Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH INDONESIA

Peran Indonesia dalam ASEAN

Oleh :
Putri Amalia Mahsun
XII Mipa 7/25
SMA N 1 Ungaran
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran
Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian di ASEAN” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada
mata pelajaran SEJARAH INDONESIA. Selain itu, makalh ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Peran Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian di
ASEAN.
Saya mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran SEJARAH
INDONESIA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Sejarah Bangsa Indonesia di masa lampau.
Saya jugamengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, baik yang
terlibat secara langsung maupun yang secara tidak langsung sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya mnyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Seamarang, 12 Maret 2020

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………..1
Daftar Isi…………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………....3
B. Rumusan Masalah………………………………………………...…3
C. Tujuan…………………………………………………………...…..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....…………………………………….5
BAB III PEMBAHASAN
A. Kerja Sama Negara- Negara di Asia Tenggara …………………….6
B. ASEAN .............................................................................................6
C. Kerja Sama ASEAN .........................................................................10
D. Peran Indonesia dalam Lingkungan ASEAN ...................................11
BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………...14
B. Saran ……………………………………………………………….15
Daftar Daftar Pustaka…………………………………………………..16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap negara selalu punya negara tetangga yang lain, oleh sebab itu kita tidak
mungkin bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan kerja sama dan bantuan dengan orang
lain. Demikian pula dengan negara Indonesia. Negara Indonesia bertetangga dengan
negara lain di sekitarnya. Negara Indonesia menjalin kerja sama dengan negara
negara lain.
Negara Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga di Asia
Tenggara dan dunia pada umumnya. Hubungan dengan negara tetangga sendiri
didasari oleh rasa saling menghormati dan menghargai. Kerja sama negara-negara
Asia Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang disebut ASEAN.
ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations didirikan pada 8 Agustus
1967 di Bangkok, ibu kota negara Thailand yang diprakarsai oleh lima Menteri Luar
Negeri berikut ini.
1. Indonesia : Adam Malik
2. Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Filiphina : Narcisco Ramos
4. Thailand : Thanat Khoman
5. Singapura : S. Rajaratman
Terbentuknya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok.
Organisasi ASEAN pada awalnya menghindari kerja sama dalam bidang militer dan
politik. ASEAN mempunyai banyak tujuan berikut penjelasannya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peran Indonesia terhadap negara-negara di kawasan Asia
Tenggara?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui seluk beluk berdirinya ASEAN
2. Mengetahui peranan Indonesia terhadap negara negara di kawasan ASEAN
3. Memperluas wawasan tentang ASEAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah
diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah:
 KTT ASEAN ke-1 dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam
KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN
yang berpusat di Jakarta dengan Sekretarian Jenderal (Sekjen) pertamanya adalah
putra Indonesia yang bernama H.R. Dharsono.
 KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali.
Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta
keamanan.
 KTT ASEAN ke-18 yang dilaksanakan paa 4 hingga 8 Mei 2011 di Jakarta.
 KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember
2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan
bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia
Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kerja Sama Negara-negara di Asia Tenggara


Dunia ini mempunyai lima benua, yaitu Benua Asia, Amerika, Afrika,
Australia, dan Eropa. Negara Indonesia terletak di Benua Asia, tepatnya di
kawasan Asia Tenggara. Selain Indonesia, negara-negara yang terletak di
kawasan Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Thailand, Kamboja, Singapura,
Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Negara-negara
tersebut merupakan negara tetangga Indonesia.
Negara Indonesia menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga di Asia
Tenggara dan dunia pada umumnya. Hubungan dengan negara tetangga didasari
oleh rasa saling menghormati dan menghargai. Kerja sama negara-negara Asia
Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang disebut ASEAN.
B. ASEAN
ASEAN singkatan dari Association of South East Asian Nations didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, ibu kota negara Thailand yang
diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri berikut ini.
a. Indonesia   : Adam Malik
b. Malaysia     : Tun Abdul Razak
c. Thailand      : Thanat Khoman
d. Filipina        : Narcisco Ramos
e. Singapura  : S. Rajaratnam
Kelima negara itulah yang mendirikan ASEAN. Terbentuknya ASEAN
ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Organisasi ASEAN pada
awalnya menghindari kerja sama dalam bidang militer dan politik. Terbentuknya
ASEAN didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan bersama dan masalah-
masalah bersama di Asia Tenggara. Dengan terbentuknya ASEAN diharapkan
akan memperkukuh ikatan solidaritas, terciptanya perdamaian, dan kerja sama
yang saling menguntungkan di antara negara-negara di Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk dengan tujuan sebagai berikut.
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial serta memajukan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-
bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN.
Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang
lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut
berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian
dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
e. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan
penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas
internasional, perbaikan saran pengangkutan dan komunikasi, serta 
peningkatan taraf hidup mereka.
f. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi
internasional dan regional lainnya  untuk menjajaki segala kemungkinan
saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.
Anggota-anggota ASEAN pada awalnya hanya ada 5 negara yang
bergabung, yaitu negara pemrakarsa ASEAN antara lain, Indonesia,
Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand. Keanggotaan ASEAN bersifat
terbuka, artinya negara-negara di kawasan Asia Tenggara boleh menjadi
anggota ASEAN apabila memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Berikut
data dari masuknya negara-negara di wilayah Asia Tenggara ke dalam
ASEAN.
 Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung dan diterima menjadi
anggota ASEAN yang keenam.
 Pada tanggal 28 Juli 1995 Vietnam bergabung dan diterima menjadi anggota
ASEAN yang ketujuh.
 Disusul Laos dan Myanmar bergabung dan diterima sebagai anggota ASEAN
pada tanggal 23 Juli 1997.
 Anggota yang terakhir adalah Kamboja bergabung dan diterima sebagai anggota
ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998.
Dengan demikian jumlah anggota ASEAN ada 10 negara. Lambang
ASEAN adalah seikat batang padi yang berjumlah sepuluh batang sesuai
dengan jumlah anggotanya.Lambang tersebut menggambarkan solidaritas dan
kesepakatan ASEAN serta melambangkan adanya ikatan kerja sama untuk
mencapai kemakmuran rakyatnya.
Dalam menjalankan tugasnya ASEAN memerlukan Sekretariat ASEAN yang
bersifat permanen. Pada bulan Juli 1976 didirikan Gedung Sekretariat ASEAN di
Jakarta. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh sekretaris jenderal yang diangkat oleh
Sidang Menteri ASEAN. Jabatan Sekjen ASEAN dijabat secara bergilir oleh setiap
negara anggota menurut nama negara berdasarkan abjad. Masa jabatan seorang
Sekjen ASEAN adalah empat tahun. Sekjen ASEAN bertanggung jawab kepada
Sidang Menteri manakala bersidang dan kepada Komite Tetap pada waktu-waktu
lainnya. Selain itu, Sekjen ASEAN bertanggung jawab atas pelaksanaan semua fungsi
dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya oleh Sidang Menteri ASEAN dan
Komite Tetap. Berikut ini orang-orang yang pernah menjabat sebagai Sekjen ASEAN.
No Nama Asal Masa
. Negara Jabatan
1. H.R. Darsono Indonesia 1977 - 1978
2. Umarjadi Indonesia 1978 - 1978
3. nyotowiyono Malaysia 1979 - 1981
4. Datuk Ali bin Filipina 1981 - 1983
5. Abdullah Singapura 1983 - 1985
6. Narcisco Reyes Thailand 1985 - 1986
7. Chan Kai Yau Brunei 1986 - 1989
8. Phan Wamamethe Indonesia 1989 - 1992
9. Raderick Yong Malaysia 1992 - 1998
10. Rusli Noor Filipina 1998 - 2002
11. Datuk Ajit Singh Singapura        2002
Radolfo Saverini -...
Ong Keng Yong

Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.


1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, sebagai pengambil
keputusan utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT
diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan
tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang
terdiri dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas
mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community
Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan
ketiga pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-
Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community
Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-
Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4. Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies).
5. Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang
terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan
berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan
promosi HAM di ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk
pembentukan identitas ASEAN.
10. Entities associated with ASEAN.

C. Kerja Sama ASEAN


Negara-negara anggota ASEAN saat ini menjalin kerja sama dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama.
a. Politik
Di bidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala
permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk menjadikan
kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.
b. Ekonomi
Di bidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerja sama perdagangan
yang saling menguntungkan. Bentuk kerja sama ekonomi dapat
direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
1. Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan
pariwisata di   Tokyo;
2. Menyediakan cadangan pangan (terutama beras);
3. Membangun proyek-proyek industry ASEAN, seperti proyek pabrik
pupuk urea ammonia di Indonesia dan Malaysia, proyek industry
tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan
proyek pabrik superfosfor di Thailand;
4. Menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang bertugas
menentukan tariff rendah untuk beberapa jenis barang komoditas
ASEAN.
c. Sosial
Di bidang sosial, ASEAN melakukannya kerja sama, antara lain sebagai
berikut:
1). Pencegahan narkoba dan penanggulangannya;
2). Penanggulangan bencana alam;
3). Perlindungan terhadap anak cacat;
4). Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
d.    Budaya
1). Tukar menukar pelajaran dan mahasiswa;
2). Pemberantasan buta huruf;
3). Program tukar menukar acara televisi ASEAN;
4). Temu karya pemuda ASEAN;
5). Festival lagu ASEAN.
e.     Latihan Militer Bersama
Negara-negara anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan pakta atau
persekutuan militer. Namun, untuk meningkatkan keamanan wilayah mereka
sering menggelar latihan militer bersama. Misalnya, latihan militer dengan
sandi Elang Malindo merupakan latihan militer Angkatan Udara Indonesia
dan Malaysia.

D. Peran Indonesia dalam Lingkungan ASEAN


Indonesia merupakan negara yang terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga
mempunyai peranan penting di lingkungan negara-negara ASEAN. Peran Indonesia
dalam lingkungan negara-negara ASEAN, seperti berikut ini.
1. Pemrakarsa Berdirinya ASEAN
Pendiri ASEAN, antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan
Thailand. Negara anggota ASEAN yang tidak ikut sebagai pendiri, antara lain
Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Ketika akan
membentuk ASEAN, Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik
dalam pertemuan di Bangkok. Menteri Luar Negeri Adam Malik pula yang ikut
menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 yang menandai
awal berdirinya ASEAN.
2. Tempat Penyelenggara KTT ASEAN
Sebagai Negara anggota ASEAN, pemerintah Indonesia juga pernah menjadi
tuan rumah pertemuan kepela pemerintah dan kepala Negara ASEAN. Pada bulan
oktober 2003, Bali menjadi tempat pertemuan kepala Negara dan kepala
pemerintahan ASEAN.
3. Ikut Serta dalam Menyelesaikan Masalah Kamboja
Pada tahun 1970 di Kamboja terjadi kudeta. Pada waktu itu Kamboja
dipimpin oleh Pangeran Norodom Sihanouk. Pada tanggal 18 Maret 1970 ketika
Pangeran Norodom Sihanouk berada di luar negeri, keponakannya yang bernama
Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lo Nol melakukan kudeta atau
perebutan kekuasaan. Sejak peristiwa tersebut terjadi perang saudara yang
berlangsung lama dan berlarut-larut. Keadaan Kamboja menjadi porak poranda,
rakyatnya sangat menderita.
Melihat kejadian yang berlarut-larut di Kamboja tersebut, Indonesia berusaha
untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai atau berperang dengan cara
mempertemukan mereka dalam suatu perundingan. Akhirnya, dibentuklah Jakarta
Informal Meeting (JIM). Artinya, pertemuan tidak resmi yang diadakan di Jakarta
tahun 1988. Pertemuan di Jakarta dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas
sebagai penengah di antara pihak-pihak yang bertikai. Dengan adanya pertemuan
tersebut pihak-pihak yang bertikai bersepakat untuk melakukan perdamaian.
Pertemuan di Jakarta itu kemudian ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya
perundingan perdamaian di Paris, Perancis pada tahun 1989.
4. Ikut Serta dalam Konflik Laut China Selatan
Kasus Laut China Selatan bermula saat kapal nelayan milik China memasuki
wilayah Kepulauan Spartly dan Kepulauan Paracel. Ada 3 hal mengapa wilayah-
wilayah ASEAN serta Cina memperebutkan wilayah itu. Pertama, wilayah laut
dan gugusan kepulauan di Laut Tiongkok Selatan mengandung sumber kekayaan
alam yang sangat besar, meliputi kandungan minyak dan gas bumi serta kekayaan
laut lainnya. Kedua, wilayah perairan Laut Tiongkok Selatan merupakan wilayah
perairan yang menjadi jalur perlintasan aktivitas pelayaran kapal-kapal
internasional, terutama jalur perdagangan lintas laut yang menghubungkan jalur
perdagangan Eropa, Amerika, dan Asia. Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang
cukup pesat di Asia. Dalam penyelesaian konflik ini, Indonesia sebagai penengah
antara negara-negara yang bersengketa.
5. Indonesia dalam Konflik Thailand-Kamboja
Pada KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Indonesia menjadi penengah antara
kasus panas yang mekibatkan dua negara di kawasan ASEAN, yaitu Thailand dan
Kamboja. Konflik dua negara ini bermula perihal perbedaan penafsiran keputusan
Mahkamah Internasional tentang kepemilikian Kuil Preah Vihear yang telah
diputuskan menjadi milik Kamboja. Melihat Konflik Thailand-Kamboja yang
semakin panas Indonesia yang pada saat itu menjadi ketua ASEAN melibatkan
diri sebagai mediator dalam mengelola konflik Thailand-Kamboja. Peran ini,
bertujuan agar stabilitas hubungan negara anggota ASEAN tetap terjaga.

6. Kawasan Bebas Nuklir Asia Tenggara/Southeat Asia Nuclear Weapon


Free Zone (SEANWFZ)
Isu nuklir pada era perang dingin menimbulkan banyak respon dari dunia
Internasional yang nampak dengan lahirnya banyak upaya-upaya Internasional
dalam rangka non-proliferasi nuklit. Begitu pula di Asia Tenggara juga dibentuk
Kawasan Bebas Senjata Nuklir/KBSN-AT sebagai upaya secara comperehensive
dalam non-proliferasi nuklir di kawasan ini. Begitu pula dengan Indonesia yang
berperan dalam pembentukan KBSN-AT ini mulai digagas hingga saat ini.
Kawasan Asia Tenggara terletak di daerah yang strategis dan ramai karena
merupakan jalur lalu lintas internasional. Selain itu negara-negara di kawasan ini pada
umumya memilki tanah yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Hal ini
menyebabkan kawasan Asia Tenggara selalu menjadi incaran negara-negara lain.
Negara – negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos,
Myanmar, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Negara – negara di kawasan Asia Tenggara perlu mengadakan hubungan
kerjasama untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang maju dan kuat. Hubungan
kerjasama yang dilakukan meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, baik
secara bilateral maupun multilateral.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASEAN singkatan dari Association of South East Asian Nations didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, ibu kota negara Thailand yang
diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri berikut ini.
a) Indonesia   : Adam Malik
b) Malaysia     : Tun Abdul Razak
c) Thailand      : Thanat Khoman
d) Filipina        : Narcisco Ramos
e) Singapura  : S. Rajaratnam
Kelima negara itulah yang mendirikan ASEAN. Terbentuknya ASEAN
ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok. Organisasi ASEAN pada
awalnya menghindari kerja sama dalam bidang militer dan politik. Terbentuknya
ASEAN didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan bersama dan masalah-
masalah bersama di Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara yang terbesar di
Asia Tenggara. Indonesia juga mempunyai peranan penting di lingkungan
negara-negara ASEAN. Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara
ASEAN, seperti berikut ini.
- Sebagai pemrakarsa ASEAN
- Ikut serta dalam penyelesaian konflik sengketa wilayah Kamboja
- Berperan sebagai mediator dalam konflik Laut China Selatan
- berperan dalam penyelesaian konflik antara Thailand-Kamboja
- Sebagai tuang rumah penyelenggara KTT ASEAN
- Pencetus gagasan Kawasan Bebas Senjata Nulir-Asia tenggara (SEANWFZ)
Selain itu negara-negara di kawasan ini pada umumya memilki tanah yang subur
dan kaya akan sumber daya alam. Untuk itu, negara – negara di kawasan Asia
Tenggara perlu mengadakan hubungan kerjasama untuk menciptakan kawasan Asia
Tenggara yang maju dan kuat.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalamakalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/konferensi_tingkat_tinggi_ASEAN

http://kemlu.go.id/pages/ASEAN.aspx?idp=6&l=id
http://kemlu.go.id/document/tentang-perananasean

Anda mungkin juga menyukai