Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Praktikum Kimia Dasar I

T.A 2020/2021

Nama : Tasya Nurafifah Syifa Fitriyadi

NIM : 2003110684

Kelas : Kimia B

Jurusan : Kimia

Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2020

Nama Asisten : Tengku Arief Buana Perkasa

Paraf Asisten :+

PERCOBAAN I

Teknik Penggunaan Peralatan Dasar Laboratorium

I.TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan ini adalah, sebagai berikut:

1. Mengetahui alat yang berinteraksi lansung dengan bahan atau objek praktikum
2. Mengenal peralatan yang ada di laboratorium
3. Mengetahui cara penggunaan alat selama praktikum di laboratorium
4. Mengetahui kegunaan masing-masing alat yang dipakai selama praktikum di
laboratorium
5. Mengetahui bagaimana cara pemeliharaan dan penyimpanan alat yang baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat
media pembelajaran. Laboratorium adalah tempat berbagai aktivitas atau kegiatan
praktikum/percobaan maupun peneltian atau riset. Dimana untuk melakukan kegiatan
tersebut harus memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja serta aspek tata
kelolanya (manajemen). (Effendi, 2008)

Ruangan dalam laboratorium umumnya terdiri dari dua ruangan yaitu ruangan
utama dan ruang pelengkap. Ruangan utama adalah ruangan yang tempat kegiatan
siswa melakukan praktikum atau penyelidikan, sedangkan ruang pelengkap adalah
ruangan yang terdiri dari ruangan tempat kegiatan siswa yang terdiri dari ruang
persiapan dan penyimpanan. Selain itu factor dari lingkungan serta kondisi
laboratorium merupakan pertimbangan penting untuk kita memilih kelas atau tatanan
yang nyata. Bila kondisi lingkungan bersifat stabil dan tidak pernah berubah maka
sebaiknya praktek dilakukan di laboratorium. Akan tetapi apabila
keterampilantersebut memerlukan kondisi lingkungan yang dinamis, sebaiknya
praktikum dilakukan di tatanan nyata sehingga keterampilan yang dilakukan efektif
dan bermakna. (Diana, 2017)

Melakukan percobaan atau eksperimen dalam sains membutuhkan alat dan


bahan. Kelancaran keberhasilan suatu percobaan terkadang pada penggunaan
alat yang baik dan tepat. Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat-
alat praktikum, dengan sendirinya peserta didik harus menggunakan dengan
benar alat-alat praktikum tersebut agar memperoleh pengalaman langsung. Selain
itu, peserta didik harus mengetahui mengapa atau bagaimana menggunakan alat itu
(NSTA, 2008)

Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada fasilitas yang ada di
laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium.Fasilitas yang dimaksud dalam
hal ini adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan
tempattempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan rak-rak. Peralatan
laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas. Peralatan Laboratorium
dibagi 3 kategori:

1. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan


perawatannya sulit, risiko penggunaan tinggi,akurasi/kecermatan pengukurannya
tinggi,serta system kerja rumit. yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan
khusus/tertentu danbersertifikat.

2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yangcara pengoperasian dan


perawatannyasedang, risiko penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya
sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya
memerlukan pelatihan khusus/tertentu.

3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan


perawatannya mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya
rendah, serta sistem kerja sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan
menggunakan panduan, (Permenpan RB No. 03, 2010)

Kegiatan praktikum laoratorium dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan


proses sains, atau sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai materi praktikum yang
dilakukan oleh siswa tergolong luar biasa, yaitu bertujuan untuk mengungkap fakta-
fakta sains ataupun memverifikasi teori-teori sains. Bisa dilihat secara kritis, berbagai
percobaan tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman,
dilakukan dalam waktu yang singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang
tidak terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep
membuat makanan. Uniknya hasil percobaan seperti ini ternyata bisa sukses
menghasilkan data yang kemudian bisa menyimpulkan kebenaran satu fakta ilmiah
atau teori sains. Hal ini tidak lain lebih menunjukkan kegiatan penerapan sains
sebagai produk, dan bukannya sains sebagai proses serta simplikasi dari aktivitas
metode ilmiah (sumintono, 2001)

III. ALAT DAN BAHAN

3.1 . Alat

Adapun alat yang digunakan dalam perciobaan ini adalah, sebagai berikut :

a. Gelas kimia (beaker)


b. Erlemenyer
c. Gelas ukur
d. Labu ukur
e. Pipet
f. Buret
g. Tabung reaksi
h. Kaca arloji
i. Corong
j. Corong Buchner
k. Corong pisah
l. Cawan
m. Cawan krusible
n. Plat tetes
o. Spatula
p. Batang pengaduk
q. Kasa asbes
r. Kaki tiga
s. Desikator
t. Lumpang dan alu
ruangan yang terdiri dari ruangan tempat kegiatan siswa yang terdiri dari ruang
persiapan dan penyimpanan. Selain itu factor dari lingkungan serta kondisi
laboratorium merupakan pertimbangan penting untuk kita memilih kelas atau tatanan
yang nyata. Bila kondisi lingkungan bersifat stabil dan tidak pernah berubah maka
sebaiknya praktek dilakukan di laboratorium. Akan tetapi apabila
keterampilantersebut memerlukan kondisi lingkungan yang dinamis, sebaiknya
praktikum dilakukan di tatanan nyata sehingga keterampilan yang dilakukan efektif
dan bermakna. (Diana, 2017)

Kegiatan praktikum laoratorium dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan


proses sains, atau sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai materi praktikum yang
dilakukan oleh siswa tergolong luar biasa, yaitu bertujuan untuk mengungkap fakta-
fakta sains ataupun memverifikasi teori-teori sains. Bisa dilihat secara kritis, berbagai
percobaan tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman,
dilakukan dalam waktu yang singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang
tidak terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep
membuat makanan. Uniknya hasil percobaan seperti ini ternyata bisa sukses
menghasilkan data yang kemudian bisa menyimpulkan kebenaran satu fakta ilmiah
atau teori sains. Hal ini tidak lain lebih menunjukkan kegiatan penerapan sains
sebagai produk, dan bukannya sains sebagai proses serta simplikasi dari aktivitas
metode ilmiah (sumintono, 2001)
MAHASISWA_TERHADAP_PENGGUNAAN_ALAT_LABORATORIUM_FISIKA
[accessed Oct 11 2020].

Anda mungkin juga menyukai