Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
M. ANAS FANANI
Oleh
M. ANAS FANANI
Oleh
M. ANAS FANANI
SKRIPSI
Pada
Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal :
orang – orang di sekeliling Anda dan buku – buku yang Anda baca.
(Charles Jones )
Membaca membutuhkan kemampuan. Dan kemampuan membaca adalah investasi berharga dalam
kehidupan kita.
keberhasilanku.”
Serta
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya, serta melalui proses yang panjang akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyartan dalam memenuhi ujian
Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga
bisa terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan,
Universitas Lampung.
Lampung.
6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Lampung.
9. Bapak Ibrahim Cholil, S.Pd.MM. selaku Kepala SMP Negeri 2 Trimurjo yang
11. Keluarga besarku terima kasih selalu memberikan dukungan dan doa untuk
keberhasilanku.
Siti Lindriati, Dina Ninda, Heni Istiani, Atika Febtiana, Nur Anita, Aina
13. Terima kasih untuk seseorang yang selalu memberikan motivasi, dukungan,
14. Keluarga besar Civic Education 2013 semuanya tanpa terkecuali terima kasih
telah memberikan cerita baru dalam hidup ini. Semoga dengan selesainya
15. Kakak angkatan 2010, 2011, 2012 dan adik-adik angkatan 2014,2015 terima
16. Rekan seperjuangan KKN dan PPL di Desa Candi Rejo ( Andi Susanto,
Hussain Khairi, Clara, Yunika, Ica, Dewi, Asih, Balqis dan Diar )
17. Sahabat sepermainanku Abdul Aziz, Joe, Wahid, Young Enjang, Pandu,
18. Terima Kasih Colot FC (Rahmat Asnawi, Dzaki, Jefri, Musa, Abu, Berlin,
Hanif, Riyan, Ilham dan Yudha) yang selalu membuat ceria dalam
Protomo, Bang Renal, Bang Rio, Bang Yasin, Adit, Andre Setiawan, Yudi,
Bima dan Adi ) yang selalu memberika dukungan, motivasi, dan ajakan
20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
Semoga ketulusan bapak, ibu serta rekan – rekan mendapat pahala dari Allah
SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dunia
Penulis
M. Anas Fanani
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
SANWACANA ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 11
1.3. Pembatasan Masalah ....................................................................... 12
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................... 12
1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 12
1.5.1.Tujuan Penelitian ................................................................... 12
1.5.2.Kegunaan Penelitian .............................................................. 12
1.5.2.1. Kegunaan Secara Teoritis ......................................... 12
1.5.2.2. Kegunaan Secara Praktis .......................................... 13
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 14
1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu ............................................................. 14
1.6.2. Subjek Penelitian .................................................................. 14
1.6.3. Objek Penelitian .................................................................... 14
1.6.4. Tempat Penelitian ................................................................. 15
1.6.5. Waktu Penelitian ................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Data Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 2 Trimurjo.............................. 8
1.2. Jumlah Pengunjung Perpustakaan ......................................................... 8
1.3. Data Fasilitas Penunjang Perpustakaan di SMP Negeri 2 Trimurjo.. .... 10
1.4. Data Koleksi Buku Perpuastakaan di SMP Negeri 2 Trimurjo ............ 10
3.1. Jumlah Sampel Pada Setiap Subpopulasi .............................................. 61
3.2. Interpretasi Nilai r .................................................................................. 69
4.1. Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden
untuk Item Ganjil (X) ........................................................................... 74
4.2. Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden
untuk Item Genap (Y) ........................................................................... 75
4.3. Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y) dari
Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden ................................... 75
4.4. Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................... 77
4.5. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Trimurjo Dari Masa ke Masa .............. 80
4.6. Hasil Analisis Angket Faktor Internal Dari Indikator Peserta Didik .... 82
4.7. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Peserta Didik .......................... 84
4.8. Distribusi Frekuensi Mengenai Indikator Peserta Didik ....................... 87
4.9. Hasil Analisis Angket Faktor Internal Dari Indikator Sarana dan
Prasaran ................................................................................................ 88
4.10. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Sarana dan Prasarana ............ 90
4.11. Distribusi Frekuensi dari Indikator Sarana dan Prasarana ................... 92
4.12. Hasil Analisis Angket Faktor Internal dari Indikator Ketersediaan
Dana ..................................................................................................... 93
4.13. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Ketersediaan Dana ................ 95
4.14. Distribusi Frekuensi Mengenai Indikator Ketersediaan Dana ............. 97
4.15. Hasil Analisis Angket Faktor Internal dari Indikator Pemahaman
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terhadap Gerakan
Literasi Sekolah .................................................................................... 98
4.16. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Pemahaman Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan terhadap Gerakan Literasi
Sekolah ................................................................................................. 100
4.17. Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman Tenaga Pendidik dan
Kependidikan Terhadap Gerakan Literasi Sekolah .............................. 102
4.18. Hasil Analisis Angket Faktor Eksternal dari Indikator Daya
Dukung Masyarakat ............................................................................. 103
4.19. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Daya Dukung Masyarakat .... 105
4.20. Distribusi Frekuensi Indikator Daya Dukung Masyarakat ................... 107
4.21. Hasil Analisis Angket Faktor Eksternal dari Indikator Daya
Dukung Pemerintah .............................................................................. 108
4.22. Distribusi Skor Hasil Angket Indikator Daya Dukung
Pemerintah ............................................................................................ 110
4.23. Distribusi Frekuensi Indikator Daya Dukung Pemerintah ................... 112
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Bagan 1 Kerangka Pikir .................................................. ............................... 54
DAFTAR LAMPIRAN
menjadi suatu pribadi yang mampu berdiri sendiri dan berinteraksi dalam
yang demikian ini sudah tentu diperlukan waktu yang panjang, dan bahkan
merupakan salah satu upaya bagi negara untuk memajukan suatu bangsa.
sumber daya manusia di Indonesia yang sesuai dengan tujuan negara yang
2
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dimana salah satu tujuan negara yaitu
Perkembangan zaman yang semakin maju atau yang sering dikenal dengan
persoalan – persoalan baru bagi negara yang belum siap berhadapan dengan
era globalisasi. Akibat dari munculnya globalisasi tentu saja adanya tuntutan
kualitas sumber daya manusia yang bagus di setiap negara. Sebab, pada era
ini setiap negara harus bersaing dan tentunya negara dikatakan maju,
sumber daya manusia. Oleh karena itu, negara yang maju adalah negara yang
mengedepankan pendidikannya.
Menurut Naisbitt dan Patricia (dalam Dinn Wahyudi dkk 2006: 2.26), dalam
yaitu (a) dalam globalisasi, sistem nilai dan filsafat merupakan posisi kunci
(sebelas) kali perubahan dan penyempurnaan. Hal ini tentu saja diharapkan
3
dewasa ini. Sebab, bila bangsa kita ingin berkualitas setara dengan bangsa –
lebih baik.
Salah satu pokok permasalahan yang ada di Indonesia saat ini yaitu terkait
pun peserta didik di Indonesia memiliki tingkat minat baca yang rendah.
Hal ini diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan oleh UNESCO pada tahun
ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Jika melihat perkembangan
sebelumnya.
membaca tetapi hanya melahirkan generasi yang bisa membaca agar disebut
sudah belajar. Hal ini tentu hanya mendorong untuk mencapai kelulusan.
Padahal manfaat membaca tidak hanya untuk mencapai kelulusan saja, tetapi
4
Akibatnya budaya membaca hanya menjadi syarat bagi setiap orang bahwa
seseorang yang sudah pandai membaca sudah berhasil dalam belajar. Pada
gemar membaca. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka tidak mungkin
Langkah kongkrit ini tentu membawa angin segar bagi dunia pendidikan,
elemen ikut bekerjasama agar dapat mensukseskan gerakan sosial ini. Untuk
itu, bukan hanya sekolah yang bertanggung jawab dalam Gerakan Literasi
a. peserta didik
b. guru
c. tenaga kependidikan
e. komite sekolah
f. alumni
Rendahnya minat baca dari peserta didik di Indonesia tentu menjadi sinyal
darurat bagi dunia pendidikan. Untuk itulah perlu adanya terobosan baru
6
dalam dunia pendidikan. Gerakan literasi sekolah inilah yang dianggap tepat
diharapkan oleh banyak pihak jika melihat tingkat minat baca di Indonesia.
tentu harus mengacu pada parameter yang telah dikemukakan oleh Beers, dkk
tersebut. Tujuan gerakan literasi sekolah itu sendiri secara umum untuk
sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah agar peserta didik
akan muncul budaya membaca pada diri peserta didik. Akan tetapi, pada
maka hasilnya pun di masa depan tidak akan maksimal. Melalui kegiatan pra-
survey yang telah dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2016, terdapat faktor
penghambat pelaksanaan gerakan literasi sekolah yaitu (1) peserta didik, (2)
sarana prasarana (3) ketersediaan dana dan (4) pemahaman tenaga pendidik
yang menjadi penghambat pelaksanaan gerakan literasi sekolah yaitu (1) daya
terobosan yang sangat bagus dan harus diterapkan dengan maksimal. Sebab,
minat baca peserta didik di SMP Negeri 2 Trimurjo tergolong rendah. Berikut
Jenis Kelamin
No Kelas Total
L P
1 7a – 7i 103 110 213
2 8a – 8i 129 112 241
3 9a – 9i 132 129 261
Sumber : Profil SMP Negeri 2 Trimurjo Tahun 2016
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, tentu sudah terlihat jelas bahwa dari sekian
beberapa peserta didik saja yang sering mengunjungi perpustakaan. Hal ini
menunjukkan bahwa minat baca dari peserta didik masih sangat rendah. Maka
dari itu, peran aktif dan kreativitas tenaga pendidik dan kependidikan disini
9
literasi yaitu orang tua. Dalam hal ini, peran orang tua sangatlah penting
persoalannya saat ini orang tua cenderung tidak membiasakan anaknya untuk
gemar membaca. Orang tua saat ini justru senang bersantai dengan anaknya
dengan menonton televisi, ngobrol atau bermain gadget. Apabila orang tua
berjalan rutin, tetapi belum terealisasi dengan baik. Salah satunya karena
lingkungan sekolah yang ramah literasi menurut Beers, maka dapat dikatakan
menunjang gerakan literasi sekolah ini tentunya juga mempengaruhi hasil dari
tujuan yang ingin dicapai. Sebab kurangnya dana membuat sarana dan
gerakan literasi sekolah. Sebab, dengan adanya sarana yang memadai peserta
10
didik atau bahkan seluruh warga sekolah akan merasa nyaman ketika ingin
membaca. Saat ini, gerakan literasi sekolah tidak diiringi dengan penambahan
sarana yang memadai sehingga gerakan literasi sekolah hanya sebatas untuk
yang diperoleh tidak akan maksimal. Peserta didik yang diharapkan memiliki
budi pekerti yang luhur melalui gerakan literasi ini tidak terwujud dengan
baik. Untuk itu, guna menunjang gerakan literasi sekolah ini perlu adanya
sarana prasarana yang memadai. Berikut adalah data sarana prasarana SMP
Negeri 2 Trimurjo.
Berdasarkan tabel 1.3 dan tabel 1.4, dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana
sangat terbatas. Dilihat dari segi ruangan dan ketersediaan bahan bacaan
masih sangat minim. Padahal gerakan literasi merupakan gerakan sosial untuk
menumbuhkan minat baca agar tercipta generasi yang berbudi pekerti luhur
melalui gerakan literasi. Lalu bagaimanakah gerakan literasi sekolah ini dapat
terealisasi sedangkan fasilitas penunjang yang sangat pokok yaitu buku masih
mengadakan penelitian yang berkenaan dengan faktor – faktor apa saja yang
Literasi Sekolah.
masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
2016/2017.
bidang pendidikan.
13
sebagai berikut :
a. Tenaga Pendidik
sepanjang hayat.
b. Sekolah
c. Orang Tua
d. Peserta didik
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peserta didik sebagai bahan
e. Peneliti
kajian yang berkaitan dengan upaya pembentukan diri warga negara yang
masyarakat.
Subjek penelitian ini adalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta
peserta didik kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2 Trimurjo Tahun
Pelajaran 2016/2017.
2016/2017.
15
Trimurjo.
Pada beberapa abad yang lampau, literasi secara umum memang hanya
bagi insan untuk hidup dan berbudaya pada masanya. Dengan kata lain,
didefinisikan sebagai hak dasar, literasi juga telah dianggap sesuatu yang
dasar agar dapat survive di tengah masyarakat. Untuk itu, budaya literasi
literate person is one who can, with understanding, both read and write a
short simple statement on his or her everyday life.”( Orang yang melek
huruf adalah salah satu yang dapat, dengan pemahaman, baik membaca
hari).
and writing skills, and often includes also basic arithmetic skills
membaca dan menulis, dan sering kali berisi juga keterampilan aritmatika
dasar ).
Definisi literasi yang digunakan dalam Education for All 2000 Assessment
literasi selama pertemuan para ahli internasional pada bulan Juni 2003 di
saja. mulai banyak ahli – ahli yang mendefinisikan literasi. Menurut Kern
terhadapnya”. Akan tetapi, Menurut Kern dalam Hayat & Yusuf (2010:30)
lebih lanjut mengatakan bahwa literasi dapat dilihat dari tiga sudut
berfungsi dalam masyarakat, untuk mencapai salah satu tujuan dan untuk
to read, write and speak in English and compute and solve problems at
Dalam abad sekarang dan kehidupan masa yang akan datang, kompetensi
kompetensi lain yang justru lebih utama saat ini, yaitu kemampuan
untuk dapat sekedar hidup dari segi finansial, tetapi juga sebagai suatu
bahwa “literasi dalam membaca adalah medium bagi individu untuk dapat
Menurut Tharp & Gallimore dalam Hayat & Yusuf (2010:25) “literasi
sebagai pembaca dan penulis.” Dalam kegiatan sehari – hari kita memang
dan gaya penyajian teks. Kegiatan literasi seperti itu berlangsung selama
Kern dalam Hayat & Yusuf (2010:31-33). Maka, terdapat tujuh prinsip
Adapun tujuan dari literasi itu sendiri menurut The United Nations (2012)
yaitu:
kemampuan itu perlu dimiliki oleh tiap individu sebagai syarat untuk
berpartisipasi dalam masyarakat infromasi, dan itu bagian dari hak dasar
bahwa komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar,
28
komponen tersebut tentu saja memiliki keterkaitan satu sama lain. Apabila
kita memiliki kemampuan dalam mengolah informasi maka kita tidak akan
saat ini. Dalam hal ini, diperlukan juga pendekatan cara belajar dan
literasi. Untuk itu, perlu strategi yang tepat agar sekolah dapat menjadi
berhasil dengan baik tentu perlu adanya dukungan seluruh elemen. Sebab,
32
persoalan ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh satu orang saja. butuh
literat.
kerjasama antara kedua pihak maka akan sulit gerakan literasi ini untuk
Sejarah mencatat bahwa sejak zaman pendidikan Cina Kuno dan Yunani
berasal dari istilah Yunani “schola” yang artinya waktu luangnya untuk
Akan tetapi jika dilihat dari segi proses mekanismenya, ada persamaan
antara keduanya.
bermartabat melalui proses belajar dan mengajar agar menambah ilmu dan
yang lebih luas. Tidak hanya itu saja, di dalam sekolah individu dilatih
keluarga.
37
Berikut ini akan diuraikan lebih jelas terkait peranan sekolah dan fungsi
sekolah.
a. Peranan Sekolah
tersebut, yaitu
b. Fungsi Sekolah
Akan tetapi, pada tingkat yang paling permulaan fungsi ibu sebagian
berada pada ayah lagi sebab sudah diambil alih oleh sekolah – sekolah
sebagainya.
berikut :
42
didik. Hal ini diperkuat dan diperjelas dalam UU Nomor 23 Tahun 2015
dengan adanya gerakan literasi ini maka generasi bangsa ini semakin sadar
akan pentingnya budaya literasi di zaman yang modern ini. Selain itu,
tidak lagi berfokus pada peserta didik semata.” Dalam konteks sekolah,
Sekolah (TLS). Akan tetapi bukan berarti ini menjadi tugas tunggal bagi
a. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan dengan tujuan agar program dan kebijakan
Gerakan Literasi Sekolah tersampaikan ke publik secara masif
dan efektif. Semua lapisan masyarakat dapat dengan mudah
mengakses informasi penting seputar kegiatan literasi.
Masyarakat perlu dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi sebaiknya dikemas
semenarik mungkin untuk memikat minat masyarakat.
b. Lokakarya
Lokakarya diperlukan untuk menyamakan persepsi dan
menentukan langkah bersama dalam gerakan literasi. Forum ini
mengundang sejumlah pihak terkait dan berkompeten untuk
membahas berbagai persoalan dari sudut pandang ilmiah
mengenai problematika literasi dan cara terbaik penanganannya.
Lokakarya dapat menghasilkan rekomendasi dan kesepakatan di
bidang literasi yang mengikat semua pihak untuk
menjalankannya secara konsisten.
c. Pendampingan
Pendampingan adalah upaya untuk memastikan
keberlangsungan program literasi sekolah terus-menerus
dilaksanakan. Pendampingan dilakukan melalui dua cara, yaitu
pendampingan teknis dan pendampingan operasional.
a) Pendampingan teknis berupa penguatan kapasitas guru dan
tenaga kependidikan melalui pelatihan-pelatihan dan
semiloka, serta peningkatan minat baca dan kemampuan
literasi guru.
b) Pendampingan operasional diberikan dalam bentuk saran-
saran kegiatan, perbaikan program, pemecahan masalah,
dan/atau petunjuk langsung yang diberikan sebagai bagian
dari kegiatan harian Gerakan Literasi Sekolah. Pendampingan
operasional biasanya berupa kunjungan ke sekolah untuk
melihat langsung pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dan
berdiskusi dengan kepala sekolah, pendidik, dan tenaga
kependidikan termasuk pustakawan.
apabila mempunyai fokus – fokus kegiatan pada setiap tahapannya. Hal ini
kegiatan pada literasi sekolah yang dijelaskan pada tabel di bawah ini.
dan prasarana yang baik agar tercipta lingkungan sekolah yang literat.
Gerakan literasi sekolah pun sudah menyediakan daftar jenis – jenis buku
dengan tumbuh kembang peserta didik dalam tahap remaja awal (12-15
untuk pemilihan buku bacaan peserta didik tingkat SMP, antara lain :
b. Fantasi
c. Misteri/detektif
d. Cerita klasik
e. Humor
2) Nonfiksi
a. Cerita kehidupan sehari – hari
b. Kisah sejarah
c. Ilmiah populer
d. Majalah, surat kabar
e. Ilmu Pengetahuan
f. Olahraga
g. Seni
h. Biografi/Otobiografi
i. Motivasi
manusia pada abad ke-21 benar – benar tinggi sehingga peserta didik harus
Sekolah yaitu :
informasi saat ini yang semakin maju tentu banyak sekali faktor yang
Perpustakaan juga salah satu strategi dalam Gerakan Literasi agar berjalan
dengan lancar. Bahkan, pengelola perpustakaan akan lebih baik lagi jika
menjadi Tim Literasi Sekolah. Hal ini tentu demi ketercapaian tujuan
yaitu :
Gerakan Literasi Sekolah tentu perlu strategi yang tepat, salah satunya
Hal ini tentu untuk merangsang peserta didik agar sering mengunjungi
perpustakaan.
tidak sedikit. Hal ini bertujuan untuk menunjang sarana dan prasarana
dari publik sulit bagi sekolah untuk memberikan fasilitas yang memnuhi
bukan hal yang mudah. Akan tetapi bukan berarti ini mustahil untuk
di atas. Akan tetapi, jika tidak ada tekad dari pihak sekolah maka sulit
sekolah.
random sampling.
57
Minat baca peserta didik yang pada kenyataannya selalu berada dilingkungan
akademis masih terlihat rendah tentu membutuhkan suatu terobosan baru agar
dapat menghidupakan minat baca peserta didik. Untuk itu, melalui gerakan
dapat menciptakan generasi yang gemar membaca dan berbudi pekerti luhur.
teladan maka implikasi yang diharapkan tidak hanya menjadi generasi yang
cerdas dan melek informasi, tetapi juga dapat terbentuk perilaku dan budi
sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebab, ada banyak faktor yang diduga
Eksternal :
(1) daya dukung masyarakat dan;
(2) daya dukung pemerintah.
III. METODOLOGI PENELITIAN
ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran pada taraf setinggi ini
disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat, dan bahwa setiap
dihadapi. Dalam sebuah penelitian salah satu hal yang penting adalah
data dan cara menguji suatu kebenaran dari suatu ilmu pengetahuan.
penelitian deskriptif :
3.2.1. Populasi
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya.” Populasi
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa kelas VII dan
3.2.2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 134) “apabila subjek kurang dari 100
populasi. Jika subjeknya besar dari atau lebih dari 100 dapat diambil antara
Berdasarkan teori tersebut, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil
sampel secara acak (Sudjarwo & Basrowi 2009: 272). Berdasarkan jumlah
10
= × 529 = 52,9 dibulatkan menjadi 53
100
No Subpopulasi Sampel
1 Kepala Sekolah 1
2 Guru 10
× 74 = 7,4 dibulatkan menjadi 7
100
3 Siswa Kelas VII 10
× 213 = 21,3 dibulatkan menjadi 21
100
4 Siswa Kelas 10
× 241 = 24,1 dibulatkan menjadi 24
VIII 100
yaitu 1 + 7 + 21 + 24 = 53 orang.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel (variabel tunggal), yaitu
a. Peserta didik
b. Sarana prasarana
c. Ketersediaan dana
literasi sekolah.
gerakan literasi sekolah yang berasal dari dalam sekolah. Adapun faktor
a. Peserta didik
kehidupannya.”
63
b. Sarana prasarana
c. Ketersediaan dana
literasi sekolah.
berakhlak baik.
sekolah yang berasal dari luar sekolah. Adapun faktor – faktor eksternal
literasi sekolah. Jadi, gerakan literasi sekolah yang telah diatur dalam
Untuk mengukur variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ukur
Sekolah, yaitu:
a. Mendukung
b. Kurang Mendukung
c. Tidak Mendukung
diberikan adalah angket tertutup yang berisi indikator dari faktor – faktor
pertanyaan dan pilihan dan akan diberikan tiga pilihan kemudian responden
3.6.1.1. Angket
disediakan oleh peneliti, jadi respon hanya memilih salah satu jawaban
yang telah disediakan. Adapun angket akan berisi item – item pertanyaan
Literasi Sekolah.
Kriteria pengukuran adalah (a), (b), (c) yang masing-masing diberi skor
yaitu:
a. Memilih alternatif (a) diberi skor 3 untuk jawaban yang sesuai dengan
harapan.
b. Memilih alternatif (b) diberi skor 2 untuk jawaban yang kurang sesuai
dengan harapan.
c. Memilih alternatif (c) diberi skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai
dengan harapan.
3.6.2.1. Wawancara
3.6.2.2. Dokumentasi
Trimurjo.
3.7.1. Validitas
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah logical validity, yaitu
68
3.7.2. Reliabilitas
sebagai berikut :
uji angket.
∑ − (∑ ) (∑ )
=
{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }
Keterangan :
N = Jumlah sampel
69
2
=
1+
Keterangan :
Teknik analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data yang sudah
pengelolaan data tersebut dapat diperoleh gambaran yang akurat dan konkrit
−
=
Keterangan:
I : Interval
NT : Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K : Kategori
berikut:
= × 100
Keterangan :
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan
berikut :
gerakan literasi dapat berjalan dengan maksimal. Akan tetapi dari hasil
campur tangan dari pemerintah maka sulit bagi sekolah untuk bisa
5.2. Saran
kepada :
berupa dana. Hal ini agar gerakan literasi yang sudah berjalan ini dapat
berjalan lebih baik lagi dan maksimal sehingga tercipta generasi yang
berbudaya literasi.
dapat berupa mengawal dengan aktif kegiatan literasi agar diikuti oleh
guru-guru yang lainnya supaya lebih aktif dalam kegiatan literasi. Selain
dengan baik jika antara sekolah dengan masyarakat dapat bekerja sama
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Beers, Carol S, James W. Beers & Jeffrey O. Smith. 2010. a Principal’s Guide to
Literacy Instruction. New York : The Guilford Press. (E-book)
http://longfiles.com/zbo4klwtau9s/1606234730_1606234722_Literac.pdf.
html, diakses 18 okt 2016.
Purwantoro, G, dkk. 2012. UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen Garis –
Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Surabaya : Bintang Surabaya.
UNESCO. 2004. The Plurality Of Literacy And Its Implications For Policies And
Programmes. Paris : United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization.(ebook),http://unesdoc.unesco.org/images/0013/001362/1362
46e.pdf, diakses 8 Oktober 2016.
Wahyudi, Dinn, dkk. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.