SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
5201410029
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i
ii
iii
ABSTRAK
Kata Kunci : alat peraga, sistem pengisian, hasil belajar, troubleshooting sistem
pengisian sepeda motor.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Tugas manusia adalah berusaha, berdo’a dan pasrah. Hasil adalah tugas Tuhan
Berilmu tidak harus sukses, sukses tidak harus berilmu. Berilmu dan sukses adalah
kunci keselamatan
Persembahan :
4. Dosen-dosen
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Alat Peraga
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Kompetensi Identifikasi dan Merangkai Sistem
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
penelitian ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
2. Dr. Nur Qudus. M. T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Rusiyanto S.Pd., M. T., Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
5. Drs. Masugino, M.Pd., Dosen penguji I yang telah memberikan waktu dan saran serta
vi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
PENGESAHAN .................................................................................... ii
ASTRAK ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
viii
3. Kompetensi Identifikasi Sistem Pengisian........................... 11
a. Alternator ......................................................................... 12
c. Baterai .............................................................................. 15
d. Fuse .................................................................................. 18
e. Kunci kontak.................................................................... 18
5. Belajar. ................................................................................. 23
6. Pembelajaran......................................................................... 25
D. Hipotesis......................................................................................... 31
C. Pelaksanaan Eksperimen................................................................. 35
1. Membuat RPP........................................................................... 35
2. Membuat Soal........................................................................... 35
5. Pre Test..................................................................................... 36
ix
6. Perlakuan /treatment................................................................. 36
7. Post Test.................................................................................... 36
1. Populasi..................................................................................... 36
2. Sampel....................................................................................... 37
E. Variabel Penelitian.......................................................................... 38
1. Variabel Bebas.......................................................................... 38
2. Variabel Terikat........................................................................ 38
1. Metode Dokumentasi............................................................... . 38
2. Metode Tes................................................................................ 39
G. Instrumen Penelitian....................................................................... 39
1. Batasan Materi.......................................................................... 39
1. Validitas................................................................................... . 43
2. Reliabilitas................................................................................. 43
3. Taraf kesukaran......................................................................... 44
I. Analisis Data..................................................................................... 45
x
3. Uji post test.............................................................................. . 46
B. Pembahasan ..................................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................... 60
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan yang mempersiapkan para siswa siap terjun ke dunia kerja setelah
siswa mendapatkan pengetahuan teori dan praktik, praktik sesuai jurusan yang
tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar yang mencapai angka ketuntasan. Hasil
belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan sebuah proses belajar. Hasil
materi dan sebagai penilaian keberhasilan metode yang dipakai saat proses
belajar.
isntruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
1
2
tujuan belajar, yaitu materi yang disampaikan, cara penyampaian materi (model
pembelajaran) dan media yang digunakan. Apabila salah satu dari unsur tersebut
tidak berfungsi dengan maksimal, maka proses pembelajaran akan terganggu dan
di SMK N 2 Kendal, tenaga pengajar dalam hal ini guru adalah tenaga pendidik
Kendal khususnya guru yang mengajar praktik sudah kenyang dengan pelatihan-
menjadi guru yang baik dari segi penguasaan disiplin ilmu maupun penguasaan
tersebut membuat metode pembelajaran tidak monoton dan tepat sesuai pelajaran
yang dipelajari.
yang ada kurang memadai dan kurang membantu siswa untuk memahami materi
belajar berjalan secara klasikal, siswa mendengarkan dan menyerap materi dari
3
guru melalui penjelasan di papantulismaupun LCD. Media atau alat praktik masih
materi, belum cukup untuk pendalaman materi. Melihat fenomena tersebut dapat
hasil belajar siswa pada bab sistem pengisian sepeda motor. Ketuntasan minimal
kelas XI TSM adalah 75, pada bab sistem pengisian sepeda motor khususnya
memuaskan. Dari keseluruhan jumlah siswa kelas XI TSM, baru 35% siswa yang
hasil belajarnya di atas 75, sisanya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Dari hasil pengamatan tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk
4
meningkatkan hasil belajar siswa agar hasil belajar yang diperoleh memuaskan
yaitudi atas nilaiKKM. Upaya yang perlu dilakukan adalah menganalisis apa
papan tulis, buku, LCD untuk penyampaian teori, ditambah dengan komponen
sistem pengisian untuk praktik. Komponen sistem pengisian yang ada berupa
komponen sistem pengisian yang sudah terpisah-pisah, komponen yang ada hanya
dapat digunakan untuk penyampaian nama komponen saja, sedangkan untuk cara
kerja komponen dan cara kerja sistem tidak dipat dijelaskan menggunakan media
yang ada.
pengisian sepeda motor, siswa hanya mendapat pengenalan dari materi yang
Sehingga rangkaian sistem pengisian hanya dapat ditemui pada sepeda motor
langsung. Masalah ini menjadikan siswa kesulitan untuk memahami dari hal yang
untuk memahami dan mendalami sistem pengisian sepeda motor. Karena rentang
kesulitannya tidak terlalu banyak, dari pengenalan dasar dilanjutkan pada peraga
sistem pengisian dan terakhir terjun pada sepeda motor secara langsung. Siswa
pengisian dan cara kerja sistem pengisian serta mampu melepas serta memasang
menarik dan dapat mencakup semua aspek pada kompetensi identifikasi dan
merangkai sistem pengisian. Dengan peraga, guru lebih mudah untuk memberikan
penjelasan, siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga mudah menerima dan
pada hasil belajar siswa, dapat diketahui melalui persentase peningkatan hasil
belajar siswa. Hasil belajar menggunakan peraga tersebut, apakah hasil belajar
sepeda motor sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri
menggunakan panel peraga sistem penerangan sepeda motor pada siswa kelas XI
B. Identifikasi Masalah
belajar dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor intern dari peserta didik, faktor
mempengaruhi hasil belajar siswa. Media yang digunakan selama ini berupa
papan tulis, buku, LCD dan komponen sistem pengisian yang kurang lengkap.
fungsi komponen, siswa memahami cara kerja komponen dan cara kerja sistem
pengisian.
siswa adalah peraga. Peraga yang digunakan adalah peraga sistem pengisian
tentang nama komponen dan fungsi komponen, akan tetapi dapat memberikan
penjelasan tentang cara kerja komponen, cara kerja sistem, prosedur memongkar,
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang ditentukan, maka
peneliti perlu membuat batasan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.
pengisian.
sistem pengisian.
D. Rumusan Masalah
1. Berapa persentase siswa yang mendapat nilai dengan kriteria baik yang diajar
pengisian.
2. Berapa persentase siswa yang mendapat nilai dengan kriteria baik yang diajar
3. Berapa perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media papan
tulis, spidol, buku dan komponen sistem pengisian dibanding dengan media
peraga.
media peraga.
E. Tujuan Penelitian
8
berikut :
1. Untuk mengetahui besar persentase siswa yang mendapat nilai dengan kriteria
baik yang diajar menggunakan papan tulis, buku, LCD dan komponen sistem
pengisian.
2. Untuk mengetahui besar persentase siswa yang mendapat nilai dengan kriteria
3. Untuk mengetahui perbedaan signifikan dari hasil belajar siswa yang diajar
F. Manfaat Penelitian
diantaranya :
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori
komponen serta cara kerja komponen serta cara kerja sistem pengisian,
sepeda motor adalah (1) penyampaian materi menjadi lebih detail dan
10
11
2. Hasil Belajar
yang berhasil dan siswa yang gagal. Hasil belajar meliputi tiga ranah, yaitu
siswa tentang sistem pengisian sepeda motor. Ranah afektif berupa sikap
mempertahankan kondisi listrik pada baterai tetap stabil. Nugraha, (2005: 16)
selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang
penerangan dan sistem starter. Untuk itu pada sepeda motor diperlukan sistem
terakhir menjelaskan tentang cara kerja sistem pengisian. Berikut ini adalah
a. Alternator
magnet terdiri dari stator dan flywheel rotor yang mempunyai magnet
diantaranya;
14
signallamp/lampu sein).
Alternator DC akan berfungsi sebagai motor jika dialiri listrik, dan akan
berfungsi sebagai alternator jika diputar oleh gaya luar. Prinsip kerja
alternator DC sama dengan motor atarter, oleh karena itu alternator ini
yang terdiri dari magnet permanen, rotor yang membentuk cincin dan
15
rotor dengan tutup magnet yang terkait di dalamnya. Tipe lainnya dari
mobil.
Gambar 1. Alternator(Dove,2015)
Gambar 2. Alternator(Negoro,2013)
b. Regulator (rectifier)
rectifier yang belakangan ini populer digunakan pada sistem pengisian &
c. Baterai
Konstruksi sel baterai dari bak/case, plat positif, plat negatif dan
dalam satuan amper hour (Ah). Di dalam baterai saat terjadi pengosongan
maupun pengisian terjadi reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan
berikut :
d. Fuse
dari kerusakan
e. Kunci Kontak
menghidupkan dan mematikan mesin. Saat kunci kontak off maka mesin
tidak bisa hidup dan sistem pengisian pun tidak bekerja. Saat kunci
regulator lightmassa
Keterangan :
regulator lightmassa
sudah sesuai kapasitas baterai karena sudah distabilkan dan diatur oleh
rectifier.
putaran mesin
dengan cara yang benar, maka dapat terjadi kerusakan pada komponen
a. Membongkar
sistem pengisian :
2) Kendaraan dalam kondisi mesin mati, dengan cara kunci kontak pada
posisi off dan lepas kabel positif maupun negatif baterai untuk memastikan
lepas juga penutup atas mesin bagian kiri untuk mencari titik top.
5) Posisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan cara memutar
menurun itulah cari titik top kompresi dengan cara mencari tanda T pada
alternator. Ciri ciri piston telah berada pada posisi top kompresi adalah
kedua rockerarm (in & ex) bebas atau dapat digerakan dengan tangan.
6) Lepas cover mesin bagian kiri dengan cara melepas seluruh baut pengikat
cover mesin.
menahan alternator agar tidak ikut berputar saat melepas baut pengikat
alternator.
10) Lepas baterai dan letakan pada tempat yang aman jauh dari bunga api
b. Merangkai
3) Pasang lilitan atau spul pada magnet, kemudian kencangkan mur pengikat.
9) Pasang baterai pada kotak baterai sepeda motor, sambungkan kabel plus
5. Belajar
Putrayasa (2013:9)
Tidak disadari, belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dengan siapa
saja bahkan dengan apa saja yang ditemui oleh seorang individu. Seorang
siswa dalam proses belajar di sekolah menyerap ilmu dari guru melalui
materi.
proses belajar, terbukti materi yang disampaikan sama, tapi penangkapan tiap
Setelah terjadi proses belajar akan terjadi perubahan pada diri siswa,
perubahan tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat dan instan, tapi melalui
perubahan tersebut bisa permanen dan melekat pada diri siswa, bisa pula
diterima melalui indera yang dimiliki yang kemudian diproses di dalam otak
yang menghasilkan ide dan gagasan yang berakhir pada kesimpulan sebuah
hal baru tersebut yang dalam hal ini adalah materi dari guru. Diharapkan
26
semakin tajam
6. Pembelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
dimana individu memberikan materi dan individu lain menyerap materi yang
informasi.
untuk mengajak siswa melihat langsung fenomena alam sesuai materi yang
aspek diantaranya yaitu 1). kemampuan penguasaan materi oleh guru, 2).
suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatis, dan 4) fasilitas berupa
media pembelajaran yang baik. Selain itu dari pihak siswa juga harus
mempunyai motivasi dan semangat untuk belajar, sehingga kedua belah pihak
yaitu pengajar dan siswa mampu menciptakan interaksi yang baik, sehingga
proses pembelajaran berjalan dengan baik pula serta berimbas pada hasil
7. Media Pembelajaran
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, teks buku
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),
ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media, sebagai
berikut :
kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
atau generalisasi. Media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhsn tugas
c. Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber
besar belum tentu efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
perorangan.
pembelajaran.
tema skripsi yang diambil, karena penelitian yang relevan dapat dijadikan bukti
kongkrit bahwa ide yang diambil untuk tema skripsi mempunyai peluang berhasil
untuk diteliti dengan valid dan mempunyai manfaat yang tinggi, selain itu kajian
penelitian yang relevan juga dapat dijadikan pembanding dan tambahan referensi.
Berikut beberapa hasil penelitian yang relevan dengan tema skripsi ini.
30
mengalami peningkatan, dapat dilihat dari hasil nilai minimum dan maksimumnya
tadinya di bawah nilai 61,00 sekarang nilainya telah melebihi nilai 61,00 yaitu
pengapian sepeda motor telah berjalan dengan baik karena prestasi belajar
sepeda motor ” Dalam penelitian ini, hasil belajar mengalami peningkatan dari
sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga sistem pengapian. Hal ini terjadi
karena dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian proses kegiatan belajar
sistem pengapian sepeda motor terutama dengan adanya alat peraga dan modul.
Selain itu mahasiswa menjadi lebih aktif dan terfokus. Kelebihan-kelebihan inilah
sepeda motor.
31
and Education Journal yang berjudul “ Media Peraga Progammed Fuel Injection
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar “ adalah ada peningkatan
hasil belajar yang signifikan antara nilai atau nilai rata-rata sebelum dan sesudah
125 PGMFI) terjadi peningkatan kearah positif, sehingga dapat dikatakan ada
Fuel Injection (Supra 125 PGM-FI) setelah menggunakan alat peraga pada
Penerapan alat peraga sistem bahan bakar Programmed Fuel Injection (Supra 125
Injection(Supra 125 PGM-FI). Siswa dapat melihat proses kerja injection pada
Supra 125 PGMFI melalui simulasi peraga sistem bahan bakar. Sistem bahan
bakar di dalam mesin bekerja tertutup dan tidak bisa dilihat secara kasat mata,
sehingga proses injeksi bahan bakar tidak dapat dipelajari secara langsung tanpa
media peraga. Dengan peraga bahan bakar Programmed Fuel Injectionsiswa dapat
Sehingga, materi lebih dalam dikuasai oleh siswa, dan imbasnya pada peningkatan
pemahaman siswa tentang sistem bahan bakar, sehingga hasil belajar meningkat.
32
C. Kerangka Berfikir
di SMK N 2 Kendal, tenaga pengajar dalam hal ini guru di program keahlian
Teknik Sepeda Motor adalah tenaga pendidik profesional, khususnya guru yang
sehingga para guru sangatlah paham bagaimana menjadi guru yang baik dari segi
pembelajaran yang ada kurang memadai dan kurang membantu siswa untuk
beberapa kekurangan yang salah satunya yaitu hasil belajar siswa pada bab sistem
TSMadalah 75, pada bab sistem pengisian sepeda motor khususnya kompetensi
memuaskan. Dari keseluruhan jumlah siswa kelas XI TSM, baru 35% siswa yang
hasil belajarnya di atas 75, sisanya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
dan merangkai sistem pengisian sepeda motor, sehingga hasil belajar meningkat.
D. Hipotesis
penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar siswa Teknik Sepeda Motor
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
akibat suatu perlakuan ”. Cara mudah untuk memahami metode penelitian ini
B. Rancangan Penelitian
pretest and postest group. Penelitian ini menggunakan dua kelas, kelas
34
35
terarah dan fokus pada objek penelitian. Alur penelitian sebagai berikut :
Mulai
Indikator soal
Kompetensi dasar Membuat peraga
Soal Tidak
Validasi
ahli
Uji coba soal
Tidak Ya Ya
Soal valid Pre test
Post test
Desain peraga yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Alternator Regulator/rectifier
40
cm
Battrey
60 cm
C. Pelaksanaan Eksperimen
1. Membuat RPP
tiap pertemuan.
2. Membuat soal
Soal berupa soal pilihan ganda dan essay, soal berupa gambar
komponen dan rangkaian sistem pengisian sepeda motor yang nantinya akan
dirangkai oleh siswa untuk menjadi rangkaian sistem pengisian yang benar.
Soal tersebut dipakai untuk pre test dan post test. Selain membuat soal, kunci
jawaban dari soal tersebut tidak lupa disertakan untuk menjadi pedoman
penilaian.
reliabilitas soal. Soal akan diujicobakan pada siswa kelas XII TSM SMK N 2
Kendal yang sudah menempuh mata pelajaran sistem pengisian sepeda motor.
validasi ahli dalam bidangnya untuk menentukan peraga layak atau tidak
5. Pre test
Pre test diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan. Pre test
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre test ini dilakukan untuk
6. Perlakuan (treatment)
kelass kontrol pembelajaran tetap menggunakan media modul dan papan tulis.
7. Post test
pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Post test dilakukan
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen setelah diberikan
kontrol dilakukan post test untuk mengetahui hasil belajar tanpa menggunakan
media peraga.
1. Populasi
penelitian. Dalam sebuah populasi, terdiri dari beberapa sampel sesuai dengan
maka dapat dibagi menjadi tiga kelompok sampel yang tiap kelompok
2. Sampel
atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh, karena populasi yang digunakan hanya terdiri dari dua kelas. Sampling
digunakan sebagai sampel. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XI
penelitian ini berjumlah 64 siswa terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan
E. Variabel Penelitian
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa
1. Metode dokumentasi
2. Metode tes
tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Metode test berfungsi
mengukur prestasi siswa setelah menerima materi yang diberikan. Tes berupa
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yang dipilih sebagai sampel. Tes
dilakukan dua kali, yaitu sebelum memperoleh perlakuan (pre test), dan yang
3. Data Penelitian
Data yang
Kegiatan Sumber Data Instrumen
diperlukan
Dokumentasi dengan guru Nilai awal (nilai Guru -
teknik mesin di SMK N 2 ulangan I
KENDAL kelistrikan) Daftar nilai
G. Instrumen Media
Instrumen media diuji oleh dua pihak, yaitu pihak media dan pihak ahli materi.
Instrumen berupa angket yang harus diisi oleh dua pihak tersebut sesuai dengan
media yang telah dibuat. Hasil penelitian tersebut dihitung dan didapat tingkat
Kriteria kelayakan
Sangat layak : Alat peraga sangat baik dari aspek media dan aspek materi tanpa
ada yang harus diperbaiki
Layak : Alat peraga sangat baik dari aspek media dan aspek materi
dengan beberapa perbaikan
Cukup layak : Alat peraga cukup baik dari aspek media dan aspek materi dengan
banyak perbaikan
Kurang layak : Alat peraga kurang baik dari aspek media dan aspek materi
dengan banyakperbaikan
Tidak layak : Alat peraga sangat kurang baik dari aspek media dan aspek materi
dengan banyakperbaikan
H. Instrumen Penelitian
pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah soal
pilihan ganda dan essay. Dalam pembuatan instrumen ini mengacu pada indikator
pelajaran. Indikator ini meliputi materi yang akan disampaikan kepada siswa,
yaitu nama komponen sistem pengisian, fungsi komponen sistem pengisian, cara
44
1. Batasan materi
menyimpang atau melebar dari materi yang ditentuakan. Batasan materi juga
berfungsi untuk mengukur tingkat kesulitan soal, karena soal yang dibuat
Soal berjumlah 20 butir soal yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan
5 soal essay.
Membuat kunci jawaban sesuai soal yang dibuat, agar ada kesinambungan
antara soal dengan jawaban sehingga ada kriteria untuk memberikan nilai pada
jawabanya
4. Instrumen Penelitian
b. Soal pre-test
5. Rurik penilaian
3 1 0
4 1 0
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
9 1 0
10 1 0
11 1 0
12 1 0
13 1 0
14 1 0
15 1 0
Setelah itu, dilakukan analisis pada soal-soal tersebut untuk mengetahui soal yang
valid dan reliabel. Soal-soal tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai soal
pre test dan soal post test. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah soal
1. Validitas
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji coba test
rxy=
Keterangan :
y = skor total
2. Reliabilitas
sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik”. Instrumen yang
Keterangan
Vt = varians total
r₁₁= ( )(1 - ₁
₁
)
Keterangan :
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
susah. Untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal dapat menggunakan rumus:
Keterangan:
P = taraf kesukaran
J. Analisis Data
1. Uji Normalitas
secara normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara
normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh dilakukan
²=
X² = Chi kuadrat
50
penelitian
dengan (dk) = k-3 dan taraf signifikan 0,05. Distribusi data yang diujikan
2. Uji homogenitas
yang sama. Uji homogenitas dilakukan dengan meneliti apakah data data akhir
hasil belajar kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak, sehingga
terpenuhinya syarat matching dimana harga Fhitung lebih kecil dari harga F
tabel.
F= (Sudjana, 2005:250)
hal ini 5%) dan derajat kebebasan untuk pembilang n₁-1 dan derajat kebebasan
sampel berbeda.
sampel sama.
apabila kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka rumus uji-t
bagian kanan yang dapat dipakai untuk menghitung uji-t akhir adalah :
₁ ₂ ₁ ₁ ₂ ₂
t= dengan s² =
₁ ₂
₁ ₂
S= Simpangan
Dalam uji perbedaan dua rata-rata uji satu pihak kanan post test, kriteria
berikut:
Hasil yang baik adalah ≥ kategori sedang (≥ 0,3), sedangkan apabila hasil ≤
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Alat peraga sistem pengisian sepeda motor berbasis LED yang telah
1. Tinggi peraga : 75 cm
2. Lebar peraga : 62 cm
1. Panjang : 82 cm
2. Lebar : 52 cm
1. Alternator 8. Saklar
53
54
kelayakannya.Alat peraga diuji oleh dua orang, satu sebagai uji media dan satu
Kriteria nilai
yaitu 1). Alat terlalu berat sehingga kesulitan untuk membawa saat
memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain, 2). Cantumkan modul
pembelajaran. Sudah banyak media pembelajaran yang dibuat oleh beliau yang
layak dan baik, maka alat peraga ini layak digunakan untuk media pembelajaran.
Nilai hasil uji media dan uji materi dapat dilihat pada lampiran.
56
a. Validitas
Setelah dihitung aliditasnya, dapat diketahui soal yang valid dan soal
yang tidak valid. Soal valid yaitu soal yang tidak terlalu sulit atau tidak terlalu
mudah, sedangkan soal yang tidak valid adalah soal yang terlalu mudah atau
57
terlalu sulit. Dari perhitungan validitas, terdapat dua soal yang tidak alid,
b. Reliabilitas
menggunakan rumus K.R21 untuk soal pilihan ganda, dan untuk soal essay
tes hasil belajar telah memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga dapat
pada Lampiran7.
c. Taraf Kesukaran
Dari kriteria di atas, dari 22 soal terdiri dari 20 soal sedang dan 2 soal
4. Analisis data
a. Uji Normalitas
satu kelas, melihat apakah nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Selain nilai pre-test dan
Tabel 13. dan tabel 14. menyajikan hasil perhitungan uji normalitas,
dengan α = 0,05 dan dk = 5 diperoleh 2hitung untuk setiap data lebih kecil dari
2tabel yaitu 7,81. Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa kedua data pre-test
Lampiran8 dan 9.
b. Uji Homogenitas
mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas control memiliki varians yang
sama atau tidak. Pengujian ini diperlukan untuk menentukan statistik yang
59
mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari hasil
belajar siswa kelas kontrol. Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
2. Tolak Ho jika t-hitung > t(1-α), pada db = ₁ + ₂ - 2 hal ini berarti ada
rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
sedangkan harga ttabel= 2,00. Karena harga thitung > ttabel, maka Ho ditolak.
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil perhitungan uji t pihak kanan
kontrol dapat dilihat melalui nilai pre-test dan post-test. Uji gain digunakan
dan kontrol.
61
4. Hasil Belajar
100
90
75 78
80
65.44 64.28
70
60 52
48
50
40
30
20
10
0
Nilai Tertinggi Nilai terendah Rata-rata
100 90
88
90 80
76.25
80 72
68
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai Tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Diagaram pada Gambar 17. dan Gambar 18. dapat menjelaskan hasil
treatmentpada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai post test pada kedua
lebih signifikan dibanding dengan peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol.
Peningkatan hasil belajar dapat diketahui dari nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan
nilai terendah pada hasil pre-test dan post-test. Peningkatan yang signifikan
dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test pada kedua kelas yang hampir sama,
sedangkan nilai post-test pada kedua kelas sangat berbeda yaitu rata-rata kelas
5. Pembahasan
ceramah dan media berupa papan tulis, LCD dan alat praktik yang kurang
lengkap. Bebrapa kekurangan tersebut adalah 1). Siswa kurang semangat untuk
mempelajari materi karena proses pembelajaran yang kurang menarik, 2). Siswa
mengerti nama komponen, tetapi tidak tahu bentuk komponen dengan berbagai
jenis, 3). Siswa mampu menyebutkan kata, tetapi tidak mengerti artinya, 4).
hasil belajar pada kelas kontrol yang dibandingkan dengan hasil belajar pada
kelas eksperimen.
peraga diantaranya adalah 1). Siswa antusias mengikuti proses belajar karena
peraga yang menarik, inovatif dan komunikatif, 2). Siswa lebih cepat dalam
pengisisan, dan simulai cara kerja sistem pengisian. Siswa dapat mempelajari
poros engkol, kemudian output dai alternator diteruskan ke regulator, dan output
melalui lampu light yang menyala. Nyala lampu menyimulasikan kabel sebagai
media mengalirnya arus listrik. Jika pada kael yang sesungguhnya, arus mengalir
Kedua peraga tersebut menjadikan siswa lebih detail dalam mempelajari sistem
belajar.
pembelajaran menggunakan alat peraga meningkat lebih baik dari kelas kontrol
belajar siswa diukur dari nilai yang diperoleh saat dilakukan pre-test dan post-
test. Hasil belajar kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar
64,28, nilai rata-rata post-test sebesar 80. Peningkatan hasil belajar kelas kontrol
dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test sebesar 65.44, nilai rata-rata post test
sebesar 76.25.
memaparkan bahwa panel peraga sistem kelistrikan bodi multi fungsi dapat
65
didik, sehingga meningkatkan hasil belajar yang berupa nilai yang sudah
dicapai.
membandingkan hasil pre test dan post test. Untuk hasil pre test diperoleh hasil
menggunakan alat peraga lebih efektif dan aplikatif untuk mencapai suatu
Materi yang disajikan saat pembelajaran harus menarik, komunikatif, dan detail.
Metode pembelajaran juga harus sesuai dengan materi yang diajarkan agar ada
media yang pada hal ini peraga sistem pengisisan sepeda motor menunjang
66
meningkat.
cukup besar dalam proses pembelajaran. Terdapat dua peraga, peraga satu
terdiri dari komponen asli sistem pengisian yaitu alternator, regulator dan
nama komponen, fungsi komponen, cara kerja sistem pengisian sepeda motor
mengamati bentuk dan ukuran, memperlajari struktur komponen dan cara kerja
layaknya sistem pengisian yang terdapat pada sepeda motor. Alternator berputar
searah jarum jam dengan variasi kecepatan putaran yang hampir sama dengan
gas atau rpm pada sepeda motor. Alternator yang berputar menghasilkan listrik
diuktikan dengan lampu yang menyala sebagai bentuk bahwa ada arus yang
motor. Dengan peraga komponen asli ini siswa dapat memahami identifikasi
sistem pengisian secara menyeluruh dari nama komponen hingga cara kerja
perhitungan yang lebih cermat agar peraga yang digunakan lebih sempurna,
PENUTUP
A. Simpulan
belajar siswa dibanding pembelajaran secara klasikal, berikut hasil data hasil
penelitian :
1) Persentase siswa yang sudah mendapat nilai dengan kriteria baik yang
2) Persentase siswa yang sudah mendapat nilai dengan kriteria baik yang
menggunakan media papan tulis dan LCD sebesar 10,51 sedangkan yang
68
69
pemahaman aplikasi. Berikut saran terkait dengan penelitian ini, agar penelitian
pengisian lebih lengkap dan up todate agar teknologi terbaru dapat dikenal
oleh siswa.
Jama, Jalius. & Wagino. 2008. Teknik Sepeda Motor (Jilid 1). Jakarta : Direktur
Pembinaan SMK
Kartika, Rhino. Hadromi & Winarno. 2012. Penerapan Peraga Untuk
Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Mendiagnosis Sistem Pengapian
Sepeda Motor. Automotive Science and Education Journal. Volume. 1
No. 1 Hal:23
Kosmo. 2011. Kualitas Perangkat Sekering, Pilih Yang Ga Mudah Terakar.
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=imgres&cd=&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjansGurYnNAhUGFpQKHT2VAWcQjRwIBw&url=h
ttp%3A%2F%2Fberitahariankosmo.blogspot.com%2F2011%2F12%2Fkualitas-
perangkat-sekring-pilih
yang.html&psig=AFQjCNE5xIIWJ178d9RIrX2qjtex_Pknhg&ust=1464957300429
733. Diunduh pada 2 Juni Pukul 19.33
Nopilar, Aris. & Danang Dwi Saputro. 2011. Penerapan Panel Peraga Sistem
Pengapian Dalam Pembelajaran Model Cooperatif Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin. Volume 11. No. 1. Hal:3
70
71
Setiawan, Edy. Dwi Widjanarko & Aris Budiyono. 2009. Pengembangan Panel
Peraga Multifungsi Sistem Lampu Kepala Sebagai Upaya Meningkatkan
Kompetensi Sistem Penerangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin. Volume. 9 No. 1. Hal: 26 dan 24
Wicaksono, T.A. Hadromi & Masugino. 2013. Penerapan Panel Peraga Sistem
Penerangan Sepeda Motor Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa SMK N 1 Tengaran.Automotive Science and Education Journal.
Volume. 2 No. 1. Hal:6
72