Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ Pemeriksaan TTV Pada Ibu Nifas”

Disusun Oleh :

Nama : Ristika Wildianti . N

NIM : PO.62.24.2.19.189

Kelas : Reguler XXI A

Matkul : Askeb Nifas & Menyusui

Dosen Pengampu : Riyanti, S.SiT., M. Keb

D III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “ Pemeriksaan TTV Pada Ibu Nifas ’’ ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat di dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Askeb Nifas &
Menyusui
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan sarannya untuk lebih baiknya makalah ini. Semoga
makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca sekalian

Kasongan, 19 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang................................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nifas............................................................................................ 2


2.2. Pemeriksaan TTV Ibu Nifas.......................................................................... 2
1. Suhu......................................................................................................... 2
2. Nadi......................................................................................................... 3
3. Tekanan Darah........................................................................................ 3
4. Pernafasan............................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................................... 5
3.2. Saran.............................................................................................................. 5

Daftar Pustaka............................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis yang pada
sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi (Departmen of
Health, 1993). Pada akhir masa puerperium, pemulihan persalinan secara umum
dianggap telah lengkap. Pandangan ini mungkin terlalu optimis. Bagi banyak wanita,
pemulihan adalah sesuatu yang berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu adalah
proses fisiologis yang normal.

Namun, beberapa studi terbaru mengungkapkan bahwa masalah-masalah kesehatan


jangka panjang yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak ditemui
(Hillan, 1992b; glazener et al. 1993; bick dan MacArthur,1995a), dapat berlangsung
dalam waktu lama (macArthuretal.1991). Pengetahuan menyeluruh tentang perubahan
fisiologis dan psikologis pada masa puerperium adalah sangat penting jika bidan menilai
status kesehatan ibu secara akurat dan memastikan bahwa pemulihan sesuai dengan
standar yang diharapkan. Hal yang sama pentingnya adalah menyadari potensi
morbiditas pascapartum dalam jangka panjang dan faktor-faktor yang berhubungan
dengannnya seperti obstetric, anestesi dan faktor sosial.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian masa nifas?
2. Apa yang harus dikaji pada tanda-tanda vital masa nifas?
3. Bagaimana perubahan fisiologi masa nifas pada tanda-tanda vital?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masa nifas.
2. Untuk mengetahui apa saja yang dikaji pada tanda-tanda vital masa nifas.
3. Untuk mengetahui perubahan fisiologi masa nifas pada tanda-tanda vital.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian

Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang
disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi
sangat jelas, walaupun dianggap normal, di mana proses-proses pada kehamilan berjalan
terbalik. Banyak factor, termasuk tingkat energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi
baru lahir, dan perawatan serta dorongan semangat yang diberikan tenaga kesehatan
professional ikut membentuk respons ibu terhadap bayinya selama masa ini. Untuk
memberi perawatan yang menguntungkan ibu, bayi, dan keluarganya, seorang perawat
harus mampu memanfaatkan pengetahuannnya tentang anatomi dan fisiologi ibu pada
periode pemulihan (Diah Wulandari, 2008).

2.2. Pemeriksaan
Perubahan Fisiologi Masa Nifas pada Tanda-Tanda Vital
Beberapa perubahan tanda-tanda vital terlihat jika wanita dalam keadaan normal,
peningkatan darah systole maupun diastole timbul dan berlangsung selama 4 hari, setelah
wanita melahirkan, fungsi pernafasan akan kembali seperti wanita tidak hamil pada bulan
ke 6 setelah wanita melahirkan. Saat rahim kosong, diafragma turun, aksis jantung
kembali normal, dan impulase titik maksimum (Point Of Maximum Impulase (PMI)) dan
EKG kembali normal. Perubahan fisiologis pada masa nifas (tanda-tanda vital) meliputi,
Suhu badan, nadi, pernafasan, dan tekanan darah.
1. Suhu badan
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula
dikatakan sebagai ukuran panas/dinginnya suatu benda
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celcius. Pasca melahirkan,
suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat Celcius dari keadaan normal.
Kenaikan suhu badan ini akibat dari kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan
cairan maupun kelelahan. Kurang lebih pada hari ke-4 post partum, suhu badan akan
naik lagi. Hal ini diakibatkan ada pembentukan ASI, kemungkinan payudara
membengkak, maupun kemungkinan infeksi pada endometrium, mastitis, traktus

2
genetalis ataupun sistem lain. Apabila kenaikan suhu di atas 38 derajat celcius,
waspada terhadap infeksi post partum. Pada hari ketiga suhu badan akan naik lagi
karena ada pembentukan ASI, buah dada akan menjadi bengkak, berwarna merah
karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada
endometrium, mastitis, traktus urogenitalis atau sistem lain. Kita anggap nifas
terganggu kalau ada demam lebih dari 380C pada dua hari berturut-turut pada 10 hari
yang pertama post partum, kecuali hari pertama dan suhu harus diambil sekurang-
kurangnya 4x sehari.

2. Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat pada
tubuh. Nadi merupakan indikator status sirkulasi. Sirkulasi merupakan alat melalui
apa sel menerima nutrien dan membuang sampah yang dihasilkandari metabolisme.
Supaya sel berfungsi secara normal, harus ada aliran darah yang kontinu dan dengan
volume sesuai yang didistribusikan darah ke sel-sel yang membutuhkan nutrien.
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan
biasanya denyut nadi akan lebih cepat. Bradichardi umumnya ditemukan 6-8 jam
pertama setelah persalinan. Bradichardi merupakan suatu konsekuensi peningkatan
cardiac out put & stroke volume. Nadi kembali seperti keadaan sebelum hamil 3
bulan setelah persalinan. Nadi diantara 50-70x/ menit dianggap normal. Nadi yang
cepat / > mungkin indikasi hipovolumia sekunder dari perdarahan.
3. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah
dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah normal
manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg. Pasca
melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan
tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan oleh
perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum merupakan tanda
terjadinya pre eklamsia post partum.
Hipotensi ortostatik yang diindikasikan dengan perasaan pusing atau pening setelah
berdiri dapat berkembang dalam 48 jam pertama sebagai suatu akibat gangguan pada
daerah persyarafan yang mungkin terjadi setelah persalinan. Penyebab tekanan darah
menurun karena adanya hipovolumia karena perdarahan. Bagaimanapun itu tanda
yang terakhir dan gejala lain perdarahan harus diwaspadai. Penyebab Tekanan darah

3
meningkat karena diakibatkan oleh penggunaan obat oxytosin yang berlebihan jika
terjadi hipertensi pada kehamilan atau terjadi pada periode I pospartum maka
evaluasi rutin tekanan darah diperlukan. Jika seorang wanita mengalami sakit kepala,
hipertensi adalah sebagai suatu penyebab Analgetik diberikan jika tensi tinggi &
wanita harus cukup istirahat. Namun demikian, hal tersebut sangat jarang terjadi.
4. Pernafasan
Proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida,uap air dan
sisa oksidasi dari paru – paru. Pernafasan Menurut Tempat Terjadinya Pertukaran
Gas.Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh. Pernapasan eksternal adalah pertukaran
oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru
dengan darah dalam kapiler.Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah
16-24 kali per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal.
Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat.
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila
suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada
gangguan khusus pada saluran nafas. Hipoventilasi dan Hypotensi mungkin terdapat
pada suatu keadaan yang tidak normal, sehingga sering kali terjadi peningkatan
subarachnoid (spinal block). Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih
cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masa nifas adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali
kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu, pada masa
nifas banyak terjadi perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis, diantara
perubahan fisiologis tanda-tanda vital, pada masa nifas perubahan tanda-tanda vital harus
dilakukan karena untuk membantu tenaga kesehatan dalam pengawasan
postpartum/nifas.

 Suhu Badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan,suhu ibu mungkin naik sedikit antara 37,2
derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius. Kemungkinan terjadi karena disebabkan
dari aktivitas payudara.
Bila kenaikan mencapai 38 oC pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya harus
diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas.
 Denyut Nadi
Denyut nadi ibu akan melambat sekitar 60X/menit yakni pada waktu setelah
persalianan karena ibu dalm keadaan istirahat penuh.ini terjadi utamanya pada
minggu utama post partum.
Pada ibu yang nerfus bisa cepat,kira-kira 110X/menit.Bisa juga terjadi gejala shock
karena infeksi,khusunya bila disertai peningktan suhu tubuh.
 Tekanan Darah
Tekanan darah <140/90 mmHg.Tekanan darah tersebut dapat meningkat dari pra
persalinan pada 1-3 hari post partum.
Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adanya pendarahan post
partum.sebaliknya bila tekanan darah tinggi menunjukkan kemungkinan adanya
pre-eklamsi yang bisa timbul pada masa nifas.namun,hal tersebut jarang terjadi.
 Respirasi
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal,hal ini karena ibu dalam
keadaan pemulihan atau dalm kondisi istirahat
Bila ada respirasi cepat post partum (>30X/menit) ,mungkin adanya ikutan tanda-
tanda shock.

3.2. Saran
Mengingat bahayanya kenaikan tanda-tanda vital diatas batas normal, akan berakibat
fatal sehingga penting seorang Bidan memantau perkembangan fisiologis pasien post
partum atau nifas di antaranya dengan memantau tanda-tanda vital. Sehingga seorang
Bidan dapat melakukan penanganan selanjutnya dengan segera.

5
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/9153001/Makalah_Perubahan_Fisiologis_TTV_pa
da_Nifas?auto=download

Anda mungkin juga menyukai