu mesin sudah menjadi
kebutuhan wajib bagi tiap perusahaan untuk melakukan proses produksi. Selain itu, produksi dengan
bantuan alat dan mesin tentu akan meminimalisir kesalahan yang biasa dilakukan manusia (human
error).

5. Metode (Methods)

Unsur manajemen selanjutnya adalah metode atau methods. Yang dimaksud metode adalah tata
cara atau langkah-langkah yang dilakukan dalam aktivitas perusahaan. Umumnya metode yang
disepakati dan digunakan dikenal sebagai standard operational procedure (SOP) yang harus dipatuhi
oleh pekerja.

Adanya metode sangat penting sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan benar serta runtut
dari awal sampai akhir, yang diterapkan pada tiap-tiap divisi atau bagian dalam perusahaan.
Pemilihan metode yang tepat dan benar tentu akan membuat proses produksi dapat berjalan lebih
efektif dan efisien.

6. Pasar (Market)

Unsur manajemen yang terakhir adalah pasar atau market. Pasar menjadi unsur yang sifatnya sangat
strategis, karena penguasaan pasar akan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan.
Yang dimaksud pasar adalah sektor konsumen yang ditargetkan atau dituju dengan harapan
konsumen membeli produk yang dihasilkan perusahaan.

Untuk menguasai dan mendominasi pasar, tentu ada langkah-langkah yang harus dilakukan, mulai
dari menentukan segmentasi konsumen yang dituju, menghasilkan produk yang berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan pasar, melakukan iklan dan promosi yang gencar dengan strategi yang
tepat, dan lain sebagainya.

Nah itulah referensi 6+ unsur-unsur manajemen beserta pengertian, ciri-ciri, dan contoh, disertai
penjelasan lengkap. Secara umum ada 6 unsur manejemen, dikenal sebagai 6M yang terdiri dari
man, money, materials, machines, methods, dan market.

4. Intelejen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan
diinginkan oleh manager pemasaran. 4 Cara yang dapat di tempuh seorang manajer dalam
melakukan pengamatan dan penyelidikan untuk mendapatkan data, sebutkan dan jelaskan !?

1. Merumuskan Masalah

Hal pertama yang harus dilakukan dalam riset pemasaran adalah merumuskan masalah. Proses
perumusan masalah ini memegang peranan yang sangat penting agar nantinya Anda dapat
memahami dengan baik tujuan apa yang akan dicapai. Seperti kita ketahui, riset adalah proses untuk
menghasilkan informasi yang akurat sebagai landasan dalam mengambil langkah atau mengatasi
masalah tertentu dalam sebuah bisnis.

Contoh, misalnya permasalahan Anda adalah ingin menentukan berapa besar biaya yang dibutuhkan
untuk promosi atau iklan. Maka, rumusan masalah Anda adalah bagaimana cara mengetahui
besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan hasil riset Anda harus menghasilkan kisaran biaya iklan
atau promosi yang paling ideal. Maka, inilah langkah pertama dalam melakukan riset pemasaran.

2. Menentukan Desain Riset

Desain riset adalah prosedur tentang cara pengambilan data, cara pengujian hipotesis, dan
kemungkinan untuk mengumpulkan kuesioner melalui berbagai metode yang dibutuhkan.
Penentuan desain riset biasanya bergantung pada parameter yang menentukan hasil akhir sebuah
riset. Dari desain riset, Anda memerlukan langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan riset
pemasaran.

3. Merancang Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam suatu riset adalah data primer dan data sekunder. Data primer
utama yang Anda butuhkan, dan biasanya diambil langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder
adalah data penunjang yang biasanya diambil dari buku atau referensi lainnya. Kedua data tersebut
termasuk riset pemasaran yang wajib Anda ketahui.

4. Mengambil Sampel dan Mengumpulkan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang bisa Anda gunakan misalnya wawancara, observasi
lapangan, kuesioner, atau studi dokumen riset lain yang sejenis. Hasil dari pengumpulan data
tersebut selanjutnya perlu dihimpun menjadi sebuah database. Nah, ini adalah langkah riset
pemasaran yang cukup penting. Sebab, wawancara mendalam tentu menjadi keunggulan.

5. Melakukan Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah Anda kumpulkan selanjutnya perlu Anda analisis dan diinterpretasikan untuk bisa
memperoleh kesimpulan. Mulailah dari editing, coding, tabulasi, analisa statistik, dan interpretasi
data. Hasil analisis dan interpretasi data inilah yang nantinya menjadi dasar Anda dalam menyusun
laporan riset. Ini adalah langkah kelima dalam melakukan riset pemasaran.

6. Menyusun Laporan Riset

Laporan riset adalah hasil akhir dari proses riset yang Anda lakukan. Laporan riset ini dapat berupa
hasil penelitian, kesimpulan, ataupun rekomendasi rekomendasi penelitian. Nantinya, laporan riset
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan ataupun menyelesaikan
masalah tertentu. Maka, ini langkah terakhir untuk menjalankan riset pemasaran.

Evaluating: Fungsi ini digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah
dilakukan sebelumnya. Melalui fungsi ini, Anda akan mengetahui hal apa saja yang sudah berjalan
dengan efektif dan apa yang tidak. Fungsi evaluasi juga dibutuhkan ketika perusahaan ingin
melakukan peninjauan ulang terkait brand positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.
Understanding: Fungsi ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan lebih baik. Untuk menjalankan fungsi ini, riset yang dilakukan biasanya mengenai perilaku
dan kebiasaan konsumen, serta harapan dan keluhan terhadap produk Anda.

Predicting: Fungsi ini bertujuan untuk memprediksi kondisi pasar di masa yang akan datang
ataupun mempersiapkan langkah-langkah preventif terhadap suatu kondisi tertentu.

5. Secara umum sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengolah dan mengumpulkan data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen, gambarkan dan jelaskan
sistem informasi manajemen pemasaran, sdm dan keuangan !?

Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran adalah sebuah sistem yang menganalisis dan menilai


informasi pemasaran yang dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar
perusahaan.

Sistem informasi pemasaran juga menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan pemasaran, kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.

Fungsi Sistem Informasi Pemasaran

Berikut beberapa fungsi atau manfaat sistem informasi pemasaran untuk perusahaan yang
menjalankannya.

1. Perusahaan akan dimudahkan dalam mengontrol perkembangan bisnis.

2. Perusahaan dapat dengan mudah memproses setiap informasi yang dimilikinya.

3. Perusahaan akan lebih cepat mengetahui jika ada kekeliruan atau kesalahan data.

4. Akan mempermudah manajemen waktu dalam menjalankan perusahaan khususnya di bidang


pemasaran.

Lalu, Apa Saja Jenis Sistem Informasi Pemasaran?

1. Marketing Intelligence

Merupakan informasi yang mengalir dari lingkungan ke dalam perusahaan.

2. Internal Marketing Information

Merupakan informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan itu sendiri.

3. Marketing Comunication
Merupakan informasi yang mengalir dari perusahaan ke luar (lingkungan).

Komponen Sistem Informasi Pemasaran

Hal-hal yang termasuk sebagai komponen sistem informasi pemasaran adalah :

1. Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran

Dalam komponen input terdapat 3 subsistem yang merupakan bagian dari sistem infromasi
pemasaran, yaitu :

– Subsistem Informasi Akuntansi

Subsistem informasi akuntansi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan
transaksi pemasaran perusahaan.

– Subsistem Penelitian Pemasaran

Subsistem penelitian pemasaran merupakan aktivitas  pengumpulan data mengenai segala aspek
operasi dalam pemasaran, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pelanggan. Biasanya data
tersebut dikumpulkan melalui metode survei

– Subsistem Intelijen Pemasaran

Sedangkan subsistem intelijen pemasaran berfokus pada pengumpulan data dan informasi mengenai
perusahaan pesaing termasuk di dalamnya kemungkinan melakukan strategi benchmarking. Karena
persaingan yang sangat ketat saat ini maka data yang dikumpulkan harus sedetail dan seakurat
mungkin.

2. Komponen Output Pemasaran

Beberapa output yang dihasilkan berupa :

– Subsistem Produk

Penelitian yang dilakukan dalam sistem informasi perusahaan harus bisa menyimpulkan tentang
produk yang akan dipasarkan. Kesimpulan yang didapat misalnya apakah produk tersebut bisa
diterima pelanggan atau tidak, bentuk atau warna produk apa yang akan diminati pelanggan dan lain
sebagainya.

– Subsistem Harga

Sistem ini juga bisa membantu dalam menentukan harga yang tepat untuk suatu produk. Harga
tersebut didapat setelah melakukan segala analisa yang dilakukan, salah satunya dengan
membandingkannya dengan harga pesaing baik produk substitusi atau produk komplementer.

– Subsistem Tempat
Penelitian juga dilakukan dalam memilih tempat pemasaran yang tepat. Kesalahan dalam
menentukan tempat pemasaran bisa berdampak pada jumlah penjualan yang sedikit. Sedangkan jika
dilakukan pada lokasi yang tepat maka target penjualan akan lebih mudah tercapai.

– Subsistem Promosi

Selain itu, media promosi yang digunakan juga harus sesuai dengan target market dari produk yang
dijual. Sistem informasi perusahaan harus memberikan kesimpulan yang benar dalam
merekomendasikan media promosi yang tepat.

Sistem informasi SDM,

atau biasa lebih kita kenal dengan sistem HRIS adalah merupakan beragam aktivitas untuk
mengelola administrasi HR menggunakan teknologi, dalam hal ini menggunakan software atau
aplikasi seperti Talenta. Sehingga membuat aktivitas HR diproses secara lebih efisien.

Dengan kata lain, sistem informasi SDM, merupakan sebuah sistem untuk merangkap beberapa
aktivitas, yang bisa berhubungan dengan human resources, akuntansi, manajemen karyawan,
kehadiran, hingga payroll. Sehingga selain menghemat waktu, penerapan sistem HR yang baik juga
bisa dianggap efektif secara biaya.

Bahkan di beberapa kasus, penerapan sistem ini bisa meningkatkan efektivitas terhadap kinerja
perusahaan, terutama pada saat membuat keputusan dalam HR. Keputusan-keputusan ini kemudian
dapat mempengaruhi kualitas serta produktivitas para karyawan menjadi lebih baik lagi.

ebih lanjut lagi, berbagai fungsi yang bisa diterapkan meliputi hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan
karyawan, termasuk:

 Pencatatan database karyawan secara lengkap, seperti tanggal lahir, informasi kontak, status
keluarga, dan lain sebagainya
 Pencatatan informasi pekerjaan karyawan, seperti posisi, departemen atau divisi, jumlah
gaji, atasan atau bawahan, dan masih banyak lagi
 Pengaturan benefit karyawan
 Absensi online serta pengajuan cuti
 Penghitungan payroll, reimbursement, dan lain sebagainya.

Informasi-informasi ini nantinya akan tersimpan di dalam software HR dengan rapi, seperti misalnya
software HR Talenta yang berbasis cloud. Karena menjadi sumber utama dan sistem
penyimpanannya terpusat, siapapun yang berwenang di perusahaan dapat mengaksesnya. 

Tidak jarang, dari penerapan sistem informasi SDM ini nantinya dapat diolah untuk membuat report.
Sehingga perusahaan dapat membuat keputusan-keputusan bisnis selanjutnya yang lebih efektif.

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau
kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuanganan &
menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh perusahaan. Model system
informasi keuangan yaitu sub system input dan sub system output.
Subsistem Input Keuangan :

1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan


2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi internal
dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan
yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta
pemerintah.

Subsistem Output Keuangan :

1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun kedepan untuk


menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi
umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual dibandingkan
dengan anggaran.

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah mengandung
komponen di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas


– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami
 

Anda mungkin juga menyukai