Anda di halaman 1dari 31

PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI

DAN PENGUATAN REFORMASI

6 O k to b e r 2 0 2 0
1. Perkembangan
Perekonomian Terkini
dan Proyeksi Tahun 2021

APBN 2021:PERCEPATA N PEMULIHAN EKONOMI DAN PENGUATAN REFORMASI


Kasus Kumulatif Covid-19 di Dunia Masih Meningkat
Ketidakpastian global masih tinggi dan masih memberi risiko pada perekonomian

TOTAL KASUS & KEMATIAN KUMULATIF


30,000,000
2,000 ,0 00
ESKALATIF
WHO menyatakan 06 Oktober Menyebar di lebih 216 negara, rata-rata
25,000,000
COVID-19 sebagai total kasus
tambahan kasus harian dunia hampir 300
35,7 juta
1,500 ,0 00

20,000,000
PANDEMI ribu.
15,000,000 1,000 ,0 00

total kematian
10,000,000 EPISENTER
5,000,000 1,0 juta 500 ,0 00

Bergeser ke negara berpenduduk


- -
besar: Amerika Serikat, India, Brazil,
Rusia, Afrika Selatan, dll.
22-Jan
27-Jan

5-Jun

5-Jul
1-Feb
6-Feb

3-Sep
8-Sep
1-May
6-May
2-Mar
7-Mar

16-Apr

14-Aug
19-Aug
24-Aug
29-Aug
11-Apr

21-Apr
26-Apr

10-Jun

25-Jun
15-Jun
20-Jun

30-Jun

10-Jul
15-Jul
20-Jul
25-Jul
30-Jul
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb

13-Sep
18-Sep
23-Sep
28-Sep
11-May
16-May
21-May
26-May
31-May
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar

4-Aug
9-Aug
1-Apr
6-Apr

± 4 bulan 40 hari 25 hari 23 hari 21 hari 19 hari NEW NORMAL


Telah diimplementasikan di banyak
5 JUTA 10 JUTA 15 JT 20 JT 25 JT 30 JT negara, tapi berdampak pada
TAMBAHAN
400,000 KASUS HARIAN kenaikan kasus kembali.
350,000
282,478
300,000 255,993 VAKSIN
232,107
250,000 Sedang dikembangkan di berbagai
200,000 Rata-rata 1 bulan negara, tapi proses masih membutuhkan
144,132
150,000 waktu.
95,057
100,000 77,638
27,505
50,000
2,637 RISIKO PADA EKONOMI
- Masih tinggi dan penuh ketidakpastian
29-Jan
22-Jan

3-Jun

1-Jul

8-Jul
22-Apr
15-Apr

29-Apr
5-Feb

2-Sep

9-Sep
6-May
4-Mar

12-Aug

19-Aug

26-Aug
10-Jun

17-Jun

24-Jun

15-Jul

22-Jul

29-Jul
12-Feb

19-Feb

26-Feb

16-Sep

23-Sep
13-May

20-May

27-May
11-Mar

18-Mar

25-Mar

5-Aug
1-Apr

8-Apr

seiring eskalasi Covid-19.

Sumber: worldometers.info, 6 Oktober 2020 3


Outlook Pertumbuhan Ekonomi Global
memburuk akibat pandemi, namun kenaikan outlook Tiongkok dan AS
mendorong dilakukannya revisi keatas

Dalam %, yoy IMF OECD World Bank


2020 2021 2020 2021 2020 2021
Jan
Outlook 3,3 3,4 2,5 2,6
Apr
Mar 3,3 3,4 Jan
Outlook -3,0 5,8
Jun Jun
Outlook -4,9 5,4 Jun -7,6 s.d. -6,0 2,8 s.d 5,2 -5,2 4,2

Sept -4,5 5,0 Sumber: IMF, OECD, World Bank

• Outlook global 2020 lebih baik khususnya karena kenaikan outlook


• Eskalasi Covid-19 Tiongkok (pertumbuhan kembali positif sejak Q2) dan outlook AS
Beberapa Risiko yg • Ketersediaan vaksin
Asesmen yang dianggap telah quick rebound dibanding estimasi sebelumnya.
dapat mempengaruhi terbaru • Outlook pertumbuhan ekonomi beberapa negara berkembang
• Tensi geopolitik
outlook ke depan internasional, termasuk OECD downgraded menggambarkan masih ada risiko eskalasi Covid-19
AS-Tiongkok yang masih terjadi seperti India (turun 6,5 pp dari proyeksi Juni),
Meksiko (2,7 pp), dan Afsel (4,0 pp)
• Efektivitas stimulus

4
(2.8) (4.1)
(22.1) S PA
(11.5) (12.3)

(2.1) (1.7)
(21.7) UK
(13.8) (10.7)

(4.4) 3.1
(23.9) IND
(7.2) (6.6)

(3.0) (5.7)
(19.0) FR A
(11.4) (9.5)

(1.6) (1.4)
(18.9) ME X
(5.0) (11.5)

(1.6) (5.5)
(17.3) I TA
(11.7) (9.7)

(3.4) 0.7
(17.1) MA S
(6.5) (4.5)

(3.4) (0.7)
(16.5) PHP
(7.6)
Q1-2020 GDP Growth

(6.3)

(0.2) (0.3)
(13.2) SIN
(13.5) (6.0)

(2.8) (2.0)
(12.2) THA
Fiscal Deficit 2019

(6.0) (9.3)

1.4 (2.3)
(11.7) GER
(8.4)
Q2-2020 GDP Growth

(6.5)

(2.6) (1.7)
(9.9) JPN
(11.0) (6.6)

(4.7) 0.3
(9.5) US
(17.9) (5.7)
Source: Bloomberg, September
PER TU MB U HA N EKON OMI & DEF I SI T ( %)

(9.1)
Fiscal Deficit 2020 Forecast

0.2 (9.0) HK
(9.6) (4.5)

1.5 1.6
(8.5) R US
Q3 2020 GDP growth forecast

(4.5) (4.9)
3.0
Namun dengan adanya berbagai stimulus diharapkan Q3 akan membaik dibandingkan Q2.

(2.1) (5.3) INA


(6.3) -2,9 s.d -1,0
Pertumbuhan Ekonomi & Defisit Fiskal Di Berbagai Negara

0.9 1.4
(2.9) KO R
(4.3) (1.2)

0.5 1.6
(0.7) TWN
Kontraksi pertumbuhan diperkirakan masih berlanjut di Q3, di tengah kasus Covid-19 yang masih eskalatif.

(1.9) 0.4

(4.3) 3.8
0.4 V I E T
(6.6) (1.5)

(4.9) (6.8)
3.2 C H N
(6.5) 5.0
Note: GDP growth dalam yoy, defisit dalam % thd GDP

5
Kinerja Ekonomi Domestik Tahun 2020 Mengalami Tekanan Akibat
Pandemi Covid-19
Proyeksi terkini memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran -1,7% s.d. -0,6%
Proyeksi Pertumbuhan 2020 (%-yoy)
Institusi Sebelum Maret-April Latest
Realisasi PDB Semester I 2020 COVID-19
Outlook Outlook
Q3-2020 2020 Pemerintah 5,3 -0,4 s.d. 2,3 -1,7 s.d. -0,6
Komponen Q1 Q2 S1 ADB 5,2 2,5 -1,0
IMF 5,1 0,5 -0,3
Konsumsi RT &
2,6 -5,6 -1,5 -3,0 - -1,5 -2,1 - -1,0
LNPRT World Bank 5,1 -3,5 s.d. 2,1 -2,0 s.d. -1,6
OECD 5,0 -3,9 s.d -2,8 -3,3
Kons. Pemerintah 3,7 -6,9 -2,4 9,8 - 17,0 0.6 - 4.8 ▪ Konsumsi RT membaik namun masih negatif (tercemin
dari data mobilitas)
PMTB 1,7 -8,6 -3,5 -8,5 - -6,6 -5,6 - -4,4 ▪ Konsumsi pemerintah di Q3 naik tajam seiring
percepatan realisasi belanja pemerintah

Ekspor 0,2 -11,7 -5,7 -13,9 - -8,7 -9,0 - -5,5 ▪ Investasi sedikit lebih baik namun masih lemah,
tercermin dari indikator aktivitas bangunan, impor
barang modal, & penjualan kendaraan niaga. Perbaikan
Impor -2,2 -17,0 -9,6 -26,8 - -16,0 -17,2 - -11,7 aktivitas ekonomi masih tertahan membuat investasi
masih wait & see
▪ Perdagangan internasional masih turun tajam, terutama
PDB 3,0 -5,3 -1,3 -2,9 - -1,0 -1,7 - -0,6
impor cenderung mengalami penurunan yang lebih
tajam
6
Ekonomi Indonesia 2021 Diproyeksi Mulai Pulih Kembali pada Kisaran 5,0%
Penanganan Covid-19, Reformasi Struktural, dan Dukungan Ekspansi Fiskal harus terlaksana

PROYEKSI PEMERINTAH, 2020 & 2021


FAKTOR UTAMA
PERTUMBUHAN EKONOMI 2021
5.0 5.1 5.2 5.0 5.0 Penanganan Covid-19
▪ Pengendalian Covid-19
▪ Ketersediaan vaksin di tahun 2021

Realisasi (0.6) Dukungan Ekspansi Fiskal Melanjutkan


Proyeksi (1.7) Program PEN
▪ Dukungan sisi demand melalui penguatan bansos & BLT
2016 2017 2018 2019 2020 2021 ▪ Dukungan sisi supply fokus pada insentif pajak, serta bantuan
kredit & penjaminan bagi UMKM dan korporasi
PROYEKSI BEBERAPA LEMBAGA INTERNASIONAL
Akselerasi Reformasi
IMF ▪ Reformasi untuk produktivitas, daya saing & iklim investasi
%, per Juni
Omnibus Law Reformasi Lembaga Pengelola
CiKa Anggaran Investasi
-0,3 -2,0 s.d. -1,6 -1,0 2020
Pertumbuhan Ekonomi Global
6,1 3,0 s.d. 4,4 5,3 2021 ▪ Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang membaik menjadi
faktor positif meskipun masih penuh ketidakpastian

7
2. Postur APBN dan Belanja
K/L Tahun 2021

APBN 2021:PERCEPATA N PEMULIHAN EKONOMI DAN PENGUATAN REFORMASI


Asumsi Dasar dan Sasaran Pembangunan 2021

Asumsi Dasar Sasaran & Indikator


Ekonomi Makro Pembangunan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan kembali menuju Upaya meningkatkan kesejahteraan a.l ditunjukkan dengan
trajectory pertumbuhan jangka menengah, meskipun masih kesepakatan untuk memperbaiki indeks Nilai Tukar Petani dan
penuh ketidakpastian Nilai Tukar Nelayan dalam APBN 2021

APBN APBN

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,0 Tk. Pengangguran (%) 7,7 – 9,1


Inflasi (%, yoy) 3,0 Kemiskinan (%) 9,2 – 9,7
Nilai Tukar (Rp/US$) 14.600 Gini Ratio (indeks) 0,377 – 0,379
Tingkat Bunga SBN-10 th (%) 7,29 Indeks Pembangunan
Manusia 72,78 – 72,95
Harga Minyak (US$/barrel) 45
Lifting Minyak (rbph) 705 Nilai Tukar Petani 102-104
Lifting Gas (rbsmph) 1.007 Nilai Tukar Nelayan 102-104
9
2020 2021

POSTUR
Uraian
(triliun Rupiah) Perpres
APBN
72/2020

APBN A. PENDAPATAN NEGARA


I. PENDAPATAN DALAM NEGERI
1.699,9
1.698,6
1.743,6
1.742,7
Defisit APBN 2021 1. Penerimaan Perpajakan 1.404,5 1.444,5

5,70% PDB 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak


II. PENERIMAAN HIBAH
294,1
1,3
298,2
0,9
mendukung B. BELANJA NEGARA 2.739,2 2.750,0

Percepatan Pemulihan I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT


1. Belanja K/L
1.975,2
836,4
1.954,5
1.032,0
Ekonomi dan 2. Belanja Non K/L 1.138,9 922,6

Penguatan Reformasi II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 763,9 795,5
1. Transfer ke Daerah 692,7 723,5
2. Dana Desa 71,2 72,0
C. KESEIMBANGAN PRIMER (700,4) (633,1)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (1.039,2) (1.006,4)
% Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (6,34) (5,70)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 1.039,2 1.006,4

10
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2021

32.0 EFISIENSI
9.6 15.0 BELANJA UNTUK
2.8
(2.5) (1.0) PERCEPATAN PEMULIHAN
EKONOMI

05

922.6
622.9 1,138.9
608.8
500.2
469.8

04
684.2 765.1 846.6 873.4 836.4 1,032.0
TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
2016 2017 2018 2019 Perpres APBN
72/2020 2021
Belanja KL Belanja Non-KL Growth (%)

11
Belanja K/L pada APBN 2021 Tumbuh 23,4 % dari 2020
diarahkan untuk melanjutkan upaya pemulihan sosial-ekonomi dan mendorong reformasi belanja dalam
rangka penyehatan fiskal sekaligus penguatan efektivitas belanja

Belanja Pegawai Belanja Barang


▪Melanjutkan efisiensi dengan menjaga
▪Mendorong birokrasi dan layanan
26.9 peningkatan belanja barang, a.l.:
publik yang agile, efektif, produktif,
23.4 dan kompetitif melalui Reformasi ✓ Pengendalian perjadin, rapat, honor, dan RDK
Birokrasi ✓ Kebijakan inovatif seperti WFH, open space
11.8 10.7 3.2 (4.2) ▪Menjaga tingkat kesejahteraan ruang kerja, dan dukungan IT
(6.5) aparatur melalui pemberian gaji 13 ▪Penajaman dan sinergitas Belanja Barang
dan THR diserahkan ke Masyarakat/Pemda sejalan
▪Pengendalian jumlah pegawai seiring dengan sumber pendanaan lain maupun
perubahan pola kerja & proses bisnis peningkatan bantuan sosial

Belanja Modal Bantuan Sosial


▪Melanjutkan kegiatan prioritas ▪Melanjutkan program bansos. a.l. seperti
1,032.0 tertunda dampak Covid-19 secara PKH, Kartu Sembako PIP, dan PBI JKN.
732.1

684.2

765.1

846.6

873.4

836.4

sangat selektif ▪Mendukung Reformasi Perlindungan Sosial


▪Mendukung agenda digitalisasi dan ▪Perluasan cakupan KIP Kuliah untuk
sektor strategis yang mempercepat mahasiswa baru
2015 2016 2017 2018 2019 Perpres APBN
72/2020 2021
pemulihan ekonomi ▪Mendorong efektivitas program bansos
▪Pengembangan infrastruktur dasar melalui penyempurnaan Data Terpadu
pada kawasan perbatasan, tertinggal, Kesejahteraan Sosial (DTKS ), pemanfaatan
Belanja K/L (triliun Rp) Growth (%) terluar dan terdepan (3T) serta TIK, serta penguatan monev
permukiman kumuh perkotaan;

12
Kebijakan
Anggaran Kesehatan 2021
mencapai 6,2% APBN
2021
Diarahkan untuk percepatan pemulihan 1. Percepatan pemulihan kesehatan akibat Covid-19
kesehatan pasca pandemi, diikuti • Peningkatan dan pemerataan supply side
peningkatan akses dan mutu layanan • Penguatan koordinasi pusat, daerah, swasta
melalui penguatan sistem kesehatan • Antisipasi untuk pengadaan vaksin

(Triliun Rupiah) 2. Penguatan program generasi unggul


87.0 • Akselerasi penurunan stunting
300 33.8 • Penguatan program promotif-preventif
18.3 4.2
(0.6) 50
250 (20.1) 3. Penguatan Sinergi dan Koordinasi Pusat dan Daerah
0
• Sinergi perencanaan, penganggaran, dan pembiayaan untuk
200 212,5 -50 mendukung supply side
169,7 -100
150 4.
-150 Reformasi JKN
113,6 • Perbaikan mutu layanan dan efektivitas biaya JKN
109,0
100 92,8 92,2 -200 • Penyesuaian iuran JKN dan validitas data PBI JKN
-250 • Penguatan peran Pemda
50
-300
5. Health Security Preparedness
00 -350
• Penguatan pencegahan, deteksi, dan respon penyakit
2016 2017 2018 2019 Perpres 2021
72/2020 • Sistem kesehatan terintegrasi

13
Target Prioritas Bidang Kesehatan Tahun 2021
Untuk penanganan Covid-19 serta mendukung penguatan sistem kesehatan nasional

Antisipasi pengadaan Vaksin Covid-19 Layanan Pengendalian Penyakit TB


160 juta orang (Rp18,0 T) 145 layanan (Rp2,8 T)

Antisipasi pelaksanaan Imunisasi Penyediaan obat TB, HIV/AIDS &


160 juta orang (Rp3,7 T) vaksin 24 paket (Rp2,77 T)

Sarpras, lab, litbang, PCR Penyediaan Makanan Tambahan bagi


238.000 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(Kemenkes Rp1,1 T & BPOM Rp0,1 T)
dan 441.000 Balita Kurus (Rp1,1 T)

Pembangunan 971 Gedung Puskesmas


Bantuan Iuran JKN bagi PBPU
dan Pembangunan/Rehabilitasi 559 RS
dan BP kelas III (Rp2,4 T) Rujukan

Bantuan Iuran Peserta PBI JKN Bantuan Operasional Kesehatan


96,8 juta jiwa (Rp48,8 T) 10.143 Puskesmas (Rp10,7 T)

14
Permasalahan Terkait Pendidikan Indonesia
Perlu reformasi untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan melalui peningkatan skor PISA dan penguatan
penyelenggaraan PAUD serta peningkatan kompetensi guru

Kualitas SDM Indonesia saat ini belum optimal Kompetensi guru antar wilayah belum merata

Perkembangan Skor PISA Indonesia 80


Hasil Kompetensi Guru 2019
402 70
396 397 60
393
403 50
382 393 383 396
382 40
371 391 30
386 379
20
375 10
371 371 0

Nusa Tenggara…
Nusa Tenggara…
360

D.I. Yogyakarta

Kalimantan Utara
Banten

Maluku
Papua
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan

Sulawesi Tengah
Bangka Belitung

Kalimantan Selatan
Jawa Barat
Jawa Tengah

Sulawesi Selatan

Aceh
Riau

Bengkulu

Papua Barat
Bali

Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Timur

Gorontalo
Kalimantan Barat

Lampung

Sumatera Utara

Sulawesi Barat
Jambi
D.K.I. Jakarta

Kepulauan Riau

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur

Kalimantan Tengah
2000 2003 2006 2009 2012 2015 2018

Reading Science Math

Sumber: Neraca Pendidikan Daerah, Kemendikbud


PISA Indonesia belum mengalami peningkatan yang
cukup signifikan
Kulitas guru Indonesia kurang memadai
• 52 % dari pelajar Indonesia yang menjadi sampel PISA
• Rata-rata nilai kompetensi guru PNS yang hanya mencapai
2018 berada dalam kategori low performer
kisaran skor 50-an (dari 100);
Hasil laporan Bank Dunia tahun 2018 • Kompetensi guru kontrak masih berada di bawah skor 50;
• skor HCI Indonesia menempati peringkat 87 dari 157 • Hanya 4 persen guru yang mendapat skor 70 atau lebih
negara, di bawah Singapura (peringkat 1), Vietnam tinggi
(peringkat 48) dan Malaysia (peringkat 55)

15
Anggaran Pendidikan 2021 Diarahkan Untuk Meningkatkan Mutu Hasil Pendidikan
Melalui Peningkatan Skor PISA dan Penguatan Penyelenggaraan PAUD serta
Peningkatan Kompetensi Guru
Anggaran Pendidikan 2021:
19,0
(triliun Rupiah) 9,5 6,3 6,8
Anggaran Pendidikan Melalui Belanja (5,0) 0,40
Pemerintah Pusat 547,8 550,0
• Anggaran Pendidikan melalui K/L (Rp160,5 T), antara lain: 460,3
431,7
406,1
✓ Kemendikbud Rp81,5 T, a.l untuk kebijakan 370,8
merdeka belajar, kampus merdeka, dan organisasi
penggerak.
✓ Kemenag Rp55,9 T, untuk melanjutkan kegiatan
prioritas dalam rangka mendukung peningkatan
kualitas SDM Indonesia
✓ K/L Lainnya Rp23,1 T 2016 2017 2018 2019 Perpres APBN
72/2020 2021
• Anggaran Pendidikan melalui BA BUN (Rp24,1 T)
Pendidikan Pertumbuhan (%)
2020 2021
Anggaran Pendidikan Melalui TKDD (299,1 T) Komponen Anggaran Pendidikan
• DTU Rp156,6 T meliputi anggaran gaji pendidik, non gaji (triliun rupiah) Perpres 72 APBN
pendidik, serta DBH Tambahan Migas Aceh dan Papua
Barat 1. Melalui Belanja Pemerintah Pusat 187,9 184,5
• DTK Rp135,1 T, untuk meningkatkan ketersediaan akses, A. Anggaran Pendidikan pada K/L 141,4 160,5
dan mutu layanan pendidikan dan mendukung program B. Anggaran Pendidikan pada BA BUN 46,5 24,1
merdeka belajar 2. Melalui Transfer ke Daerah & Dana Desa 284,5 299,1

• DID Rp1,4 T untuk mendukung digitalisasi pendidikan 3. Melalui Pengeluaran Pembiayaan 75,4 66,4

• Dana Otsus Rp6,0 T untuk pembangunan sarana dan 4. Anggaran Pendidikan (1 + 2 + 3) 547,8 550,0
prasarana serta teknologi informasi dan komunikasi untuk 5. Total Belanja Negara 2.739,2 2.750,0
perluasan akses dan peningkatan efektifitas layanan
RASIO ANGGARAN PENDIDIKAN 20,0 20,0
pendidikan

16
Reformasi Pendidikan & Kebijakan Pendidikan Lainnya
mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, kemampuan adopsi teknologi, serta sumber produktifitas memasuki
knowlegde economy di era indusutri 4.0

Transformasi Transformasi Mengajar sesuai Standar Kemitraan


kepemimpinan pendidikan & kemampuan penilaian daerah &
kepala sekolah pelatihan guru siswa global masyarakat

➢ Guru penggerak ➔ ➢ Transformasi Pendidikan ➢ Menyederhanakan ➢ Asesmen Kompetensi ➢ Keterlibatan Organisasi


guru terbaik yang Profesi Guru (PPG) ➔ kurikulum ➔ AKM Minimum (AKM) ➔ Penggerak dalam peningkatan
mengikuti dapat Penuntasan sertifikasi guru vokasi serta kegiatan berdasarkan pengukuran PISA, kompetensi guru
diangkat sebagai kepala tahun 2021, PPG dalam dan bimbingan teknis dukungan AKM berupa ➢ Kampus Merdeka:
sekolah, instruktur, atau jabatan, & PPG Pra Jabatan dan Fasilitasi bantuan TIK kepada sekolah, ➢ Otonomi PTN/PTS membuka
guru penggerak. ➢ Sekolah penggerak ➔ Implementasi Kurikulum pembinaan AKM kepada prodi baru, & kemudahan
➢ Marketplace BOS sebagai katalis untuk baru sekolah-sekolah. menjadi PTN BH,
mentransformasi sekolah ➢ Personalisasi dan ➢ Survei karakter ➔ mengukur ➢ Alternatif pembiayaan pada
menjadi pusat pelatihan segmentasi hasil belajar siswa yang PTN ➔ BOPTN berbasis IKU
guru & katalis bagi sekolah pembelajaran bersifat afektif & motivasional dan Competitive Fund
lainnya ➢ Survei lingkungan belajar ➢ Partisipasi perusahaan teknologi
edukasi
Kebijakan Pendidikan Lainnya

17
Capaian Dan Target Pembangunan Pendidikan untuk
Mendukung Penguatan Kualitas SDM

• 2021 Penerimaan beasiswa LPDP


• 2020 (mahasiswa)
• 4.000 – 5.000
• 5000
Bantuan Operasional Sekolah
TPG Non PNS
(juta siswa)
(ribu guru)
Kemenag Kemendikbud Kemenag
TKDD
• 274,6 • 270,9
• 44,7 • 8,9
• 274,6 • 270,9
• 45,8 • 8,9
Beasiswa Bidik Misi / KIP Kuliah Program Indonesia Pintar
(ribu mahasiswa) (juta siswa)
Kemendikbud Kemenag Kemendikbud Kemenag
• 1.095,1 • 52,6 • 17,9 • 2,2
• 985,0 • 52,6 • 17,9 • 2,2

18
Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
Memberikan Tantangan dan Peluang bagi Perkembangan Perekonomian ke Depan.

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0.


TANTANGAN PELUANG 10 INISIATIF NASIONAL
▪ Revolusi industri 4.0 → hilangnya ▪ Digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan 1. Membangun infrastruktur digital
pekerjaan di dunia. kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi nasional
▪ Potensi jabatan pekerjaan di dunia akan: 2. Perbaikan alur aliran barang dan
yang akan tergantikan oleh ➢ meningkatkan produktivitas dan efisiensi material
otomatisasi→ diperkirakan 60 dalam produksi modern; 3. Desain ulang zona industri
persen. ➢ memberikan kemudahan dan 4. Memberdayakan UMKM
▪ Potensi pekerjaan yang akan kenyamanan bagi konsumen. 5. Menarik minat investasi asing
hilang di Indonesia→ diperkirakan ▪ Teknologi digital akan berdampak a.l: 6. Peningkatan kualitas SDM
51,8 persen . ➢ pendidikan melalui pembelajaran jarak 7. Pembangunan ekosistem inovasi
▪ Tumbuhnya berbagai aktivitas jauh (distance learning), 8. Insentif untuk investasi teknologi
bisnis dan jual beli berbasis online ➢ pemerintahan melalui e-government, 9. Mengakomodasi standar-standar
belum dibarengi oleh optimalisasi ➢ inklusi keuangan melalui financial keberlanjutan (sustainability)
penerimaan negara dan technology (fin-tech), dan 10.Harmonisasi aturan dan
pengawasan kepatuhan pajak atas ➢ pengembangan UMKM seiring kebijakan
transaksi tersebut. berkembangnya e-commerce.

Sumber: Peta jalan implementasi making Indonesia 4.0. Kementerian Perindustrian


19
Pembangunan Bidang TIK 2021
difokuskan untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pada beberapa sektor untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas dan delivery layanan kepada masyarakat

Arah Kebijakan 2021


1. Akselerasi Transformasi Digital untuk penyelenggaraan
Alokasi 2021 pemerintahan;
2. Mewujudkan public service delivery yang efisien dan cepat antara
di Bidang TIK lain di bidang pendidikan dan kesehatan;
3. Mengkonsolidasi dan mengoptimasi infrastruktur dan layanan
Rp29,4 T bersama (shared services);
4. Mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas pembangunan
dan mendorong kesetaraan dengan tambahan akses internet pada
wilayah 3T
Kominfo Rp14,7 T Kegiatan Strategis Bidang TIK tahun 2021, a.l:
Kemensos Rp1,3 T 1. Penyediaan Base Tranceiver Station (BTS) sebanyak 5.053 lokasi desa di
wilayah 3T
Kemen ATR/BPN Rp0,1 T 2. Penyediaan akses internet di 12.377 lokasi layanan publik
3. Pembangunan Pusat Data Nasional
Kemenkeu Rp2,1 T 4. Literasi Digital, Transformasi Digital Sektor Strategis, Digital Technopreneur
5. Pengendalian Penyelenggaraan Sistem Elektronik
K/L Lainnya Rp2,2 T 6. Pemutakhiran DTKS, perangkat IT dan Jaringan Komunikasi
7. Mendukung digitalisasi pendidikan seperti pengadaan alat TIK dan media
TKDD Rp9,0 T pembelajaran

20
Pembangunan Bidang Perlindungan Sosial
Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Sosial Bagi Keluarga Miskin dan Rentan Miskin
serta Menjamin Akses Kesehatan dan Pendidikan

Arah Kebijakan Bidang


Perlinsos 2021: Reformasi Perlinsos untuk
meningkatkan efektivitas
MELANJUTKAN pelaksanaan program, melalui:
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Untuk akselerasi pemulihan (antara lain SINERGI PROGRAM PEMBERDAYAAN
Kartu Sembako, PKH, Bansos Tunai selama Sinergi program pemberdayaan (seperti
6 bulan, dan Kartu Pra kerja). Kewirausahaan Sosial, Usaha Mikro serta
program ketenagakerjaan)

PROGRAM PERLINSOS INTEGRASI KARTU SEMBAKO DENGAN


YANG KOMPREHENSIF PROGRAM SUBSIDI ENERGI
Mendorong program perlinsos yang Integrasi secara bertahap dan berhati-hati
komprehensif berbasis siklus hidup dan program Kartu Sembako yang lebih
antisipasi penuaan penduduk (aging berbasis pada target penerima (beneficiaries)
population) dengan program subsidi energi yang
berbasis komoditas
PENYEMPURNAAN DATA TERPADU
KESEJAHTERAAN SOSIAL (DTKS)
Penyempurnaan Data Terpadu INTEGRASI PKH DAN PIP
Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan perbaikan Integrasi secara bertahap Program Keluarga
mekanisme penyaluran program perlinsos, Harapan (PKH) dan Program Indonesia
serta penguatan monitoring dan evaluasi. Pintar (PIP)

21
Anggaran Program Perlindungan Sosial Tahun 2021
Untuk Mencapai Target Prioritas Pembangunan Bidang Perlindungan Sosial

Anggaran Perlinsos 2016-2021 • Target Prioritas Pembangunan Bidang


• Perlindungan Sosial, antara lain:
2021 Jumlah Siswa Menerima 20,1 Jt
2020 Bantuan PIP 20,1 Jt
Jumlah Mahasiswa 1,1 Jt
% Pertumbuhan Memperoleh KIP Kuliah 1,0 Jt

Jumlah Penduduk 96,8 Jt


31% Peserta PBI JKN 96,8 Jt

28% Jumlah KPM Menerima 10 Jt


Bantuan PKH 10 Jt
7%
6% -15%
4%
Jumlah KPM Menerima 10,0 Jt
Bansos Tunai
Rp
9,0 Jt

2016 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah KPM Menerima 18,8 Jt
Kartu Sembako 20,0 Jt

22
Program Ketahanan Pangan 2021 Diarahkan Peningkatan
Produksi Pangan serta Dukungan Pemulihan Ekonomi

Anggaran Ketahanan Pangan 2016-2021 Kebijakan 2021


30.2
1. Mendorong Produksi Komoditas Pangan →
0.2
membangun sarpras dan penggunaan teknologi
(4.9) (6.0)
(9.1) (10.8) 2. Revitalisasi Sistem Pangan Nasional → a.l.
memperkuat korporasi petani/nelayan dan
110,4
100,3 104,2 distribusi pangan
(Triliun Rupiah)

89,5 85,1 80,0


3. Pengembangan Food Estate di Kalteng, Sumsel,
dan Papua (Merauke) untuk Meningkatkan
Produktivitas Pangan → a.l. pemberdayaan
2016 2017 2018 2019 Perpres
72/2020
2021 transmigrasi/petani eksisting dan investasi small
Belanja K/L Belanja Non K/L TKDD % Pertumbuhan farming pada lahan seluas 165.000 Ha

Target Output Prioritas 2021

Produksi Padi Produksi Jagung Produksi Kedelai Produksi Daging Pembangunan Bendungan Peningkatan/Rehabilitasi
(juta ton) (juta ton) (juta ton) (juta ton) Irigasi
43 unit on-going
58,50 24,20 0,42 0,44 4 unit baru 51.000 Ha

23
Anggaran Infrastruktur 2021 diarahkan untuk penyediaan layanan dasar,
peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi
Triliun Rp Kebijakan 2021
413,8 1. Melanjutkan
381,2 394,0 394,1 2020* 2021 pembangunan
infrastruktur
Pemerintah Pusat 140,1 236,3 pascapandemi covid 19
269,1 281,1
melalui penguatan
TKDD 112,5 131,8 infrastruktur digital dan
mendorong efisiensi
5,1% 41,6% 3,4 % 0,0 % 47,2 % logistik dan konektivitas
-28,7%
Pembiayaan 28,5 45,8 2. Diarahkan dalam bentuk
infrastruktur padat
Total 281,1 413,8 karya yang mendukung
2016 2017 2018 2019 2020* 2021 Kawasan industri dan
*Perpres 72 Tahun 2020 pariwisata
3. Pembangunan sarana
Target Output Strategis 2021 Kesehatan masyarakat
Konektivitas Energi & TI & Informasi dan penyediaan
Pelayanan Dasar
Ketenagalistrikan Penyediaan BTS kebutuhan dasar (air,
Rumah Susun & Bendungan Pembangu Jalur KA Jaringan Gas Bumi di daerah 3 T sanitasi , pemukiman)
Rumah Khusus 47 unit (43 on nan Jalan 425,1 km’sp utk Rumah Tangga di 5.053 lokasi untuk mendukung
11.650 unit going & 4 baru) 800,0 km 120.776 SR penguatan sistem
Palapa Ring: kesehatan nasional
Akses Sanitasi & Konversi BBM ke
Jembatan Bandara Barat 40%;
Persampahan Jaringan irigasi BBG untuk Nelayan 4. Penyelesaian kegiatan
13,4 km 10 unit Tengah 30 %;
1.037.010 KK 20 ribu Ha dan Petani masing- prioritas 2020 yang
Timur 30 %
masing 28 ribu unit tertunda
24
Tantangan Sektor Pariwisata
Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pariwisata, peningkatan SDM, dan iklim investasi untuk
membangkitkan perekonomian

Peringkat Pariwisata Indonesia telah membaik sebelum Pandemi Covid-19 Tantangan


2015 2019 2020 • Selain Babel, DKI, dan Banten
pengeluaran rata-rata destinasi
unggulan lain masih di bawah
Peringkat Peringkat nasional
Pandemi
50 dari 40 dari
Covid-19 • Tenaga kerja di pariwisata
141 negara 140 negara didominasi Pendidikan SMA
• Pekerja pariwisata yang memiliki
jaminan kesehatan Non PBI
4,0 Score 4,3 relatif besar, namun masih
dominan yang belum memiliki
Pariwisata Indonesia menjadi salah satu Aktivitas kuliner & wisata terhenti, jamkes
destinasi favorit karena suasana alam berdampak pada 12,7 juta tenaga
• Pengeluaran rata-rata pekerja
yang indah dan menyediakan biaya kerja (termasuk hotel, restoran, dan pariwisata lebih tinggi
wisata yang relatif terjangkau. transportasi) dibandingkan pengeluaran rata-
rata sektor pertanian.

25
Pembangunan Bidang Pariwisata 2021
diarahkan untuk kegiatan prioritas dalam rangka mendorong pemulihan sektor pariwisata

Kegiatan 1. Fasilitasi Pembangunan dan Pengembangan Sarana Hunian


Strategis Pendukung dan penataan Kawasan pariwisata di 5 destinasi
pariwisata super prioritas
Bidang 2. Pengembangan 5 destinasi pariwisata prioritas lainnya,
Pariwisata infrastruktur dasar di Bangka Belitung, Bromo-Tengger-
Alokasi 2021 di Bidang Pariwisata Rp15,7 T Semeru, Wakatobi, Morotai dan Raja Ampat
(a.l. untuk pengembangan 5 destinasi super prioritas Rp5 T ) tahun 2021, 3. Promosi pariwisata
a.l: 4. Pembangunan jalan dan jembatan pada 5 Destinasi Pariwisata
Kemenparekraf Rp4,9 T Super Prioritas
5. Pembangunan dermaga di daerah wisata

Kemen PUPR Rp4,0 T


Arah 1. Pemulihan pariwisata → pengembangan pada 5 destinasi
super prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan
Kemenhub Rp0,5 T Kebijakan Bajo, Likupang);
2. Pengembangan aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, dan
2021 amenitas) serta peningkatan pada 2P (promosi dan
K/L Lainnya Rp1,1 T partisipasi pelaku usaha swasta)
3. Pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan
Hibah ke Daerah Rp0,9 T narasi, konten kreatif, living culture, kekuatan budaya
4. Skema KPBU dalam membangun pusat pusat hiburan
TKDD Rp4,3 T
seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan

26
26
Dukungan atas Lembaga Hankam dan Penegak Hukum
diberikan untuk peningkatan stabilitas nasional dalam pelaksanaan pembangunan dan pemulihan ekonomi

Kemenhan ❑ 2020 ❑ 2021 Kejaksaan RI


❑ 117,9 ❑ 137,3
(Perpres
72/2020)
(triliun rupiah)
❑ 5,7 ❑ 9,6
▪ pemenuhan, modernisasi, dan
▪ Penanganan/penyelesaian pemulihan
perawatan alutsista
aset terkait tindak pidana
▪ memelihara kestabilan
▪ pembangunan ruang pemantauan
pertahanan mendorong
pemulihan ekonomi serangan siber, dan pusat data SOC
(Secure Online Communication)

POLRI KPK
❑ 92,6 ❑ 112,1 ❑ 0,9 ❑ 1,3
▪ memperkuat stabilitas ▪ monitoring implementasi Strategi
Polhukhankam mendorong Nasional Pencegahan Korupsi
pemulihan ekonomi MA ▪ Pengembangan Sistem
▪ modernisasi almatsus
▪ profesionalisme SDM
❑ 9,9 ❑ 11,2 Penanganan Perkara Pidana
Korupsi mendukung SPPT-TI
▪ Peningkatan fungsi SPPT TI (Sistem Peradilan ▪ Pemulihan Aset Tindak Pidana
Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi) di Korupsi
283 pengadilan
▪ pengembangan prosedur beracara elektronik di
pengadilan (e-court)
27
Tujuan Redesign Sistem Penganggaran

Memperjelas keterkaitan Menyederhanakan jumlah Memperjelas hubungan


dan keselarasan visi misi program untuk mempertajam antara anggaran dengan
presiden/fokus prioritas/ fokus dan prioritas anggaran hasil (results)
agenda pembangunan a. Memperkuat sinergi antar
dengan tugas dan fungsi unit eselon I
inti (core) masing-masing b. Meminimumkan potensi
K/L duplikasi anggaran
c. Lebih mudah dipahami
publik, dengan nomenklatur
program mencerminkan
pekerjaan riil (real work)

28
Prinsip Perumusan Program, Kegiatan dan Output
dalam Redesain Sistem Penganggaran
Program mencerminkan tusi K/L (tidak lagi tusi unit eselon I) → dirumuskan oleh Kemenkeu
Perumusan Program dan Bappenas berkoordinasi dengan K/L terkait.
Rumusan Program dalam APBD, dapat diselaraskan dengan program K/L (Pemerintah Pusat)

Outcome mencerminkan hasil kinerja program secara Nasional.


Perumusan Outcome Untuk program lintas K/L atau lintas unit eselon I → rumusan Outcome dimungkinkan berbeda
sesuai tusi unit atau keterlibatannya dalam mendeliver program dimaksud.

Perumusan Indikator Indikator Kinerja Program untuk mengukur capaian kinerja program
Kinerja Program Rumusannya dapat bersifat kualitatif/kuantitatif

Kegiatan mencerminkan aktifivitas untuk menghasilkan output dalam mendukung


Perumusan Kegiatan terwujudnya outcome (tidak lagi tusi unit eselon II atau Satker vertikal K/L)
Dapat bersifat lintas unit eselon I atau lintas unit eselon II dalam 1 K/L.

Output mencerminkan “real work” atau “eye catching” → dibedakan menjadi: Output Program,
Perumusan Output Klasifikasi Rincian Output dan Rincian Output
Rumusan Output K/L dapat digunakan untuk output DAK sesuai bidangnya.

29
KESIMPULAN
1. Perekonomian global dan domestik 3. APBN 2021 akan melanjutkan
di tahun 2021 masih akan diliputi kebijakan countercyclical yang
ketidakpastian. Pengendalian ekspansif-konsolidatif dengan
pandemi dan ketersediaan vaksin akan memperhatikan fleksibilitas dalam
menentukan percepatan pemulihan merespon kondisi perekonomian dan
ekonomi mendorong pengelolaan fiskal yang
prudent dan sustainable
2. Defisit APBN 2021 5,70 persen PDB
ditujukan untuk menjaga momentum 4. Prioritas pembangunan nasional
pertumbuhan ekonomi, serta akan difokuskan pada bidang
menghindari opportunity loss dalam Kesehatan, Pendidikan, Teknologi
mendorong pencapaian target Informasi dan Komunikasi, Ketahanan
pembangunan nasional Pangan, Perlindungan Sosial,
Infrastruktur, dan Pariwisata.

30
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai