Oleh :
Ima Faizah/ Ketua
Puspita Handayani/ Anggota
Kepala LPPM
LAMPIRAN
Biodata Tim Pengusul ...................................................................................... 14
Gambaran Iptek yang Ditransfer Kepada Kedua Mitra ...............................
Peta Lokasi Wilayah Mitra ...............................................................................
Lembar Pernyataan Bersedia Kerjasama ..........................................................
Justifikasi Anggaran ........................................................................................
RINGKASAN
TPQ ar-Rahman yang berlokasi di RW. 2 Desa Ganggang Panjang merupakan TPQ yang berada
di bawah pengelolaan Masjid ar-Rahman yang menginduk pada Pimpinan Ranting
Muhammadiyah Ganggang Panjang. Saat ini TPQ ar-Rahman memiliki santri sebanyak 20 anak
yang berusia 5-12 tahun dengan dua tenaga pendidik.
Dalam pembelajaran al-Qur’an, TPQ ini menggunakan metode Iqra’. Sedangkan pada hari Sabtu,
pendidik akan memberikan materi lain seperti cara wudhu, shalat, dan menulis Bahasa Arab.
Proses pembelajaran dimulai dengan membaca doa sebelum belajar dan menghafalkan do’a sehari-
hari serta surat-surat pendek. Setelah itu, santri belajar membaca al-Qur’an kepada guru TPQ
secara bergantian. Sementara menunggu giliran belajar, santri-santri yang lain biasanya akan
menghabiskan waktu dengan bermain atau bercengkerama dengan teman-temannya, atau
terkadang untuk santri besar akan ditugasi untuk menulis hadits atau ayat al-Qur’an dengan
menirukan tulisan dalam buku-buku bacaan yang memuat hadits atau ayat al-Qur’an. Setelah
semua santri mendapatkan gilirannya untuk belajar, kemudian kegiatan TPQ ditutup dengan
membaca do’a.
Media yang digunakan dalam pembelajaran di TPQ ar-Rahman adalah buku iqra’ milik santri dan
buku-buku bacaan Islami. Penggunaan papan tulis sebagai media pembelajaran jarang dilakukan
dengan alasan keengganan dan ketidakcakapan guru dalam menggunakannya.
Meskipun telah berusia mencapai 27 tahun, namun perkembangan TPQ ini dinilai masih jauh dari
standar TPQ yang semestinya. Salah satu penyebabnya adalah sumber daya manusia yang kurang
kompeten dalam pendidikan al-Qur’an. Hal ini terlihat pada dua tenaga pendidik di TPQ ar-
Rahman adalah ibu rumah tangga dengan kualifikasi pendidikan terakhir SMA. Mereka dipercaya
menjadi pendidik dikarenakan mereka mempunyai kemampuan membaca al-Qur’an serta
memiliki waktu luang untuk melaksanakan tugas tersebut, tanpa bekal pemahaman manajemen
pendidikan anak, dan kurikulum pendidikan TPQ. Kondisi yang demikian menyebabkan kurang
kreatifnya guru dalam mengelola pembelajaran santri sehingga proses pembelajaran hanya
dilakukan seadanya dan terkesan kurang variatif serta kurang menarik. Hal ini dapat dilihat dari
minimnya penggunaan media pembelajaran, yaitu buku iqra’ dan buku bacaan Islami untuk
menyalin tulisan arab berupa hadits atau ayat di dalamnya.
Oleh karena itu diperlukan solusi guna menyelesaikan permasalahan tersebut agar lembaga TPQ
bisa dijadikan sebagai lembaga yang handal dalam mendidik anak menjadi generasi Qur’ani, selain
itu juga menjadi menarik bagi santri agar proses pembelajaran menjadi menyenagkan dan tidak
membosankan. Salah satu upaya yang diajukan adalah dengan meningkatkan kompetensi pendidik
TPQ dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran yang variatif dan menarik selain
buku, misalnya dengan menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga edukatif ataupun
audio visual.
Kata Kunci : TPQ, media pembelajaran al-Qur’an.
BAB I
PENDAHULUAN
TPA/TPQ sebagai lembaga dasar untuk belajar Al Qur’an harus memberikan layanan dan kualitas
berstandar nasional, agar mampu mencetak peserta didik/santri yang cerdas dan professional di bidang Al
Qur’an, mengingat terbatasnya masa pendidikan bagi anak-anak. Pendidikan TPQ harus mampu
meletakkan dasar pemahaman anak terhadap kemampuan baca tulis al-Qur’an serta pemahaman dan
pelaksanaan nilai-nilai al-Qur’an. Sebagaimana pendidikan formal yang dikelola dengan sangat baik
dengan memperhatikan manajemen, strategi, model, dan media pembelajaran sesuai standar, TPQ pun
harus dilaksanakan dengan perencanaan yang sangat baik. Hal ini untuk menjamin kualitas input yang
diberikan akan sebanding dengan baiknya output yang dihasilkan sesuai harapan banyak pihak, terutama
orang tua yang mempercayakan anaknya untuk belajar di TPQ. Sehingga pelaksanaan pembelajaran TPQ
tidak boleh hanya sekedarnya atau dengan dalih ‘yang penting berjalan’.
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung
keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan,
kesuksesan dalam proses pengajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Untuk itu perlu
sekali dalam proses pengajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik
dan ikut aktif dalam proses tersebut. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif,
media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran.
Demikian halnya di TPQ, meskipun termasuk dalam kategori pendidikan non formal, namun pembelajaran
di TPQ harus tetap dirancang sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apalagi TPQ
merupakan pendidikan anak usia dini dan usia sekolah dasar. Hal ini dikarenakan santri TPQ merupakan
anak yang berada pada rentang usia 4-12 tahun. Proses pembelajaran pada usia itu menuntut inovasi dan
kreasi tenaga pendidik agar anak yang mengikuti proses pembelajaran tersebut senantiasa termotivasi untuk
belajar, mempunyai ketertarikan terhadap pelajaran, serta tidak merasa bosan. Maka, inovasi dan
menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik adalah salah satu upaya untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif tersebut.
Namun, tidak demikian halnya yang terjadi di TPQ ar-Rahman Desa Ganggang Panjang. Pembelajaran al-
Qur’an di TPQ ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan buku iqra’ dan buku bacaan saja. Minimnya
media pembelajaran di TPQ tersebut dapat dihubungkan dengan minimnya kompetensi pendidik dalam
mengetahui, memahami dan menerapkan rancangan pembelajaran yang kreatif dan menarik. Padahal, peran
tenaga pendidik dalam sebuah proses pembelajaran tidak dapat diragukan lagi. Dia adalah ujung tombak
keberhasilan sebuah pendidikan. Sebaik dan sesempurna apapun sebuah strategi, model, dan media
pembelajaran yang diciptakan tidak akan mencapai hasil yang optimal jika tidak didukung oleh tenaga
pendidik yang kompeten.
Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya untuk merancang media pembelajaran al-Qur’an yang
kreatif dan menarik seperti lembar balik huruf hijaiyah, huruf hijaiyah 3D, kartu hijaiyah, dan lain-lain,
serta meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan media tersebut. sehingga
pembelajaran al-Qur’an dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan menyenangkan.
BAB II
TARGET DAN LUARAN
Hasil yang ditargetkan untuk program ini adalah terlaksananya pembelajaran al-Qur’an yang
menarik dan sesuai untuk usia anak dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif serta
beragam yang dapat memudahkan anak untuk belajar al-Qur’an. Hal ini mengarah pada dua luaran
yaitu:
1. Meningkatnya kemampuan pendidik dalam merancang dan memanfaatkan media pembelajaran
yang kreatif dan menarik minat santri
Pendampingan dalam perancangan dan pemanfaatan media pembelajaran al-Qur’an yang menarik
dan sesuai dengan usia anak
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) TPQ ar-Rahman di Desa Ganggang
Panjang Kecamatan Tanggulangin.
3.1 Permasalahan
Permasalahan yang terdapat pada mitra adalah sebagai berikut:
a. Media Pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran al-Qur’an
Mitra selama ini dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak menyiapkan
media pembelajaran selain buku iqra yang dibawa oleh santri dan buku bacaan yang di dalamnya
terdapat kutipan hadits atau ayat al-Qur’an sebagai materi menulis Bahasa arab. Sehingga kegiatan
hanya berupa pembelajaran membaca al-Qur’an secara bergiliran tiap santri serta tugas menyalin
hadits bagi santri yang telah selesai membaca al-Qur’an tanpa merencanakan materi dan media
pembelajaran lain untuk memotivasi dan menarik minat santri untuk belajar.
ina
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Biaya
Biaya Yang Diusulkan
No Komponen
(Rp)
1 Biaya honorarium pelaksana 3.750.000
2 Biaya bahan media pembelajaran 2.250.000
TOTAL BIAYA 6.000.000
Jadwal kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6
1 Perijinan
Observasi
2
PIC : Ima Faizah
Penyusunan konsep media
pembelajaran baca tulis al-
3
Qur’an
PIC : Ima Faizah
Pembuatan media pembelajaran
4 al-Qur’an
PIC : Semua tim
Pendampingan pemanfaatan
5 media pembelajaran
PIC : semua tim
Monitoring dan evaluasi
5
PIC : Semua Tim
Pelaporan
6
PIC : Ima Faizah
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Monograf Desa Ganggang Panjang Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak Dalam Islam. Solo: Insan Kamil, 2012
LAMPIRAN 1. BIODATA TIM PENGUSUL
Anggota 1
a. Nama : Puspita Handayani
b. NIK/NIDN : 0720077903
c. Jabatan Fungsional :-
d. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
e. Program Studi : Manajemen
f. Instansi : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
g. Bidang Keahlian : Pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan
h. Alamat Kantor/Telp/Surel: Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo/085334311737/
Pipit_puspita@umsida.ac.id
LAMPIRAN 2. GAMBARAN IPTEK YANG DITRANSFER KEPADA MITRA
Lembar balik
Gambar 3D
Kartu huruf
LAMPIRAN 3. PETA LOKASI WILAYAH MITRA
A. Wilayah Mitra
Desa : Ganggang Panjang
Kecamatan : Tanggulangin
Kabupaten : Sidoarjo
B. Gambar Peta
LAMPIRAN 4.
Dengan ini kedua belah pihak telah menyatakan kesediaan untuk bekerjasama dalam
pelaksanaan kegiatan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo
Melalui kerjasama ini sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing, Pihak
Pertama akan menyediakan kesempatan bagi Tim Pelaksana dari Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo untuk mela2ksanakan kegiatan program Iptek bagi Masyarakat (IbM) dan Pihak Kedua
akan memberikan masukan keilmuan dan manajemen sesuai dengan kepakarannya, yang
diperlukan oleh pihak pertama dalam upaya meningkatkan kualitas lembaganya.
Bersama ini pula dinyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara kedua belah pihak tidak
mempunyai ikatan kekeluargaan dalam bentuk apapun.
Surat pernyataan kerjasama ini dibuat tanpa ada unsur paksaan serta dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab saling membantu dalam upaya meningkatkan perkembangan
lembaga pendidikan al-Qur’an dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.