Mental Illness
A. Pengertian Remaja
Yaitu seseorang baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa
atau usia 13 – 20 tahun. Remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis, masa remaja yaitu antara usia 10-19 tahun
adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering
disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja itu sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Masa Remaja awal (10-12 tahun)
b. Masa Remaja tengah (13-15 tahun)
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
B. Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak
negative terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang.
Kondisi depresi adalah reaksi normal sementara terhadap peristiwa-peristiwa
hidup seperti kehilangan orang tercinta.Depresi juga dapat merupakan gejala dari
sebuah penyakit fisik dan efek samping dari penggunaan obat dan perawatan
medis tertentu.
1. Penganiayaan
Penyebab depresi yang pertama adalah penyiksaan fisik, seksual, atau emosional
di masa lalu, yang dapat meningkatkan risiko terhadap depresi secara klinis di
kemudian hari.
2. Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat tertentu dapat meningkatkan risiko depresi, seperti isotretinoin
(digunakan untuk mengobati jerawat), obat anti virus interferon-alfa, dan
kortiko steroid.
3. Konflik
Seseorang yang memiliki kerentanan biologis untuk mengalami depresi yang
dapat dipicu dari konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau
teman.
4. Kematian atau Kehilangan Seseorang
Kesedihan atau kesedihan karena kematian atau kehilangan orang yang dicintai,
meskipun wajar, dapat menjadi penyebab depresi.
5. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga yang mengalami depresi dapat meningkatkan risiko. Depresi
adalah sifat yang kompleks, artinya mungkin ada banyak gen berbeda yang
masing-masing menimbulkan efek kecil, daripada gen tunggal yang
berkontribusi terhadap risiko penyakit.
Depresi akibat riwayat keluarga, seperti kebanyakan gangguan kejiwaan, tidak
sesederhana atau langsung seperti pada penyakit genetik murni – Huntington’s
chorea atau cystic fibrosis.
6. Peristiwa Besar
Peristiwa baik seperti memulai pekerjaan baru, lulus sekolah, atau menikah
bahkan dapat menjadi penyebab depresi.
Pindah pekerjaan, kehilangan pekerjaan atau penghasilan, bercerai, atau pensiun
juga berisiko depresi. Namun, sindrom depresi klinis tidak pernah sekadar
respons normal terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
7. Masalah Pribadi Lainnya
Berbagai masalah seperti dikucilkan di lingkungan karena penyakit mental
lainnya, diusir dari keluarga, atau kelompok sosial, dapat meningkatkan risiko
depresi klinis.
8. Penyakit Serius
Terkadang depresi hidup berdampingan dengan penyakit serius atau dapat
dipicu oleh kondisi medis lainnya.
9. Penyalahgunaan Narkoba
Penyebab depresi berikutnya diakibatkan oleh penyalahgunaan obat-obatan
terlarang dan minuman keras.
Hampir 30% orang mengalami masalah penyalahgunaan zat juga mengalami
depresi berat atau klinis. Bahkan jika narkoba atau alkohol sementara membuat
seseorang merasa lebih baik, pada akhirnya Ia akan memperburuk depresi.