129-139
Dwi Fitriyani
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: dwifitriyani2221@gmail.com
Abstract
Writing is a language skill used to communicate indirectly. Writing is a productive
and expressive activity. Writing skill or composing is an ability to construct sentences
properly and appropriately based on the language grammatical rules; good writing
and effective depend on the sentence. This study examines the correlation between
effective sentence mastery and diction mastery with exposition writing ability on SMP
Negeri 1 Banyumas VII class the second semester. This study uses correlational
method. Based on the result, the correlation between effective sentence mastery and
diction mastery with exposition writing ability shows the determination coefficient in
effective sentence mastery and diction mastery with exposition writing ability is 0,68
with effective sentence mastery and diction mastery toward exposition writing ability
is 68%. The higher students’ effective sentence mastery the exposition writing ability
is increasing. Otherwise, the diction mastery has close correlation with exposition
writing ability.
130
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
mengandung ciri kalimat efektif yaitu dengan tujuan untuk mengetahui apakah
kalimat yang logis, hemat, paralel, antara penguasaan kalimat efektif dan
kesatuan, koheren dan tegas. Selain penguasaan diksi dengan penulisan
menggunakan kalimat efektif penulis pun eksposisi memiliki hubungan yang
harus memperhatikan kata atau diksi signifikan. Penelitian ini pun diharapkan
yang tepat, kata yang sesuai dengan dapat bermanfaat bagi pembaca, guru dan
maksud atau tujuan dari tulisan yang siswa.
dibuat, yaitu tulisan ekposisi. Dalam penelitian ini, peneliti
Melihat betapa pentingnya kalimat mangajukan hipotesis antara lain: 1)
efektif dan pilihan kata yang tepat bagi Terdapat hubungan antara penguasaan
seorang penulis dalam membuat sebuah kalimat efektif (X1) dan kemampuan
tulisan maka di sekolah-sekolah siswa menulis ekposisi (Y), 2) Terdapat
harus menguasai kalimat efektif dan hubungan antara penguasaan diksi (X2)
pilihan kata. Karena dengan kalimat dan kemampuan menulis eksposisi (Y),
efektif dan pilihan kata yang tepat dapat dan 3) Terdapat hubungan antara
membantu pula dalam menempuh studi penguasaan kalimat efektif (X1) dan
yang sedang dijalaninya. Seperti yang penguasaan diksi (X2) dengan
kita ketahui bahwa dalam proses belajar kemampuan menulis eksposisi (Y).
mengajar sebuah informasi akan lebih
mudah diterima orang lain apabila 2. METODE PENELITIAN
diungkapkan dalam bentuk kalimat Metode yang digunakan dalam
dengan menggunakan kata-kata yang penelitian ini adalah metode korelasional,
tepat. karena penelitian ini terdiri dari tiga
Penelitian ini akan meneliti variabel yaitu: X1 dan X2 yang
hubungan antara penguasaan kalimat merupakan variabel bebas dan Y yang
efektif, penguasaan diksi, dan penguasaan merupakan variabel terikat, yang akan
kalimat efektif dan penguasaan diksi dilihat korelasinya antara ketiganya
dengan kemampuan menulis ekposisi secara timbal balik.
pada siswa SMP kelas VIII semester II. Dengan metode korelasional ini
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 peneliti dapat mengetahui seberapa besar
Banyumas. Peneliti meneliti hal tersebut keeratan korelasi antar ketiga variabel,
131
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
yaitu penguasaan kalimat efektif (X1) efektif (X1) dan kemampuan menulis
dengan kemampuan menulis eksposisi ekposisi (Y)” , hipotesis kedua
(Y), penguasaan diksi (X2) dengan “Terdapat hubungan yang positif dan
kemampuan menulis eksposisi (Y), dan signifikan antara penguasaan diksi
penguasaan kalimat efektif (X1) dan (X2) dan kemampuan menulis
penguasaan diksi (X2) dengan eksposisi (Y)”, menggunakan korelasi
kemampuan menulis eksposisi (Y). sederhana dengan rumus korelasi
Populasi penelitian ini adalah siswa product momen untuk menguji
SMP kelas VIII semester 2 yang korelasi, di bawah ini:
berjumlah 268 siswa. Sampel dalam N ∑XY – (∑X) (∑Y)
penelitian ini peneliti tentukan sebesar rxy=
{N∑X − (∑X) }{N∑Y − (∑Y) }
12% yaitu 38 siswa yang diambil dengan
Keterangan:
menggunakan teknik sample random
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
sampling, yaitu dengan melakukan secara
xy = hasil kali antara X dan Y
acak tanpa memperhatikan strata yang
n = jumlah data
ada dalam populasi itu. Peneliti
x = skor ganjil
menggunakan teknik ini karena populasi
y = skor genap (Sugiyono, 2009: 255)
homogen.
Hasil korelasi tersebut
Teknik pengumpulan data yang
diinterpretasikan terhadap tabel
peneliti gunakan dalam penelitian ini
interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono,
adalah dengan penggunaan tes karena
2009: 257) di bawah ini:
peneliti ingin mengetahui atau mengukur
Tabel 1
kemampuan obyek yang diteliti. Tes yang Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
digunakan yaitu tes tertulis untuk ketiga Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat
variabel. Penelitian ini menggunakan Hubungan
statistik parametris untuk pengujian 0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
hipotesisnya karena hipotesis penelitian 0,40 – 0,599 Sedang
ini berjenis asosiatif dengan langkah- 0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
langkah sebagai berikut:
1) Hipotesis pertama “Terdapat Setelah diketahui koefisien
hubungan antara penguasaan kalimat korelasinya, diuji signifikansinya
132
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
133
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
134
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
135
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
kalimat efektif (X1) dan penguasaan diksi diperoleh tersebut menunjukkan bahwa
(X2) dengan kemampuan menulis setiap kenaikan satu skor penguasaan
eksposisi (Y). kalimat efektif akan menyebabkan skor
Ketiga hipotesis ini akan diuji kemampuan mengarang deskripsi sebesar
dengan menggunakan analisis regresi dan 0,682X1 pada konstanta 24,757.
korelasi. Pengujian hipotesis pertama dan Setelah analisis regresi dilakukan
kedua menggunakan korelasi sederhana pengujian berikutnya adalah analisis
dengan rumus Product Momen dan korelasi sederhana. Analisis korelasi ini
dikorelasikan dengan t tabel untuk dilakukan untuk mengetahui kekuatan
menguji keeratan korelasi. Sedangkan hubungan antara variabel predictor
hipotesis ketiga menggunakan korelasi dengan variabel respon. Kekuatan
ganda dan dikonsultasikan dengan F hubungan antara penguasaan kalimat
tabel. Untuk menguji keeratan varibel efektif (X1) dengan kemampuan menulis
tersebut menggunakan regresi ganda. eksposisi (Y) ditunjukkan oleh koefisian
Hipotesis pertama menyatakan korelasi r = 0,71. Hasil uji signifikansi
terdapat hubungan yang signifikan antara koefisien korelasi tersebut menunjukkan
penguasaan kalimat efektif (X1) dengan bahwa hipotesis nol ditolak karena rhitung
kemampuan menulis eksposisi (Y). = 0,71 > rtabel = 0,32. Berdasarkan data
hubungan antara (X1) dengan (Y) tersebut menunjukkan bahwa thitung = 6,07
ditunjukkan dengan persamaan regresi Ŷ > ttabel = 1,68.
= 24,757 + 0,682X1. Hasil pengolahan Berdasarkan hasil dapat disimpulkan
data tersebut menunjukkan bahwa harga bahwa koefisien korelasi antara
Fhitung regresi sebesar 36,876 lebih besar penguasaan kalimat efektif dengan
di bandingkan harga Ftabel sebesar 4,10 kemampuan menulis eksposisi sangat
pada taraf nyata α = 0,05. Hasil yang signifikan. Dengan demikian, terdapat
diperoleh ini menunjukkan bahwa hubungan yang positif antara penguasaan
hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, kalimat efektif dengan kemampuan
model persamaan regresi Ŷ = 24,757 + menulis eksposisi. Hal ini dapat
0,682X1 secara statistik sangat berarti dikatakan bahwa semakin tinggi
signifikan karena Fhitung = 36,876 > Ftabel = penguasaan kalimat efektif maka semakin
4,10. Dengan melihat hasil yang
136
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
137
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
138
Jurnal Pesona Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139
139