Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE ETIK
RUMAH SAKIT UMUM
PUTRI BIDADARI LANGKAT

TAHUN 2018
Jl. Stabat – Tanjung Pura RT.002/RW 007, DUsun Dondong Sejati Desa Jentera
HP. 0822 7692 000
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang pada dasarnya
merupakan suatu pengabdian kepada kepentingan masyarakat banyak, dewasa ini telah
berkembang menjadi suatu unit sosio-ekonomi yang makin hari makin
kompleks permasalahannya. Kompleksitas permasalahan di rumah sakit itu. Antara lain
karena dualisme fungsi rumah sakit seperti tersebut di atas sering menimbulkan persepsi
serta harapan masyarakat yang tersusun oleh berbagai unsur profesi tidak jarang
dapat menimbulkan permasalahan tersendiri. Oleh karena itu perlu suatu pengelolaan
yang cermat dan seksama agar para professional dapat menjalankan tugasnya dengan
sebaik- baiknya demi peningkatan kesejahteraan rakyat. 
Berbagai profesi yang bekerja di rumah sakit didasari oleh kode etik profesi masing-
masing, yang dijadikan tatanan perilaku masing-masing profesi tersebut. Tatanan perilaku ini
hanya dapat dipahami oleh nurani masing-masing profesi sehingga perilaku suatu profesi sering
sulit dipahami oleh profesi lain. 
Kode Etik Rumah Sakit adalah norma yang diharapkan untuk dijadikan tatanan perilaku
bagi setiap anggota masyarakat rumah sakit yang multi profesi tersebut. Pengaturan perilaku
yang dimaksud disini menekankan pada perilaku masing-masing profesi dalam pengamalan
profesinya agar dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi semua pihak. Selain itu kode
etik rumah sakit diharapkan dapat merupakan jaminan bagi semua profesi untuk dapat
melakukan profesinya dengan tenang dan aman. Selain itu profesi pelayanan kesehatan
kesehatan selalu berhadapan dengan resiko yang melekat. Walaupun telah bekerja dengan hati-
hati, resiko yang melekat sulit dihilangkan sama sekali. 
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang dewasa ini akan mendorong
serta memperbesar kemungkinan terjadinya resiko. Etika rumah sakit merupakan pegangan
yang dapat menuntun kearah penyempurnaan fungsi rumah sakit agar kode etik dapat
ditegakkan. Usaha-usaha tersebut tentu saja harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
mengerti benar tentang kode etik rumah sakit serta kode etik kode etik dari berbagai profesi
yang ada di rumah sakit.  1
BAB II
GAMBARAN UMUM
 
Pengelolaan Rumah Sakit yang efisien dan efektif haruslah berdasarkan atas dengan 3
(tiga) prinsip: Good Corporate Governance (GCG), Good Clinical Standard (GCS); dan Good
Ethical Practice (GEP). Ketiganya disebut sebagai TRILOGI Tata Kelola Rumah Sakit. Di
Indonesia maka istilah yang dipakai adalah Hospital Bylaw, Medical Staff Bylaw dan Kode Etik
Rumah Sakit. 
Penyebab timbulnya kasus komplain di Rumah Sakit akhir-akhir ini dipengaruhi banyak
faktor. Pertama pelayanan yang tidak memenuhi standar minimal, kemudian sistem pelayanan
Rumah Sakit dan komunikasi yang buruk. Selanjutnya Komite Medis & Keperawatan yang tidak
berfungsi baik dibarengi dengan standar profesi yang sudah tidak update. Selain itu Pengamalan
Etika RUMAH SAKIT tidak sempurna dan Pengetahuan & Keberanian pasien meningkat seiring
dengan banyaknya informasi di media maya. Tidak ketinggalan faktor banyaknya pengacara/
media/ organisasi yang “proaktif” mendekati pasien yang tidak puas terhadap pelayanan Rumah
Sakit. Tenaga kesehatan merupakan tenaga yang sangat penting dalam organisasi rumah sakit.
Perilaku dokter, perawat dan tenaga penujang lainya mempunyai andil yang besar terhadap
budaya dan mutu suatu rumah sakit . Oleh karena itu perilaku tenaga tersebut perlu dijaga
dengan berpedoman pada etika-etika yang baku baik etika perumahsakitan, etika kedokteran,
perawatan maupun etika lainnya. Selain perilaku masing-masing tenaga kesehatan sangat
dibutuhkan, agar rumah sakit dapat berfungsi baik, Untuk menegakkan Good Ethical Practice
(GEP) ini rumah Sakit harus membentuk komite etik rumah Sakit ( KERS ) yang juga
merupakan syarat dari perasional rumah sakit. Komite Etik Rumah Sakit diharapkan berperan
secara aktif menangani masalah etika institusi Rumah Sakit yang cakupannya lebih luas daripada
etika profesi, hukum, atau disiplin profesi. Selain itu KERS juga diharapkan membina
praktek Good Ethical Practice (GEP) dalam penyelenggaraan Rumah Sakit. Kode Etik
Kedokteran Indonesia yang telah dirumuskan beberapa tahun yang lalu dan telah mendapat
penyempurnaan pada tahun-tahun berikutnya, diterbitkan kembali sebagai hasil Musyawarah
Kerja Nasional Etik Kedokteraan 11 Tahun 1981.
2
Kode Etik Kedokteran mutlak diperlukan sebagai panduan bagi setiap dokter dalam
melaksanakan tugasnya dapat mengetahui apa yang patut dan tidak patut dia lakukan
dalam melaksanakan tugas. Rumah sakit di pihak lain yang merupakan tempat bekerja para
dokter juga perlu memiliki rambu-rambu yang serupa guna memberikan pedoman bagi semua
tenaga keja kesehatan yang bekerja di dalamnya. Demikian pula dengan etik Rumah Sakit
Indonesia merupakan landasan/ pedoman bagi penyelenggaraan RumahSakit di seluruh
Indonesia sehingga pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi pasien
dapat tercapai dengan baik, bermutu dan profesional.

BAB III

FALSAFAH, VISI, MISI, KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN

A. FALSAFAH 
1. Etika rumah sakit adalah tatanan perilaku masyarakat rumah sakit.
2. Perilaku dalam menjalankan tugas sehari-hari dengan bercermin pada etika rumah  sakit
akan menambah keserasian interaksi antar unsur-unsur masyarakat di dalam maupun di
luar rumah sakit.
3. Etika rumah sakit adalah dinamis yang setiap saat akan berkembang mengikut
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, Ekonomi dan Budaya, oleh
karena itu perlu dibina, dikembangkan oleh satuan tugas tersendiri ialah Komite Etik
Rumah Sakit. 
B. MISI 
1. Menjaga keserasian hubungan antar berbagai profesi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Putri Bidadari Langkat agar dapat dikembangkan suasana yang konduktif bagi pelayan
kesehatan di rumah sakit yang bermutu serta menjaga keserasian hubungan antar rumah
sakit dengan masyarakat/ pasien.
2. Menjaga keserasian hubungan dengan rumah sakit lain/ pelayan kesehatan lain
serta dengan masyarakat/ pasien. 

C. KEDUDUKAN KOMITE ETIK 


Komite Etik Rumah Sakit adalah suatu badan yang dibentuk oleh Direktur sebagai refisi
dan Tim penyelesaian sengketa, guna memberikan pertimbangan untuk menangani masalah etik
di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai. Bertanggung jawab kepada Direktur RS, bersifat
Otonom. Peran Komite etik adalah menentukan serta mengembangkan etika dirumah sakit,
memberikan saran tentang penyelesaian permasalahan etik, sumber informasi bagi dokter,
perawat dan tenaga kesehatan dirumah sakit dalam menghadapi masalah-masalah etika rumah
sakit. 

4
D. KEANGGOTAAN KOMITE ETIK 
1. Keanggotaan Komite Etik Rumah Sakit 
Terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan 4 (empat) Anggota terdiri dari unsur-
unsur : Managemen, dokter klinisi, dan Profesional Pemberi Asuhan. Dalam
penyelesaian kasus pelanggaran etik, komite dapat menambah anggota sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi.
2. Masa Jabatan 
Masa jabatan anggota Kemite etik adalah 4 (empat ) tahun bila seseorang anggota
mengundurkan diri maka direktur menunjuk seorang pengganti dari unsur yang
bersangkutan. Masa kerja/ jabatan tersebut segera berlaku setelah adanya pengesahan dari
direktur rumah sakit dengan mengeluarkan Surat Keputusan. Ketua dapat dipilih untuk 2 x
masa kepengurusan berturut-turut.
3. Syarat – Syarat Anggota Komite Etik 
Syarat-syarat anggota Komite Etik Rumah Sakit, harus dipenuhi oleh seorang, untuk dapat
dipilih sebagai anggota Komite Etik Rumah Sakit adalah :
a. Taat kepada Tuhan Yang maha Esa.
b. Berkepribadian yang dapat diterima dan disegani, disertai profesionalisme yang tinggi.
c. Peka dan responsive terhadap perkembangan masyarakat, lingkungan dan nilainilai
kemanusiaan dan kehidupan.
d. Berwibawa, bersih, jujur, sabar terbuka dan dapat menjaga rahasia dan mempunyai
minat terhadap masalah-masalah etik dalam rumah sakit. 

5
BAB IV
URAIAN TUGAS DAN WEWENANG KOMITE ETIK RUMAH SAKIT UMUM PUTRI
BIDADARI LANGKAT

A. TUGAS DAN WEWENANG 

1. Tugas Komite Etik Rumah Sakit 


a) Menerima pengaduan tentang pelanggaran etik yang terjadi di Rumah Sakit.
b) Mengawasi pelaksanaan etik profesi di rumah sakit.
c) Memberikan nasehat dan bimbingan kepada tenaga profesi kesehatan di lingkungan Rumah
Sakit.
d) Membina dan mengembangkan etik profesi di kalangan masyarakat rumah sakit.
e) Memasyarakatkan etik profesi kepada masyarakat umum.
f) Menginvetarisasi masalah etik Rumah Sakit. Melaksanakan pertemuan rapat Komite Etik
Rumah Sakit dengan ketentuan : Diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga)
bulan, rapat dipimpin oleh ketua/ wakil ketua, rapat dianggap sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya lebih dari separuh jumlah anggota Komite Etik, dan setiap Rapat
Komite Etik harus dibuat notulennya. 

2. Wewenang 
a) Memberikan pertimbangan, usulan penyelesaian serta pemberian sangsi kepada direktur
rumah sakit.
b) Dapat melakukan kerjasama dengan persatuan profesi : IDI, PDGI, ISF, PPNI, IBI, Instansi
Kesehatan maupun Instansi di luar Kesehatan dalam usaha menyelesaikan pelanggaran
etik.
c) Memanggil/ meminta keterangan pada tenaga rumah sakit yang
berkaitandengan pelanggaran etik.
d) Meminjam serta mempelajari rekam medis. e) Melakukan evaluasi tentang pelaksanaan etik
rumah sakit. 

B. FUNGSI KOMITE ETIK RUMAH SAKIT 


1. Memberikan pendidikan kepada anggota Komite etik, staf rumah sakit dan masyarakat.
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan penyusunan kebijakan terhadap masalah
masalah terbaru dan kemudian menuangkan perkiraannya dalam berbagai bentuk (seperti
pedoman, rumusan kebijakan atau rumusan prinsip).
3. Membahas Kasus Prospektif dan Membahas Kasus Retrospektif.
4. Memberikan persetujuan pelaksanaan penelitian di RS ditinjau dari segi etiknya. 
C. SUSUNAN KOMITE ETIK RS 
Susunan Keanggotaan Komite Etik RS adalah sebagai berikut :
1. Ketua : dr. Azwarto Lubis Sp.B
2. Wakil : dr. Dedi Asmar Harahap
3. Sekteraris : Patmawati Br Silalahi Amd.Keb, SKM
4. Anggota : dr. Novita Sari Barus 

D. URAIAN TUGAS 
1. Ketua mengkoordinir dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Komite,
memimpin pertemuan/evaluasi, memberikan pengarahan dan saran dalam
menjalankan 5 tugas, melakukan koordinasi dengan Komite Medik dan membuat laporan
kepada Direktur Utama.
2. Sekretaris bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas-tugas Komite dalam bidang
administrasi kesekretarisan, aktif dalam pelaksanan tugas-tugas Komite bersama anggota
dan menyiapkan acara dan membuat notulen rapat.
3. Anggota aktif dalam pelaksanaan tugas-tugas Komite, memberikan pendapat/saran
permasalahan etik Rumah Sakit, memberikan pendapat pemecahan masalah pelanggarann
etik, ikut melakukan penyuluhan, pemantauan Kode Etik dan melaksanakan pekerjaan
yang ditugaskan Ketua. 

7
E. KEPUTUSAN KOMITE ETIK RUMAH SAKIT 
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat dengan mengacu kepada Buku
Pedoman Etik Rumah Sakit dan Prinsip-prinsip Etik.
2. Keputusan Komite Etik besifat rahasia dan diteruskan kepada Direktur sebagai rekomendasi
untuk tindak lanjutnya. 
8
BAB V
PEDOMAN ETIK RUMAH SAKIT 

1. ARAH DASAR PELAYANAN KESEHATAN 


a. Arah Dasar Pelayanan Kesehatan : 
1) Menjamin hak Pasien yang dilayani terpenuhi. 2) Mendukung pelayanan kesehatan nasional
yang mengutamakan pasien yang tidak 
mampu. b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan 
Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan selalu : 1) Memperjuangkan pelayanan yang
membela kehidupan dan martabat dari setiap 
individu yang dilayani di Rumah Sakit Umum Bidadari. 2) Mendahulukan pelayanan dan
keselamatan individu di setiap unit pelayanan 
kesehatan di atas segala perbedaan. 3) Mengembangkan sistem dan mekanisme pelayanan yang
menjamin kepastian dan 
rasa aman setiap individu di setiap unit pelayanan kesehatan. 4) Menyiapkan sistem dan
perangkat untuk semakin mampu menanggapi setiap 
perubahan kebijakan pemerintah dalam pelayanan kasehatan nasional. 
A. HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN 
1. Hak RS 
a. Berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakit sesuai dengan visi, misi,
falsafah, serta kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit (Hospital By Laws & Medical Staf By
Laws). b. Berhak mensyaratkan bahwa pasien, tenaga medis dan tenaga penunjang lainnya harus 
mentaati peraturan rumah sakit. c. Berhak menerima imbalan atas jasa pelayanan, fasilitas dan
peralatan yang digunakan. d. Berhak memilih, mengatur dan membina tenaga dokter dan tenaga
penunjang lainnya 
sesuai sistem dan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit. e. Berhak menuntut pihak-pihak
yang telah melakukan wanprestasi termasuk pasien, 
pihak ketiga dan lain-lain. f. Berhak mendapatkan perlindungan hukum. 2. Kewajiban RS 
a. Kewajiban Umum 
1) Rumah Sakit harus mentaati Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI). 2) Rumah Sakit
sebagai suatu instansi harus dapat mengawasi serta bertanggung 
jawab terhadap semua kejadian di rumah sakit. 3) Rumah Sakit harus mengutamakan pelayanan
yang baik dan bermutu secara 
berkesinambungan serta tidak mendahulukan urusan biaya. 4) Rumah Sakit harus memelihara
semua catatan/ arsip baik medik maupun non 
medik secara baik. 5) Rumah Sakit harus mengikuti perkembangan dunia perumahsakitan. 6)
Rumah Sakit harus memelihara peralatan dengan baik dan agar selalu dalam 
keadaan siap pakai. 7) Rumah Sakit harus merujuk ke Rumah Sakit lain jika tidak tersedianya
peralatan 
atau tenaga yang dibutuhkan pasien. 8) Rumah Sakit harus selalu berusaha meningkatkan mutu
pelayanan. 
b. Kewajiban Terhadap Masyarakat dan Lingkungan 
1) Rumah sakit harus jujur dan terbuka, peka terhadap saran dan kritik masyarakat 
dan berusaha agar pelayanannya menjangkau di luar rumah sakit. 

2) Rumah Sakit harus senatiasa menyesuaikan pelayanannya pada harapan dan 
kebutuhan masyarakat setempat. 3) Rumah Sakit dalam menjalankan opersionalnya bertanggung
jawab herhadap 
lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang merugikan masyarakat. 
c. Kewajiban Terhadap Terhadap Pasien 
1) Rumah Sakit harus mengindahkan hak-hak asasi pasien. 2) Rumah Sakit harus memberikan
penjelasan apa yang diderita pasien, dan tindakan 
apa yang hendak dilakukan. 3) Rumah Sakit harus meminta persetujuan pasien (Informed
Consent) sebelum 
melakukan tindakan medik. 4) Rumah Sakit berkewajiban melindungi pasien dari
penyalahgunaan teknologi 
kedokteran. 5) Rumah Sakit harus menjaga rahasia pasien. 6) Rumah Sakit harus mengindahan
hak pribadi (Privacy) pasien. 
d. Kewajiban Terhadap Terhadap Pimpinan, Staf dan Karyawan 
1) Rumah Sakit harus menjamin agar pimpinan, staf dan karyawannya senantiasa 
mematuhi etika profesi masing-masing. 2) Rumah Sakit harus mengadakan seleksi tenaga staf
dokter, perawat dan tenaga 
lainnya berdasarkan nilai, norma dan standar ketenagaan. 3) Rumah Sakit harus menjamin agar
koordinasi serta hubungan yang baik antara 
seluruh tenaga di rumah sakit dapat dipelihara. 4) Rumah Sakit harus memberi kesempatan
kepada seluruh tenaga rumah sakit untuk 
meningkatkan dan menambah ilmu pengetahuan serta ketrampilannya. 5) Rumah Sakit harus
mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan 
bedasarkan standar profesi yang berlaku. 6) Rumah Sakit berkewajiban memberi kesejahteraan
kepada karyawan dan menjaga 
keselamatan kerja sesuai dengan peralatan yang berlaku. 7) Rumah Sakit harus berlaku adil tanpa
pilih kasih. 
3. Hak dan Kewajiban Pasien 
a. Hak Pasien 
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah 
Sakit. 2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. 3) Memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi. 4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan kebutuhan medis, 
standar profesi dan standar prosedur operasional. 5) Memperoleh layanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari 
kerugian fisik dan materi. 6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. 7)
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan 
yang berlaku di Rumah Sakit. 8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data 
medisnya (isi rekam medis). 10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan/tindakan medis. 

11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang dilakukan oleh tenaga 
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 12) Didampingi keluarganya dan dalam keadaan
kritis. 13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu 
tidak mengganggu pasien lainnya. 14)Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di 
Rumah Sakit. 15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya. 16)Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan 
kepercayaan yang dianutnya. 17)Menggugat dan/ atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana. 18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. b. Kewajiban Pasien 
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban mentaati segala peraturan dan tata tertib di 
Rumah Sakit. 2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi Dokter dan Perawat
dalam 
pengobatannya. 3) Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya 
tentang penyakit yang diderita kepada Dokter yang merawat. 4) Pasien dan atau penunggunya
berkewajiban untuk melunasi semua biaya 
pelayanan Rumah Sakit dan/ atau Dokter. 
4. Hak dan Kewajiban Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis 
Lainnya a. Hak Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya 
1) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya, berhak
mendapatkan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesi dan tugas
pekerjaannya. 2) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya,
berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak otonominya. Tenaga
medis/dokter, walaupun ia berstatus sebagai karyawan rumah sakit, namun pemilik atau direksi
rumah sakit tidak dapat memerintahkan untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari
standar profesi atau keyakinannya. 3) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non
Medis Lainnya, berhak untuk menolak keinginan pasien/klien yang bertentangan dengan
peraturan, perundang-undangan, profesi, etika serta visi dan misi RSU Putri Bidadari Langkat. 4)
Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya, berhak
menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien/klien apabila misalnya hubungan dengan
pasien/klien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin
diteruskan lagi, kecuali untuk pasien/klien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien/klien
kepada tenaga medis, penunjang medis, non medis lain yang berkompeten. 5) Dokter, Perawat,
Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya, berhak atas privacy dan berhak
menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien/klien dengan ucapan maupun tindakan
yang melecehkan atau memalukan. 

6) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya, berhak mendapat
informasi lengkap dari pasien/klien yang dirawat/dilayani atau dari keluarganya. 7) Dokter,
Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya, berhak mendapat informasi
atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien/klien yang tidak puas terhadap
pelayanannya. 8) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya,
berhak untuk diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit, pasien/klien, keluarga pasien dan
teman sejawat. 9) Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya,
berhak untuk mendapat imbalan jasa atas jasa profesi atau pekerjaan yang diberikan berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit. b. Kewajiban Dokter,
Perawat, Bidan, Penunjang Medis dan Tenaga Non Medis Lainnya 
1. Kewajiban Dokter 
a) Kewajiban Umum 
(1) Dokter wajib menjunjung tinggi menghayati dan mengamalkan sumpah 
dokter. (2) Dokter wajib untuk senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang 
tinggi. (3) Dokter wajib melakukan pekerjaan kedokterannya dengan tidak boleh 
dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi. (4) Perbuatan berikut dipandang
bertentangan dengan etik : 
(a) Melakukan perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri. (b)Secara sendiri atau bersama-sama
menerapkan pengetahuan dan 
ketrampilan kedokteran dalam segala bentuk tanpa kebebasan profesi. (c) Tiap perbuatan atau
nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan mahluk insani baik jasmani maupun rohani
hanya dilakukan untuk kepentingan penderita. (d) Menerima imbalan selain daripada yang layak
sesuai dengan jasanya 
kecuali dengan keiklasan, sepengetahuan dan/atau kehendak penderita. (5) Dokter wajib berhati-
hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang
belum diuji kebenarannya. Seorang dokter hendaknya memberi keterangan atau pendapat yang
dapat dibuktikan kebenarannya. (6) Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus
mengutamakan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan
yang paripurna, serta berusaha menjadikan pendidikan dan pengabdi masyarakat yang
sebenarnya. 
b) Kewajiban Terhadap Rumah Sakit 
(1) Dokter wajib mematuhi perundang-undangan, peraturan dan tata tertib 
yang berlaku di rumah sakit. (2) Dokter wajib untuk selalu menjaga dan mempertahankan nama
baik rumah 
sakit. (3) Dokter wajib mendukung dan melibatkan diri dalam usaha rumah sakit 
untuk memajukan dan mengembangkan rumah sakit. (4) Dokter wajib untuk memupuk rasa
memiliki, rasa persaudaraan dan 
loyalitas dalam satu ikatan keluarga besar rumah sakit. (5) Dokter wajib memahami dan dengan
setia ikut ambil bagian dalam 
mewujudkan visi dan misi rumah sakit. (6) Dokter wajib mengadakan perjanjian hubungan kerja
secara tertulis dengan 
pihak rumah sakit. 
10 
c) Kewajiban Terhadap Pasien 
(1) Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi 
hidup insani. (2) Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi 
dan menghormati hak-hak pasien. (3)Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada
penderita agar senatiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehat dalam beribadah dan
atau dalam masalah lainnya. (4) Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan
segala ilmu 
dan ketrampilannya untuk kepentingan penderita. (5) Dalam hal ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan maka ia wajib melakukan konsultasi kepada dokter yang
lebih senior atau kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. (6)
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas peri kemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu memberikannya. (7) Setiap dokter
yang bertugas di rawat darurat wajib melakukan pertolongan darurat dengan mendahulukan
keselamatan penderita daripada pertimbangan-pertimbangan lain. (8) Setiap dokter wajib
menyimpan semua rahasia kedokteran yang diketahui tentang seorang penderita, termasuk data
hasil pemeriksaan laboratorium, data dalam rekam medik secara keseluruhan, bahkan juga
setelah penderita itu meninggal dunia. (9) Dokter wajib memberikan informasi yang memadai
tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkan dalam
bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. (10) Dokter wajib membuat rekam medis yang baik
secara berkesinambungan 
berkaitan dengan keadaan pasien. (11)Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau
dalam 
perjanjian yang telah dibuatnya. (12)Dokter wajib bekerjasama dengan profesi dan pihak lain
yang terkait 
secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. d) Kewajiban Terhadap Teman
Sejawat 
(1) Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri 
ingin diperlakukan. (2) Setiap dokter tidak boleh mengambil alih penderita dari teman
sejawatnya, 
tanpa persetujuannya. e) Kewajiban Terhadap Diri Sendiri 
(1) Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja 
dengan baik. (2)Setiap dokter hendaknya senatiasa mengikuti perkembangan ilmu 
pengetahuan dan tetap setia kepada cita-citanya yang luhur. 2. Kewajiban Perawat 
a) Perawat wajib mematuhi perundang-undangan, peraturan dan tata tertib yang 
berlaku di rumah sakit. b) Perawat wajib memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan standar asuhan keperawatan. Meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, intervensi
keperawatan, evaluasi dan catatan keperawatan. c) Perawat wajib memberikan informasi yang
memadai tentang perlunya tindakan asuhan keperawatan yang akan dilakukan serta resiko yang
dapat ditimbulkannya dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien. 
11 
d) Perawat wajib meminta persetujuan kepada pasien atas tindakan yang akan 
dilakukannya. e) Perawat wajib menginformasikan keadaan pasien kepada tenaga medis atau 
tenaga lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan pasien. f) Perawat wajib memberikan
kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat 
berhubungan dengan keluarga. g) Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan 
ibadah sesuai keyakinannya. h) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang 
penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia. i) Setiap perawat wajib melakukan
pertolongan darurat sebagai suatu tugas peri kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain
yang bersedia dan mampu memberikannya. j) Perawat wajib membuat catatan asuhan
keperawatan yang baik dan lengkap 
secara berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien. k) Perawat wajib
mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan. l) Setiap perawat wajib terus
menerus menambah ilmu pengetahuan dan 
mengikuti perkembangan ilmu keperawatan. m) Perawat wajib mengadakan perjanjian hubungan
kerja secara tertulis dengan 
pihak rumah sakit. n) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau dalam
perjanjian 
yang telah dibuatnya. o) Perawat wajib bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secara 
timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 
3. Kewajiban Bidan 
a) Bidan wajib mematuhi perundang-undangan, peraturan dan tata tertib yang 
berlaku di rumah sakit. b) Bidan wajib memberikan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai
dengan standar asuhan kebidanan. Meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, intervensi
kebidanan, evaluasi dan catatan kebidanan. c) Bidan wajib memberikan informasi yang adekwat
tentang perlunya tindakan asuhan kebidanan yang akan dilakukan serta resiko yang dapat
ditimbulkannya dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien. d) Bidan wajib meminta
persetujuan kepada pasien atas tindakan yang akan 
dilakukannya. e) Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada tenaga medis atau tenaga 
lain yang berkompeten sesuai dengan indikasi medis pasien. f) Bidan wajib memberikan
kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat 
berhubungan dengan keluarga. g) Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan 
ibadah sesuai keyakinannya. h) Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang penderita, 
bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia. i) Setiap Bidan wajib melakukan pertolongan
darurat sebagai suatu tugas peri kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia
dan mampu memberikannya. j) Bidan wajib membuat catatan asuhan kebidanan yang baik dan
lengkap secara 
berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien. k) Bidan wajib mendokumentasikan asuhan
kebidanan yang telah diberikan. l) Setiap Bidan wajib terus menerus menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti 
perkembangan ilmu kebidanan. 
12 
m) Bidan wajib mengadakan perjanjian hubungan kerja secara tertulis dengan 
pihak rumah sakit. n) Bidan wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau dalam perjanjian 
yang telah dibuatnya. o) Bidan wajib bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secara 
timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 4. Kewajiban Tenaga Non Medis
Lainnya 
a) Tenaga non medis lainnya wajib mematuhi perundang-undangan, peraturan 
dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit. b) Tenaga non medis lainnya wajib melaksanakan
tugas pekerjaannya sesuai 
dengan standar mutu dan prosedur tetap yang berlaku di rumah sakit. c) Tenaga non medis
lainnya wajib merahasiakan segala sesuatu yang 
diketahuinya berkaitan dengan tugas pekerjaannya. d) Tenaga non medis lainnya wajib membuat
pencatatan dan pelaporan atas 
pelaksanaan tugas pekerjaannya. e) Tenaga non medis lainnya wajib terus menerus menambah
ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu yang terkait dengan tugas pekerjaannya. f)
Tenaga non medis lainnya wajib mengadakan perjanjian hubungan kerja secara 
tertulis dengan pihak rumah sakit. g) Tenaga non medis lainnya wajib memenuhi hal-hal yang
telah disepakati atau 
dalam perjanjian yang telah dibuatnya. h) Tenaga non medis lainnya wajib bekerjasama dengan
profesi dan pihak lain 
yang terkait secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 
B. ETIKA PARAMEDIS RS 
1. Paramedis Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai dalam melaksanakan tugasnya 
senantiasa taat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Paramedis Rumah Sakit Umum
Bidadari Binjai senantiasa menjunjung tinggi nama baik dan profesi keperawatan dengan
menunjukkan perilaku dan sifat-sifat profesi yang luhur. 3. Paramedis Rumah Sakit Umum
Bidadari Binjai senantiasa memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan perawat di Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai setinggitingginya. 4. Paramedis Rumah Sakit Umum Bidadari
Binjai senantiasa bekerja secara profesional 
dan senantiasa melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. 5. Paramedis Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai senantiasa mengutamakan keselamatan pasien serta senantiasa
mempertimbangkan kemampuannya sendiri di dalam menerapkan pengetahuan dan ketrampilan
keperawatan. 6. Paramedis Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai wajib merahasiakan segala
sesuatu 
yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang diberikan kepadanya. 7. Paramedis Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai senantiasa menjunjung tinggi martabat manusia serta senantiasa
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, agama dari pasien dan keluarganya. 8. Paramedis
Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar di dalam
menjalankan tugasnya tidak terpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, agama, politik kedudukan sosial dari pasien dan keluarganya. 9. Paramedis Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan,
kemampuan sesuai dengan perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyebarluaskan
pengetahuannya kepada sesama perawat. 
13 
10. Paramedis Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai senantiasa memelihara hubungan baik antara
perawat dan karyawan lain dalam rangka mencapai tujuan pelayanan kesehatan seoptimal
mungkin. 
C. HUBUNGAN RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI DENGAN LEMBAGA 
TERKAIT 
1. Rumah Sakit harus memelihara hubungan yang baik dengan pemilik berdasarkan 
nilai-nilai dan etika yang berlaku di masyarakat Indonesia. 2. Rumah Sakit harus memelihara
hubungan yang baik antar rumah sakit dan 
menghindarkan persaingan yang tidak sehat. 3. Rumah Sakit harus menggalang kerjasama yang
baik dengan instansi atau badan lain 
yang bergerak di bidang kesehatan. 4. Rumah Sakit harus berusaha membantu kegiatan
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran dan kesehatan. 
D. KERJASAMA DENGAN PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA 
1. Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai bekerjasama dengan jejaring pelayanan keehatan lainnya,
lembaga-lembaga pendidikan, organisasi medis-paramedis serta organisasi kesehatan lainnya
yang relevan untuk meningkatkan pelayanan, pendidikan dan penelitian. 2. Bila terdapat
keterbatasan fasilitas atau tenaga ahli, demi kepentingan pasien, Rumah Sakit Umum Bidadari
Binjai dapat bekerjasama dan merujuk pasien ke Rumah Sakit lain yang lebih lengkap dengan
sepengetahuan dan sepertujuan pasien atau keluarga pasien. 3. Rumah Sakit Umum Bidadari
Binjai menerima kerjasama dan rujukan dari institusi kesehatan lainnya yang memerlukan
fasilitas RS demi penanganan pasien secara optimal. 
E. PROMOSI PEMASARAN RUMAH SAKIT 
1. Pemberian informasi tentang hal-hal yang bersifat promosi, reklame dan iklan serta marketing,
dilaksanakan oleh bagian yang ditugaskan untuk hal tersebut dengan tetap mengindahkan nilai-
nilai etik. 2. Promosi, reklame dan iklan serta marketing harus menyatakan yang sebenarnya dan
sebaiknya menyatakan fakta yang signifikan, tidak mencantumkan hal-hal yang menyesatkan
masyarakat. 3. Promosi, reklame dan iklan serta marketing harus menahan diri dari membuat
pernyataan yang salah, menyesatkan atau tidak mendukung pesaing atau produk/jasa pesaing. 4.
Promosi, reklame dan iklan serta marketing harus bebas dari pernyataan, ilustrasi atau 
implikasi yang menghina cita rasa yang baik atau kesopanan masyarakat. 
F. TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ETIK DI Rumah Sakit Umum 
Bidadari Binjai 
1. Pengaduan pelanggaran etik di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai dapat berasal 
dari: a. Intern : Unit Kerja Fungsional, Unit Kerja Struktural. b. Eksternal : Perorangan/Pasien,
ini dapat langsung ke Direktur atau lewat Polisi, 
Kejaksaan, LBH ataupun instansi lain. 2. Penanganan Pelanggaran Etik : 
a. Pengaduan ditujukan langsung kepada Direktur Rumah Sakit Umum Bidadari 
Binjai. 
14 
b. Direktur Rumah Sakit meneruskan masalah tersebut kepada Komite Etik dan 
Hukum Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai. c. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum
Bidadari Binjai melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut dengan mengumpulkan
informasi dengan penelitian rekam medis, menghubungi unit kerja ataupun mereka-mereka yang
berhubungan dengan masalah. d. Apabila pelenggaran ini merupakan pelanggaran murni etik
profesi maka Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum Bidadari Binjsi.dapat
mengkonsultasikan kepada Ikatan Profesi yang bersangkutan. e. Hasil penyelidikan ini sebagai
bahan untuk dibahas dalam sidang Komite Etik dan 
Hukum Rumah Sakit Umum Bidadari Binjsi. f. Hasil sidang memberikan pertimbangan kepada
Direktur dalam memecahkan 
masalah. 
15 

Anda mungkin juga menyukai